menceritakan dua saudara kembar, yang berusaha menyelamatkan kalung peninggalan kakek mereka. kemudian mereka terpisah.
salah satu dari mereka nyasar ke zaman kuno. yang Dimana ia menggantikan posisi putri jendral Ricard.
ia menjalani kehidupan nya, sambil ia mencari jalan keluar dari sana, dan kembali ke dunia modern.
apakah melia dapat kembali menemukan jalan keluar ? apakah ia akan di pertemukan kembali dengan saudaranya ?
simak terus ya geng...🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bagian 12
"Hahaha..... Tuh kan. Dosa ketawain teman sendiri." Bangga alio.
"Dasar kau ini" ujar Jelita sambil menjitak kepala alio.
"Aduh, sakit nona..." Rengeknya.
"Sudah-sudah, cepat kembali temui Jelita." Ujar Jelita sambil membawa suntik itu berlalu dari situ.
"Benda itu untuk apa tuan." Tanya alio sambil mengikuti langkah Jelita.
"Benda ini ?. Lihat saja nanti." Ujar Jelita mengabaikan pertanyaan alio.mereka berjalan dengan alio yang mengekorinya dari belakang.
Sesampainya mereka disana, Jelita mendekati Jelita asli, mengambil cairan obat penawar racun memasukannya kedalam suntik kecil itu dengan takaran yang sudah ditentukan. Lalu Jelita menyuntikkannya kebagian vital Jelita asli. Alio yang menyaksikan itu tercengang. Ia cukup takut melihat adegan itu.
"Apa yang t..ta..di... kamu lakukan nona ?" Tanya alio bersembunyi dibalik tempat pembaringan Jelita, dengan memperlihatkan setengah kepalanya.
"Kau... ngapain disitu. ?Sini...!!" Panggil Jelita.
"Tuan tidak akan melakukannya padaku kan...??" Tanya alio takut, ia sangat ngeri melihat jarum suntik yang begitu tajam.
" Hais..... Sudahlah aku malas meladenimu. Sekarang kamu pantau kondisinya, kalau ada perubahan segera hubungi aku. Aku ingin berendam di kolam air surgawi sebelum keluar." Ujar Jelita berlalu pergi.
"Baik nona, eh....tuan. hais tuan dan nona sama saja..." Ujar alio pada dirinya sendiri.
Jelita pun menghampiri kolam air surgawi. Namun ia terkejut melihat ada kolam air lain di sebelahnya. Setaunya, hanya ada kolam air surgawi disini. Iapun memanggil alio.
kolam kehidupan
"Alio..... bisa kah kau kesini sebentar ?" Panggil Jelita dengan telepati. Tak lama, alio muncul di hadapan nya.
"Ada apa memel." Tanya alio. Jelita menoleh.
"Panggilan apa itu ?" Tanya Jelita dengan suara datar.
"Hay..ya... Jangan mala-mala begitu. Itu panggilan sayang ku untuk mu" ujar alio dengan gaya imutnya.
"iw..... menjijikkan...." ujar Jelita.
"Hais.... Nona ini tidak romantis sekali. " Ucap alio sambil memanyunkan bibirnya. "Baiklah, ada apa nona memanggil saya kesini, apa ada Yang nona butuhkan ?" Tanya alio dengan serius.
"mmmmm..... Aku ingin bertanya, itu kolam apa, kenapa berdampingan dengan kolam air surgawi. Kemarin kolam itu tidak ada, lalu kenapa sekarang ada ?. Itu kolam apa sebenarnya ?" Tanya Jelita pada alio.
"Oh itu nona. Kolam itu namanya kolam air kehidupan, airnya memiliki manfaat yang sama dengan air surgawi. Namun bedanya, air surgawi memiliki unggulan untuk meningkatkan kultivasi, sedang kan air kehidupan, memberikan energi sumber kehidupan yang tidak terbatas. Jika ingin awet muda, maka harus berendam di kolam kehidupan itu." Jelas alio panjang lebar.
"Nah.... Wajah nona kan banyak keriputnya, nona bisa berendam disana biar awet muda." Ujar alio langsung menghilang.
"A....LIOOOOOOOO........" Teriak Jelita hingga membuat ruang dimensi bergetar.
"Huf..... Maaf memel..... Hehehe..." Ujar alio dengan menggunakan kekuatan angin sehingga membuat suaranya menggema.
"Huh.... Awas kau nanti ya....!!" Ujar Jelita menggertak kan giginya.
Jelita kembali menoleh ke arah kolam kehidupan itu. Ia berpikir untuk mengambil airnya untuk dibawa kedunia nyata. Ia pun mengisi botol air minum itu dengan air kehidupan dan air surgawi. Dan langsung menyimpannya di ruang penyimpanan.
Setelah itu, ia masuk kedalam air surgawi untuk berendam. Setelah itu ia merasa kan kenyamanan, beban pikiran dan rasa lelahnya hilang seketika.
"Hu..... Nyaman sekali. Coba air ini ada di dunia modern, pasti beban pikiran karena hutang menumpuk akan hilang seketika. Sayang nya tidak ada." Ujarnya, ia memejamkan matanya menikmati unsur air surgawi menyerap kedalam pori-pori kulitnya.
Tak lama, Jelita pun bangkit. Ia mencari kemana alio lagi, namun ia melihat kearah kolam kehidupan. Air itu sedang bergejolak, seolah-olah sedang memanggilnya. Dengan baju yang masih basah, Jelita mendekati kolam kehidupan itu. Semakin ia mendekat, ia Semakin penasaran. Tanpa banyak pikir lagi, ia memasuki kolam kehidupan itu.
Sesaat ia merasa nyaman, namun tiba-tiba tubuh nya mulai bereaksi. Ia merasakan kesakitan yang luar biasa sama halnya pertama kali memasuki kolam surgawi. Alio melihat terjadi sesuatu di kolam kehidupan, ia bergegas menuju kolam itu.
***bersambung***
Bukannya Biasanya Yg “”PECEL”” Dari Sayur-Sayuran Kan Author..? Lho Nih Kok Dari “Ayam” 😁😁😁