NovelToon NovelToon
Me Before You

Me Before You

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:338.5k
Nilai: 5
Nama Author: RisFauzi

Tidak mudah bagi Alya untuk membuka hatinya untuk Daffa, seorang CEO muda yang memimpin perusahaan keluarga Pratama Group. Setelah pengkhianatan yang dilakukan mantan kekasihnya. Namun takdir berkata lain, sebuah kecelakaan menimpa Daffa akibat kelalaian Alya.

Alya dihadapkan pada sebuah keputusan yang akan menentukan hidup dan masa depannya.

Akan kah tumbuh cinta di hati Alya? Atau sebaliknya Daffa membenci Alya, dan menyalahkan keadaannya kepada Alya?

Penasaran? Yuk simak kisah selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RisFauzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Cuek

Alya menulis cepat di notes biru miliknya, mencatat semua laporan keuangan yang berjalan hari ini. Menyusun rapi file berisi faktur keluar masuk sejumlah barang beserta surat jalan yang akan di peruntukkan dalam hal pengiriman barang ke luar kota esok hari.

   Sementara Ola tengah asik berdandan, seperti kebiasaannya sebelum pulang kantor. sesekali jari lentiknya menghapus sudut bibirnya dengan selembar tisue.

   "Ay, Gue balik duluan ya. Lima menit lagi Azka jemput, titip laporan Gue di meja," Ola menepuk bahu Alya lalu menunjuk ke arah meja kerjanya.

   Alya melirik jam tangan mungil di pergelangan tangan kanannya, dua puluh menit lagi jam pulang kantor tiba.

   "Heii, masih lama Ola! Dua puluh menit, awas aja, Gue bakal laporin sama bos kalau Lu pulang duluan sebelum jam pulang kantor selesai."

   "Laporin aja, kagak takut Gue. Si bos lagi ada tamu juga, kagak bakalan peduli. Gue pamit, bye Alya." Ola meleletkan lidahnya lalu ngeloyor pergi dari hadapan Alya.

   "Ish, nggak setia kawan," sungut Alya kesal.

   Alya segera berbenah, merapikan penampilannya dan memasukkan ponselnya ke dalam tas ransel miliknya dan meninggalkannya sementara di atas meja kerjanya.

   Sambil membawa file yang telah diaturnya, Alya kemudian bangkit dari kursinya dan mengambil laporan kerja dari meja Ola, lalu berjalan untuk segera menyerahkannya ke bagian admin.

   Saat melewati ruang kerja Daffa, dilihatnya lelaki itu masih sibuk dengan tamunya yang datang sejak siang hari tadi. Dua orang lelaki muda yang terlihat seumuran dengan Daffa, sepertinya mereka berdua teman Daffa yang sudah lama tidak berjumpa.

   Tampak jelas keakraban terjalin di antara mereka di dalam sana, tawa lepas Daffa yang sesekali terlihat menutup mulutnya dengan punggung tangan kanannya.

   Kadang mereka bertiga mengangkat tangan ke udara dan menyatukannya secara bersamaan. Daffa terlihat sangat menikmati kebersamaan dengan kedua tamunya itu.

   Tanpa disadarinya, langkah Alya terhenti tepat di depan kaca jendela besar ruangan Daffa yang tidak tertutup tirai. Tawa lepas Daffa seakan-akan menghipnotis langkahnya untuk tetap berada disana.

   Seolah menyadari kehadiran Alya, Daffa memalingkan wajahnya mengarah pada kaca besar dimana Alya berdiri menatapnya.

   Mata keduanya bertemu, Daffa terpaku sesaat menatap ke arah Alya, tapi sedetik kemudian ia membuang pandangannya ke arah lain dan kembali asik melanjutkan obrolannya dengan kedua tamunya.

   Alya tertegun di tempatnya berdiri saat ini, ada perasaan lain dalam hati Alya saat melihat Daffa yang tak mengacuhkan dirinya. Tidak ada senyum yang biasanya selalu ada saat melihat Alya hadir di hadapannya seperti biasanya.

   Dan anehnya, kenapa perasaan itu terasa menyakitkan hatinya. Alya mengesah perlahan, lalu beranjak pergi menuju ruang admin dan segera menyerahkan file yang sedari tadi dibawanya.

   Dengan perasaan hati yang sedikit gundah, Alya beranjak pergi meninggalkan kantornya setelah sebelumnya mengambil tas ransel miliknya yang ada di atas meja kerjanya.

   Sambil berjalan menuju tempat parkiran motornya berada, benaknya kini dipenuhi oleh hal-hal lain. Biasanya Alya tidak pernah peduli pada sikap Daffa selama ini padanya, perhatiannya justru membuat Alya jadi merasa tidak nyaman.

   Tapi, sikap tak acuh Daffa padanya hari ini kenapa jadi mengganggu pikirannya. Bukankah itu yang diinginkannya? Bukankah Alya merasa terganggu dan tidak nyaman dengan perhatian Daffa padanya selama ini?

   Lalu kenapa hatinya jadi seperti ini? Kenapa Alya merasa seperti kehilangan sesuatu yang ia sendiri tak tau jawabannya? Apa ucapannya saat pulang dari pesta hari itu yang membuat sikap Daffa jadi berubah seperti ini padanya?

   Alya menggelengkan kepalanya kuat, membuang jauh-jauh perasaan tak nyaman yang dirasakannya saat ini, berusaha meyakinkan dirinya kalau perasaan yang dia rasakan saat ini karena sikap dingin Daffa padanya adalah yang terbaik bagi hubungan mereka berdua.

   Toh ia datang kesini dengan niat bekerja, bukan yang lainnya. Terserah bagaimana penilaian Daffa padanya, untuk saat ini Alya hanya ingin fokus pada pekerjaan saja.

🌹🌹🌹

1
Maheera Indra
nyicil dulu tor... Lik n pav nya sudah..
ARSY ALFAZZA
😘
ARSY ALFAZZA
😘😘😘
ARSY ALFAZZA
😘
ARSY ALFAZZA
😘😘😘😘
ARSY ALFAZZA
😘😘😘
ARSY ALFAZZA
😘
ARSY ALFAZZA
😘😘😘
ARSY ALFAZZA
😘😘😘😘
ARSY ALFAZZA
😘
ARSY ALFAZZA
😘😘😘
ARSY ALFAZZA
😘
ARSY ALFAZZA
😘😘
ARSY ALFAZZA
keren
ARSY ALFAZZA
Miss you thor
RINDU ⭕
NEXT THOR
🤗🤗🤗♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
RINDU ⭕
Like 👍👍👍👍👍👍
RINDU ⭕
Love 💜💜💜💜💜💜💜
RINDU ⭕
Alya
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
ARSY ALFAZZA
😘😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!