NovelToon NovelToon
Lituhayu (Dalam Genggaman Masa Lalu)

Lituhayu (Dalam Genggaman Masa Lalu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Harem / Teman lama bertemu kembali / Pihak Ketiga
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kirana Putri761

Sebuah masa lalu terkadang tidak ingin berhenti mengejar, membuat kehidupan seseorang berhenti sejenak dan tenggelam dalam sebuah luka.

Lituhayu terjebak dalam masa lalu itu. Masa lalu yang dibawa oleh Dewangga Aryasatya, hingga membuat gadis itu tenggelam dalam sebuah luka yang cukup dalam.

Waktu terus bergulir, tapi masa lalu itu tidak pernah hilang, bayangnya terus saja mengiringi setiap langkah hidupnya.

Tapi, hanya waktu juga bisa menyadarkan seseorang jika semua sudah berakhir dan harus ada bagian baru yang harus di tulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Putri761, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersitegang

Kalandra berjalan mendekati Alana. Dengan tatapan nyalang pria itu mendekati Alana yang masih menunduk.

" Siapa kamu?" tanya Kalandra. Pria itu tahu jika gadis di depannya bukan karyawan di kantor ini, karena semua karyawan di gedung ini sudah tahu aturan yang sudah berjalan.

Mendadak Alana jadi gugup, wajahnya berubah menjadi pasi. Alana menatap mata Kalandra kemudian beralih pada wanita yang sudah membenarkan tampilannya. Wanita yang berbeda dengan yang di dalam mobil waktu itu.

" Punya mulut tidak? Atau aku akan memanggil security." bentak Kalandra membuat Alana terkesiap dan menyadarkan pikirannya yang lari ke sana kemari.

" Sa-saya, diutus Pak Rony menyampaikan laporan dari kantor cabang Dinasty Properti." jawab Alana setegas mungkin, dia berusaha menyembunyikan rasa gugupnya.

Sementara Kalandra terus menatap gadis yang sudah menginterupsi kesenangannya siang ini. Seketika itu pula, Kalandra mengingat sekilas sosok di depannya. Dia mulai mengenali Alana.

" Alana Lituhayu!" Desis Kalandra membaca nama di sebuah kartu yang menggantung di leher Alana.

" Pak Kai, saya keluar dulu!" sela sosok berwajah cantik, make up yang rapi di wajahnya dan tampilan yang elegan membuat wanita muda itu terkesan sangat cantik dan anggun.

" Iya, tutup pintunya, Nis!" titah Kalandra dengan sorot mata tajam, dan gadis cantik itu melirik penuh arti pada pria yang bertubuh tinggi urut

Dan Alana diantara rasa gugup, dia masih sempat memperhatikan setiap gerak kedua orang dewasa yang baru saja berbuat mesum di ruangan mewah ini.

" Dan kamu!" Kalandra kembali fokus ke arah Alana. Bagi pria itu, gadis di depannya selalu membawa sial, merusak segala kesenangannya sebelum melewati puncak.

Melihat mata tajam Kalandra yang penuh amarah, Alana menciut. Gadis itu memundurkan selangkah kakinya.

Sumpah, dia takut dilecehkan oleh pria brengsek di depannya. Brengsek, itulah yang melekat dalam pandangan Alana terhadap pria di depannya.

" Pak, ini laporannya." Alana memberanikan diri. Rasanya dia ingin berlari meninggalkan ruangan Kalandra.

" Alana Lituhayu, jangan harap kamu mendapatkan nilai bagus!" Mendengar perkataan Kalandra seketika tubuh Alana melemas. Seperti kata orang-orang, pria itu tidak pernah main-main dengan omongannya.

" Saya tidak pernah main-main dengan apa yang aku ucapkan. Dengan alasan tidak punya sopan santun, aku akan meminta kepala cabang di kantormu membuat nilai seperti yang aku perintahkan." lanjut Kalandra, dia pun mengambil map yang ada di tangan Alana dengan kasar

Pria itu kembali membuka pintu dan mengusir Alana dari ruangannya. Akhirnya, dia bisa membalas kekesalannya juga pada gadis yang selalu merusak kesenangannya.

Alana melangkah meninggalkan ruangan Kalandra dengan rasa kecewa. Seperti seseorang yang patah hati, praktik kerja seperti ini punya nilai 4 SKS jika nilai jelek, itu sangat berpengaruh terhadap hasil IPKnya.

"Sumpah jika nilaiku sampai jelek, aku akan melabraknya dan mengatakan pada seluruh dunia jika dia hanyalah pria mesum dan cabul." umat Alana dalam hati. Dia benar-benar tidak terima.

Hati Alana masih merasa kesal, dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun tapi harus mendapatkan ganjaran yang sangat merugikan. Dia ingin mempersembahkan Nilai yang bagus untuk kedua orang tuanya.

" Al..." sapa Yuli membuyarkan lamunannya. Wajah Alana langsung nampak lesu.

" Sudah?" lanjut Yuli yang berniat menanyakan laporannya.

" Sudah, Mbak!" jawab Alana.

"Baiklah, kita pulang sekarang! Aku sudah selesai." Yuli pun mengajak Alana pulang. Kedua wanita itu segera keluar dari gedung berlantai lima belas itu.

Meskipun dia berusaha menenangkan perasaannya tapi Alana tetap merasa gelisah. Usahanya satu bulan akan sia-sia jika nilainya benar-benar, jelek.

" Mbak, Big bos kalau sudah mengatakan sesuatu apa beliau akan merealisasikan?" tanya Alana masih menatap jalan di depan.

" Iya, emang kenapa? Tapi maksudnya yang seperti apa?" tanya Yuli penuh dengan rasa penasaran.

" Nggak si, hanya nanya saja!" jawab Alana.

" Kalau seumpama Pak Bos bilang, Mbak Yuli di mutasi di Bali, kira-kira apa akan dia lakukan meskipun saat mengatakannya penuh dengan rasa emosi?" lanjut Alana. Sebenarnya dia menginginkan jawaban yang menenangkan tapi dia juga butuh kejujuran.

" Iya, banyak kok yang seperti itu." Yuli masih dengan jawaban yang apa adanya.

Berarti saat ini dia harus bersiap jika memang mendapatkan nilai yang jelek.

Mobil berhenti tepat di kantor Dinasty Properti. Alana segera turun, hari ini sebenarnya hari terakhir masa magangnya selesai. Tapi, untuk mengucapkan salam perpisahan mungkin besok dia akan datang kembali dengan membawa kenang-kenangan.

" Mbak Yuli, hari ini aku boleh pulang lebih awal?" tanya Alana saat mereka berjalan masuk ke dalam kantor.

" Boleh saja. Tapi besok kamu masih datang atau hari ini terakhir, Al?" tanya Mbak Yuli.

" Besok aku masih datang, Mbak!" jawab Alana.

" Okey-okey!" sambut Mbak Yuli.

Alana pun segera membereskan barang-barangnya. Dan segera berpamitan.

Setelah keluar kantor Alana pun menghampiri taxi yang tadi dia pesan. Dia pikir tak ada salahnya mencoba datang ke rumah Dewa, tanpa memberitahu pria itu.

Alana ingin menanyakan tentang nilai praktek kerja dan meminta pria itu mengantarnya untuk mencari kenang-kenangan.

Hanya butuh waktu dua puluh menit untuk sampai di rumah Dewa. Alana melihat mobil Dewa ada di rumah dan motornya juga. Gadis itu spontan tersenyum saat mobil yang dia tumpangi berhenti tepat di depan rumah Dewa.

Setelah membayar ongkos taxi, Alana segera keluar. Saat mobil sudah melaju meninggalkannya, dia pun berjalan menyebrangi jalan menuju rumah Dewa.

Tapi saat Alana tepat berada di depan pintu gerbang, seorang gadis yang dia kenal bersama kekasihnya itu keluar dari dalam rumah. Keduanya pun menatap Alana dan Dewa pun segera melangkah menghampiri Alana.

Alana tidak bisa lagi mengelak. Dia seperti sudah dipergoki dua manusia yang membuat hatinya panas.

" Masuk, Al!" ucap Dewa dengan membuka pintu gerbangnya.

Alana memaksa untuk tersenyum, meskipun dalam hatinya gemuruh amarah sulit untuk dibendungnya lagi.

Dewa menggandeng Alana, menghampiri Bella yang masih berdiri di teras.

"Bel, aku nggk bisa mengantarmu! Aku pesankan taxi ya?" tawar Dewa pada wanita dengan tampilan anggun itu.

Bella memang selalu tampil anggun dan tertutup, tapi bagi Alana gadis itu tidak jauh lebih baik dari pelakor.

" Nggak usah, Wa. Aku pesan sendiri saja!" ucap Bella dengan sangat manis.

Mereka pun duduk bertiga di teras sambil menunggu taxi yang baru saja di pesan oleh Bella.

" Ada acara apa Mbak Bella mendatangi Mas Dewa?" suara Alana membuat kedua orang di sana langsung menatapnya.

" Al..." suara Dewa seolah memperingatkan Alana.

" Kenapa, Mas? Aku hanya bertanya? Apa tidak boleh?" tanya Alana dengan menatap Dewa.

" Aku sekedar mampir ,kok, Al. Serius aku tidak ada maksud apa-apa." jelas Bella.

" Benarkah? Wah, waktu luangnya banyak ya Mbak Bella sampai sempat nyamperin mantan pacar."

" Al. Bisa nggak sih menghargai Bella sedikit saja!" bentak Dewa. Pria itu merasa sikap Alana sudah keterlaluan.

" Maaf, taxi yang aku pesan sudah datang." suara Bella menghentikan ketegangan diantar a mereka.

" Maaf, aku tidak punya maksud apapun." ucap Bella kemudian berjalan menghampiri mobil yang berhenti tepat di depan rumah Dewa.

Dewa pun mengejar Bella, pria itu merasa tidak enak karena sikap Alana yang kekanak-kanakan.

" Bell, maafin Alana." ucap Dewa saat Bella membuka pintu belakang.

" Santai saja. Lagi pula kita hanya berteman." jawab Bella sambil tersenyum. Gadis itu kemudian masuk ke dalam mobil.

1
Dewi Purnomo
Assssiiiikkkk Zayn kedua nih......hehehe....lanjut up mb
Dewi Purnomo
selamat menempuh hidup baru ya Kai dan Al.....samawa yaaa
Anis Saidah
ayo al kamu pasti bisa menggilangkan dewa dalam hidupmu
Anis Saidah
selamat menempuh hidup baru kai al
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt mba
mom farhan
ahirnya kalandra bucin jugq sama alana di tunggu kelanjutanya kak
RSDP💖
lanjutkan kakak
mom farhan
klu jodoh emang èngga kemana,cinta nya sama dewa nikah nya sama kalandra lanjut kak
Ickhaa PartTwo
Main nyosor aja tuh si kalandraa, semangat up thor
RSDP💖
kayaknga kai dah mulai jatuh hati ama nay
Ickhaa PartTwo
Lanjuttt, semangat up mba
Dewi Purnomo
Nisa dah lah ngapain km jatuhin harga diri km....Kalandra dah mau nikah.....kayak gak ada cowok lain aja.....jangan terpengaruh Kai....lanjut up mb.
mom farhan
si nisa engga tau malu masa mau jd simpenan,kaya yg lagi viral 😁😁 yah jd sodaran alana sana si bela
Dewi Purnomo
Percaya diri saja Al.....si Kai aja Nerima km apa adanya kok.....kalo lagi waras sih.....hehe....kalo gak kumat cabulnya....lanjut up mb.
Anis Saidah
aaahhhh, suka sekali aku sama kalian berdua
mom farhan
di tunggu kelanjutanya kak
Ickhaa PartTwo
Lanjutttttt
RSDP💖
ayo lanjut kak
Triee Cimoed
jgn smpe nisa Hamidun kay..bsa brntkan smwny nti prnkhan dgn Alana..
Dewi Purnomo
Harus berubah dong kalo mau memiliki Alana sepenuhnya.....lanjut up mb Kirana....semangat mb.....selalu kutunggu kelanjutan ceritanya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!