NovelToon NovelToon
Suami Dadakan Super Aneh

Suami Dadakan Super Aneh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:208.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mizzly

Pernikahan Mentari dan Bayu hanya tinggal dua hari lagi namun secara mengejutkan Mentari memergoki Bayu berselingkuh dengan Purnama, adik kandungnya sendiri.

Tak ingin menorehkan malu di wajah kedua orang tuanya, Mentari terpaksa dinikahkan dengan Senja, saudara sepupu Bayu.

Tanpa Mentari ketahui, Senja adalah lelaki paling aneh yang ia kenal. Apakah rumah tangga Mentari dan Senja akan bertahan meski tak ada cinta di hati Mentari untuk Senja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mizzly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tak Bisa Diberi Jantung

Mentari

Kesaaaaalllllll!

Hatiku kesalllll!

Aku marah!

Mau ngamuk!

Mau mengacak-acak dagangan orang!

Pokoknya aku kesal!

Ucapan Pelangi membuatku sebal. Yang lebih menyebalkan adalah aku tak bisa membalikkan ucapannya!

Arghhh!!!!

Wajahnya yang mengesalkan saat meninggalkanku dengan senyum penuh kemenangan itu rasanya ingin aku lempar dengan kertas bekas nasi bungkus tadi. Arghhhh!

Aku sudah tidak mood membantu di posko darurat ini lagi! Aku mau pulang saja!

Dengan hati dongkol dan kesal, aku putuskan pulang ke rumah tanpa pamit pada Senja dan yang lain. Bodo amat dengan yang namanya sopan santun, toh mereka tak ada yang mengenalku! Ada atau tidak ada kehadiranku toh tak ada yang menyadarinya.

Sesampainya di rumah, kukunci pintu kamar lalu kuputar musik yang kencang. Aku kesal sekali. Duduk salah. Berdiri salah. Tidur pun tak bisa. Hatiku kesal. Kesal karena ucapan Pelangi.

Kenapa sih dia bisa mengatakan sesuatu yang benar dan menusuk hati? Kenapa juga aku tak bisa membantah ucapannya? Sebodoh itukah aku? Arghhhh!

Kenapa juga Senja harus bersikap sok baik, rela tahan lapar demi memberikan nasi bungkus miliknya padaku? Ish, sok baik! Situ siapa? Iron Man? Superman? Cuma tukang minta sumbangan-man saja nyebelinnya tingkat dewa!

Aku mengacak-acak rambutku. Berharap semua keruwetan ini pergi bersama setiap ketombe yang berguguran bak bunga sakura versi ekonomis. Sayangnya, bukan hilang keruwetan, rambutku malah makin kusut. Bodo amat. Bodo amat!

Kenapa sih Senja membuatku merasa bersalah? Kenapa? Why?

"Tari! Tari!"

Sayup-sayup kudengar namaku disebut. Seperti suara Senja? Masa sih? Bukannya dia di posko? Apa sekarang aku berhalusinasi?

"Tari! Tari!"

Kukecilkan suara volume musik. Kini aku bisa mendengar pintu kamarku diketuk dan Senja memanggil-manggil namaku. "Tari! Buka pintunya!"

Ternyata benar Senja. Dengan malas kubukakan pintu dengan wajahku yang tak menyembunyikan kekesalanku sama sekali. "Kenapa?" tanyaku dengan ketus.

"Astaghfirullah! Kamu Mentari atau Kuntari?" tanya Senja dengan kening berkerut saat melihatku membuka pintu.

"Kuntari... Kuntari! Aku kunyit, bukan Kuntari!" Aku membuka pintu kamar lebih lebar lalu masuk ke dalam dan mematut diri di depan cermin. Astaga! Benar aku mirip Kuntari! Rambutku kusut acak-acakan dengan muka yang nampak keruh. Pantas Senja memanggilku Kuntari. Sial! Lagi-lagi dia benar, argh!

"Kenapa rambutmu kusut begitu? Kena angin topan?" tanya Senja seraya memegang rambutku dengan sikap agak jijik.

"Ada tikus tadi di rambutku. Kenapa? Geli? Jijik?" balasku. Kuambil sisir dari atas meja lalu kusisir rambutku yang kusut. Bukannya halus, sisir yang kupakai malah nyangkut dan sulit diambil.

"Ya ampun, menyisir rambut saja tak becus. Sini, biar aku yang lakukan!" Senja membantu melepas sisir yang nyangkut di rambutku. Ia menyuruhku duduk di atas tempat tidur lalu dengan sabar menyisir rambutku sampai rapi dan tak kusut lagi. "Kamu tuh habis ngapain sih sampai rambutmu kusut begini?"

Kuambil sisir dari tangan Senja dan menjawab pertanyaannya dengan ketus. "Aku mau apa, itu urusanku. Kenapa kamu mencariku?"

"Aku hanya mau tanya, kenapa kamu pulang dari posko banjir tanpa bilang dulu sama aku? Aku cariin loh tapi kamu nggak ada," jawab Senja.

"Kenapa cari aku? Mau kasih aku pekerjaan nyuci sayur lagi? Atau ceplok telor lagi? Atau nyuci piring lagi?" balasku tambah ketus.

"Bukan karena itu. Ish... kamu tuh, jangan negatif thinking dulu sama aku. Aku cuma takut kamu nyasar. Kamu tuh belum kenal daerah sini," jawab Senja sambil menatapku dengan lekat.

Kenapa sih Senja menatapku dengan lekat kayak gitu? Aneh banget. Sengaja kubuang pandanganku. Jangan sampai mata kami bertemu. Orang bilang, cinta datang dari mata turun ke hati, bisa gawat kalau nanti Senja naksir padaku. Walau gagal nikah begini, aku tuh kembang desa, makanya Mas Bayu mau nikah sama aku. Anak Bapak mah cantik, banyak yang suka.

"Kamu marah ya? Kulihat kayaknya kamu kesal banget? Marah sama aku?" tanya Senja. Suaranya terdengar serius.

"Memangnya setiap hari aku nggak pernah nggak marah sama kamu?" balasku.

"Mm... nggak sih. Setiap hari kamu selalu ramah padaku," jawab Senja. Suaranya sudah terdengar kembali menyebalkan.

"Terserahlah. Sana keluar! Aku mau mencari lowongan pekerjaan!" Aku mendorong tubuh Senja keluar dari kamarku. Sebelum menutup pintu, aku mengatakan sesuatu agar rasa bersalahku sedikit berkurang. "Kalau mau aku buatkan mie instan, bilang saja. Jangan menahan lapar hanya demi memberikan jatah nasi bungkus milikmu padaku!"

Senja tersenyum lalu mengacak rambutku. "Jadi karena itu kamu pulang tanpa pamit? Merasa bersalah gitu sama aku? Kalau benar begitu, buatkan aku seporsi mie rebus dengan telur setengah matang dan seporsi mie goreng dengan banyak sayuran sekarang!"

Huft... sudah kuduga, orang ini memang tak bisa diberi jantung!

****

Ternyata kesabaranku berbuah manis. Surat lamaran yang kumasukkan ke banyak perusahaan kini sudah ada perkembangan. Ada beberapa perusahaan yang memanggilku untuk melakukan interview dan tes. Sudah beberapa kali aku melakukan interview secara online.

Selama ini aku tak pernah bermasalah dengan interview secara online namun jika dilakukan secara langsung dan aku harus mendatangi perusahaan, itu menjadi masalah terbesarku. Aku harus meminta tolong pada Senja untuk mengantarku ke perusahaan tersebut. Itu masalah besarnya. Setiap kali aku meminta tolong pada Senja, selalu ada upeti yang dia minta padaku.

"Kalau kamu mau aku antar, tolong kamu buatkan singkong kukus pakai kelapa parut di atasnya!" Senja datang lalu memberikan satu kantong plastik berisi singkong yang belum dikupas.

"Sebanyak ini? Lalu siapa yang bersihkan? Kenapa kelapanya belum diparut? Siapa yang parut?" Aku langsung memberondongnya dengan banyak pertanyaan.

"Ya... kamu dong! Aku ini mau istirahat karena besok pagi aku mau antar kamu. Macet loh Jakarta di pagi hari, harus bersaing dengan para pencari cuan. Aku membutuhkan banyak tenaga ekstra." Senja tersenyum jahil. "Aku mau tidur dulu ya. Nanti bangunkan aku kalau sudah selesai. Aku mau bawa singkong rebus ke kantor RW saat pemilihan ketua RT nanti malam."

Mau tak mau, terpaksa aku menuruti perintah Senja. Sebenarnya aku bisa saja pergi dengan ojek online tapi aku takut. Jakarta tidak seperti kampung halamanku, Jakarta itu luas. Aku takut nanti ada yang berbuat jahat padaku. Terpaksa aku harus menuruti kemauan Senja untuk sementara. Kalau aku sudah mengenal Jakarta, aku tak butuh bantuannya lagi.

Aku pun berkutat dengan singkong selama beberapa jam. Mulai dari membersihkan, mengukus sampai memarut kelapa. Setelah selesai pun aku harus membangunkan Senja yang tertidur pulas bak tuan raja.

"Ja! Bangun!" Aku mengetuk pintu kamar Senja.

"Ja! Bangun! Singkong rebusnya sudah matang!" panggilku lagi. Tetap tak ada suara.

Dengan terpaksa aku membuka pintu kamar Senja. Lelaki yang berstatus suamiku itu sedang tertidur lelap. Aku hendak membangunkannya ketika aku melihat sesuatu yang tak asing.

Lukisan itu... kenapa masih ia simpan?

****

1
no 🎸 ve
Kasih Ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah 🤗
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
sejelek " nya kelakuan anak, seorang ibu tetap saja merindukan nya. yang jadi anak juga lupa akan bakti nya kepada orang tua
Bunda dinna
Ternyata Vita anak dari kampung juga,,di kota sok banget
𝐙⃝🦜尺o
halahhh anak gak berbakti
Fajarina
g perlu repot2 nyeret pita tari, mending lu ancam aja kalo g mau ngakuin ortunya bakal u bongkar gitu rahasianya
Putri Dhamayanti
ya ampuuun vitaaa ... weleh²
Muh. Yahya Adiputra
ohooo.. semangat mentari karena kamu pasti bisa melakukan itu💪💪💪💪
Muh. Yahya Adiputra
ada apa❓❓❓
Muh. Yahya Adiputra
semoga saja..apa yg kamu inginkan nanti bisa berbuah manis. tapi.. siap siap saja untuk kemungkinan yg terburuk. apalagi bayu memiliki sifat yg berbanding terbalik dari senja.
Muh. Yahya Adiputra
ya.. ya.. yaa... terserah dari kamulah purnama, intinya semua keluarga sudah mencoba untuk mengingatkan dirimu. tapi kalau kamu tetap keras kepala.. yach.. terserah kamu sajalah.
🍾⃝ͩѵᷞɪͧɴᷠᴀͣ ɴᴀѵɪɴᴀ
wah wahhhh
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
hahaha rahasia Vita ada di mentari ..ikut atau aku sebarkan ....jiahhh
🎐ᵇᵃˢᵉ
kamu pasti bisa membuat Vita kembali ke kampung nya tari....
𝐔𝐍𝐆𝐑𝐑
yakin tari? disindir terus aja kamu ampe mumet loh😌.. coba yakinkan aku kalo kamu mampu😌
S𝟎➜ѵїёяяа
walah lah piye kog gk muleh
ini jadi pikiran org tua, masih sehat kah di jakarta sana? hanya itu... gk perduli anak gk ngirimi org tua uang yg penting kasih kabar sehat udah bahagia
Muhammad Dimas Prasetyo
ealah Vita padahal dia juga sebagai anak durhaka sama orang tua tapi sok"an membully orang
Muhammad Dimas Prasetyo
apa anaknya Bu Surti fajar yaa
ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
wkwkwkw good
ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
owwhh senior yg judes bisanya nyinyir ajaa ituu
ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ⏤͟͟͞R•Dee💕
eehh perempuan ternyataa 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!