Orang Ketiga

Sudah 2 hari setelah Cerry berkunjung kembali di perusahaan lamanya, ternyata meminta menghapus data nya dari block hitam tidak mudah, Cerry bahkan harus mendengarkan kemarahan Davis,

2 Hari lalu, Cerry meminta Leo untuk membantunya, tapi malah dia sendiri yang harus menerima makian dan amukan Davis yang ceri baru tahu bahwa Davis adalah direktur dari perusahan lamanya dulu,

"Lelah..." cerry menyandarkan badannya di jok mobil, dia sudah kesana kemari hanya untuk mencari kerja, tapi hasilnya nihil, tidak ada yang mau mempertimbangkan Cerry lagi,

"Apa aku harus keperusahaan dia lagi...??? tidakkk.. dia akan mengamuk lagi nanti seperti tempo hari," Cerry berkata lirih, dia masih mengingat semua yang Davis katakan, dari makian atau hinaan bahkan dia memandang Cerry dengan tatapan merendahkannya,

#Dua hari lalu

"Tuan, ini nona Cerry yang ingin meminta bertemu dengan anda.." ucap Leo saat membawa Cerry keruangan direktur dan meninggalkan mereka berdua,

Cerry melebarkan bola matanya, dia tidak menduga bahwa Davis adalah direktur perusahaan ini, karena Cerry masih berfikir bahwa direktur masih orang sama dengan yang dulu,

"Langsung saja ada apa ingin menemui ku..!!!"

Davis berkata Tanpa melihat lawan bicaranya, Cerry yang melihat itu merasa kesal, kalo bukan Cerry membutuhkan bantuan, pasti Cerry sudah tidak mau bertemu Davis,

"Pak Davis, bolehkan saya minta sesuatu dari bapak..???" cerry sedikit takut mengungkapkan maksudnya, dia takut Davis tidak mau mengabulkan keinginannya,

Davis menaruh pulpennya dengan kasar,

Cerry yang melihat itu langsung tersentak kaget "ya tuhan, apakah dia akan marah sebelum mendengar permintaanku, bagaimana aku bisa mengucapkan permintaanku kalo seperti ini," Cerry berucap dalam hati dan mencari kata kata yang pas bila Davis menanyakan perihal kejadian 4 tahun yang lalu,

"Apa Leo kurang memberimu uang," ucap Davis menatap Cerry, yang di tatap malah menundukkan kepala

"Tidak, tapi..." ucapan Cerry berhenti, Davis mengernyitkan dahinya

"Tapi apa..??? kau meminta bertemu denganku tapi kau malah diam, kau tau... waktuku itu sangat berharga, bila tidak ada hal lain, pergilah.."

"Tidak pak, saya akan mengatakannya sekarang," ucap Cerry memohon saat Davis mengusirnya

"Baiklah aku mendengarkanmu, apa yang kamu mau dariku, kau menginginkan apartemen, rumah, atau mobil, cepat katakan karena aku pastikan menuruti kemauanku karena saya tidak mau berhutang Budi pada orang asing yang sudah menjaga anakku saat hilang dari pengawasan anak buahku,"

Cerry menarik nafas panjang sebelum mengungkapkan maksudnya, dia harus sabar menghadapi Davis saat ini, Cerry tidak ingin Davis menolak keinginannya bila Cerry marah pada sifat Davis

"Saya hanya minta dihapuskan semua data saat saya bekerja disini 4 tahun lalu dan tolong hapus nama saya dari daftar hitam perusahaan," Dengan memejamkan mata Cerry memohon pada Davis, Davis hanya melihat Cerry yang baru disadarinya bahwa Cerry sangat cantik, namun bagi Davis kecantikan hanya menutupi sifat buruk wanita saja,

"Kau ingin aku menghapus datamu, kasih tahu aku satu alasan untuk aku membantumu," ucap Davis lagi

"Saya tidak akan mengulangi perbuatan saya lagi seperti dulu..!!" ucap Cerry sungguh sungguh

Davis mengangkat alisnya satu, melihat keseriusan di mata cantiknya Cerry,

"Siapa namamu dan apa kesalahanmu.." tanya Davis

"Cerry adamson," ucap Cerry lirih dengan suara yang tertahan

Davis memikirkan nama itu, nama yang tidak asing tapi Davis lupa kapan dia menyebut nama itu dulu, Tampa banyak tanya lagi Davis meminta Leo untuk menyerahkan data Cerry yang saat bekerja di sini dulu,

Cerry masih berdiri menunggu Leo datang, kakinya sudah kram berdiri hampir 2 jam, ntah apa yang membuat Leo lama mendapatkan datanya, tapi yang jelas, Cerry ingin langsung keluar dari ruangan ini segera,

"Dasar iblis, dia tidak memperdulikan aku yang berdiri lama di sini, Bahkan dia tidak menyuruhku untuk duduk," dengan kesal Cerry mengumpat Davis dari hati, Cerry bukan tidak berani berkata kasar pada Davis, dia hanya menghargai nyawanya saja,

Davis tidak menyuruh Cerry duduk, dia tidak memperdulikan bahwa di ruangan itu ada seorang wanita yang sedang berdiri lama sampai sampai kakinya mungkin akan patah bila harus menunggu Davis sadar, bahkan Davis masih sibuk bekerja walau ditatap Cerry

"Tampan juga..." ucap Cerry lirih tiba tiba saat melihat Davis bekerja, Cerry sadar dan langsung buru buru menggeleng kepala

Davis melirik Cerry sekilas dan tersenyum, hati Davis berucap "Ternyata ada mantan karyawan yang cantik, dan polos seperti dia disini,"

Toko toko tokkk, Leo masuk membawa beberapa berkas di tangannya, menyerahkan kepada Davis,

"Taruhlah di situ Leo, dan bawakan kursi untuknya, aku tidak ingin di anggap bos yang tidak kompeten pada mantan karyawan,"