Transmigrasi Marsha

Marsha terbangun dengan suasana yang berbeda. Dia seperti berada didalam awan. Bagaimana tidak , yang terlihat disekelilingnya hanya kabut putih.

" Marsha....." suara seorang wanita yang memanggilnya.

Marsha melihat di sekelilingnya mungkin saja ada orang lain yang berada didekatnya. Tapi bagaimanapun dia melihat, tidak ada satu orang pun yang terlihat.

" Marsha...."

Suara itu terdengar lagi. Marsha berjalan ke sumber suara . Mungkin saja dia bisa menemukan orang yang bisa ditanyai.

Marsha berjalan terus dengan harapan bisa melihat orang yang memanggilnya. Tiba-tiba di depannya muncul wanita yang sangat cantik. Wanita itu seperti wajah yang ia tempati. "Apakah tubuh yang aku tempati ini kembar? "

"Maaf anda siapa?" tanya Marsha dengan sopan.

" Yu Annchi ," jawabnya dengan tersenyum lembut. Wanita itu mengaku siapa dirinya.

Deg deg deg

" Ka_mu _?"

" Aku adalah jiwa dari tubuh yang kau tempati, " kata Yu Annchi.

" Maaf"

" Maaf untuk apa? Akulah yang harus berterimakasih kepadamu . Jiwaku tidak mungkin lagi kembali kedalam tubuhku. Terimakasih telah merawat putra dan putri ku dengan baik." Yu Annchi berbicara dengan senyuman.

" Aku sangat sayang mereka. Bagaimana pun akulah yang telah melahirkan mereka . Meskipun dari dalam tubuhmu sih . Bolehkah aku tahu siapa sebenarnya dirimu?" tanya Marsha yang penasaran dengan jati dirinya.

" Pasti kamu bingung kan?"goda Yu Annchi.

" Tentu saja, dalam ingatan tubuhmu kamu seorang permaisuri , tapi ada orang yang mengaku sebagai suamimu tapi nampaknya dia orang biasa."

" Namaku yu Annchi putri dari menteri Yu. Aku memang seorang permaisuri. Meskipun sudah diasingkan." Yu Annchi mulai menceritakan identitas dirinya.

"Jadi beneran permaisuri?"

" Tolong maafkan kaisar Yuan Lee. Dia mengasingkan ku karena fitnah dan jebakan dari selir Yu Ling Tien yang sebenarnya adalah saudara sepupuku.

Aku memaklumi sikap Kaisar. Siapa yang tidak akan marah melihat istrinya tidur dengan laki - laki lain? apalagi dia seorang kaisar.

Bisa saja dia membunuhku tapi tidak beliau lakukan mengingat aku sebagai permaisurinya."

" Tapi kamu tidak pernah diperhatikan!" Marsha tidak terima dengan yang di ucapkan oleh Yu Annchi.

" Kami memang dijodohkan sejak usia masih kecil. Tapi beliau tidak pernah mencintaiku. Yang ada dihatinya hanya Yu Ling Tien.

Aku juga sudah diberi pilihan oleh kakek dan juga dirinya apakah aku lanjut dalam pernikahan ataukah berhenti.

Meskipun berhenti perjodohan itu masih bisa dilanjutkan oleh yu Ling Tien karena dia juga masih cucu kakek. Tapi aku tidak mau karena aku mencintainya dengan tulus. Ya.... meskipun akhirnya tidak menerima perhatian darinya."

" Terus sekarang mau mu bagaimana ?" tanya Marsha.

mungkin saja dia bisa mewujudkan keinginan terakhirnya. Dia hanya ingin arwahnya tenang.

" Aku hanya ingin putra dan putri ku bahagia."

" Terus bagaimana dengan kaisar tersayang mu itu?" tanya Marsha dengan menyindir.

Yu Annchi tersenyum mendengar sindiran dari Marsha. Kepribadian Marsha mungkin bisa merubah sikap dingin dari Yuan Lee.

Meskipun dia mencintai Yu Ling Tien tapi sikapnya tidak jauh beda saat bersama Yu Ling Tien.

" Dia adalah orang yang sangat baik. Terserah apa yang ingin kamu lakukan. Karena secara sah kami telah bercerai sejak dia mengasingkan ku. Tapi aku pun juga berharap kamu dan kaisar bisa bersatu demi si kembar."

" Bagaimana dengan selir nya itu, aku tidak mau di duakan loh ."

" Seperti yang telah aku katakan. Tubuh ini telah menjadi milik mu , jadi terserah padamu. Berbahagialah selalu . Terimakasih 🙏🙏🙏."

Setelah berkata seperti itu yu Annchi menghilang dari pandangan Marsha. Hanya dia sendiri ditengah kabut yang tebal.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Bagaimana keadaanya?" tanya Yuan Lee kepada tabib yang memeriksa keadaan Marsha.

" Tidak ada masalah apapun dalam tubuhnya. Dia hanya kelelahan , " jawab sang tabib.

Setelah kejadian Marsha yang pingsan di dalam kereta , Yuan Lee membawanya ke rumah yang ia sewa selama tinggal di desa Tesla . Untunglah rumah yang Tien Feng pilih sangat luas. Kalau tidak bagaimana Marsha dan rombongannya akan tinggal di sini.

Tien Feng juga menyewa rumah di sebelahnya.

Sudah sehari semalam Marsha pingsan tapi belum ada tanda-tanda akan bangun. Untungnya si kembar tidak rewel. Hanya saat pertama pingsan Ying Jun langsung menangis. Tidak dengan Xiao de yang tidak tahu kalau Marsha pingsan karena dia sedang tidur dengan lelap di pangkuan Yuan Lee.

Saat bangun pun dia hanya diberitahu kalau Marsha sedang tidur karena lelah , jadi dia tidak rewel.Seharian dia tidak bisa pisah dari Yuan Lee . Dia sudah mengetahui bahwa Yuan Lee adalah ayahnya.

Malam semakin larut, hampir semua penghuni rumah telah tidur tapi tidak dengan Yuan Lee. Dia masih menunggu bawahannya yang ia utus untuk menyelidiki kehidupan Marsha.

Tidak lama seseorang mengetuk pintu kamar.

tok....tok...tok

" Masuklah"

" Hormat yang mulia. Semoga kemuliaan menyertai anda," kata sang bawahan sambil membungkukkan tubuhnya.

" Bangunlah!!"

" Terimakasih yang mulia."

" Bagaimana hasil penyelidikan mu?"

" Seperti yang anda duga. Beliau adalah yang mulia permaisuri."

deg....deg....deg

" Lanjutkan!"

" Beliau ditemukan seorang tabib di hutan yang terletak dibawah tebing, tempat dimana rombongan permaisuri yang telah diserang itu ditemukan ."

" Kondisi permaisuri saat ditemukan dalam kondisi terluka parah. Untungnya janin yang sedang dikandung tidak mengalami keguguran . Saat ditanyakan tentang identitas beliau hanya menjawab bernama Marsha yang telah dicampakkan oleh suaminya."

Yuan Lee mendengar semua yang diceritakan oleh bawahannya tentang kehidupan Marsha.

Mendengar semua cerita Marsha membuatnya mengepalkan tangan. Rahangnya mengeras. Dia pasti akan menemukan orang yang berniat membunuh permaisurinya.

" Keluarlah!"

" Baik yang mulia."

Malam makin larut tapi matanya tidak bisa terpejam. Dia membayangkan apa yang telah dialami oleh permaisurinya. Hatinya merasa sakit. Dia tertidur saat pagi menjelang.

" ugh......."

Marsha mulai membuka matanya. Ternyata si kembar berada di kanan dan kirinya. dia melihat sekelilingnya yang Ternyata adalah sebuah kamar.

ceklek

Pintu di buka . Seseorang melangkah menghampiri ranjang Marsha. Marsha memandang orang yang menghampirinya.

" Sungguh sempurna orang ini. Sudah tinggi ,gagah ,tampan lagi. Sayang cintanya untuk orang lain." gumam Marsha dalam hati.

Dia masih asyik memandang Yuan Lee, sampai tidak menyadari bahwa orang yan dipandang sudah ada di depannya.

" Sudah bangun? bagaimana keadaanmu?" tanya Yuan Lee dengan lembut.

Perasaannya tiba-tiba hangat melihat ketiganya tidur berpelukan. Ingin rasanya ........

" Sudah, terimakasih telah merawat ku ."

" Apa kamu yakin tidak mengenalku?"

" Maaf yang mulia . Sebelumnya hamba memang tidak mengenal anda tapi sekarang saya sudah mengingat semuanya." jawab Marsha setengah jujur .

" Jadi kamu sudah yakin kalau kamu istriku kan?"

" Ralat yang mulia . Bukan istri tetapi mantan istri."

" Tapi aku sudah membersihkan nama baikmu."

" Meskipun begitu kita telah sah berpisah. Sejak yang mulai akan mengasingkan hamba. Ada pasti faham dengan hukum di kerajaan ini ."

" Tapi......"

" Sudahlah yang mulia. Bukan hal ini yang menjadi tujuan hamba untuk datang ke desa Tesla."

" Baiklah aku tidak akan memaksamu. Tapi kamu tidak boleh menjauhkan si kembar dariku."

" Tenang saja, yang mulia tetap ayah mereka."

" Ter_"

" Mama bangun ma... adik lapar "

" Sayang "

" Mama sudah bangun? tidak tidur lagi kan?"

" Tidak sayang, mama sudah bangun."

" Pagi ma."

Ying Jun mencium mamanya dengan sayang. Dia sangat senang akhirnya mamanya bangun . Dia mengeratkan pelukannya di tubuh ibunya.

Yuan Lee yang melihat pemandangan itu sangat senang. Dia bersyukur permaisurinya masih hidup dan memiliki dua anak yang imut.