NovelToon NovelToon
Pergi Untuk Kembali

Pergi Untuk Kembali

Status: tamat
Genre:Romansa / Kontras Takdir / Healing / Tamat
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

To heal & to grow

Remember,
when you forgive, you heal.
And when you let go,
you grow.
-unknown

Aku membaca tulisan di dinding ruang tunggu, yah aku juga tau teorinya namun kenyataan tak semudah teori, ucap Alena dalam hati.
Aku Alena, ini kisah percintaanku, dimana aku seorang pengecut yang merasa rendah diri, setiap ujian datang menghampiriku maka aku akan memilih untuk pergi, merasa menghindari masalah adalah jawaban yang tepat. Lagipula menjalani cinta dan jatuh cinta adalah 2 hal yang berbeda. Kamu bisa jatuh cinta tanpa perlu memikirkan latar belakang dan konsekuensi yang datang bersamanya. Sedangkan menjalani cinta berarti perjalanan panjang yang penuh dengan pertanyaan dan keputusan disetiap ujiannya.

"Al, aku berjanji untuk selamanya bersamamu menjalani kehidupan ini, apapun yang terjadi di masa depan, yakinlah, kamu akan selalu menjadi pilihan pertamaku".

Full of love,
Author 🤎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jatuh Cinta?

Ternyata baru sekitar 1 bulan aku berhenti bekerja dari PT. MBS. Selama ini aku mengisi waktuku dengan mengunjungi mama, belajar menyetir dan tentu saja mencari pekerjaan baru.

"Al, jadwalku hari ini hanya di kantor, jadi pak supir akan kembali ke apartemen. Kamu bisa memanggilnya jika sewaktu waktu kamu mau pergi ke tempat mama atau pergi kemanapun yang kamu mau. Untuk sementara ini, sampai ingatanmu kembali, sebaiknya kamu tidak membawa mobil dulu ya Al, aku masih trauma Al".

"Makasih Jas".

"Aku pergi dulu ya Al".

Kami berdiri di depan pintu apartemen saat ia berpamitan. Kemudian ia memelukku dan mencium keningku. Meski masih merasa canggung, tapi anehnya aku tersenyum kecil membalasnya.

Aku menghabiskan waktuku bersama mama, mama masih sama seperti dulu, kadang melupakan beberapa hal, lucunya aku memiliki kondisi yang sama dengan mama saat ini. Menjelang sore aku kembali ke apartemen, menyiapkan makan malam dan menunggu Jason pulang.

Nit...nit..., suara pintu apartemenku berbunyi menandakan seseorang masuk ke dalam. Aku beranjak dari sofa dan menyambut Jason di depan pintu.

"Al...", ia memelukku begitu masuk.

"Apa kamu ingat, kamu selalu menyambutku seperti ini setiap aku pulang kerja?", ucapnya sambil memelukku, kemudian melonggarkan pelukannya untuk melihat reaksiku.

Aku menjawab Jason dengan menggelengkan kepalaku. Ia tersenyum lalu mengecup bibirku, dan berkata,

"Aku mandi dulu Al", kemudian ia berlalu masuk kamar.

Mungkin baginya ini adalah hal biasa yang ia lakukan, tapi aku berdiri mematung disana sambil memegang bibirku, bagaimana bisa ia menciumku dengan mudahnya. Untuk sesaat jantungku berdebar, aku melangkahkan kakiku dan duduk di sofa lagi sambil menenangkan hati yang sudah berdebar tidak karuan.

Kami duduk dimeja makan sambil mengobrol ringan tentang kegiatan hari itu.

"Jas kenapa aku berhenti bekerja?".

"Kamu merasa tidak enak menyesuaikan diri antara pegawai biasa dengan status sebagai istriku".

Aku mengangguk angguk mendengarkan Jason.

"Mmm... sebenarnya alasan lainnya adalah kita juga sedang mencoba memiliki anak Al".

Uhuk... uhuk... aku tersedak makanan mendengar perkataan Jason. Aku segera mengambil minum dan Jason mengelus punggungku. Setelah batukku mereda, ia hanya menghentikan gerakan tangannya, namun posisinya masih sama duduk sangat dekat denganku hampir tidak berjarak. Jantungku berdebar lagi saat ini, membayangkan kemungkinan aku pernah berhubungan intim dengan Jason, aku juga merasakan wajahku yang merona kemerahan karena pikiranku sendiri. Seakan mengerti dengan pikiranku, Jason tersenyum melihatku dan bergerak mundur, menyeret kursinya kembali ke posisi semula. Untuk sesaat kami meneruskan makan malam kami tanpa ada pembicaraan, hingga terlintas di pikiranku,

"Apa alasan kita memutuskan itu Jas? Apa karena kondisi orangtua kita?".

"Ya, kita sempat berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk ini Al, tapi memutuskan untuk tidak melakukan program kehamilan, karena menurut hasil tes kita dalam kondisi baik dan normal, lagipula kita baru menikah dan aktif berhubungan jadi dokter juga menyarankan hanya menunggu waktu saja".

Aktif berhubungan....? Tentu saja kami pasangan baru, bukankah itu hal yang wajar untuk dilakukan, ucapku dalam hati. Kontrol wajahmu Alena! Seruku dalam hati, karena kali ini aku bisa merasakan wajahku yang memanas bahkan melebihi dari saat aku tersedak tadi.

Setelah pembicaraan itu, aku tidak lagi mengajukan pertanyaan kepada Jason, dan sisa obrolan hanyalah obrolan ringan seperti basa basi. Mungkin Jason mengerti pikiranku, dan memberiku ruang untuk mencerna obrolan kami tadi.

Malam ini, di tempat tidur, aku tidak lagi memunggungi Jason, aku hanya tidur terlentang dan memejamkan mataku.

"Al apa aku boleh memelukmu?".

Aku membuka mataku dan berbalik menghadap Jason, aku sempat mempertimbangkan untuk menolaknya, namun saat mataku bertatapan dengannya entah kenapa aku menganggukkkan kepalaku. Ia meletakkan satu tangannya dibawah leherku dan satu lagi memeluk pinggangku, kemudian ia memejamkan matanya. Entah kenapa pelukan ini, aroma tubuh Jason, terasa hangat dan familiar untukku.

Aku terbangun dalam keadaan tersentak kaget dengan mimpiku. Kulihat Jason masih tertidur pulas dengan keadaan satu tangannya berada diatas perutku, sedangkan posisiku sudah terlentang tidak lagi dalam pelukannya. Aku baru memimpikan Jason, dalam mimpi itu aku hanya menggunakan pakaian dalam, sedangkan Jason bertelanjang dada. Aku terbangun saat Jason sedang mencium bagian atas dadaku, jantungku berdebar saat ini entah kenapa aku merasa menikmati kegiatan dalam mimpiku, dan menyayangkan kenapa terbangun saat ini. Secara perlahan aku memindahkan tangan Jason dari perutku lalu berbalik menghadapnya. Aku pernah menyukainya, lalu menghilang dan melupakannya. Apa alasan sebenarnya aku menghilang dulu sebenarnya karena aku malu dengan rasa kasihan dari orang yang aku sukai? Apa rasanya benar-benar berciuman dengan bibir ini? Tanpa sadar tanganku menyentuh bibir Jason, lalu terbayang lagi adegan di mimpiku. Kamu sungguh gila Al, seruku dalam hati. Perlahan aku bangun, beranjak dari tempat tidur, mengambil jaketku dan keluar ke balkon. Aku membutuhkan angin pagi hari untuk membuyarkan mimpi liarku dengan Jason.

Entah berapa lama aku terlarut dalam pikiranku, hingga aku tidak mendengar suara pintu balkon yang bergeser. Aku tersentak kaget saat tangan Jason melingkar di pinggangku dan memelukku dari belakang.

"Jangan pernah menghilang lagi Al", ucapnya pelan ditelingaku dengan suara khas baru bangun tidur.

Aku membalas pelukan Jason dengan memegang tangannya, aku menikmati posisi ini selama beberapa saat, kemudian berbalik berhadapan dengannya, kali ini aku yang berinisitif memeluknya lebih dahulu, Jason memelukku lebih erat lagi, kemudian ia menciumku. Aku hanya terdiam membiarkan bibirnya menempel dengan bibirku. Melihat reaksiku yang tidak menghindarinya, Jason melumat bibirku secara perlahan, aku sempat mempertimbangkan untuk membuka mulutku dan membalasnya, namun akhirnya aku mengurungkannya. Tidak lama ia menghentikan ciumannya, lalu mencium keningku dan memelukku lagi.

Saat kami berpelukan, aku bisa merasakan juniornya yang menegang dari balik celana. Apa ini reaksi wajar pria saat pagi hari? Atau ia memang menginginkanku?.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!