NovelToon NovelToon
Kau Hanya Milik ARUNA

Kau Hanya Milik ARUNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Fantasi Wanita / Balas dendam pengganti
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aru_na

"aku pernah membiarkan satu Kalila merebut milik ku,tapi tidak untuk Kalila lain nya!,kau... hanya milik Aruna!"
Aruna dan Kalila adalah saudara kembar tidak identik, mereka terpisah saat kecil,karena ulah Kalila yang sengaja mendorong saudara nya kesungai.
ulah nya membuat Aruna harus hidup terluntang Lantung di jalanan, sehingga akhirnya dia menemukan seorang laki laki tempat dia bersandar.
Tapi sayang nya,sebuah kecelakaan merenggut ingatan Aruna,sehingga membuat mereka terpisah.
Akankah mereka bertemu kembali?,atau kah Aruna akan mengingat kenangan mereka lagi?
"jika tuhan mengijinkan aku hidup kembali, tidak akan ku biarkan seorang pun merebut milik ku lagi!"ucap nya,sesaat sebelum kesadaran nya menghilang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aru_na, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11.Menikahlah dengan ku

"Aruna, menikah lah dengan ku" kata kata itu masih terngiang ngiang di benak nya Aruna,dia masih belum bisa mencerna semua kata kata yang terlontar dari mulut dokter tampan itu.

"tidak perlu menjawab, karena kamu memang sudah setuju kan?" dokter itu tersenyum,lalu melangkah keluar dari sana dengan tanpa sepatah kata pun,tapi hatinya lega.

"tapi dok..." Aruna mencoba menahan dokter itu untuk pergi,tapi dokter itu tidak bergeming,dia terus melangkah,tapi ketika sampai di pintu dan akan menutup nya,dia berkata.

"siap siaplah,kita akan menikah malam ini"

Hah,Aruna sangat syok,ini sangat jauh dari pemikiran dia,tapi ini lebih menakutkan.bagaimana dia bisa menikah dengan orang asing.

"Aruna terus berfikir,dia menatap selang infus nya yang masih menetes di dalam.

"tidak bisa begini, dokter itu pasti dokter cabu l,dia hanya beralibi saja tentang pernikahan,dia pasti antek antek Walid. Oh tidak,ini sangat menjijikan" dia terbayang kata kata yang terlontar dari mulut tua Bangka itu,"Walid nak Dewi boleh?",tiba tiba dia merasakan mual.

Aruna langsung berlari kekamar mandi,dia memuntahkan seluruh makanan yang baru beberapa menit yang lalu dia makan.

Dia terus muntah,hingga akhirnya berhenti saat tubuhnya terasa sangat lemas.

"uh, tidak,aku harus segera kabur dari sini"tekad Aruna.

Tapi tubuh nya terasa sangat lemah, sehingga untuk berjalan saja dia tidak sanggup, akhirnya dia duduk sebentar disana untuk menenangkan diri.

"hufff, apalagi ini?. Kenapa hidup Aruna terus di kelilingi orang orang aneh" lirih nya,dia teringat dengan perbuatan ayah dan Ami nya hingga menghasilkan Anara,dia juga teringat perbuatan ayah nya yang berusaha keras untuk membawa nya.

Dan sekarang,dia bertemu dengan orang aneh selanjutnya,yang ingin menikahi dia padahal mereka baru saja bertemu dan masih sangat asing.

"tidak,aku harus menghilang dari dunia ini segera,sebelum di manfaatin sama dokter aneh dan cabu l itu" dia melangkah keluar dengan tertatih tatih,lalu meraih minuman yang masih tersisa disana, setelah minum,tubuhnya terasa lebih baik.

...----------------...

Dokter arza terus menerus menatap langit, sudah hampir dua jam dia duduk di taman samping puskesmas dan tidak bergerak sama sekali.

"apa yang sudah aku katakan,apa ini membuat nya merasa takut?"gumam nya.arza juga merasa bersalah.

"tapi aku tidak bisa melepaskan nya lagi, lagipula dia sudah cukup umur kan" gumam nya pada diri sendiri.

"dokter..." ela, asisten nya datang menghampiri.

"ada apa?, apakah ada pasien?" tanya nya tegas,sikapnya memang lembut,tapi dingin pada siapa pun.

"tidak,ada nona Kalila diluar" Arza menoleh,melihat kearah depan,disana memang sudah berdiri seorang gadis cantik yang usianya lebih tua dari Aruna,dia terlihat sangat lemah lembut.

"suruh masuk" suster itu mengangguk,dia lalu pergi.

"dokter,aku membawakan mu makan malam,ibu sudah memasak banyak,jadi makanlah"gadis itu berbicara dengan lemah lembut, seperti gadis bangsawan didalam kerajaan.

"duduk lah" Arza menatap gadis cantik didepan nya,gadis yang memiliki rambut panjang sepinggang dan lemah lembut itu adalah putri satu satunya kepala desa disini.

"terimakasih,tapi lain kali,kau tidak perlu melakukan nya lagi,ini hanya akan merepotkan mu,lagi pula aku bisa masak sendiri" ujar nya,gadis di depan nya itu terlihat sedih.

"mas,Arza...,mas pasti sangat sibuk mengurus pasien dan masak, sehingga ibu menyiapkan makanan ini untuk mu, lagian ibu tidak memasak nya sendiri,aku juga membantu nya,aku sudah bisa memasak, seperti yang kau inginkan" ujarnya, membuka makanan itu di depan Arza dan memperlihatkan isi nya.

"cobain deh,ini masakan aku"dia memberikan nya pada dokter arza,Arza menerima makanan itu.

"Lila tau mas tidak suka makanan orang lain,dan sekarang sedang mengurus pasien yang tidak jelas asal usulnya itu, pasti mas tidak sempat masak" ujar nya dengan lemah lembut, sehingga Arza menatap nya dan tersenyum.

Arza memang tidak menyukai makanan yang dimasak orang lain,dia bahkan tidak bisa makan masakan koki dirumah nya.

Makanan yang bisa dia makan cuma yang dimasak ibu nya dan sesampai di desa ini, kepala desa nya sangat baik,dan ketika di suguhkan masakan nya,Arza merasa sangat cocok dan sangat menyukai nya.

Sejak saat itu,ibu nya kalila terus memasak untuk nya,hanya baru beberapa hari yang lalu,Arza tidak mengizinkan nya memasak lagi, karena dia bisa masak sendiri.

"terimakasih Kalila" dia menyuapi makanan itu kemulut nya,dia bisa merasakan rasa asing di makanan itu,tapi dia tetap berusaha menelan nya supaya tidak membuat gadis disampingnya itu bersedih.

"Kalila,aku tidak bisa makan masakan mu,maaf.kamu tau sendiri kan alergi ku,jadi kedepan nya tidak perlu memasak lagi untuk ku" Kalila tersentak,dia sudah dengan susah payah belajar,dan sekarang malah di tolak.

"tapi,mas sendiri yang menyuruh ku belajar memasak,aku melakukan semua demi mas,Arza" ujarnya terlihat sedih,dia menunduk,lalu meneteskan air mata.

Arza terkejut,dia tau gadis ini sangat lemah lembut,hati nya mudah sekali tersentuh dan sedikit saja kata kasar bisa langsung melukai hati nya., sehingga dia menyentuh tangan Kalila mencoba menenangkan.

"jangan menangis,aku tidak bermaksud menolak masakan mu, masakan mu sangat enak,tapi hanya saja tidak sesuai dengan lidahku,hanya masakan ibu mu saja yang bisa aku makan Kalila" ujar nya menepuk nepuk pundak Kalila.

"tapi mas yang menyuruh ku belajar memasak,aku sudah berusaha sebaik mungkin" ujar nya dengan suara yang sangat lembut hingga hampir tidak terdengar.

"aku menyuruhmu belajar memasak untuk dirimu sendiri Lila,biar kamu tidak kesusahan setelah berkeluarga nanti"

Kalila tidak menjawab,dia terus menetes kan air mata nya, seolah olah sangat tersakiti.

"Kalila..." arza merasa khawatir, gadis yang tumbuh bersama nya selama beberapa tahun ini tampak sangat sedih.

"tidak apa apa mas,aku pulang dulu. Mas bisa makan masakan ibu" dia melangkah keluar meninggalkan rantang berisi makanan itu di depan Arza.

Arza mengambil makanan itu dan membawa nya ke dalam kamar rawat Aruna,dia ingin memakan nya bersama gadis pujaan hati nya itu.

"ini ada makanan,ayo makan" dia mengambil nya dan memberikan nya pada Aruna yang tampak masih lemas itu,tapi Aruna tampak terus menatap nya.

"makanlah, kenapa terus menatap ku, apakah kau tidak lapar?"

Aruna memang sangat lapar,tapi rasa takutnya membuat rasa lapar nya menghilang,dia benar benar sangat khawatir.

"aku tidak setuju dengan syarat mu,bisakah kita membatalkan nya saja?, tidak apa apa kau tidak membawa ku kedesa itu"ujar nya lirih,dia berusaha menelan makanan yang sudah di suapin Arza untuk nya itu.

"kenapa??"

"kita sama tidak saling mengenal, bagaimana bisa menikah, lagipula pernikahan itu sekali seumur hidup dan hanya untuk orang orang yang saling mencintai" mendengar perkataan Aruna,Arza tampak tersenyum.

Dia tidak bersalah, karena dia ingin menikahi gadis yang sangat di cintai nya itu.

"cinta bisa tumbuh setelah menikah"ujarnya datar.

"tapi dokter??..."

"tidak ada tapi tapian,makan lah, sebentar lagi penghulu akan datang "ujarnya tegas.aruna terkejut,dia sampai tersedak hingga ter batuk batuk saking syok nya.

Arza mencoba menenangkan dengan menepuk nepuk punggung Aruna.

"apakah anda seorang Walid versi Indonesia???"

1
Zudiyah Zudiyah
,hemmm sangat mirissss
rofik 1234
Perasaan campur aduk. 🤯
Aruna: benarkah?😁
total 1 replies
Shinichi Kudo
Aku udah jatuh cinta dengan karakter-karaktermu. Keep writing! 💕
Aruna: terima kasih 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!