NovelToon NovelToon
Oh My God, Aku Punya Harem

Oh My God, Aku Punya Harem

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Sistem
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: samsuryati

lili ada gadis lugu yang Bahkan tidak pernah punya pacar. tapi bagaimana Ketika tiba di hari kiamat dia mendapatkan sebuah sistem yang membuatnya gila.

bukan sistem untuk mengumpulkan bahan atau sebuah ruang angkasa tapi sistem untuk mengumpulkan para pria.

ajaibnya setiap kali ke pria yang bergabung, apa yang di makan atau menghancurkan sesuatu, barang itu akan langsung dilipatgandakan di dalam ruangan khusus.

Lily sang gadis lugu tiba-tiba menjadi sosok yang penting disebut tempat perlindungan.

tapi pertanyaannya Apakah lili sanggup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon samsuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

beberapa hari kemudian.

Saat ini Lili sedang duduk diam di dalam mobil militer beratap terbuka, tubuhnya berguncang setiap kali roda raksasa menghantam jalanan berlubang.

Mobil itu memiliki delapan roda besar, dibalut baja kokoh dan kini dipenuhi oleh para penyintas yang beruntung diselamatkan oleh iring-iringan militer. Suara mesin menderu dalam irama monoton, sementara debu beterbangan dari jalanan hancur yang mereka lewati.

Perjalanan ini sudah memasuki hari keempat. Lili tak tahu pasti ke mana mereka akan dibawa. Yang ia tahu hanyalah satu hal ,untuk pertama kalinya, ia merasa sedikit lebih aman.

Meskipun cuma sedikit itu masih lebih baik.

Di sekelilingnya, orang-orang duduk bersandar diam, sebagian tertidur karena kelelahan, sebagian menatap kosong ke depan, seolah masih tak percaya mereka bisa selamat sejauh ini. Lili sendiri memilih bersandar pada dinding kendaraan, menatap langit yang kelabu dengan pikiran yang terus mengembara kembali..

Kembali ke toko tempat ia dan yang lain bertahan hampir satu minggu lamanya.

Ia masih ingat betapa hari-hari itu dipenuhi oleh ketegangan dan kelaparan. semua orang khawatir dengan zombie yang berkeliaran di luar. Karena masih ada beberapa bahan makanan tidak ada yang kepikiran untuk keluar dari toko.

Lilly yang sebenarnya sudah membangkitkan sistem haremnya masih tidak bergerak. jadi dia tidak menemukan sosok yang cocok untuk dijadikan pasangannya.

segera semua orang termasuk Lili menghabiskan hari-hari panjang di dalam toko itu.

ketika malam lebih menyeramkan dari siang, dan setiap suara kecil bisa membuat mereka terkesiap ketakutan.

Semua orang hampir hampir gila karena tidak tahu apakah mereka bisa hidup hari esok atau malah menjadi zombie.

Hingga pada hari terakhir itu,hari ketika semua orang mulai kehilangan harapan,mereka melihatnya. Iring-iringan mobil militer yang muncul di kejauhan, seperti oasis di tengah gurun.

“Ada mobil!” teriak salah satu dari mereka waktu itu.

"akhirnya kita selamat, ya Tuhan akhirnya...huhu...

"Ahh syukurlah...

Lalu seseorang,ia tak ingat siapa,mengambil sehelai kain putih dari rak dan mengibarkannya dari atap bangunan. Semua orang menahan napas.

Apakah kain sederhanaitu akan dilihat?

Apakah akan dianggap sinyal minta bantuan?

 Apakah… mereka.. mereka benar-benar akan diselamatkan?

Tak butuh waktu lama.

Tembakan terdengar di kejauhan. Rentetan senapan otomatis menghantam zombie-zombie yang mengerumuni area toko.

Denting peluru dan jeritan mayat hidup menggema di udara. yang pasti setiap tembakan itu adalah head shot. ini cukup akurat yang langsung membuat zombie tidak lagi bisa bergerak.

Setelah memastikan kondisi aman, Tentara-tentara berpakaian lengkap turun dari kendaraan mereka, menembak dengan akurasi mematikan ketika melihat ada ikan yang lolos dari jaring.

Satu tembakan,satu kepala zombie meledak.

dor dor dor.

Pertarungan itu cepat, bersih dan sangat berbeda dari cara mereka bertahan selama ini. Tidak ada jeritan panik, tidak ada kepanikan berlarian. Hanya taktik yang rapi dan efisiensi yang dingin. Lili ingat bagaimana tubuhnya gemetar ketika akhirnya seorang perwira memberi isyarat untuk naik ke dalam mobil.

"Naik sekarang! Jangan tertinggal!" suara itu tegas, menggema di tengah kekacauan.

Lili ditarik oleh seorang prajurit ke dalam kendaraan dalam kondisi linglung. Ia hampir jatuh, tapi tangannya mencengkeram erat dinding mobil tanpa sadar.

Di situlah ia duduk sekarang, empat hari kemudian, mengenang semuanya seperti mimpi buruk yang belum usai.

Suara mesin mobil kembali mengingatkannya pada kenyataan. Ia menghela napas pelan dan melirik ke sekeliling. Mereka semua masih di sini, setidaknya yang tersisa.

Namun di balik rasa aman itu, Lili tahu ini belum akhir. Ini hanya jeda di tengah jalan panjang yang belum jelas ujungnya. Dunia sudah berubah. Dan dia pun harus berubah bersamanya.

Ayo cari pasangan dan lakukan hubungan seks.

Saat mobil militer terus melaju di atas jalanan retak yang penuh puing, Lili mengalihkan pandangannya dari jendela kendaraan ke arah para prajurit yang duduk berjejer di kendaraan terbuka bagian depan.

 Mata Lili menyipit, menilai satu per satu wajah dan postur tubuh mereka. Pikirannya kembali pada sistem.sistem harem yang kini terikat dengannya dan tak bisa dilepaskan. Seaneh dan seabsurd apa pun itu, ia tak bisa mengabaikannya lagi. Jika takdir memang sudah memilih jalan ini, maka ia harus menjalani perannya sebaik mungkin.

Para prajurit itu,dengan seragam militer yang lusuh oleh darah dan debu, namun tetap tegak dan disiplin, memiliki aura berbeda. Mereka tangguh, dan sebagian besar dari mereka terlihat sangat… cocok untuk dijadikan kandidat. Setidaknya, itu kata sistem.

[ Pemeriksaan nilai kecocokan...]

Lili melirik ke satu prajurit yang sedang sibuk mengatur warga sipil. Lelaki itu memiliki tubuh atletis dan mata tajam, meski peluh mengalir di pelipisnya, ia tetap mengangkat senapan dengan kewaspadaan penuh. Dalam diam, Lili menatap lama.

[ Nilai kecocokan 70%. Status emosional: stabil. Tidak memiliki pasangan tetap. Tidak alergi terhadap hubungan emosional baru.]

"Not bad," gumam Lili pelan, sedikit geli dengan dirinya sendiri. meskipun cuman 70% tapi sudah cukup lumayan.

Prajurit berikutnya memiliki rambut cepak yang tampak selalu basah oleh keringat, dengan ekspresi serius dan bahu bidang. Wajahnya mengingatkan Lili pada model-model iklan minuman energi yang dulu sering ia lihat sebelum dunia berubah jadi neraka.

Penuh otot dan aroma hormonal.

[Nilai kecocokan 75%. Sifat: disiplin, mudah setia. Namun memiliki sisi pendiam dan sulit mengungkapkan perasaan.]

"Pendiam ya… boleh juga. Aku yang bicara, dia yang jaga," pikir Lili sambil menahan senyum kecil.

Namun yang paling mengejutkan adalah prajurit yang duduk tak jauh darinya,bertubuh agak gempal, tidak terlalu tinggi, dan tampak sederhana. Tapi matanya bersinar tenang, dan tanah di bawah sepatunya tampak sedikit retak meski dia diam. Kemampuan elemen? Lili penasaran.

[ Nilai kecocokan 80%. Kemampuan: Tipe Bumi. Kekuatan bertahan tinggi. Sifat: protektif, setia, cenderung membentuk ikatan emosional kuat jika dihargai.]

Lili mengerjap. “Eighty persen? Wah, kamu calon suami favorit ternyata.”

Tapi sayang dia nggak begitu tampan dan gendut pula. hanya saja sekarang Lili tidak bisa pilih-pilih makanan. Asal cocok aja, tembak dan mari bercocok tanam.

Tapi ia hanya membatin.

Tak satu pun dari para prajurit itu menyadari bahwa kini mereka tengah dipantau oleh seorang gadis yang telah mengikat sistem paling tak masuk akal di dunia. Lili menyilangkan tangan dan menyandarkan tubuhnya, namun senyumnya terus berkembang.

Mungkin hari-hari ke depan akan lebih menarik dari yang ia duga…

Setelah beberapa jam istirahat, iring-iringan kembali berjalan.

Lili bersandar di jok mobil militer yang bergoyang lembut di setiap lubang jalan yang dilalui. Angin panas berembus melalui celah pintu yang tidak tertutup sempurna, namun pikirannya tak lagi tertuju pada kenyamanan atau tujuan perjalanan. Ia sedang berbicara dengan sistem, di dalam kepalanya sendiri.

"Aku pikir... aku akan tinggal di penampungan dulu beberapa waktu," bisiknya dalam hati, "Siapa tahu aku bisa menemukan seseorang dengan... kecocokan seratus persen."

[Disetujui. Kota hadiah milik Anda tidak akan hilang. Tidak ada batas waktu untuk aktivasi penuh.]

Jawaban sistem terdengar datar, seperti biasa, tapi kalimat itu memberikan kelegaan yang besar. Lili mengembuskan napas panjang. Ia merasa keputusannya semakin masuk akal,untuk sekarang, mencari pasangan yang tepat jauh lebih penting daripada membangun kota harem impian yang bahkan belum disentuhnya.

Namun begitu, matanya kembali melirik para prajurit di sekeliling. Mereka sibuk menjaga dengan pistol yang tidak lepas dari tangan. ada yang bercanda pelan, ada yang membersihkan senjata, ada juga yang sedang mengatur warga sipil yang berisik di dalam mobil dengan suara berat dan tenang.

Tubuh mereka… keringat yang membasahi pelipis… seragam ketat yang menonjolkan otot punggung dan dada… Lili menelan ludah, pelan.

"Ah..." gumamnya tanpa sadar.

Matanya menyusuri tiap prajurit layaknya pemilik toko menilai barang dagangan terbaik di etalase. Dari si tinggi berkulit sawo matang dengan rahang tegas dan suara dalam, hingga prajurit yang tadi menggunakan kemampuan bumi dengan gerakan lengan kuat penuh karisma,Lili merasa pipinya mulai hangat.

Dan tanpa sadar, setitik air liur menetes di ujung bibirnya.

"Astaga..." Lili buru-buru menyeka mulutnya, matanya melebar. "Apa aku... baru saja ngiler?"

[Gejala umum pada pengguna dengan dorongan biologis aktif. Terutama saat bertemu kandidat dengan nilai kecocokan tinggi. Mohon kendalikan diri.]

"Bukan salahku mereka semua kayak snack berjalan," balas Lili dalam hati, setengah menggoda.

Wajahnya memerah, antara malu dan geli sendiri. Tapi siapa yang bisa menyalahkannya? Dunia memang sudah gila,dan kalau dia harus membangun harem untuk bertahan hidup, mungkin tidak seburuk itu...

Mungkin.

perjalanan masih terus berlangsung. iring-iringan ini hanya berhenti untuk mendinginkan mesin mobil dan pada saat yang sama semua orang harus makan siang. begitulah caranya perjalanan ini berlanjut

Sampai dua hari kemudian mobil berhenti lagi.

Mobil berhenti sejenak di tikungan untuk mengatur ulang iring-iringan. Debu berterbangan, dan semua orang memanfaatkan waktu itu untuk meregangkan tubuh. Lili turun, menepuk-nepuk roknya, lalu berjalan mendekati salah satu prajurit yang sejak tadi tampak paling aktif mengatur orang-orang.

Modus

"Eh, maaf..." Lili memberanikan diri. "Tahu nggak, kita bakal sampai kapan?"

Prajurit itu menoleh. Tinggi, rambut cepak, dan wajahnya memiliki kesan serius tapi tidak galak. Keringat menetes dari pelipisnya, tapi dia tetap berdiri tegap sambil mengamati situasi.

"Kurang lebih dua jam lagi. Tapi bisa molor kalau ada hambatan di jalan.Misalkan ada Zombie atau orang yang panik," jawabnya ramah.

Lili mengangguk, mencoba terlihat biasa saja. Tapi di dalam hati…

"Oke, ini yang rambut cepak. Nilai kecocokan 75%. Stabil. Tenang. Wajahnya cocok jadi cover novel militer… tapi kayaknya terlalu serius? Bisa stres nanti kalau di kota penuh pasangan... hmm..."

"Terima kasih infonya," ujar Lili, lalu berpaling ,tapi langkahnya malah membawanya ke dekat prajurit satunya lagi.

Yang ini lebih muda, wajahnya manis, tapi punya tubuh kokoh dan tangan kekar penuh goresan luka lama. Dia sedang duduk di belakang mobil, mengganti peluru sambil bercanda dengan temannya.

"Kakak prajurit, tadi kamu yang tangkap zombie dengan kemampuan listrik itu ya?" tanya Lili.

Dia tertawa ringan. "Iya. Heboh kan? Untung nggak kena balik."

Pria ini tersenyum sumringah namun mengingatkan Lili pada pria mesum di toko.

Ahh Untung aja tampan.

"Keren sih, tapi bikin iri," kata Lili jujur, matanya tanpa sadar menatap lengan pria itu lebih lama dari seharusnya.

Keras guys,ui Mak .

"Ini yang kemampuan api. Tapi sayang, sudah terdiskualifikasi karena nilai hanya 40% dan... hobi selingkuh. Sayang banget, padahal lengan dia... ya Tuhan."

Glek

Dia berbalik dan berjalan lagi, kali ini tanpa tujuan jelas, hanya untuk menenangkan diri. Tapi di tengah jalan, Lili hampir menabrak seorang prajurit yang sedikit lebih pendek tapi punya senyum paling hangat dari semuanya.

Dia sedang membagi botol air ke warga dan tetap membantu sambil mengusap keringat.

"Halo, udah minum? Ini masih ada satu botol," katanya, menyodorkan air mineral. Senyumnya terlihat tulus sepertinya dia adalah pria yang baik hati.

Lili menerimanya dengan sedikit malu.

"Makasih... Kamu .. kamu baik banget ya." lili suka Mak. nggak tampan tingginya nggak cukup tapi karakternya bagus, hum.

"Ya biasa aja, Kita semua sama-sama manusia," jawabnya sambil tersenyum.

"Cocok 80%... punya kemampuan angin... stabil secara emosional… dan kayaknya tipe yang bisa masak dan bantu jagain anak. Aduh. Tapi... terlalu gemas? Terlalu lembut? Aku mau pasangan, bukan teddy bear... atau justru bapak rumah tangga?"

Lili memeluk botol itu erat-erat, menarik napas panjang, lalu mendesah pelan.

"Sial... ini lebih susah dari ujian matematika waktu SMA."

[ Disarankan untuk melakukan interaksi lebih lanjut. Penilaian awal bisa berubah berdasarkan pengalaman emosional.]

Lili mencibir dalam hati. "Oh, tentu. Nanti juga aku bikin audisi kalau perlu. Semua pada daftar dulu aja deh..."

Bercanda.

Tapi matanya masih tak lepas dari ketiga pria itu. namun begitu dia tidak bisa melakukan ehem-ehem di tengah jalan apapun yang terjadi semuanya harus menunggu ketika dia sampai di pangkalan B.

Lili mendesah dan mengurut dadanya."sabar ya, pilih yang lebih bagus untuk menjebol gawang kan"

Pikiran Lily mulai berkelana lagi.

Saat langit mulai meredup, malam ini dia tidak akan tidur dengan tenang. Bukan karena zombie, tapi karena drama memilih calon suami pertama di akhir dunia baru saja dimulai.

Dia tidak tahu jika apa yang dia lakukan hari ini sebenarnya menarik perhatian seseorang.

Mata pria itu seperti elang dan menangkapnya dengan cakar kecil.

Lili tidak tahu juga saat ini dia sudah dianggap sebagai gadis mesum di hati pria ini.

1
Afriatus Sadiyah
ceritaanya bagus..👍👍 autornya semangat...💪💪
samsuryati
ok
yanthi
niat hati tuh pingin Tek kumpulin banyak biar bisa maraton, tp keppo, JD g bisa
thor Doble up ya /Grin/
Rani Muthiawadi
kocak bgt
Rani Muthiawadi
cepet lili cari pasangan
Rani Muthiawadi
hhhhh
Rani Muthiawadi
,hadir
Rani Muthiawadi
ya woy
Rani Muthiawadi
ikut deg" an
Rahmat Rahmat
tegang
Rani Muthiawadi
tetap semangat thor
Rani Muthiawadi
semangat thor
yanthi
Tek tunggu Doble nya ya thor
samsuryati: oke tapi nggak sekarang ya say.
total 1 replies
yanthi
bisa jadi rekomendasi ini cerita
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Dewiendahsetiowati: ok deh
samsuryati: makasih tetep dukung aku ya paling tidak komen terus dan beri ide berharga dalam novel ini ,yang kita bentuk bersama-sama.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!