NovelToon NovelToon
Keturunan Pendekar

Keturunan Pendekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Ilmu Kanuragan / Anak Yatim Piatu / Dendam Kesumat / Balas Dendam
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

perjalanan seorang remaja yang mencari ilmu kanuragan untuk membalaskan dendam karena kematian kedua orang tuanya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berlatih Bersama Melati

Raka terus memberikan arahan pada Melati

Mereka berdua berlatih saling berhadapan hingga

" sekarang kau serang aku dengan jurus tadi aku akan mengelak dan menyerang dengan cara yang sama, namun engkau engkau harus mengelak sesuai yang ku beritahukan barusan " ucap Raka

" ya" Melati mengangguk dan langsung menyerang sesuai petunjuk Raka

" Plak" leher Raka terkena sabetan tongkat itu

" kak Raka" melati kaget dan langsung memeriksa leher Raka

" sakitkah lehermu?" tanya Melati dengan mata berkaca kaca

" tidak apa apa" sahut Raka sambil tersenyum, sementara Kakek karna nyaris jatuh pingsan karena kaget, bagaimana tidak jurus yang membuat namanya melambung menjadi banyak kelemahan di mata Raka

" Kak raka kau sangat hebat, berikan petunjuk lagi" desak melati

Raka mengangguk dan mulai memberikan petunjuk lagi pada Melati

" nah kau sudah mengerti sekarang" ucap Raka sambil memandang Melai

" terima kasih kak Raka" Sahut melati menatap Raka dengan mata berbinar

Raka mengeluarkan sebatang bambu kecil dari pinggangnya

" kemarin aku menemukan bambu di halaman belakang, karena sangat bagus aku membuat seruling" ujar Raka

" Sekarang aku akan mengiringi gerakan jurusmu dengan irama seruling" ucap Raka sambil mengeluarkan seruling nya

" Baik kak" Seru melati senang.

" Nah mulailah, aku akan mengiringi gerakanmu" ucap Raka dan saat melati mulai bergerak alunan suara seruling yang merdu terdengar. Melati tak sadar suara seruling yang di tiup Raka membuatnya terpengaruh, gerakannya akan berubah menjadi cepat saat nada seruling itu tinggi, dan melambat saat nada seruling itu rendah

Kakek karna yang mendengar terpukau oleh gerakan Melati, tak sadar tangannya ikut bergerak gerak mengikuti irama seruling Raka, namun ia segera tersadar walau dalam hati ia bertanya tanya ia yang sudah mempunyai tenaga dalam tingkat tinggi bisa terpengaruh oleh suara seruling Raka,

Saat Raka menghentikan alunan serulingnya, melati juga berhenti dengan napas terengah engah

" Kak Raka, engkau pandai meniup seruling, sejak kapan kau belajar seruling?" tanya Melati

" sejak aku berusia tujuh tahun" sahut Raka" sudah larut malam, Melati beristirahatlah" lanjut Raka berkata

" baik kak, besok ajari aku lagi" ucap melati , Raka tersenyum dan mengangguk, Raka kembali ke kamarnya setelah Melihat melati masuk ke rumahnya

Kakek karna yang penasaran membuntuti Raka, dengan gerakan ringan ia melompat ke genteng kamar Raka, tanpa mengeluarkan sedikitpun suara

Dengan hati hati ia membuka genteng dan mengintip apa yang Raka kerjakan, Ia melihat Raka duduk dengan mata terpejam, saat ingin mengetahui tiba tiba Raka membuka mata dan melihat ke atas ke arah kakek Karna mengintip

Kakek karna segera menggerakan kepalnya agar tak terlihat oleh Raka namun ia juga heran, apa Raka mengetahui gerakannya padahal ia telah menggunakan  ilmu meringankan tubuhnya. dengan penuh tanda tanya Kakek Karna meninggalkan tempat itu.

Pagi harinya karena tak sabar Kakek Karna menemui Kakek jaya

" eh tongkat jelek, masih pagi kau sudah menggangguku, ada apa!?" tanya kakek Jaya

" Setan tua, aku hampir gila karena berpikir dari tadi malam" gerutu Kakek Karna

" Apa yang kau pikirkan?" tanya Kakek Jaya

" Anak itu, sungguh luar biasa" gumam Kakek jaya

" Anak yang mana?" tanya Kakek Jya heran

" Raka"

" kenapa dengan anak itu?" tanya Kakek Jaya, ia tahu Raka murid muda yang di terima di perguruan itu belum lama ini

" Apa kau tahu, jika anak itu anak sakti?" tanya Kakek Karna

" Tongkat busuk, jangan kau buat aku bingung coba jelaskan dulu"

" setan Tua, aku telah menyaksikan sendiri, bahkan suara seruling yang di tiupnya mampu mempengaruhiku" seru kakek Karna.

" kalau begitu aku akan bertanya pada Badra" seru kakek Jaya , tak lama Badra keluar dan menghampiri

" Badra cepat kau panggil putrimu" seru kakek Jaya

" Ada apa?" tanya Badra heran

" sudah kau panggil saja kemari" seru kakek Karna tak sabar

" Iya, iya" Badra dengan cepat kembali ke dalam dan tak lama ia datang kembali bersama Melati

" kakek memanggilku?" tanya melati mendekat ke arah kakeknya.

" Cucuku, apa kau sering ke kamar Raka?" tanya Kakek Jaya

" ya kek" sahut Melati mengangguk

" Apa yang kalian perbuat di dalam kamar?" tanya badra curiga

" kami tidak melakukan apa apa, kak Raka hanya mengajariku ilmu seni "

" Dia mengerti ilmu seni?" tanya kakek jaya kaget

" kak Raka sangat mahir menulis puisi kek" jawab Meati

" apa dia bisa silat?" cecar kakek Karna

" bisa sedikit, kan dia murid baru" balas Melati

" Melati! jawab dengan jujur, bukankah Raka pernah memberi petunjuk ilmu Pedang Kilat  padamu?" tanya kakek jaya menatap tajam pada melati

" pernah" sahut melati

" Badra berikan pedang pada melati, biar dia memperlihatkan Ilmu Pedang kilatnya" ujar Kakek Jaya

" ya kakek" Melati mengambil pedang yang di berikan oleh ayahnya

melati mulai bergerak memperagakan Jurus pedang Kilatnya, ruangan itu kini di penuhi oleh bayangan pedang melati, selang beberapa saat melati mengakhiri gerakannya dengan  wajah berseri seri

Kakek Jaya tertegun dan saling pandang karena ilmu pedang itu kini mangalami perubahan di luar dugaan mereka

" bagaimana?" tanya kakek Karna

" Ilmu Pedang Kilat bertambah lihay, sungguh di luar godaan" seru Kakek Jaya sambil menarik napas

" benarkah Raka yang memberi petunjuk padamu?" tanya kakek Jaya yang masih penasaran

" Iya kek, kata kak Raka, ilmu itu terdapat kelemahan , kak Raka menambahkan beberapa gerakan untuk menutup kelemahan ilmu itu" jawab Melati

" dia yang menambah gerakan itu!?" seru kakek Jaya kaget wajahnya memucat karena yang bisa membuat gerakan seperti itu hanya seorang Guru Besar

" ha ha ha, semalam aku juga seperti kalian kaget dan tak percaya" kakek tergelak melihat wajah kakek Jaya

" Luar biasa, aku saja tak bisa membuat gerakan seperti itu" gumamnya

" sama, apa kau tahu, tadi alam ia pun mengisi beberapa gerakan pada ilmu Tongkat pencabut Nyawa" lanjutnya berkata

" kak Raka memang hebat, dia juga pintar meniup seruling" puji Melati

" Setan tua , aku akan menjodohkan cucuku pada nya " teriak Kakek Karna tiba tiba

" kakek juga punya cucu perempuan?" tanya melati

" Ya . dia harus menikah dengan cucuku" ucap kakek karna , mendengar itu Melati menjadi murung dan menundukan kepala.

" Melati panggil Raka kemari" ucap Badra

" ya ayah" sahut melati dan langsung berlari keluar

" kita harus bertanya pada Raka agar tidak bingung memikirkannya" Ujar kakek Jaya

" Benar" timpal kakek Karna

Tak lama Melati datang bersama Raka, wajahnya berseri seri tak murung lagi.

" Raka, aku sudah tua, maka kau tidak boleh membohongiku"

" Ya kakek Guru" sahut Raka

" apa sebelum di sini kau pernah belajar silat?" tanya Kakek Jaya

" Belum Guru" sahut Raka terpaksa berbohong

" kalau belum mengapa kau bisa memberi petunjuk tentang ilmu Pedang kilat pada melati?" tanya kakek Jaya

" aku juga tak tahu, hanya saja setelah aku menyaksikan latihan Melati semua gerakannya seakan sudah ada di pikiranku" jawab Raka

" Raka, kami berdua sudah tua, sudah berbau tanah, jangan kau membohongi kami, terus teranglah" tanya Kakek Karna

" Dalam hal apa aku berbohong" tanya Raka, santai, tetapi hatinya berdetak ebih kencang, ia takut indentitasnya di ketahui

" Aku telah melihat kau tidur dalam semadi, apa kau melatih semacam ilmu?" tanya Kakek Karna

" Oh, semalam yang berada di atas genteng rupanya kakek" sahut Raka" aku kira pencuri"

" Haaa, kau mendengar langkahku?" tanya Kakek Karna

" Ya" Raka mengangguk

" Raka coba berterus terang, pernahkah kau belajar dari sesuatu , seperti kitab atau apa?" tanya Kakek Jaya

" Raka terdiam, memang tak baik membohongi mereka berdua , apalagi mereka berdua siap melindungi anak bandung Gila , dirinya sendiri. ia kan berterus terang tentang pelajaran dalam kitab itu, namun tak akan membuka jati dirinya sebagai seorang anak pendekar Bandung Gila, ia tak ingin mereka mengasihaninya, ia ingin berjuang sendiri untuk membalaskan dendamnya.

1
Dewi kunti
nahan nafas ak
Hendra Yana
lanjut
Dewi kunti
cpt sehat ya kaaaaakkk,dinanti karyanya
Dewi kunti
kok blm update LG dr kmrn,nungguin ini🤭
Dewi kunti: ok smg cpt sembuh
total 2 replies
Batsa Pamungkas Surya
👍 ini mantap.. lebih kayak nyata dari pada musuh siluman2
Dewi kunti
apakah anggun jodohnya
DANA SUPRIYA
keren ini hantu berkabut menghabisi orang hanya pakai lidi
DANA SUPRIYA
seperti kakek ini sakti ya
Dewi kunti
penyembuhan mungkin
Dewi kunti
pernah,...
Batsa Pamungkas Surya
mantap laah
Hendra Yana
up lagi
Dewi kunti
yaaaaa hbs,,klo LG seru gini kok ky cm sebentar bacanya,berasa kurang
Hendra Yana
Terima kasih
Dewi kunti
perjallaannya kecepetan ngetiknya jd typo lg
Blue Angel: iya kak, bantu koreksi kak biar nanti di revisi🙏🙏🙏
total 1 replies
Dewi kunti
banhgkit typo kakak
Hendra Yana
lanjut gas
Hendra Yana
lanjut
MyOne
Ⓜ️👣👣👣Ⓜ️
Dewi kunti
sengaja gak sih diluar godaan
Blue Angel: HP nya sering typo kak🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!