kau begitu arogan mengaku kalau dirimu mencintaiku, maafkan aku, tolong jangan tinggalkan aku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Keynza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12
Saat ku membuka pintu melihat istriku masih tertidur pulas, lalu aku genggam tangannya dengan erat niat ku untuk ke kantor rasanya berat meninggalkan istriku yang sedang hamil muda pastinya dia sangat membutuhkan suaminya disampingnya. Bagaimana kalau dia membutuhkan sesuatu, biar pun banyak asisten tentu rasanya beda.
Tania mengerjepkan matanya, nampak Rendra duduk di samping ranjang menggenggam tangannya.
"Mas.., maaf aku tiduran" kataku pada suamiku
"Tidak apa-apa, kamu istirahat saja Mas kekantor dulu, Mas usahakan pulang cepat"
Tania bergegas bangun Ia tidak ingin membiarkan suaminya melakukan sendiri sebelum pergi, padahal aku ingin sekali hari ini menghabiskan waktu ku bersama suamiku.
Rendra menatap istrinya memasang dasi dengan wajah tak bersemangat. Rendra menahan tangan Tania.
"Aku tidak jadi berangkat kerja" kata Rendra
"Loh kenapa?" tanya Tania
"Aku ingin temani istriku saja, soal kerjaan biar nanti aku minta Romi handel semua" Ujar Rendra berlalu pergi mendekati lemari pakaian dan mengambil dua potong celana dan kaos putih polos. Rendra pun kembali memeluk Tania dari belakang, rambut yang sudah terikat keatas nampak jenjang leher putih Tania. Rendra menciumi lehernya tangan Rendra bergerak menyelusuri tubuh ideal istrinya, membuka resleting dress gaun tidur Tania, lalu membuangnya ke sembarang arah, hembusan nafasnya mengenai telinga Tania, Rendra perlahan mendorong tubuh Tania ke atas tempat tidur.
Suara merintih pun lolos dari bibir Tania begitu saja.
"Hemm" lolos dari bibir seksi Tania
Cuaca hari hujan deras seakan mendukung percintaan sepasang suami istri. Tania mencakar tubuh Rendra dengan erat dan mengakibatkan tubuh Rendra penuh garis luka cakaran akibat Rendra terlalu pandai bermain di atas ranjang.
Di ruang tamu Tomi nampak mencari Tania pasalnya sedari tadi tidak melihat sosok Tania keluar.
"Mbok Tania kemana?" tanya Tomi
"Non Tania sama den Rendra sepertinya belum keluar dari tadi tuan" jawab mbok
Ooh apa Rendra tidak ke kantor ya, ini sudah hampir jam 9. gerutu Tomi
Disini Rendra menghempas kan tubuhnya setelah mencapai puncak nikmatnya, tubuh bercucuran penuh dengan peluh, seakan pendingin ruangan mampu mendinginkan tubuh sepasang suami-istri yang sedang bercinta.
"Aku mandi dulu ya mas?, baru kita sarapan" Kata Tania
Rendra menganggukkan kepalanya, mencium kening Tania." Kita makan di luar saja aku ingin makan diluar" kata Rendra
Hari menunjukkan pukul 10 Tania telah siap mandi, mengoles sedikit bedak tabur di wajahnya mengoles lipstik tipis warna pink. Tania juga tidak lupa merapihkan rambutnya dengan healdayer agar rambut tampak tersusun rapi. Tania keluar dari kamar menuju ruang tamu Tania pun duduk santai sambil membaca koran harian yang ada di atas meja sofa.
Tidak lama Rendra datang mengajak Tania pergi. " Ayo sayang aku sudah lapar." ajak nya Rendra
"Kalian mau kemana?," tanya Tomi menatap Rendra menggandeng tangan Tania.
"Makan diluar Dady, Dady mau ikut?"
"Tidak kalian saja, Dady akan kekantor ada client yang datang dari Singapura, Rendra apa berkas semua sudah di siapkan?"
"Sudah Dady, aku sudah kirim email ke Romi" Jawab Rendra sambil membuka pintu mobil, Rendra menginjak gas mobil dengan kecepatan sedang menuju Restoran yang ada di Jakarta Selatan.
Rasa cemburu pun datang melanda disaat sedang makan seorang wanita muda menghampiri sepasang suami istri yang sedang asik makan.
"Hai Rendra.., ketemu lagi kita" sapa wanita itu sambil mengalungkan tangannya ke bahu Rendra
"Singkirkan tanganmu" jawab Rendra malas
"Galak banget sih.., ini adik kamu ya cantik" Puji Ayunda yang tidak tahu kalau Tania adalah istri Rendra
Seketika Tania melotot lebar matanya seakan tidak terima kalau Ia sebut sebagai adik dari suaminya.
"Kok jadi ada lalat ya padahal disini Restoran mewah" Sindir Tania.
"Perkenalkan dia Tania istriku." Ucap Rendra hatinya sudah meledak ingin memakainya.
"Menyingkir lah, jangan ganggu kami makan, kalau anda lapar silahkan makan yang ambil meja lain biar kami yang membayar" Ceplos Tania meletakkan sendok dan garpu.
"Istri Rendra. Aku tidak yakin kalau kamu mencintai Rendra kalau tidak Karana harta." kata Ayunda
"Maaf Tante anda siapa ya?, mengejud orang sembarangan."
Deg! Ayunda tersulut emosi dengan sebutan Tante.
"Apa kamu bilang aku?, kamu sebut Tante?. Gue! cinta pertama Rendra." Ucap Ayunda dengan lantangnya
"Oh! Tante pacar pertama?, sayang apa kamu masih mencintai Tante ini" tanya Tania dengan sedikit meledek
"Tidak mungkin lah sayang, mantan kan harus di buang bukan di kenang, lagi pula sudah bekas orang." Pekik Rendra
Tania tertawa menutup mulutnya
Sementara Ayunda yang sudah di buat kesel dan mampir menyiram minuman itu ke wajah Tania.
Tangan Ayunda pegang oleh Tania." Jangan pernah bermimpi untuk mendapatkan kembali suamiku, apa lagi memilikinya kita sudah terikat menjadi pasangan suami istri yang sah dan saksikan banyak orang, soal harta ya?, harta ku lebih cukup dari apa yang kamu ucapkan tadi." Ucap Tania tegas lalu melemparkan tangannya.
Rendra tak sedikit pun menghalangi Tania untuk melawan Ayunda, gadis bar-bar yang yang penuh ambisi untuk menjerat para pria-pria kaya.
"Ayo sayang kita pergi dari sini, lama-lama disini yang ada hati kita dikotori oleh wanita yang tidak jelas seperti dia" Rendra menarik tangan Tania pergi dari Restoran itu.
Semua pengunjung menyaksikan perdebatan wajah Ayunda memerah karena malu, tidak menyangka kalau Rendra bisa bicara seperti itu jauh dari kata dugaan Ayunda yang akan membelanya, setiap kata yang terucap dari bibir Rendra seperti tertusuk jarum yang tajam sakit sudah pasti, Ayunda menjatuhkan tubuhnya di atas kursi tempat Rendra duduk tadi. Di tambah bisikan-bisikan pengunjung yang mencibirnya.
Disisi lain Rendra dan Tania tertawa puas melihat wajah Ayunda tadi.
"Kamu berani juga" kata Rendra
"Aku tidak suka melihat Mas Rendra di peluk wanita lain. Kalau tidak aku beri pelajaran dia akan mengulangi, suatu saat dia akan bertemu lagi di luar sama kamu Mas" Ujar Tania
Berani untuk membasmi kuman yang yang akan datang membawa penyakit, itu lah di lakukan Tania setiap wanita yang datang untuk mengganggu suaminya. Tania juga bersiap diri mungkin ini yang sekian kalinya tapi Tania sadar kalau suaminya bukan lah dari asal pria yang baik, Rendra setiap hari di kelilingi gadis- gadis cantik jadi itu hal yang wajar, buat Tania yang harus tahan mental jika suatu hari akan ada lagi dan lagi wanita yang datang untuk menggoda suaminya, atau mengaku sebagai mantan nya, atau bisa jadi ngaku kekasihnya. So, Tania perempuan yang sangat-sangat santai tapi memantau perkembangan suaminya.
...----------------...
Mampir ya terimakasih