Apa jadinya jika seorang Anak kecil memanggilmu Mommy. Bocah perempuan usia 5 tahun yang imut nan cantik lebih sialnya adalah Anak dari bosnya yang dingin tapi genteng yang membuatnya digandrungi kaum hawam.
Yuk baca kelanjutannya...... 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon della1, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akhirnya
Bruk....!!!
"CIA! "ucap seseorang dari arah pintu membuat mereka semua kembali menatap mereka semua. Aura yang begitu kuat menyebar di seluruh ruangan membuat mereka takut dan gemetar melihat tatapan yang mematikan.
Cia yang merasa dipanggil segera berlari menghampiri seseorang lalu memeluknya erat seolah tak akan pernah ketemu lagi dengan tangis yang menggelegar. Seseorang tersebut pun membalasnya dengan tak kalah eratnya.
"Daddy" ucap Cia sesungguk kan.
"Maafin Daddy nggak bisa jaga kamu ya dan ngajak kamu main"ucap Rey merasa bersalah.
"No Dad, Daddy nggak salah" ucap Cia lalu mencium pipi Rey.
Mereka semua yang melihatnya terharu melihat anak dan ayah, Andal sendiri melongo karena Bos ditempatnya kerja yang dingin dan cuek menjadi sosok yang hangat.
Rey pun bangkit dan menggendong Cia mendekat kearah mereka dan pandangan mereka semua bertemu.
"Maaf ya Rey gue nggak bisa jaga Cia" ucap Kerta menepuk pundak Rey yang di anggukkan oleh Rey.
"Terimakasih ya buat kalian semua karena sudah mau menyelamatkan dan merawat Cia" ucap Rey
"Kalau tidak ada kalian saya nggak tau apa yang akan terjadi pada Cia" ucapnya Rey kepada Andal membuatnya menganggukkan kepalanya.
Rey memang dingin dan terkesan cuek namun sebenarnya dia peduli dan penyayang.
"Mommy"panggil Cia membuat Rey kaget dan memandang Cia dengan pandangan khawatir dan malu.
Ia malu karena anaknya ini asal panggil orang Mommy dan keliatan kalau ia tidak bisa kasih sayang yang penuh terhadap Cia sehingga ia memanggil Mommy kepada orang lain.
Cira yang tadi terus berada dibelakang Wati pun akhirnya menampakkan wajahnya. Membuat Rey yang melihatnya syok.
"Lho kamu"ucap Rey dengan keterkejutannya sama seperti Cira yang lebih mengekspresikan daripada mengungkapkan dengan kata.
Rey didalam hatinya tersenyum karena Cia memilihkan orang yang tepat. Ternyata selera mereka sama. Haha.
Aduh... mati gue nih, kenapa juga bapaknya Cia harus dia batin Cira menggerutu dirinya sendiri.
Andal dan Wati curiga melihat tingkah Cira saat bertatapan dengan Rey seolah menyembunyikan sesuatu.
Cira merasa ditatap oleh Wati dan Andal hanya nyengir saja seolah berkata nanti aku ceritain.
"Saya permisi dulu ya, mau kembali dinas" ucap Candra membuat mereka memandangnya. Candra melihat Rey tak suka yang membuat Rey juga ikut menatapnya tajam.
"Kamu jaga diri baik-baik ya Cira" ucap Candra pada Cira membuat Wati naik pitam hendak menjambak mulut Candra namun di tahan oleh Cira.
"Iya, kamu juga" ucap Cira membuat Rey tak suka dengan interaksi mereka.
"Aku kembali kekantor ya Rey, kamu jaga Cia baik-baik, maaf tadi aku teledor" ucap Kerta
"Iya Kerta, nggak papa, Makasi udah ajak Cia jalan-jalan " ucap Rey menepuk pelan pundak Kerta.
Setelah perginya Candra dan Kerta. Rey melihat jam tangannya yang sudah menunjukan untuk makan siang. Akhirnya ia memilih mengajak mereka untuk makan bersama.
"Ayo sekarang kita kebawah udah jam makan siang"ucap Rey kepada Wati, Andal dan Cira yang masih disini.
"Ayo Mommy, Om And sama Aunti Aty "ucap Cia dan menarik tangan Cira untuk berjalan.
Akhirnya mereka pun menyetujuinya dengan makan siang bersama, walau ada kecanggungan diantara mereka namun karena ada Cia jadi suasana agak stabil.
"Maaf sebelumnya Pak, Saya nggak tau kalau Cia itu anak bapak"ucap Andal takut-takut berani penasaran untuk bertanya.
Mendengar ucapan Andal membuat Wati dan Cira menatap Andal tajam. Seolah siap membunuhnya.
"Memang bukan, Cia itu anak Papa saya"ucap Rey santai dengan bumbu dingin yang masih ada. Cia yang sedang semangat makan ayam crispy ya tidak perduli dengan obrolan orang dewasa yang dipikirannya makan, makan dan makan.
Perkataan Rey membuat mereka terkejut, karena banyak isu bahwa Rey duda satu anak dan ada lagi mengatakan bahwa Rey masih bujangan tampan rasa dingin dan cuek.
Pantesan aja Papanya bilang Rey punya buntut tapi masih bujangan dan ia tak percaya, lebih parahnya ternyata itu benar dan sekarang ia malu karena mengatai Rey Duda kecebong batin Cira.
Andal hendak berbicara lagi di potong oleh Cia sehingga ia urungkan untuk bertanya lagi dan hanya mangut-mangut saja.
"Mom, Cia pengen itu"ucap Cia membuat suasana kembali santai.
"Cia nggak boleh makan itu nanti kamu sakit"ucap Rey penuh penekanan.
"Apa sih Dad cuma mau nyicipi dikit aja" ucap Cia melawan.
Mereka Andal, Wati, dan Cira hanya tersenyum melihat interaksi ayah dan anak yang begitu lucu.
Cira merasa bahwa masalah ini akan panjang apalagi Cia memanggilnya Mommy membuat Cira semakin ingin menghilang seandainya Cia tidak ada hubungannya dengan Rey mungkin ia akan dengan senang hati menerima segala kejadian yang akan datang.
Namun, kita hanyalah manusia yang tidak tau rencana Tuhan seperti apa nantinya semoga aja ini awal yang baik.
"Makan atau pulang" tegas Rey membuat Cira, Wati dan Andal kasihan terhadap Cia karena sekarang matanya sudah mulai berkaca-kaca.
"Kasih ajalah Rey dikit" ucap Cira membuat Andal dan Wati terkejut karena Cira dengan santai nya menyebut namanya saja. Ini pasti ada yang nggak beres batin Wati dan Andal.
Cia yang merasa ada pembela merasa sangat senang karena ia memiliki pendukung yang kuat untuk melawan Daddy nya.
Kalah kau sekarang Dad batin Cia dengan menatap Daddy-nya penuh kemenangan.
Rey yang merasa ditatap balik menatap tajam Cia hingga perkataan Wati menginstruksi mereka untuk kembali sadar.
"Hhmm, Pak Rey maaf sebelumnya saya rasa ada yang mengganjal disini. Bapak kenal dengan Cira" ucap Wati membuat Cira tersedak minumnya membuat Andal yang didekat Cira mengelus pelan punggung Cira.
Melihat perilaku Andal ke Cira membuat Rey kesal dan ingin menonjok Andal jika ia tidak ingat ada Cia disini.
Andal merasakan punggungnya dingin segera menoleh kearah Rey yang menatapnya dingin dan tajam segera menjauhkan tangannya.
"Udah lama"ucap Rey singkat.
Cira berusaha fokus makan saat sahabatnya menatap mereka curiga.
"Owh, jadi Daddy udah kenal dengan Mommy?, kenapa nggak kasih tau Cia sih, Daddy jahat! "ucap Cia cemberut dengan tangan di lipat didepan dada dan pandangan yang dibuang.
"Kamu nya yang nggak nanya"ucap Rey menimpali membuat Cia kesal lalu menjewer telinganya Rey dengan berdiri di kursi membuat pengunjung riuh melihat idolanya Rey dijewer oleh anak kecil.
"Aduh! "ucap Rey karena jewera dari Cia.
Pengunjung cafe terkagum melihat sosok Rey yang dingin mampu ditaklukkan oleh anak kecil yang mereka tidak tau siapa itu.
"Udah Cia nggak boleh gitu"ucap Cira melerai mereka karena mereka menjadi pusat perhatian cafe. "Malu diliat orang, turun ya? "ucap Cira lagi.
"Cia belum selesai ya Daddy" ucap Cia dengan menunjukan kepalan tangannya.
Wati dan Andal tertawa tertahan melihat tingkah mereka sudah seperti keluarga bahagia. Apalagi Andal yang baru melihat sisi bos nya yang kalem adem bikin meleleh jauh berbalik dengan sikapnya saat di kantor yang seolah siap membunuh siapapun dilihatnya.
...Ayo kok itu Cira sama Rey udah kenal aja ya? Dan apa hubungan Cira, Wati dan Candra yang ketika ketemu seperti ingin membunuh?...
...Ikuti aja kelanjutannya, Jangan lupa like, vote dan komentar 💕...
