NovelToon NovelToon
Diam-diam Suka

Diam-diam Suka

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hijab Art

Ini cerita tentang gadis yang periang, cantik dan pintar. Nina namanya, sekarang berusia 17 tahun dan telah masuk Sekolah Menengah Atas, dia tinggal bersama 2 saudarinya dan kedua orangtuanya. Mereka tinggal di sebuah desa kecil dengan pemandangan alam yang indah. Tinggal di sana bagaikan tinggal di surga, penuh dengan kebahagiaan. Namun, ada satu masalahnya. Dia diam-diam suka sama seseorang,....Ayo tebak siapa yang dia sukai yah??...

lanjut baca part-nya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hijab Art, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 11

"Bruk!"

"Eh!, IYAN!" Teriakku saat melihatnya tiba-tiba jatuh pingsan.

Aku berusaha untuk menggoyang-goyangkan tubuhnya. Aku terlalu khawatir dan juga bingung mau ngapain.

Tiba-tiba bu Iga dan beberapa teman-teman menghampiri kami dan segera menolong Iyan.

___

"Nin!, Iyan kenapa?", Dila Menghampiriku yang sedang termenung di depan UKS.

" Pingsan!",

"Kok bisa?",

" Aku juga nggk tau kenapa. Apakah dia selemah itu?",

"Mungkin tidak. Atau ada hal lain yang membuatnya pingsan?", Dila menduga-duga.

" Hmmm...mmm?", Aku hanya mengangkat bahu memberi tanda tidak tahu.

"Nina!, temani Iyan di dalam. Yang lain, ayo kita masuk ke kelas kembali dan melanjutkan pembelajaran kita!", tiba-tiba bu Iga keluar dari dalam UKS setelah mengantarnya tadi.

" Loh bu!, kenapa harus saya?",

"Kamu bertanggungjawab atas apa yang terjadi sama Iyan. Udah sana masuk!, jagain benar-benar anak orang, jangan sampai kau buat pula sekarat dia.", ucap bu Iga dengan tegas.

Yang lain malah tertawa mendengarnya, dan kemudian semuanya berlalu melangkah ke kelas kembali.

"Ngapain aku buat dia sekarat lah bu, bu...", Aku menggeleng-gelengkan kepala mendengar ucapan bu Iga yang memang terkadang bercanda agar kami tidak terlalu tegang saat dikelas, ataupun khawatir seperti kejadian kali ini.

Aku masuk dan melihat Iyan sedang terbaring di ranjang pasien itu. Wajahnya begitu pucat, dengan keringat dingin yang terus keluar dari dahinya.

Aku duduk di samping ranjangnya dan menatap langit-langit, peralatan medis dan obat-obatan yang berada dilemari penyimpanan.

Sudah 30 menit berlalu, tapi Iyan masih tak kunjung sadar. Aku yang bosan dan mengantuk menunggu Iyan, akhirnya lama-kelamaan tertidur disamping ranjang.

Zzzz....

"Eh! Astaghfirullah!", ucapku kaget saat merasakan ada yang menepuk-nepuk pundakku. Iyan telah sadar, tapi juga terbawa kaget mendengarku.

Aku melihat kebelakang dan tidak menemukan siapapun, dan pandanganku beralih pada tangan Iyan yang berada disampingku.

"Maaf!, aku hanya ingin membangunkanmu!", ucap Iyan yang terlihat mengerti dengan kebingunganku.

'Aneh!, perasaan apa ini?', batinku merasa aneh dengan suasana yang tiba-tiba canggung.

" Ah!, tidak apa-apa. Mm...mm..

Mau makan?", tanyaku memecah keheningan.

"Eh, Tidak!"

"Mm...kalau begitu aku pergi dulu!", Aku bergegas berdiri dan hendak pergi.

" Tunggu!", Iyan memegang tanganku. Sontak itu membuatku terkejut.

"Maaf!, tapi bisakah kamu duduk sebentar. Ada yang ingin kusampaikan padamu!", Iyan begitu terlihat berbeda.

" Apa?", aku pun duduk kembali.

"Begini, Kegiatan Porseni disekolah kita akan segera diadakan. Dan, aku ditugasi untuk menyampaikan hal itu kepada setiap kelas. Bisakah kamu membantuku?",

" A?...aku?, "

"Iya!, kumohon.",

" Sendiri?",

"Apa perlu aku temani?",

" Ah!, jangan!, oke aku bantu. Kapan akan dilaksanakan?", Iyan masih terlihat pucat, aku tidak tega juga membuatnya berkeliling jalan dari satu kelas ke kelas lain.

"3 hari lagi."

___

Setelah beberapa jam berkeliling akhirnya aku selesai ke kelas-kelas. Itu cukup menguras tenagaku.

Dan sekarang, Iyan juga terlihat sudah membaik dan sudah kembali masuk ke kelas walaupun sudah jam terakhir.

Namun, karena guru tidak ada di jam terakhir ini, akhirnya kami mengambilnya untuk membahas porseni dikelas kami.

" Sebentar lagi akan diadakan porseni di sekolah kita. Untuk itu, sekarang kita mulai membagi siapa-siapa yang ingin masuk setiap jenis cabang lomba. ", jelasku didepan kelas.

" Dil!, ayo mulai tulis!", sambungku.

"Kenapalah aku juga Nin?"

"Kau kan bagus tulisanmu. Kalau aku yang tulis, nanti teman-teman yang lain kagak tau baca."

Dila pun naik untuk menulis yang perlu ditulis dipapan tulis.

"Owh iya, lombanya nanti apa ajah Iyan?", tanyaku

" Kenapa tanya aku?",

"Ya, kau kan anggota OSIS, tentulah kau tau apa ajah lomba yang akan diadakan nanti."

"Nggk!"

"Aduh!, kamu kan wakil ketua OSIS bukan wakil presiden. Masa kamu nggk tau lomba apa ajah yang mau diperlombakan nanti.",

" Tenis meja, volly ball, sepak takraw, menggambar, tilawah, pidato, menyanyi,...."

Aku dan Nina yang sedang berada di depan kelas menatap heran Iyan. 'Katanya nggk tau. Gimana sih nih anak', batinku.

Dila pun dengan cepat menulis apa yang dikatakan Iyan.

"Lalu, siapa nih yang mau jadi perwakilan Kelas kita untuk ikut perlombaan Tenis meja?",

" Dila ajah!", saran dari salah satu teman kelas.

"Iya, aku lupa. Teman kita yang satu ini kan punya skill Tenis meja yang mumpuni. Tulis Dil!", ucapku.

" Weh!, main suruh-suruh ajah!, denger kesediaan orangnya dulu napa", ucap Dila karena yang dimaksud adalah dia.

"Kagak usah!, aku tau kamu pasti mau"

"Hm..", ucap Dila pasrah.

" Selanjutnya, volly ball",

"Kalau bola volly itu butuh 6 orang ya kan?", ucap Aldy sang ketua kelas yang mager.

Makannya aku yang selalu ambil alih nih kelas. Dia namanya ajah ketua kelas, mana wakilnya jarang dateng.

Nih kelas punya penghuni dengan jabatannya sendiri yang kedengeran elit. Kedengerannya ajah, tapi watak dan sikapnya kagak mencerminkan dengan jabatan yang mereka pegang. 'Hmhmhm...calon-calon koruptor!'

"Yap!, jadi siapa nih yang mau masuk. Kita butuh 6 orang",

Beberapa orang menaikkan tangannya.

" Ok!, pas. Dil!, tulis!",

"porseni nanti juga ada lomba dramanya. Temanya bebas.", datar Iyan.

" Wah!, pasti seru" Sorak riuh bangku belakang.

"Mm...bagus juga. Jadi, kita mau tampilkan drama apa nanti?", tanyaku.

" Mmm...bagaimana kalau drama Cinderella?", usul Dila.

"Hah?, nggk..ngkk!, udah ketinggalan zaman itu mah!. Bagaimana kalau drama Maling Kundang?, aa?", usulku,

Yang lain malah menatapku tajam.

" Ya ampunn Nin, itu lebih parah dari drama Cinderella tau.", ucap Dila.

"Terus?, apa?"

"Mending kita tampilin drama komedi, yang bikin seru tapi juga bermakna.", Dila memberikan usulannya lagi.

" Mmm..bagus!", ucap Aldy.

"Mmm...mmm...", anggukku

" Ok!, terus siapa yang mau masuk?"

" Kamu ajah!"

"Kamu"

"Kamu"

Seisi kelas malah ribut saling tunjuk menunjuk satu sama lain.

"&#_#&#:#7282+3:$($+$+$......"

"Weh!........STOP!", Teriakku kencang membuat seisi ruangan akhirnya terdiam. Semuanya malah menatapku heran.

" Ekhem.......kalau kita ribut terus, nih musyawarah kita kagak kelat-kelar.", sambung ku memberi pengertian.

Iyan yang punya jabatan lebih, malah memilih diam dan menatap keluar tanpa membantu ku, aku maklumin sih! Diakan masih sakit, tapi ini nih!, Aldy si ketua kelas yang kadang nimbrung malah pura-pura tidur lagi.

"Huft!...", ucapku membuang nafas.

" Gini deh!, kita undi ajah pake kertas. Siapa-siapa nama yang naik, itu yang akan mewakili kita mengikuti lomba."

"Oke,"

"Setuju!",

____

" Nina!", panggil seseorang saat aku dan Dila berjalan ke parkiran. Dila begitu senang dengan keberadaan satu orang ini. Ya, siapa lagi kalau bukan Roni, Ia berjalan mendekati kami.

"Apa?", Aku sedikit jeles melihatnya. Apalagi bersamaan dengan adanya Dila disampingku.

'Hm...aku tau kalian saling suka. Tapi, jangan menjadikanku alasan untuk buat kalian jadiannn....', batinku tersiksa guys di sini.

Bayangkan, ketika kalian suka sama seseorang dan orang itu malah menyukai temanmu dan temanmu itu juga suka sama dia, bagaimana perasaan kalain guys?, 'hemmmm...'

"Nina!", panggil Iyan dari arah lain.

'Nah!, apa lagi ini?',

____next!

1
kalea rizuky
ogah ron qm aja plin plan kayaknya bapaknya nina selingkuh istrinya meninggal dia biasa aja kayaknya uda nikah lagi bner kn thor
kalea rizuky
bapaknya aneh uda cerai kah kok kayaknya kehilangan istri biasa aja
Ezy Aje
lanjut
kalea rizuky
wita di sini wit Thor hehehe
kalea rizuky
lanjut Thor
kalea rizuky
gpp nin ganteng gt
kalea rizuky
ma iyan aja biar aja roni nyesel
kalea rizuky
kyaknya roni Playboy's
Hijab Art
InsyaAllah Update setiap hari pukul 00.59 WITA yah temen2 🤗 ditunggu....🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!