NovelToon NovelToon
Mengapa Harus Aku?

Mengapa Harus Aku?

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Duda
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Arion Alfattah

Tanggal pernikahan sudah ditentukan, namun naas, Narendra menyaksikan calon istrinya meninggal terbunuh oleh seseorang.

Tepat disampingnya duduk seorang gadis bernama Naqeela, karena merasa gadis itu yang sudah menyebabkan calon istrinya meninggal, Narendra memberikan hukuman yang tidak seharusnya Naqeela terima.

"Jeruji besi tidak akan menjadi tempat hukumanmu, tapi hukuman yang akan kamu terima adalah MENIKAH DENGANKU!" Narendra Alexander.

"Kita akhiri hubungan ini!" Naqeela Aurora

Dengan terpaksa Naqeela harus mengakhiri hubungannya dengan sang kekasih demi melindungi keluarganya.

Sayangnya pernikahan mereka tidak bertahan lama, Narendra harus menjadi duda akibat suatu kejadian bahkan sampai mengganti nama depannya.

Kejadian apa yang bisa membuat Narendra mengganti nama? Apa penyebab Narendra menjadi duda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arion Alfattah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 - Kamulah Takdirku

Melihat kepergian Aqeela, Nazira termenung sendirian. Tindakannya begitu spontan tanpa berpikir panjang, ia juga merasakan sakit di pipi.

"Kenapa sulit sekali untuk dia benar-benar suka sama gue? Padahal gue sudah .. Aakhh sial! Kak Al, lo gak bisa giniin gue, gue cari lo." Nazira pun pergi mencari Alvaro, dia tidak akan melepaskan laki-laki itu setelah apa yang terjadi.

Sedangkan Aqeela.

Matanya terbelalak melihat sosok tinggi berwajah tampan ada di dalam kamarnya. "Bang, lo! Elo ngapain di kamar gue?"

Dari mana laki-laki itu bisa masuk sedangkan kuncinya dia yang bawa, gak mungkin kan naik lewat jendela sementara jendela juga di kunci rapi.

"Siapa yang kamu bilang setan?" tanya dia melangkah pelan mendekati Aqeela.

"Orang setres. Lo ngapain sih, Bang di sini? Gue tanya kok bisa kamu masuk ke kamar gue?" Hawa mendadak menyeramkan, ada laki-laki bukan saudaranya di kamar dia, apalagi tatapannya begitu mengerikan.

Perlahan Aqeela memundurkan langkahnya ketika langkah Vaughan semakin mendekat, lututnya mendadak gemetar takut dia macam-macam.

"Ba-bang, lo ma-mau ngapain?"

Punggung Aqeela sudah mepet di pintu, ia refleks memeluk dirinya sendiri sementara Vaughan sudah berdiri begitu dekat dengannya, saking dekatnya tak ada jarak diantara mereka selain tangan Aqeela yang berada di dada.

"Pertama ubah panggilannya, kedua saya itu pacar kamu jadi kamu harus bicara layaknya pacar."

"Gi-gimana?" mata bulat itu mengerjai lucu, masih belum mengerti arah pembicaraan mereka.

"Aku, kamu, jangan lo gue lagi, dan aku sudah meminta izin sama kakak kamu untuk memacari kamu."

"Terus?"

"Di izininlah, masa enggak," jawab Vaughan santai lalu mundur satu langkah.

Wajah Aqeela bengong. "Semudah itu? Kok gue .. Aku gak tahu, terus masuk kamar ini juga atas dasar izin dari Bang, Mario?"

"Bukan."

"Jadi kamu nekat masuk kesini?" matanya terbelalak.

"Yap."

"Oh tidak! Cepat keluar!" Aqeela menarik tangan Vaughan memintanya keluar.

"Aku gak akan keluar, Aqeela."

"Kamu gila, kalau Bang Mario tahu kita berdua dalam kamar yang sama bisa habis riwayatku, Bang. Dia pasti ngamuk, pokoknya kamu harus keluar sekarang juga!" Aqeela mendorong punggung Vaughan, tapi laki-laki itu malah masuk ke dalam rebahkan tubuhnya di atas kasur. Salah satu tangannya berada dibawah kepala dengan mata memperhatikan Aqeela.

Mulut Aqeela mangap tak percaya melihat sikap gila cowok di depannya. "Kamu gila! Aku mohon cepetan keluar! Aku gak mau Abang marah, bisa-bisa di gantung di pohon toge." Dia tak menyerah, Aqeela menarik tangan Vaughan memintanya bangun.

"Bangun ihhh, buruan!"

"Sebelum kamu pulang aku mau disini sama kamu." Dia mempertahankan dirinya, membiarkan Aqeela menarik tangannya.

"Please jangan gila! Aku gak mau di grebek warga, bangun iiihhh!"

Sayangnya tenaga dia tak sebesar tenaga Vaughan, malah tangannya di tarik hingga ia terjatuh menimpa tubuh Vaughan.

Mata mereka saling bertatapan.

"Nah kalau diem kan makin cantik," ucapnya tersenyum seraya mengerlingkan mata sebelah.

Aqeela tersadar, ia memberontak dalam dekapan Vaughan, jantungnya gak aman seintens ini bersama laki-laki yang baru ia kenal. Sialnya dia malah menikmati hal itu.

"Lepasin."

"Enggak, sebentar saja." Vaughan menggerakkan tubuh Aqeela kesamping, ia memeluk pinggang ramping itu, malah mendekapnya.

"Jangan begini, Bang. Aku takut."

'Takut khilaf berduaan sama cowok ganteng, mana wangi lagi. Kan gue jadi oleng mau menyerahkan diri ini mah. Please Qeel, jangan gila.'

"Sebentar saja. Sebentar lagi kamu akan balik jadi aku mau menikmati waktu kita berdua dulu sebelum kamu berangkat."

Pelukannya membuat Aqeela nyaman hingga gadis itu membalas pelukan Vaughan sembari menyenderkan kepalanya di dada. Ia bisa mendengar suara detak jantung Vaughan, begitu cepat tak beraturan.

"Kamu dengar sesuatu?"

"Iya, suara jantungmu," balas Aqeela pelan.

"Dan anehnya jantungku berdetak kencang kala bersama mu. Aku cuman mau memastikan sesuatu dulu, setelah yakin baru aku akan melepaskan mu dari dekapanku.

Aqeela mendongak, Vaughan juga menunduk hingga mata mereka bertatapan.

"Memastikan apa?" tanya Aqeela penasaran.

"Perasaanku padamu."

"Jawabannya?"

"Aku tertarik padamu," jawab Vaughan jujur.

"Secepat itu? Padahal kita baru kenal 3 hari yang lalu, kok cepat banget."

Tangan kiri Vaughan terulur membenarkan anak rambut Aqeela yang menghalanginya sebagian wajahnya.

"Kamu percaya perasaan bisa tumbuh hanya dalam satu kali jumpa?"

"Kata orang-orang yang pernah merasakannya aku percaya."

"Itu pula yang aku rasakan saat ini. Ternyata aku tertarik sama kamu sejak awal kita jumpa." Sorot matanya terlihat serius, menyelami tentang rasa yang ia punya saat ini.

"Jika seandainya aku tidak tertarik?"

"Maka aku akan membuatmu tertarik padaku dan membuatmu jatuh cinta padaku."

Aqeela terdiam, ia kembali menyenderkan kepalanya di dada Vaughan, memejamkan mata menyelami rasa yang sedang ia rasakan. Benarkah dia sudah nyaman sama laki-laki ini? Benarkah dia juga sudah menyukainya? Semudah itu berpaling dari AlVaro? Aqeela tidak mau gegabah.

"Aku takut perasaan ini hanya pelampiasan semata."

"Dari Alvaro?" tanya Vaughan seraya mengusap lembut rambut Aqeela.

"Iya. Nanti kamu malah kecewa padaku. Sebenarnya dia itu orang yang aku suka, tapi perasaanku bertepuk sebelah tangan dan mulai saat itu aku berusaha mengubur perasaan ini untuknya. Jika kamu tidak keberatan bersabarlah agar aku bisa memastikan bahwa kamu bukan pelarian semata."

Vaughan tersenyum, ia mengecup pucuk kepala gadis dalam dekapannya. "Kamu terlalu jujur dan aku suka itu. Aku akan menunggu sampai hatimu benar-benar sepenuhnya untukku dengan syarat izinkan aku membuatmu jatuh cinta dengan caraku."

Rasa nyaman itu semakin membuat Aqeela mengeratkan pelukannya. "Aku izinkan. Buatlah aku jatuh cinta sama kamu sampai aku tidak bisa berpaling darimu."

Vaughan tersenyum. 'Akhirnya aku menemukanmu, gadis kecilku.'

Beberapa lama mereka menikmati waktu berdua saling berpelukan diatas ranjang yang sama.

Sampai akhir Vaughan sendiri yang melepaskannya. "Ok, aku rasa cukup." Kemudian dia bangun dari ranjang.

Aqeela pun beranjak duduk menatap lekat laki-laki di depannya. Ia merasa kehilangan saat dia melepaskan pelukannya.

"Kamu harus bersiap-siap kan? 2 jam lagi harus ke bandara. Aku rasa pertemuan kali ini cukup dulu sampai nanti kita dipertemukan lagi."

"Kita LDR dong," lirih Aqeela berdiri sambil manyun.

"Gak apa-apa kan?"

"Kalau kamu berpaling?" kok dia jadi takut ya.

"Gak akan, promise."

"Kita baru kenal loh."

"Mungkin, jodoh gak ada yang tahu kan? Mungkin aja kita berjodoh setelah bertemu kembali."

"Kalau enggak?" mata Aqeela mendadak berkaca-kaca, kenapa hatinya jadi melow gini? Ia merasakan perasaan yang berbeda seakan sudah terjadi sesuatu sebelum mereka bertemu.

"Kita jalani dulu aja ya." Vaughan meraih tangan Aqeela, membawanya ke dada. "Tapi yang pasti kali ini perasaanku mengatakan kamu memang ditakdirkan untukku. Kamulah takdirku."

1
Siti M Akil
Nalendra hilang ingatan atau aqella muka nya berubah
Siti M Akil
🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!