NovelToon NovelToon
CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

CINTA SETELAH PENGKHIANATAN

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: AgviRa

Dikhianati pacar, siapa yang tidak sakit hati? Apalagi mau menikah dua hari lagi, tapi malah menemukan sebuah fakta jika pacarnya telah berkhianat.

Alexia yang buntu, dengan bodohnya meminta tukang kurir untuk menikah dengannya. Bagaimana jalan ceritanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AgviRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11

Sementara itu, di lain tempat Alexia sedang sibuk di dapur bersama dengan dua orang pelayan. Awalnya Alex sudah melarang Alexia untuk memasak tapi, Alexia kekeh ingin masak untuk suaminya.

"Nyonya, biar kami saja yang memasak. Lebih baik, Nyonya menunggu di ruang makan." Bukan apa, mereka mencoba menegur agar tidak terjadi sesuatu nantinya kepada mereka.

"Sudah, tidak apa-apa. Lagian saya mau masak untuk suami saya."

"Tapi, nanti kalau Tuan marah bagaimana?"

"Kalian tenang saja. Sekarang lebih baik kalian membantu saya. Karena pagi ini kita akan masak untuk kita semua."

"Tap-tapi, Nyonya."

"Tapi kenapa? Apa kalian tidak pernah sarapan berat?" Alexia menaikkan alisnya sebelah.

"Bukan begitu, Nyonya. Hanya saja, kita memasak sendiri nanti di rumah belakang."

"Ouh." Alexia manggut-manggut. "Sekarang begini saja. Jika saya disini, kalian harus membantu saya dan masak menjadi satu disini, hemat waktu dan tenaga."

Kedua pelayan saling pandang, masih merasa ragu untuk menyetujuinya.

"Jangan membantah. Nanti saya yang akan bicara kepada suami saya. Kalian cukup percaya dengan saya." Imbuh Alexia.

"Baik, Nyonya."

Mau tidak mau keduanya hanya menurut. Mereka membantu Alexia membuat sarapan.

Tak lama Alex datang ke dapur. Terlihat Alexia sedang memindahkan makanan dari wajan ke piring. Kedua pelayan yang membantu Alexia menata makanan di meja menyadari tuannya datang pun mundur beberapa langkah, mereka hanya diam dan menunduk. Takut bila nanti mereka akan dimarahi tuannya.

Alex langsung menghampiri istrinya dan memeluknya dari belakang. Dan tentunya hal tersebut berhasil membuat Alexia terkejut.

"Astaghfirullahalazim, Mas. Kamu mengagetkanku."

"Kamu sedang masak apa? Kenapa banyak sekali?"

"Ah, ini nasi goreng udang, Mas. Aku sengaja masak banyak untuk kita semua, tidak apa-apa kan?"

"Tentu, kenapa tidak." Alex mengecup kening Alexia dan mengusap lembut kepala Alexia.

"Oh ya, Mas. Jangan marahi mereka ya, ini semua karena aku yang nyuruh."

Alex nampak melihat sekilas kedua pelayannya. "Mas tidak akan marah, asal kamu jangan lelah-lelah."

Alexia mengangguk. Alexia menyuruh kedua pelayan untuk menata sarapannya di meja makan, sementara dirinya dan suaminya pergi ke atas karena Alexia belum mandi.

Setelah sampai di kamar, Alexia menyiapkan pakaian kerja suaminya. Karena, suaminya hari ini akan berangkat ke Kantor.

"Mas, pakaian kerjanya sudah aku siapkan. Kalau begitu aku mandi dulu ya! Bau asap gak enak banget."

Alex mengangguk.

"Mandilah, aku akan ganti pakaian setelah itu ke ruang kerja. Nanti kalau kamu sudah selesai panggil aku."

Alexia tersenyum mengangguk. Lalu dia melangkah masuk ke dalam kamar mandi.

Beberapa waktu kemudian, Alexia sudah selesai mandi dan sudah berpakaian rapi. Tapi, serapi-rapinya Alexia, dia hanya mengenakan kaos oblong dan celana jeans.

Alexia melangkahkan kaki menuju ruang sebelah dimana suaminya berada.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk."

Setelah mendengar jawaban dari suaminya, Alexia membuka pintu dan masuk. Ia pun menghampiri suaminya.

"Mas Alex, apa Mas sudah yakin akan masuk kerja hari ini? Lalu pekerjaan Mas Alex sebagai kurir bagaimana?"

Alex menatap istrinya tersenyum. "Iya, sayang. Aku akan berangkat ke Kantor hari ini. Karena sekarang aku sudah memiliki istri dan istriku sudah tahu siapa aku, jadi aku sudah tidak memiliki alasan untuk bekerja sebagai kurir lagi. Bukankah semalam aku sudah mengatakan ini kepadamu? Tenang saja, sebelumnya aku sudah mengundurkan diri secara baik-baik."

Alexia nampak menganggukkan kepalanya, Ia bernafas lega.

"Em, Mas. Apa aku boleh bertanya sesuatu?"

"Tentu, kamu mau tanya apa?"

"Apa di Kantor Mas Alex, ada lowongan pekerjaan?"

Alex mengerutkan keningnya. "Untuk siapa, sayang?"

"Em, untukku, Mas. Aku dari dulu ingin sekali kerja kantoran. Hanya saja, aku pesimis. Tapi, kalau tidak ada, tidak apa-apa kok, Mas."

"Tapi suamimu ini kan bekerja, sayang. Bahkan suamimu ini pemilik perusahaan. Aku akan bertanggungjawab penuh terhadapmu."

"Iya juga sih, Mas." Alexia merasa lesu. Dari jawaban suaminya sudah dipastikan suaminya tidak akan mengijinkannya bekerja. Apalagi dirinya memiliki toko kue, sudah pasti juga suaminya tidak akan mendengarkan maupun menerima alasannya.

Alex menghela nafas. Lalu Ia mengusap lembut pipi Alexia. "Kalau begitu nanti siapkan syarat-syaratnya. Nanti Kevin yang akan membantumu."

Mata Alexia langsung berbinar. "Benarkah, Mas?"

Alex tersenyum mengangguk. "Iya, sayang."

"Yeeee,,,terima kasih, Mas." Alexia membungkuk sedikit dan memeluk suaminya yang masih anteng di kursinya. "Nanti saat di rumah akan langsung aku siapkan syarat-syaratnya, Mas." Alexia merasa begitu senang karena suaminya mengijinkannya bekerja.

"Kalau begitu kita sarapan dulu yuk! Keburu makanannya dingin." Imbuhnya.

Alex mengangguk, Ia memasukkan beberapa map kedalam tas kantornya. Ia beranjak dari kursinya dengan menenteng tas kerjanya.

"Sini biar aku yang bawakan, Mas." Alexia mengambil alih menenteng tas milik suaminya.

"Terima kasih, sayang."

Cup!

Alex mengecup bi-bir Alexia.

Alexia mematung sesaat. Seketika pipi Alexia bersemu merah. Suaminya mulai menunjukkan sikap manis dan hal itu membuat Alexia meleleh.

Alex yang melihat reaksi istrinya menjadi gemas. Lalu ia mengecup kening Alexia dan menggandeng tangannya. Mereka berjalan beriringan turun ke bawah untuk sarapan.

*****

Kini Alex dan Alexia berada di dalam mobil, sebelum Alex berangkat ke Kantor, Ia akan mengantar istrinya pulang terlebih dahulu.

Dengan menempuh waktu kurang lebih 20 menit. Mereka akhirnya sampai, melihat pintu gerbang tidak ditutup, Alex membawa mobilnya masuk dan memarkirkannya di halaman rumah.

Alex keluar dari dalam mobil dan berjalan memutari nya. Ia membukakan pintu untuk istrinya.

"Terima kasih, Mas."

Alex mengulas senyum karena istrinya selalu menghargai tindakannya. Mereka berjalan masuk ke dalam rumah dengan bergandengan tangan. Terlihat sekali raut bahagia dari wajah mereka.

Tanpa sadar ternyata sejak tadi ada yang mengikuti mereka.

Sejak Amanda diberi tahu bapak mertuanya siapa yang disebut dengan 'Tuan', Amanda langsung meminta alamat rumah.

Panjang umur sekali, baru sampai di depan gerbang rumah si 'Tuan', keluar sebuah mobil dan berakhirlah Ia mengikutinya.

Namun, saat ini Ia dibuat terkejut, karena ternyata si 'Tuan' tersebut berjalan bergandengan tangan dengan Alexia.

"Hm, pasti akan sulit menemui laki-laki itu. Sebaiknya aku pulang dulu dan kembali besok. Aku harus bicara dengan Alexia. Pasti dia bisa membantuku."

Amanda pun pergi dan berniat kembali besok.

Sementara Alex dan Alexia yang sudah masuk ke dalam rumah merasa jika rumah sedang sepi, seperti tak ada makhluk yang menghuninya tapi, mereka tak mempedulikannya.

Alex mengantar istrinya ke kamar dan menunggu istrinya menyiapkan surat lamaran kerja.

"Mas, ini sudah semua." Alexia dengan cepat memberikan surat lamaran itu kepada suaminya. Sebelumnya Ia sudah menyiapkannya, karena Ia sempat ingin melamar kan diri di Kantor terdekat, namun karena pesimis Ia mengurungkan niatnya. Alexia hanya tinggal mengisi bagian yang dengan sengaja Ia kosongkan.

Alex menerima amplop berwarna coklat yang diberikan oleh istrinya. Ia mengecek satu persatu.

"Kamu lulusan S2 PAP?"

"Iya, Mas."

Alex manggut-manggut, Ia akan mendiskusikannya nanti dengan Kevin.

Alexia mengantar suaminya ke depan. Ternyata di depan sudah ada Sukma dan Ambar. Entah dari mana mereka berdua tapi, yang jelas mereka terlihat bingung dengan keberadaan mobil yang terparkir di halaman.

"Sedang apa kalian berdua?"

Ambar dan Sukma seketika menoleh kearah Alex dan Alexia.

"Untuk apa kamu bertanya-tanya? Kami berdua sedang apa itu bukan urusanmu."

Alexia memutar bola matanya malas.

"Aku berangkat dulu ya, sayang."

"Hati-hati ya, Mas. Nanti kalau sudah sampai kabari aku ya!"

Alex tersenyum mengangguk.

'Tampan juga suami Alexia, bahkan lebih tampan dia dari Aris. Tapi, kalau kerjaannya hanya kurir untuk apa? Tidak bisa dibanggakan sama sekali. Apa iya aku harus merebutnya dari Alexia?' Batin Sukma.

"Wih, si kurir sekarang naik jabatan ya? Pakaiannya rapi amat."

"Untuk apa kamu bertanya-tanya? Lagian mau suamiku naik jabatan atau tidak itu bukan urusanmu."

Tangan Sukma mengepal, Ia kesal karena Alexia membalas perkataannya. Sedang Alexia tersenyum miring telah berhasil membuat Sukma kesal.

"Tidak perlu ditanggapi, nanti bisa bikin darah tinggi naik." Bisik Alex.

Alexia mengangguk. Lalu Ia meraih tangan dan mengecup punggung tangan suaminya.

Alex mengusap kepala Alexia lembut dan mendaratkan satu kecupan di keningnya.

"Ck, sok-sokan romantis."

Baik Alex maupun Alexia tidak menghiraukan Sukma.

Alex berjalan menuju mobil dan masuk ke dalam.

"Loh, loh, kok." Ambar dan Sukma terkejut karena mobil yang ditumpangi Alex, setahu mereka mobil Aris.

Alex melambaikan tangan ke arah istrinya dan menjalankan mobilnya pergi.

"Heh, Lex. Itukan mobilnya Aris, kenapa suamimu bisa membawa mobil itu?"

Alexia terkekeh melihat keterkejutan mereka.

"Ya bisalah. Kan itu mobil suami aku. Asal kamu tahu ya, Aris itu hanya anak sopirnya, Mas Alex."

Ambar dan Sukma terkejut, mereka saling pandang dan tak percaya dengan ucapan Alexia.

"Jangan asal bicara kamu, Lex."

Alexia mengedikkan bahunya.

"Ya sudah kalau tidak percaya. Aku saranin kamu cari laki-laki lain, karena sebentar lagi, kekasihmu itu akan masuk penjara."

Alexia menarik sudut bibirnya dan melangkah pergi meninggalkan mereka berdua. Sebenarnya Ia tak mau memberitahu mereka perihal Aris tapi, Ia ingin tahu reaksi mereka.

Sukma merasa dibohongi habis-habisan disini. Kemarin mendapat kejutan Aris selingkuh bersama sahabatnya, sekarang Ia mendapat kejutan lagi yang ternyata Aris hanya seorang anak sopir dari suami adik tirinya. Dan apa tadi? Aris sebentar lagi akan masuk penjara? Ah, Sukma bodoamat, Ia benar-benar harus bersyukur mengetahuinya sekarang. Andai jika Ia jadi menikah dengan Aris, pasti Ia akan sangat menyesal.

Sukma benar-benar mendapat nasib apes.

1
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru.....good job Thor 👍
Elisabeth Ratna Susanti
kalau baca sah! sah! aku merinding
AgviRa: waduh, kenapa, Kak?
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏🤗
AgviRa: Terima kasih, Kak😊🙏
total 1 replies
Rita Rita
CEO dong Thor bukan seo,,, 🤔🤭
AgviRa: ahh, itu sebenarnya mau ngomong seorang tapi terpotong karena ketukan pintu😅🙏
total 1 replies
Rita Rita
ini ibu tiri apa ibu kandung,,, kalo ibu kandung, wah ibu laknat namanya kalo ibu pun masih ada ibu tiri berasa ibu kandung,,
AgviRa: Baca terus ya, Kak, biar tahu 🤭
total 1 replies
Siti Maryati
Doble up ya 😁😁
AgviRa: InsyaAllah, Kaka. Terima kasih sudah berkenan membaca novel saya. 🙏😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!