NovelToon NovelToon
Di Ujung Borneo

Di Ujung Borneo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:366
Nilai: 5
Nama Author: Hanah Shakila

Entah untuk alasan apa Gladys memilih kembali ke sebuah pulau di ujung negri. Dia memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah disana. mungkin jejak kenangan itu yang bisa menyembuhkan luka yang entah sejak kapan mulai terbentuk.

berbekal ingatan masa lalu yang sudah puluhan tahun, dia pun nekat untuk memulai petualangannya. .....

mencari sisa kenangan bersama keluarganya, teman dan orang lain yang dahulu sangat akrab dengan nya. berharap disana juga kelak dia bisa membuat kenangan yang sama seperti yang dia rasa di masa lalu.

dapat kah Gladys mewujudkan nya ?

Apakah semua akan berjalan seperti pengharapan nya?

ikuti kisah nya.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanah Shakila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kebingungan

"tadi bima ngomong apa ?" tanya jihan sewaktu bertemu Gladys didapur saat makan malam.

"sepertinya dia salah mengenali ku sebagai orang lain di masa lalu nya."

"benarkah?"

Gladys mengangguk sambil menyendok makanan nya ke mulut. Sambil menarik nafas berat. Wajah bima terbayang lagi, ekspresi bahagianya sangat sulit dia tutupi. Rasanya aneh melihat wajah tanpa ekspresi itu malah sumringah saat berbicara.

"lalu kenapa kamu seperti tidak senang begitu ? Bukan nya bagus akhirnya kamu menemukan salah satu teman mu yang kamu cari itu?".

"entahlah, rasa nya tidak seperti yang ku bayangkan."

"jika kamu tidak berencana untuk lebih dekat dengan nya, bagaimana kalau kamu membantu ku lebih kenal dengan nya ?"

"kamu ?"

Jihan mengangguk kegirangan. Sebenarnya Gladys cukup malas terlibat dengan apapun lagi yang berhubungan dengan Bima. Tapi melihat ekspresi bahagia jihan yanga sangat antusias itu, rasanya tidak tega mengecewakan nya. Apalagi selama tinggal disana, jihan yang paling banyak membantu nya.

"nanti ku coba." jawab Gladys sedikit lesu.

"baiklah gadis ku, terimakasih banyak." ucap Jihan lalu merangkul singkat bahu nya kemudian berlalu pergi.

Gladys pun menyudahi makanan nya, dia sudah tak berselera. Padahal sejak siang dia belum makan apapun. Hati nya sedikit bimbang, dia pun penasaran dengan bima. Tapi dia merasa, sekarang waktu nya belum cocok. Seharusnya bima mengaku sewaktu keadaan nya sudah lebih baik.

Pekerjaan nya sudah baik, mungkin dia sudah bisa tinggal terpisah dari orang lain. Dia ingin hidupnya tidak harus di urusi oleh orang lain seperti jihan. Entah kenapa akhir-akhir ini sikap jihan sedikit menyebalkan bagi nya.

"nih, ada kiriman dari ibu. Yang lain kemana ?" zarah datang dengan membawa sesuatu ditangan nya.

Gladys hanya menaikkan bahu nya sejenak.

"kenapa wajah mu begitu ?" tanya zarah penasaran.

"ada apa dengan wajah ku ?"

"sepertinya sangat tertekan."

"gak apa-apa kok."

"jujur saja. Aku pandai menjaga rahasia."

"nanti aku cerita kalau sudah siap yah.?"

"baiklah. Asal jangan aneh-aneh yah? Kalau butuh sesuatu jangan sungkan bilang sama aku. "

"aneh-aneh gimana ?"

"yah, apa kek. Jangan sampai kamu berakhir dirumah sakit lagi."

Gladys mengangguk lalu memaksakan diri nya tersenyum.

"bagi nomor handphone mu boleh gak ?" zarah menyodorkan handphone nya agar Gladys mau mengetikkan sendiri untuk nya. Dan sesuai harapan, Gladys pun mengetik nya.

"thanks,, aku kedepan dulu yah.!!! Tolong kalau ini belum dimakan, di tutup aja. Anak-anak lain pada tau kok kalau ini makanan dari ibu. " pesan zarah sebelum pergi. Dan Gladys menurut saja tanpa menjawab lagi. Toh zarah sudah pergi juga sambil bermain hp.

***

Malam itu berlalu sedikit berat bagi Gladys , dia pun bingung bagaimana agar jihan dan bima bisa saling mengakrabkan diri. Sementara diri nya sudah meminta bima untuk menjaga jarak dari nya.

 Sementara itu ditempat lain, di bukit kecil sana....

"bagaimana?" tanya Bima

"aman.!!!" zarah mengonfirmasikan.

"aku membantu kalian untuk terakhir kali nya, sungguh ini tidak pantas dilakukan." gerutu raja.

"jarang juga kita reuni seperti ini, sudahlah " bima merangkul raja.

"tidak seharusnya kita menggunakan fasilitas dunia atas untuk keperluan pribadi mu." raja terlihat gusar

"yah, selama kalian berdua gak ngadu ke atasan. Maka mereka tidak akan tahu." bima berusaha meyakinkan lagi.

"kalau aku sih aman aja. Kan dari awal aku di pihak mu." ujar zarah sambil fokus menekan banyak tombol di laptop yang sedang di pangku nya.

Mereka sedang mengakses data pribadi milik Gladys, raja malah ikut-ikutan terseret pasalnya dia yang memberikan info pribadi Gladys awal nya. Seharusnya dia berfikir bahwa ini akan terjadi, mengingat watak bima yang terkenal tidak sabaran jika ada sesuatu.

"tidak ada hal yang menarik tentang nya, tidak ada catatan khusus juga. hidup nya akhir-akhir ini sungguh sangat biasa saja." ujar zarah.

"memang kamu berharap dia buronan kelas kakap atau bagaimana?" raja masih menggerutu. Bagaimana tidak, yang mereka gunakan untuk mengakses secara ilegal itu adalah ID nya. diantara mereka memang hanya ID milik raja yang bisa masuk ke pusat data negara.

"hemmmh.... Sudah, ini sudah ku bersihkan. Ku yakin mereka semua tidak akan menyadari aksi kita. Aku dan Bima akan siap menyerahkan lencana jika sampai kamu di panggil menghadap atasan karena kasus ini." jelas zarah sambil merapikan barang nya.

Bimasakti kembali ke mode tanpa ekspresi. Sebenarnya dia sedikit kebingungan, dia fikir dengan ide mengintip data pribadi Gladys , akan membantu nya lebih mengenal wanita itu. Rupanya memang tidak lah sederhana. Apalagi mengingat, sebelumnya dia tak pernah ada pengalaman pribadi untuk berkenalan dan dekat dengan wanita. Jika dekat dengan calon target yah, sudah makanan sehari-hari nya,. Walaupun Gladys juga target nya sekarang, tapi bagaimana caranya.

"tenanglah, aku akan berusaha sebisa ku untuk membantu. Tapi mengingat aku ini juga sedikit sulit mengakrabkan diri pada siapapun. Ku harap kamu tidak berharap banyak." ujar zarah menepuk pelan bahu bima. Berusaha menguatkan.

"jangan meminta apapun lagi pada ku. Aku tidak mau ikut campur lagi. Ini benar-benar kali terakhir ku berurusan dengan masalah pribadi mu." raja lebih dahulu mengundurkan diri. Sebab dia tahu bima mungkin akan berbalik lagi pada nya dan mengiba.

"bagaimana kalau kalian saling berbagi pengalaman pribadi tentang tata cara mendekati wanita. Mengingat, diri mu pernah dua kali mendekati wanita. Sebelum akhirnya ini menikah. Berarti kamu punya tips jitu?" ucap zarah kepada raja.

"tips jitu pala mu,!!! Kamu aja, ku lihat-lihat aksi mu dilapangan akhir-akhir ini banyak di puji atasan. Kenapa bukan cara itu saja yang kamu ajar kan pada nya ?" balas raja

"berisik kalian. Sana pada balik. Terimakasih untuk semua bantuan nya aku gak akan ngelupain hal ini. Jika butuh sesuatu jangan sungkan untuk meminta pada ku. Aku akan mengusahakan apapun untuk membalas semua ini."Bima melerai mereka.

Zarah dan raja saling bertukar pandang sejenak sebelum akhirnya mereka berdua turun. Setelah sebelum nya bergantian menepuk bahu bima menguatkan.

"ini akan lebih sulit dari misi apapun yang pernah kamu terima.!!!" ucap raja sebelum dia benar-benar pergi. Zarah menyusul dibelakang nya.

Sepeninggal kedua nya, bima memilih berbaring diatas batang-batang ilalang yang sudah hampir kering. Dia menatap hamparan bintang dilangit. Berusaha mengingat-ingat akan suatu momen yang bisa membuat Gladys bisa didekat nya senyaman dahulu. Namun kenapa dia baru menyadari, jika ternyata ingatan nya tentang momen masa kecil itu, kini sudah mulai pudar dan hampir hilang. Dia tidak ingat lagi secara rinci kejadian apa, hanya wajah bahagia gadis kecil itu yang selalu terbayang. Tapi penyebab kebahagiaan nya itu tidak lagi teringat.

***

"dari mana kamu jam segini baru balik ?" tanya jihan yang entah sejak kapan berdiri di pinggir jalan.

"kamu yang ngapain disini ? Ditengah malm begini ?" tanya zarah kembali.

"aku bertanya jangan malah balik nanya!" ucap jihan lagi.

"aku ada urusan. Lagian udah bilang ke ibu kok akan balik tengah malam."

"hemmmh.... mungkin ibu akan percaya kalau kamu takkan macam-macam dengan berpenampilan seperti laki-laki begini. Tapi kamu tidak akan mungkin bisa membohongi ku." jihan tersenyum aneh. Seperti terlihat dia memiliki sebuah rahasia

"maksud kamu apa ?"

"sebenarnya aku pernah melihat mu bermain di club malam, tapi tidak berpenampilan seperti ini. "

"kamu yakin itu aku ? "

"walau bagaimanapun kamu mengubah penampilan mu. Cara jalan mu yang khas itu tidak bisa berbohong ."

"yah, anggap saja itu benar adalah aku. Lalu kamu mau apa ? Ngadu ke ibu ?"

"rahasia mu akan tetap aman ditangan ku, asal kamu mau membantu ku."

"membantu apa ?"

"kulihat kamu sedikit akrab dengan bima. "

"lalu?"

"bantu aku dekat dengan nya."

"diakan serumah sama kamu. Kamu mau di usir dan merusak semua reputasi baiki di mata ibu."

"ibu barusan bilang sama aku, kalau dalam waktu dekat ini dia akan keluar dari rumah. Aku khawatir dia ada niat lain untuk keluar. "

"niat gimana ?"

"mungkin, demi Gladys . Jadi sebelum itu kamu harus membantu ku agar dia bisa lebih tertarik pada ku. Bagaimana?"

"hemmmmh. Pulanglah. Dan istrahat. Aku capek." ujar zarah malas dan melangkah masuk ke rumah

"janji, bantu aku "

Zarah hanya melambai sebelum akhirnya dia benar-benar masuk kedalam rumah

1
Innaa
semangat berkarya 😘
emili19
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Mama Beby: yok terus ikutin kisah mereka🤗
total 1 replies
Black Jack
Ingin membaca lagi dan lagi.
Mama Beby: yuk, dibaca lagi. udah update nih🤗
total 1 replies
Tình nhạt phai
Cerita yang bikin baper, deh!
Mama Beby: terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!