Athaya, seorang gadis mungil yang tinggal di pelosok desa. Berlari tunggang langgang kala ketahuan mencuri mangga tetangganya.
"Huuu dasar tua bangka pelit! Minta dikit aja gaboleh!" sungutnya sambil menatap jalanan yang ia tapaki tadi—menjauhi massa penduduk yang mengejarnya.
Athaya adalah gadis desa yang hidup sebatang kara di tengah masyarakat yang menganut budaya nepotisme.
Dimana, mereka lebih memikirkan kerabatnya, daripada orang susah yang ada di sekitarnya. Namun hal itu tidak menyurutkan semangat Athaya untuk bertahan hidup.
Sampai akhirnya, ia mengalami hal di luar nalar saat masuk ke hutan. Ia masuk ke dalam portal misterius dan berakhir masuk ke dalam tubuh seorang selir yang sedang di siksa di tengah aula paviliun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mur Diyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman baru
Sekitar jam 10 kurang, Elise sudah berangkat dan duduk di kursi akademi kekaisaran.
Elise duduk di meja paling depan. Menunggu Master Lia Zhu masuk ke dalam kelas. Mata bulatnya melirik ke sekeliling.
Kosong.
"Ni sebenarnya muridnya cuma aku aja apa gimana?" celetuknya bingung sendiri.
"Arghhhh malasnyaa!!" gerutunya sambil menggeletak-kan kepala di atas meja. Mencoret-coret kertas dengan pena.
Ia tak tau saja bahwa di luar jendela. Seseorang sedang mengintip gerak-geriknya sambil menutup mulut karena menahan tawa.
"lihat, lucu sekali dia." kekehnya tanpa sadar, sukses membuat Lu Zhen melongo mendengarnya.
Tersadar. Elios berdehem ringan sambil berjalan meninggalkan kelas Elise. "Kita pergi sekarang. Banyak tugas yang harus di selesaikan!" tegasnya sambil mengibaskan jubahnya.
"Lah dari tadi tugasnya aja di sini." gerutu Lu Zhen lirih, menatap malas tumpukan buku yang harus Elios kerjakan sekarang juga.
Selang beberapa menit, Master Lia Zhu pun akhirnya masuk ke dalam kelas. Satu alis Elise memicing kala di belakang Master, seorang gadis mengekor di belakangnya.
Sepanjang perjalanan masuk gadis itu terlihat berjalan sedikit petantang-petenteng seperti laki-laki. Bajunya pun tidak seperti putri kerajaan pada umumnya. Mengenakan celana dan juga baju seperti lelaki saja. Namun aura cantiknya tetap menguar memancarkan cahaya ke sekeliling.
"Omak silau..." lenguh Elise tanpa sadar kala pancaran wajah Xiao Lu yang cemerlang menerpa wajahnya.
Master Lia Zhu kini sudah berdiri di meja guru. Bersama seorang gadis yang terlihat tomboy berdiri di depan papan tulis.
"Baik Elise, perkenalkan. Ini adalah Putri Xiao Lu, putri dari kerajaan sebelah yang akan ikut belajar materi pagi ini." ucap master Lia Zhu mengulas senyum ke arah Xiao Lu.
Elise menatap Xiao Lu dari ujung kaki sampai ujung kepala. Ia menggaruk kepalanya kala melihat hal yang tak biasa di depannya.
"Master! Ada baju kembaran kaya Putri Xiao Lu ngga?!" tanya Elise mengacungkan diri.
Tampak bibir Master Lia merapat. "Memangnya, putri mau apa dengan baju yang mirip dengan yang dipakai Putri Xiao Lu?" tanya Master.
"Dipake dong master, masa buat pajangan!" celetuk Elise malas. Membuat Master Lia Zhu tersedak kecil, berdehem lirih.
"Ahhh...gitu yah, tapi apa suami anda mau mengizinkan anda memakai pakaian santai seperti ini?" tanya Master Lia Zhu.
"Kan ngga harus dapet ijin dia, master. Lagian dia mana peduli sama saya." decaknya di akhir kata, seolah kesal dengan Elios yang sama sekali tak ada inisiatif meminta maaf padanya setelah mempermalukan dirinya di depan umum kemarin.
"Harus dapet izin dulu dong, putri." jawab Master Lia Zhu mengerling tipis.
Elise menatap malas ke samping. "apa-apa izin, apa-apa izin! Kan yang makai aku bukan dia!" decaknya kesal. Memilih memalingkan wajah ke samping sambil berpangku tangan.
Putri Xiao Lu. Menatap setiap gerak-gerik Elise sedari tadi. Bibirnya menerbitkan senyum tipis. "Kamu juga ngga nyaman yah, pakai baju gombrang-gombreng kaya gitu?"
Elise langsung berbalik dan menatap bulat Xiao Lu. "Tentu saja! Baju ini ribet banget! Udah kaya sapu manual aja, nih liat." ucapnya sambil menunjukkan ujung gaun bawah miliknya yang sedikit kotor akibat bergesekan dengan tanah.
Xiao Lu refleks menutup bibirnya—menahan tawa lirih. "Aku bawa satu stell baju kaya gini lagi di tas, mau coba?" suguhnya. Membuat mata bulat Elise berbinar ria.
Elise langsung bangkit dari duduknya. Berlari kecil menghampiri Xiao Lu. Meraih tangan Xiao Lu penuh damba.
"Seriusan? Mau dong!" pekiknya.
Master Lia Zhu tampak gugup dengan itu. Apa yang akan Putra Mahkota Elios fikirkan jika Elise mamakai baju yang sama sekali tak mencerminkan seorang putri.
"A-anu, nanti kalo Putra Mahkota —"
"Udah...masalah Elios, biar aku yang bicara padanya. Kita sudah berteman dari kecil, aku yakin Elios akan mendengarkan ku." sela Putri Xiao Lu menenangkan Master Lia Zhu yang gugup.
Master Lia Zhu pun menghela nafas lega. Yah, setidaknya ia tidak sendirian menghadapi Pangeran Elios nantinya.
"Baik, sekarang kita mulai saja pembelajarannya, Putri Xiao Lu, silahkan duduk di samping Putri Elise."
Xiao Lu tersenyum mengangguk. Lalu berjalan santai dan duduk di samping Elise.
Awal pembelajaran berjalan lancar seperti halnya pendidikan biasa. Elise dan Xiao Lu diberi bimbingan etika dan tata krama kekaisaran yang berlaku. Mereka mengikuti materi dan mendengarkannya dengan seksama. Sesekali ada juga praktek kecil, diantaranya cara berjalan menaiki altar, berjalan menghadap kaisar, cara menuangkan minuman untuk kaisar atau para petinggi lainnya.
Tawa kecil tercetak jelas di bibir Elise. Ia merasa tak bosan mengikuti segala jenis praktik dan materi, justru ia malah menikmatinya.
Belajar bersama Xiao Lu yang juga sama aktifnya membuat Elise seperti memiliki sahabat yang setara.
Sampai akhirnya sesi materi terakhir dimulai.
Entah mengapa jantung Elise deg-degan setiap Master Lia Zhu menjelaskan materi awal. Memang belum terlalu mengarah ke sana, tapi tetap saja. Elise merasa gugup mengikuti pembelajaran privat bagian ini.
"Jadi, salah satu cara menyenangkan suami saat malam pertama. Cukup kalian berikan apa yang suami kalian inginkan. Tidur di sampingnya, sambil mengelus pelan lengan suami kalian."
Elise menatap Xiao di sampingnya gugup.
"Ehh, kamu risih ngga sih sama materi yang sekarang?" Tanya Elise berbisik.
Xiao Lu tampak biasa-biasa saja, membuat Elise bertanya-tanya, sebenarnya gadis di sampingnya ini menangkap atau tidak materi yang dijelaskan Master Lia Zhu.
Xiao Lu menoleh, menatap Elise sambil mencebik kecil. "Biasa aja ah, belum apa-apanya mah ini." jawabnya enteng, membuat Elise melongo mendengarnya.
"Dan untuk menyenangkan suami selanjutnya adalah. Melakukan foreplay ringan. Tidak kasar, tapi juga tidak lamban. Awalannya yaitu, kalian membantu suami untuk melepaskan bajunya....terus, celana, dan #$-$$&$*"
Rasanya kepala Elise berputar mendengarkan penjelasan yang semakin tak masuk akal di kepalanya.
"sumpah, pelajaran ga bermutu please deh." batinnya murung.
Ia berharap pembelajaran ini cepat selesai saja. Boro-boro mendengarkannya, Elise sampai curi-curi menutup telinga kala Master Lia Zhu menulis di papan tulis.
"Sampai sesi memberikan service kalian kepada suami. Kalian perlahan memasukan *** ke dalam *** kalian, sambil mendesah *****"
"ARGHHH! Gila aku lama-lama!" romtanya dalam hati.
Ia melirik sekali lagi pada Xiao Lu. Makin melongo lah ia kala Xiao Lu malah terlihat seperti terpancing.
Terlihat tangan satunya terulur ke bawah dan seperti menekan miliknya sambil menggigit bibir bawahnya penuh gairah. Membuat Elise refleks menampol lengan Xiao Lu.
"Kamu ngapain terangsang, kocak!" bisiknya berdecak. Menatap Xiao Lu kesal, yang malah dibalas cengiran kecil dari Xiao Lu.
"Abis aku jadi keinget Pangeran Zhao Wei. Aku sampe ngebayangin kita melakukan ehmm di malam pertama, Kyaaa!!! Aku ngga sabar banget!!" serunya histeris.
Rahang bawah Elise nyaris jatuh saking tak percayanya dengan ucapan Putri Xiao Lu.
"Udah setres semua orang memang." ucapnya melemah, memegangi kepalanya yang terasa pusing.