NovelToon NovelToon
Nyai Arum (Pembalasan Di Kehidupan Kedua)

Nyai Arum (Pembalasan Di Kehidupan Kedua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Era Kolonial / Nyai
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri Nilam Sari

Siapa yang menyangka permohonan yang berada di ujung nyawanya terkabulkan. Arum, gadis cantik yang merupakan salah satu gundik gubernur jenderal Belanda kembali ke masa lalu.

"Aku tidak mau mati dalam keadaan mengenaskan! Dicampakkan dan kehilangan anakku! Terlebih, kepada mereka!"

Mampukah Arum merubah masa depan nya? Apakah semuanya berjalan seperti yang diharapkan nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sesama Pribumi?

Tubuh Arum yang kecil jika dibandingkan dengan sosok tinggi Frans terduduk di atas ranjang yang rapi itu.

Pemilik manik biru dengan rambut klimis itu meraih tangan Arum dan menatap nya, seolah memastikan bahwa telapak tangan itu baik-baik saja. "Tuan." Panggil Arum pelan.

"Apa sakit?" Arum menggeleng pelan.

"Apa bagian sini masih sakit?" Arum mengangguk, tanpa canggung, Frans menunjuk bagian intinya yang ditutupi oleh kain.

"Eh!" Arum pasrah, lagipula tenaga pria didepannya ini besar, dan tidak sebanding dengan tenaganya. Arum membiarkan franz memeriksa bagian yang merupakan keindahannya yang tersembunyi.

"Merah, apa sangat sakit?"

"Sedikit nyeri. Dan perih." Jawab Arum. Sebagian mata Arum melihat sosok Frans yang menatap lekat miliknya.

"Aku akan minta babu mengambil air hangat. Kau sudah mengompres nya?"

"Bagaimana bisa? Aku menemani Tuan untuk makan."

"Benar, kalau begitu lakukan sekarang dan setelah itu istirahatlah!"

"Tapi tuan, nyonya Caroline....."

"Tidak perlu memikirkan nya. Lagipula ada banyak nyai disini dan juga babu yang akan bekerja membersihkan rumah." Jelas Frans.

"Jangan Tuan, nanti nyonya Caroline marah. Aku cukup tau diri akan posisi ku."

"Kau hanya perlu mendengarkan aku Arum! Jangan memikirkan hal lain! Mengerti? Kalau aku meminta mu untuk istirahat, maka lakukan! Urusan dengan Caroline, aku yang akan bicara!" Frans menaikkan nada suaranya.

Arum diam dengan wajah sendu. Terdengar tarikan napas panjang dari bibir Frans. "Dengar Arum, kau hanya perlu mendengarkan dan mematuhi apa yang aku katakan. Mengerti?" Frans menangkap wajah Arum dan menatapnya dengan lekat.

"Iya Tuan."

"Bagus! Tetap disini! Aku harus pergi, aku kesini hanya mengambil sesuatu yang terlupa." Arum mengangguk patuh. Tapi setelah pintu kamarnya tertutup, bibirnya langsung melengkung lebar.

"Ahahahaha, menyenangkan sekali! Ini belum seberapa, masih permulaan. Penderitaan yang aku lalui disini, akan kau bayar lunas Caroline, begitu juga dengan pengikut mu! Setiap air mata dan dar@h ku yang keluar, kau yang akan menanggungnya! Mungkin akan sulit bagiku untuk mendapatkan gelar sebagai istri sah! Tapi tidak dengan tekad ku!"

*************

Suara pintu yang dibuka paksa membuat wanita dengan mata yang sedikit bengkak itu terkejut.

"Frans?" Ucapnya sambil memperbaiki riasannya.

"Dengar Caroline! Apa kau lupa dengan apa yang sudah aku katakan?"

"Tidak! Aku tidak lupa!"

"Lalu? Apa ini? Apa yang aku saksikan tadi?"

"Aku hanya menjelaskan tugasnya disini sebagai Nyai! Dia baru datang kan? Lagipula, semua Nyai yang datang aku perlakukan hal sama? Lalu kenapa kau marah? Kau juga membentak ku di depan nyai! Semuanya!" Ucap Caroline.

"Seharusnya kau sedikit mengerti dengan keadaan nya."

"Keadaan? Keadaan apa? Tubuhnya yang lelah karena bergoyang di ranjang? Begitu? Atau rasa sakit dan pedih karena robekan karena mu?"

"Itu adalah resiko! Dan hal umum yang dirasakan oleh wanita! Aku juga!" Tekan Caroline.

"Karena kau juga merasakannya, seharusnya kau paham."

"Kau membelanya? Aku istrimu? Dia itu hanya nyai! Nyai!" Frans memejamkan matanya seiring dengan langkah kaki yang mendekat.

"Maneer, sudah waktunya."

"Dengar Caroline. Untuk sekarang, biarkan Arum istirahat. Aku akan memintanya untuk melakukan tugasnya seperti yang lain setelah aku pulang. Dan aku yakin, kau mengerti maksud ku." Frans membelai lembut pipi istrinya yang sedang marah, meskipun tidak berlangsung lama, tapi tampaknya membuat amarah Caroline mereda.

"Aku pergi."

******************

"Perutku lapar. Ini sudah waktunya untuk makan, tapi tampaknya....." Arum menatap pintu dengan kekosongan tanpa kehadiran pelayan yang ditugaskan mendampingi nya.

"Tampaknya ada permainan lain." Arum keluar dari kamarnya. Dan benar saja, saat dia didapur. Matanya melihat para Nyai yang sedang bekerja.

"Hei lihat, bukankah kau Nyai baru?"

"Ya, dia nyai baru. Bahkan dia membuat nyonya Caroline dimarahi oleh maneer."

"Dia diperlakukan sedikit istimewa, apa itu tidak berlebihan?" Bergantian mereka mengeluarkan pendapat dengan mata yang terus menatap Arum.

"Tidak apa, tampaknya dia masih polos. Bukan begitu? Tak apa, dia juga akan merasakan hal sama seperti kita. Bangun pagi dengan cucian di tangan dan setumpuk kain yang harus disetrika."

"Untuk sekarang, dia sedang menikmati masa maneer menghisap madunya, setelah kering dan merasa bosan. Dia akan berada di dapur dan sumur, bukan lagi kasur." Tampak seorang wanita dengan kebaya bewarna merah tua bicara panjang yang mengandung sindiran untuknya.

"Terimakasih, aku lupa memperkenalkan diriku. Setidaknya, kita harus tau satu sama lain bukan?" Ujar Arum.

"Kau yang harus mengetahui nama kami. Mungkin untuk sekarang sulit, tapi seiring berjalannya waktu kau akan ingat dan tidak akan lupa."

"Kau lapar?"

"Sepertinya begitu." Ejek yang lainnya.

"Ini, makanan untuk mu. Tidak ada yang mengantarkan nya, karena dia harus melakukan tugasnya melayani nyonya. Tidak masalah bukan?"

"Tentu saja, aku sudah merasa senang dengan perhatian ini. Kita sama, sesama pribumi." Ucap Arum dengan manis.

"Kau akan merasakan pribumi yang sesungguhnya setelah bekerja seperti kami."

***************

"Dia sudah membawa makanan nya?"

"Sudah nyonya. Saya yakin, tak lama lagi dia akan sakit perut bukan main. Terlebih saat maneer kembali. Dia akan mendapatkan hukuman karena tidak bisa melayani maneer."

"Ya, aku menunggunya! Sangat!"

Bersambung.....

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰🙏🙏

1
dewi roisah
lanjut...
Lyvia
laras laras km salah musuh 😀
RJ §𝆺𝅥⃝©💜🐑
Arum di lawan, kayak nya Laras mau cari mati
Nana Colen
crazy up doooong thooooor 😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍👍👍👍👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤❤❤
Tinta Emas: 🥰🥰🥰🥰🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Nana Colen
waw munculah saingan frans 😂😂😂
Nana Colen
arum memang cerdik 👍👍👍
Lyvia
gila nyi arum nekat juga 😃
Maria Hedwig Roning
berani uga Arum..
Nana Colen
crazy up dongggg thooooor❤❤❤🥰🥰🥰🥰
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Lyvia
yg ada besok frans ngajak nyi arum bukan km jamu nyonya menner 😄
Nana Colen
bagus menghadapi orang licik harus dengan cara licik 😁😁😁😁
aku
wkwkwkwkkw ngakak ini sebutannya apa, senjata makan tuan, apa nih 🤣 malah jd gila si nyonya /Facepalm/
aku
wuihh perjuangan arum keren!! 👍
aku
penasaran bgmn si arum ngatasi 3 bajing itu ya 🤔
aku
berasa kyk oven tuh rmh ya nyonya /Facepalm/
aku
wkwkwkwk kejengkang lucynjing 🤣🤣
aku
waow keren
Lyvia
makin seru, semangat thor upmya
Abel Incess
berharap arum juga pny kekuatan biar makin seru main" nya sm Caroline
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!