Bagaimana jadinya jika wanita yang telah ia rebut suaminya menikahi Ayahnya?
Ya, Dia adalah Maya, Wanita yang rumah tangganya di hancurkan oleh Vanya Adiyaksa Abrisam, Membalas perbuatan sang pelakor dengan balasan yang tidak pernah Vanya bayangkan sebelumnya.
Dengan bermain cantik, Maya diam-diam mendekati Adiyaksa Abrisam yang tak lain adalah Ayah dari Vanya sang pelakor hingga berhasil menikahinya.
Lalu bagaimana kisah mereka setelah menjadi satu keluarga?
Ikuti keseruan pembalasan istri sah terhadap pelakor yang akan tersaji dalam Novel "Menikahi Ayah Pelakor"
Karya : Noor Hidayati
Add FB : I'tsmenoor
Instagram @_itsmenoor
Tiktok @itsmenoor12
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyelinap
Jebrettt...!!!
Vanya membanting pintu dengan kesal. Ingin rasanya ia memberontak dengan keputusan Ayahnya. Namun ia harus berpikir seribu kali untuk melakukan hal itu karena tidak ingin bernasib sama seperti ibunya yang di usir begitu saja dan tidak mendapatkan apapun setelah ketahuan berselingkuh dengan pria lain.
Alvin yang berdiri di belakang Vanya, Tidak kalah kesalanya mengingat Maya yang terus bergelayut mesra di tangan Ayah mertuanya.
Hatinya benar-benar merasa terbakar mengingat selama ini dirinya tidak pernah merasa cemburu pada Maya yang tidak pernah dekat dengan lelaki manapun sejak mereka menikah.
"Tapi sekarang? Bagaimana dengan mudah ia mendapatkan seorang Adiyaksa Abrisam?" gumam Alvin.
Vanya yang melihat keresahan di raut wajah Alvin semakin ingin meluapkan amarahnya yang sejak tadi ia tahan.
"Apa kau merasa cemburu dengan nya?"
"Apa yang kamu katakan?"
"Jangan berpura-pura Alvin! Tadi saat Aku bicara dengan Ayah kamu berdua-duaan dengan nya, Apa yang kalian lakukan, Kenapa kamu terlihat gugup saat kami datang?!"
"Vanya! Kecilkan suara mu!"
"Kenapa?! Kau berrani membentak ku?"
Alvin menahan amarahnya dan meninggalkan Vanya.
Kemudian Ia keluar ke balkon untuk menenangkan hatinya yang tengah berkecamuk. Namun bukannya tenang, Ia malah semakin di buat panas oleh Maya yang tengah di bukakan pintu mobil bak tuan putri oleh Ayah mertuanya.
Maya yang sebelumnya bersikap biasa saja dan hanya mengukir senyum tipisnya langsung berubah sikap begitu melihat Alvin yang tengah menatap mereka dari atas balkonnya.
Tanpa mengatakan apapun. Maya langsung mengecup pipi Abrisam dan langsung masuk ke mobil.
Abrisam yang mendapat ciu'man tiba-tiba dari Maya, Seketika mematung sambil memegangi pipinya.
"Bye..." ucap Maya melambaikan tangan seiring mobil yang meninggalkan kediaman Abrisam.
Bukan hanya Abrisam yang mematung atas apa yang Maya lakukan. Namun Alvin yang melihatnya juga tidak percaya dengan apa yang Maya lakukan.
•••
Malam harinya Maya yang baru keluar dari kamar mandi dikejutkan oleh Alvin yang sudah berada di kamarnya.
Maya yang hanya mengenakan handuk sebatas lututnya langsung meraih sembarang kain untuk menutupi dadanya yang terbuka.
"Sedang apa kamu disini? Bagaimana kamu bisa masuk?"
"Maya apa kamu sudah lupa jika Aku mantan suami mu sehingga Aku tidak tau semua celah untuk memasuki rumah ini?"
"Alvin... Kita sudah berakhir, Jadi kamu sudah tidak memiliki hak memasuki rumah ini apa lagi kamar ku!"
Mendengar hal itu Alvin langsung mencengkam kedua bahu Maya hingga jarak keduanya hanya beberapa jengkel.
"Maya... Hentikan permainan ini, Aku tidak bisa melihat mu menikah dengan Ayah mertua ku!"
"Kamu tidak ada hak apapun untuk mengatur dengan siapa Aku akan menikah!"
"Aku tau kamu melakukan ini hanya ntuk membalas dendam atas apa yang Aku lakukan pada mu kan, Kamu tidak mencintainya?"
"Itu... Bukan.... Urusan mu!" Maya mendorong Alvin menjauh dari hadapannya. Namun Alvin kembali menarik Maya ke sisinya.
"Maya... Aku tau kamu masih mencintai ku kan? Kamu Maya ku, Kamu tidak bisa berbuat jahat pada siapapun apalagi kepada ku." Alvin menyatukan kening mereka dan mengusap wajah Maya.
Maya memejamkan mata merasakan sentuhan tangan mantan suaminya tersebut. Nafas hangatnya mampu ia rasakan hingga nyaris membuatnya terlena. Namun Maya kembali mengingat bagaimana Alvin menghianati pernikahan mereka dengan cara yang menjijikkan hingga membuat Maya langsung tersadar dan mendorong tubuh Alvin sekuat tenaga.
Glubrakkkk...!!! dorongan Maya yang cukup kuat membuat Alvin sampai terpental menabrak meja. Alvin menatap wajah Maya yang kini terlihat begitu marah dengan mata berkaca-kaca.
"Jangan pernah berrrani menemui ku lagi apa lagi berpikir untuk menggagalkan rencana pernikahan ku!" tegas Maya dengan mengatupkan giginya.
"Maya... Kamu tidak bisa membantah ucapan ku, Apa ini artinya kamu masih mencintai ku?"
"Persetan dengan cinta Alvin! Orang seperti mu tidak pantas bicara tentang cinta, Jadi sekarang pergilah dari sini sebelum Aku berteriak dan menyuruh orang-orang menangkap mu!"
"Maya..."
"Pergiiii!"
Tidak ada pilihan lain, Akhirnya Alvin pergi meninggalkan kamar Maya.
Maya duduk di tepi ranjang memegangi kepalanya dengan kedua tangannya. Yang di katakan Alvin memanglah benar, Dalam hati kecilnya ia masih belum bisa sepenuhnya melupakan Alvin. Namun rasa sakit hatinya jauh lebih besar daripada rasa cinta yang masih tersisa di sudut hatinya.
Di luar rumah, Alvin yang baru akan masuk ke mobil di kejutkan oleh Ayah mertuanya yang baru tiba. Dengan cepat, Alvin langsung masuk ke mobil dan meninggalkan rumah Maya.
Abrisam yang baru turun dari mobil cukup di buat kaget melihat mobil yang melintas di depannya dengan begitu cepatnya. Ia merasa tidak asing dengan mobil tersebut. Tetapi tidak dapat memastikan karena hanya sepintas melihatnya.
Bersambung...
📌 Maaf ya belum bisa dobel Up, Tiga hari kedepan Akan sibuk dengan Acara di rumah, Terimakasih buat yang sudah setia menunggu dan mengikuti 🙏