Cassandra adalah seorang wanita yang tak punya keluarga kecuali adik kandungnya. Ia sangat menyayangi adiknya.
Suatu hari ia mengandung anak dari seorang CEO yang kaya raya. Namun ia memilih bungkam agar tak ada yang mengetahuinya. Padahal anak itu sangatlah penting bagi CEO.
Suatu hari keduanya tak sengaja bertemu dengan CEO. Anak itu menatap lekat kearah CEO namun dengan cepat Cassandra meraih putri semata wayangnya.
"Cassandra"...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
capther 11
"Cassandra..! Tunggu... Kenapa sih?" teriak Naina sambil mengejar Cassandra dan segera meraih tangannya.
Teriakan Naina terdengar dari kejauhan. Membuat kedua orang yang tengah asik menikmati makanan melihat kearahnya.
"lihat siapa itu yang datang?" ucap Angel sambil menggerakkan kepalanya kearah luar.
"pertunjukan yang bagus kayaknya. Kita kesana yuk", sambung Angel.
Velia dan Angel membayar makanannya terlebih dahulu sebelum menghampiri Cassandra dan Naina.
"Cassandra kenapa sih? Ada apa?" tanya Naina.
tiba tiba suara nyaring seorang wanita, "wah.. Wah... Ada dua orang yang tak diundang nih".
Cassandra dan Naina menoleh ke belakang. Terlihat Angel dan Velia berjalan mendekati mereka berdua.
"kenapa lari? Takut sama kit?" sindir Angel.
"oh... Jadi gara gara mereka kamu pergi Cassandra?" ucap Naina.
Refleks tangan Naina meraih rambut Angel yang memang ada paling dekat dengan Naina.
"aw...!" pekik Angel.
"apa! Berani ngomong sekali lagi gua cakar mulut lo ya Angel!" gertak Naina.
"eh cewek g*la! Lepasin teman gua!" bentak Velia.
"hah.. Apa? Apa? gua gak dengar?" ledek Naina sambil terus menjambak rambut Angel.
Cassandra memegang kedua pelipisnya. Melihat pertengkaran sahabatnya dengan Angel membuatnya pusing.
"Naina udah, lepasin dia.." ucap Cassandra.
"biar aja Cassandra! Dia yang mempermalukan kamu didepan banyak orang kan! Pantesnya dicakar cakar mulutnya bukan hanya rambutnya aja yang di jambak!"
"heh lepasin anj*ng!" bentak Velia.
Karena Naina tak mau melepaskan cengkeramannya dari rambut Angel. Pikiran licik Velia mulai muncul.
Velia melihat Vino yang berdiri tak jauh dari hadapannya, ia mendorong tubuh Vino dengan kuat sampai ia tersungkur. Dadanya membentur tanah.
"Vino..." teriak Cassandra.
"huhuhu... Kakak... Dadaku sakit", rengek Vino.
Melihat Vino kesakitan, amarah Naina semakin memuncak.
"memang anj*ng kalian ya!" gertak Naina, lalu melepaskan rambut Angel sambil mendorong kepalanya dengan keras.
"beg* ya kalian! Ini anak kecil gobl*k!" bentak Naina.
"apaan sih manja banget cuma didorong gitu aja nangis", jawab Velia tanpa rasa bersalah.
Mendengar jawaban Velia. Cassandra berdiri dan memutar tubuhnya menghadap Velia.
Matanya menatap Velia tajam. Nafasnya memburu tak teratur. Ia berjalan mendekati Velia.
PLAKK...
Satu tamparan keras melayang di wajah Velia. Sampai meninggalkan bekas merah di pipinya.
"jangan kamu samakan sama kamu waktu kamu jatuh ya Velia. Dia anak kecil, dia baru sembuh dari sakitnya! Kalau sampai ada apa apa dengan adikku, aku gak akan pernah maafin kamu Velia!"
Velia tak menyangka semenjak Cassandra keluar dari pekerjaannya tiba tiba ia jadi sangat berani dengannya.
Cassandra menggendong tubuh Vino dan mengajak Naina untuk segera pergi ke rumah sakit, "ayo kita ke rumah sakit Naina. Aku takut Vino kenapa kenapa". Naina mengangguk.
"disini rupanya kamu Angel!" suara bariton itu sepertinya pernah dikenal oleh Cassandra.
"Cassandra itu Deril.." bisik Naina.
"aku tak peduli Naina. Sekarang Vino lebih penting, ayo kita pergi dari sini", ajak Cassandra.
Naina mengikuti Cassandra dan segera pergi dari tempat itu.
PLAKK...
Satu tamparan melayang di wajah Angel. Ia hanya meringis kesakitan saat kakaknya menampar pipinya dengan keras.
"kakak nampar aku?" ucap Angel lirih.
"iya.. Kenapa? Kamu gak terima? Berapa kali aku bilang jangan berteman dengan Velia lagi. Tapi kamu tetap saja kan!" gertak Deril.
"kalau tak ada yang ngasih tau kakak, pasti bakalan lebih parah dari ini", sambung Deril.
Angel menggeleng dengan cepat, "kakak kenapa malah membela wanita rendahan itu sih? Dia itu cuma wanita miskin yang.."
"Angel stop! Jangan menghina orang lain! Kalau papa masih hidup pasti sangat kecewa sama kelakuan kamu. Pulang sekarang!" bentak Deril sambil menarik paksa Angel.
......................
"kakak dadaku sakit..." ucap Vino lirih.
"tenang ya Vino... Sebentar lagi dokter akan periksa kamu. Tahan ya sayang", ucap Cassandra menenangkan Vino.
"maaf keluarga mohon tunggu di luar", ucap salah satu perawat lalu menutup pintu ruang IGD.
Cassandra terduduk lemas di kursi tunggu. Ia terisak memikirkan keadaan Vino.
"Cassandra udah, tenang ya. Kamu harus yakin Vino gak kenapa kenapa. Dia pasti kuat kok", ucap Naina menenangkan sahabatnya.
Naina memeluk erat tubuh Cassandra yang tampak dingin.
"Naina, Vino baru aja sembuh dan tadi dia mengeluh lagi dadanya sakit. Aku taku Naina",
"iya Cassandra, aku tau perasaan kamu. Sekarang kita berdoa ya".
"kalau sampai Vino kenapa kenapa, aku benar benar tak akan memaafkan Velia", gumam Cassandra.
Naina berpamitan pada Cassandra untuk pergi ke kantor polisi dan melaporkan kejadian hari ini pada polisi.
Setelah menunggu lebih dari satu jam, barulah dokter Rehan keluar.
"gimana dokter?" tanya Cassandra panik.
"Cassandra, sebenarnya apa yang terjadi dengan Vino?"
"dokter bisa tanyakan langsung pada tunangan dokter itu. Apa yang sudah dia lakukan terhadap Vino", jawab Cassandra menahan tangisnya.
"Velia maksuda kamu?"
"iya dokter, memang tunangan dokter siapa lagi? Sebenarnya salah saya apa sama dia, sampai dia sangat membenci saya?" tanya Cassandra.
"dia boleh saja membenci saya, tapi jangan adik saya. Vino masih kecil, dia tak tahu apa apa. Velia boleh membalas saya, tapi jangan adik saya. Saya hanya punya Vino dokter. Kalau sampai terjadi apa apa dengan Vino, saya gak akan tinggal diam", sambung Cassandra.
Tiba tiba salah seorang perawat membuka pintu, "dokter pasien kejang kejang".
Dokter Rehan mengangguk dan segera memasuki ruangan untuk memeriksa keadaan Vino.
Cassandra terduduk lesu doiatas tempat duduk dengan tatapan kosong. Ia terus saja terisak melihat keadaan adiknya.
Naina datang dan berlari memeluk sahabatnya yang sedang terduduk lesu.
"Cassandra Vino gimana?"
"kritis.. Keadaannya semakin buruk Naina", jawab Cassandra dengan tatapan kosong.
"Cassandra aku yakin Vino baik baik saja. Dia anak yang kuat", Naina menenangkan Cassandra.
Cassandra mengambil nafas dalam dalam dan membuangnya, "aku cuma punya Vino, kalau sampai Vino kenapa kenapa aku benar benar tak akan memaafkan Velia".
"polisi sudah menerima laporannya, semoga vepat di proses", sahut Naina.
Naina terus memeluk erat tubuh sahabatnya yang tengah bersedih.
Ia benar benar tak tega melihatnya. Naina tahu jika Vino adalah satu satunya yang Cassandra punya.
......................
BRAKK...
Angel menutup pintu mobil dengan sangat keras. Membuat mata Deril membulat.
"Angel..!" teriak Deril. Namun sama sekali Angel tak menoleh padanya.
Angel terus saja melangkah tanpa berhenti dan menoleh sedikitpun.
Wajahnya merah seperti menahan marah namun juga menahan sakit karena tamparan dari kakaknya.
Angel melempar tas miliknya, ke sebarang tempat.
Veronica merasa aneh ketika melihat putrinya yang datang dengan raut muka memerah.
"Angel..." suara lembut Veronica menghentikan langkah kaki Angel. Ia mendekati putrinya, dan menepuk pundaknya.
"ada apa?" tanya Veronica dengan suara lembut.
"mama tanya tuh sama anak laki laki mama. Tuh dia udah masuk", jawab Angel sambil melirik ke arah Deril yang baru masuk.
"kenapa kalian selalu saja bertengkar", ucap Veronica merasa puaing melihat tingkah kedua anaknya.
"kak Deril nampar aku ma! Keterlaluan kan", ucap Angel encari pembelaan.
"cari pembelaan? Terus yang kamu lakukan tdi benar? Menindas seseorang sampai dengan anak kecil yang gak tau apa apa. Dan sekarang masuk rumah sakit!" bentak Deril.
Mendengar ucapan putranya membuat Veronica terkejut, "rumah sakit? Angel apa yang sudah kamu lakukan?"
...****************...
