NovelToon NovelToon
Kos Murah Dengan Hutang Nyawa Setiap Malam

Kos Murah Dengan Hutang Nyawa Setiap Malam

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Fantasi / Misteri / Horror Thriller-Horror / Kutukan / Hantu
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: ittiiiy

DILARANG DIBACA SEBELUM TIDUR!!!
Hanya untuk kalian yang sudah dewasa, yang sudah bisa tidur sendiri tanpa lampu😏

Cerita dalam novel ini akan membawa kalian pada malam mengerikan tanpa akhir. Malam panjang yang dingin dengan teman sekamar yang tanpa tahu malu tidak perlu patungan biaya kamar kos.

Bersama Penghuni kos lain yang tidak tercatat dalam buku sewa. Begitu sepi saat siang tapi begitu ramai saat malam. Dengan bayang-bayang penghuni sebelumnya yang sebenarnya tidak pernah pergi darisana.

Seakan mendapat diskon untuk sebuah keberanian sia-sia. Karena bayaran mahal yakni nyawa setiap malamnya.

Setiap inci gedung kos begitu tipis untuk menghalangi antara yang Hidup dan Mati. Dimana pagi adalah harta terindah yang telah kalian lupakan. Karena memang hanya untuk mereka yang sudah tidak punya pilihan lain.
Cerita horor ini sangat berbeda dari yang kau bayangkan.

Apakah Calista bisa melunasi atau masih berutang nyawa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ittiiiy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4 : Dalam Mimpi Buruk

"Ini ... sudah sangat aneh!" Calista gemetaran melihat luka yang muncul begitu saja tanpa penyebab apapun. Padahal jelas-jelas terlihat seperti sebuah bekas goresan, tidak mungkin luka seperti itu muncul begitu saja tanpa penyebab.

Calista akhirnya sampai di depan kamar Elvara, butuh semalaman agar dia sampai disana sehingga dia tidak mau menyia-nyiakannya dan langsung mengetuk kamar 2013 itu. Sambil melihat matahari sudah bersinar terang dari jendela besar yang ada di depan kamar Elvara, "Apa aku sedang berhalusinasi?" Calista mengingat segala makanan dan minuman yang dikonsumsinya kemarin, "Atau aku sudah gila ...." Calista memegangi kepalanya sambil masih mengetuk pintu kamar Elvara. Tanpa sadar kulit tangannya terkelupas karena sudah terlalu sering mengetuk dengan keras.

"Apakah ini yang dimaksud orang aneh itu? Dan aku mulai berpikir kalau akulah orang aneh disini ... Tapi ini bukan seperti kos-kosan berhantu yang kubayangkan, bukan seperti film yang pernah kulihat. Ini berbeda ...." Calista mulai duduk dengan seluruh tulangnya terasa bergetar ketakutan, "Ini benar-benar tidak lucu sama sekali!"

Calista cukup lama berdiam disana dengan tangan masih terus mengetuk pintu kamar Elvara walau sudah tidak ada tenaga lagi. Calista juga tidak menyadari dengan luka lain di tangannya akibat mengetuk pintu yang berulang kali itu.

"Hentikan manusia di depan kamarku!"

"Sudah kukatakan itu kamarku!"

"Itu kamarku!"

"Kamarku!"

Beberapa makhluk datang mengeluh pada Nayla yang tidur hanya dengan satu mata.

Nayla datang melihat Calista yang masih berada di depan pintu Elvara dengan pakaian sama dengan kemarin, "Akhirnya dia mulai melunasi hutang ...." Nayla tidak berbicara pada Calista tapi hanya berbicara sendiri.

Calista yang sudah kehilangan banyak tenaga dan mental yang sedang tidak baik-baik saja berusaha untuk berdiri dan menyatakan segala pernyataan dan pertanyaan pada Nayla bahwa dirinya tidaklah gila.

"Tunggu, apa tadi yang kau bilang?" Calista yang sudah mempersiapkan kalimat sanggahannya tapi kemudian dia kembali fokus dengan perkataan Nayla yang tadinya tidak didengarkan dengan baik.

"Kau tidak gila." Nayla seperti sudah tahu apa yang sedang ada dalam kepala Calista saat ini. Tapi jawabannya sangat tidak membantu Calista.

"Apa maksudnya?" Calista masih mencoba mengendalikan dirinya untuk fokus. Baginya saat ini dunia begitu cepat berlari padahal dirinya berjalan pun susah. Seakan dunia sedang meninggalkannya sendirian. Situasi saat itu susah untuk dipahami Calista yang sedang terguncang secara emosional.

Nayla membuka pintu kamar Elvara dengan kunci cadangannya, "Tidak ada orang di dalam!" Calista melihat tempat tidur dan kamar yang sudah di dekorasi dengan indah dan serba baru itu tapi ditinggal tanpa pernah digunakan, "Apa dia pindah?"

"Pindah apa? Aku sudah bilang kalau bertanya gunakan kata yang spesifik." Nayla dengan nada tinggi menyadarkan Calista yang masih dalam keadaan setengah sadar.

"Baiklah ... Tapi kenapa harus dengan berteriak?" Calista heran kenapa Nayla harus mengatakannya dengan cara seperti itu. Seakan dia sedang melakukan kesalahan besar.

"Cepat keluar!" Nayla memperingatkan akan mengunci pintu kamar Elvara seperri dia sedang buru-buru karena dikejar sesuatu.

"Tidak mungkin pindah, semua barangnya masih ada disini ...." Calista dengan wajah melongo.

"Sebenarnya apa yang terjadi disini? Kos-kosan apa ini?" Calista berteriak saat Nayla hendak meninggalkannya.

"Kau akan tahu kalau sudah waktunya." Nayla menjawab sambil memunggungi Calista.

"APA MAKSUDNYA?!!!" Calista merasa frustasi dengan apa yang sedang terjadi, "Semuanya tidak masuk akal ... Harusnya aku mendengarkan perkataan orang aneh itu, seharusnya aku tidak kesini." Calista buru-buru ke kamarnya bahkan mendahului Nayla yang berjalan seperti robot, "Aku akan pergi dari sini!" Calista mulai berpikir jernih dan menemukan solusi yakni pergi dari kos-kosan itu, "Seseorang baru saja menghilang dari kos tapi dia seperti berakting semuanya baik-baik saja ...." Calista tidak bisa menerima hal itu, menjadikan kos-kosan aneh dan penjaga tanpa ketidakpedulian seperti itu disebut sebagai rumah yang aman.

Calista yang tidak sempat makan siang kemarin, membeli makanan untuk makan saat pulang ke kos tapi kenyataannya dia bahkan tidak bisa sampai di kamarnya dan bermalam diluar. Dengan segala sisa tenaga yang dimilikinya, Calista mempercepat langkah kakinya untuk menuruni tangga, "Aku pergi!" Calista menyerahkan kunci kamarnya, "Selamat tinggal."

Nayla hanya berdiri mematung tanpa ekspresi layaknya manekin di toko baju. Kunci kamar Calista menghilang tepat dimana dia menaruhnya.

Calista berjalan cepat menuju kantor polisi meski sudah dengan penglihatan yang kabur dan kepalanya begitu pusing karena lapar. Tujuan utamanya adalah melaporkan kos-kosan aneh itu dan hilangnya Elvara, "Setelah ini aku harus mencari kos baru."

Calista begitu bahagia setelah melihat kantor polisi, dia segera berlari seperti seseorang yang tidak pernah minum melihat sungai di tengah gurun. Begitulah arti kantor polisi bagi Calista, satu-satunya bantuan meski dari orang-orang asing dimanapun dia berada.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Petugas Polisi melihat kedatangan Calista.

"Saya ingin melaporkan orang hilang, namanya ...." Calista tiba-tiba lupa nama Elvara, "Tidak mungkin aku lupa, aku menyebut namanya berulang kali saat jalan kesini ...." Calista memukul kepalanya.

"Anda baik-baik saja?" Petugas Polisi Wanita itu membantu Calista untuk duduk dan diberi air putih untuk menenangkan diri.

Bagaimanapun Calista berpikir, dia tidak bisa mengingat nama Elvara, "Baiklah, aku laporkan kos-kosan itu saja dulu sambil mengingat namanya ...."

"Kos putih yang ada di dekat Kampus J adalah kos aneh, disana sepertinya memiliki sesuatu yang aneh. Kos itu berhantu!" Calista tidak tahu bagaimana menjelaskan tanpa harus dikira gila, "Dan penjaga kos disana ...." Calista juga melupakan nama Nayla, "Penjaga kos disana juga aneh, seakan dia punya banyak kepribadian tapi kadang dia juga hanya seperti boneka tanpa jiwa sama sekali." Calista menyelesaikan kalimatnya berharap Polisi itu tidak menelepon Psikiater untuknya.

"Jadi, ada yang bisa saya bantu?" tanya Petugas Polisi itu seakan tidak mendengar penjelasan panjang Calista barusan.

"Hah?" Calista akhirnya menyadari ada lagi keanehan lainnya, "Penjaga kos disana bahkan tidak terganggu ketika ada yang menghilang tanpa kabar di kos ...." Calista masih mencoba.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu?" Dari sudut pandang Petugas Polisi itu, Calista hanya terus diam melamun.

"Sepertinya aku tidak bisa mengatakan apapun tentang kos itu ...." Calista akhirnya pingsan sambil memegang air yang belum sempat di minumnya.

Petugas Polisi disana panik mencoba memanggil ambulance sementara membawa Calista berbaring diatas kursi panjang. Ambulance datang tapi Calista sudah tidak ada disana, "Tadi dia ada disini!" Petugas Polisi itu kebingungan.

Calista membuka matanya dan dia sudah ada di dalam kamar kosnya lagi. Dengan jantung yang berdegup kencang, Calista bangun langsung terjatuh dari tempat tidur dan berlari menuju pintu kamar untuk keluar tapi dia ingat dia tidak punya kunci.

"Tolong! Tolong! Tolong!" Calista menggedor-gedor pintu dari dalam. Lampu kamarnya juga tidak bisa dinyalakan. Calista seperti berada di dalam mimpi buruknya.

...-BERSAMBUNG-...

1
@Reeartha1231
Ceritanya menarik.
ittiiiy: Terimakasih banyak🙏🥺✨
total 1 replies
🏡s⃝ᴿ ❤️⃟WᵃfSHanum
murah banget sewa kosan nya
❤️⃟Wᵃf Nesia
lanjut
Wanita Aries
Agak puyeng bacanya
Ini kyk smacam misi yg harus di ungkap
Wanita Aries
Mampir thor
SENJA
buset dah serem amat nih anak kecil 😱
SENJA
udah kejadian! nyesel juga percuma sekang pikir caranya supaya survive ✊🏼
SENJA
nah ini bener ini
" di setiap ada kesulitan , pasti ada kemudahan"
Arin
lajut terus kak
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
lanjutkan kak
❤️⃟Wᵃf Nesia
loh loh
SENJA
wah kok bisa gitu 😳
Jan
chapter 2 mau coba baca malam, biar terasa sensasinya
aurel
hai Thor aku sudah mampir, jangan lupa mampir juga di karya aku " istriku adalah kakak ipar ku "
Arin: hai aku udah mampi. semangat kak
total 1 replies
sasip
sudah mampir untuk kasih semangat.. 💪🏻
luvminsung
SEMANGATTTTT
@Risa Virgo Always Beautiful
lanjut up
Manusia
Kos mana masalahnya yg 100rb😭😭calista jangan mau nak, jangan tergoda dngn harga murce
🥑⃟🟢☘𝓡𝓳 Lucia Navaro🔰π¹¹
lanjuttt kaaaa penasaran ma kejadian selanjutnya
❤️⃟Wᵃf Nesia
Lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!