NovelToon NovelToon
Benih Pahit Berbuah Manis

Benih Pahit Berbuah Manis

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Volis

Shanaira Monard tumbuh dalam keluarga kaya raya, namun cintanya tak pernah benar-benar tumbuh di sana. Dicintai oleh neneknya, tapi dibenci oleh ayah kandungnya, ia menjalani hidup dalam sepi dan tekanan. Ditengah itu ada Ethan, kekasih masa kecil yang menjadi penyemangatnya yang membuatnya tetap tersenyum. Saat calon suaminya, Ethan Renault malah menikahi adik tirinya di hari pernikahan mereka, dunia Shanaira runtuh. Lebih menyakitkan lagi, ia harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya tengah mengandung anak dari malam satu-satunya yang tidak pernah ia rencanakan, bersama pria asing yang bahkan ia tak tahu siapa.

Pernikahannya dengan Ethan batal. Namanya tercoreng. Keluarganya murka. Tapi ketika Karenin, pria malam itu muncul dan menunjukkan tanggung jawab, Shanaira diberi pilihan untuk memulai kembali hidupnya. Bukan sebagai gadis yang dikasihani, tapi sebagai istri dari pria asing yang justru memberinya rasa aman.

Yuk ikuti kisah Shanaira memulai hidup baru ditengah luka lama!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Volis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11. Pernikahan Sangat Sederhana

Refina duduk di ruang tamu, menyilangkan kaki dengan sikap angkuh. Tangannya memainkan ponsel sebelum akhirnya menekan nama kontak bertuliskan: Claira.

Tak butuh waktu lama, suara lembut putrinya terdengar dari seberang. “Mama? Ada apa?”

Refina menghela napas pelan, lalu berkata dengan nada dingin yang terbungkus manis, “Kau tidak akan percaya berita apa yang baru saja terjadi di rumah ini.”

“Oh? Apa? Jangan-jangan Oma mau bagi-bagi warisan?” Claira tertawa kecil.

Refina tidak ikut tertawa. Suaranya berubah tajam.

“Shanaira menikah.”

Hening di seberang sana selama beberapa detik.

“Apa?” Claira akhirnya bertanya, suaranya berubah serius. “Dengan siapa?”

“Dengan pria yang membuatnya hamil,” jawab Refina tajam. “Seorang koki. Tak punya nama, tak punya latar belakang. Bahkan tak punya cukup keberanian untuk bicara banyak—tapi entah bagaimana dia berhasil menyeret kakak tirimu ke kantor catatan sipil pagi ini.”

“Ya Tuhan…” Claira terdengar kaget. “Papa tahu?”

“Tentu saja tahu. Dia sendiri yang menolak mengadakan pesta. Kau pikir kami akan mempermalukan diri kami sendiri di hadapan semua orang? Aku bahkan bersyukur mereka menikah diam-diam. Setidaknya tidak ada foto-foto memalukan tersebar.”

Refina menyeruput anggur. “Aku benar-benar tak habis pikir. Dulu dia punya Ethan—punya calon suami ideal, masa depan gemilang. Tapi dia memilih jalan yang kotor dan murahan.”

Claira menggigit bibirnya di seberang sana. “Aku… nggak tahu harus bilang apa.”

“Tidak perlu bilang apa-apa. Kau sudah menang, Sayang.” Refina menyipitkan mata. “Kau yang berdiri di samping Ethan sekarang. Kau yang jadi Nyonya Renault. Bukan dia.”

Claira menunduk di seberang sana, menatap jemarinya sendiri. Ada sesuatu dalam nada ibunya yang membuat dadanya terasa sesak karena dia tahu dia mendapatkan Ethan dengan cara curang.

"Mama mau aku pulang?” tanya Claira hati-hati.

“Tidak. Kau tetap di sana. Rumah ini sudah cukup ramai dengan drama.” Refina mengambil satu teguk anggur. “Tapi pastikan kau tidak seperti dia, Claira. Cepat buat Ethan melupakan Shanaira, buat dia jatuh cinta padamu. Lebih penting lagi kau harus segera hamil.”

“Tenang, Ma. Aku tahu, aku akan berusaha.” Claira menunduk menyentuh perutnya yang datar. Setelah pernikahan Ethan tidak pernah menyentuhnya sekalipun. Dia tidak tahu apakah malam itu akan membuahkan hasil.

“Bagus.”

Refina mengakhiri panggilan tanpa pamit, lalu meletakkan gelasnya dengan sedikit kekuatan. Wajahnya tetap tenang, tapi matanya menyala dengan ambisi yang belum padam.

*****

Di ruang makan keluarga Renault, makan malam itu terasa berbeda. Hidangan telah tertata rapi di atas meja panjang, namun ketegangan mulai terasa saat Claira membuka suara dengan nada ringan, nyaris dibuat-buat.

“Tadi Mama nelepon katanya pria yang menghamili Shanaira akhirnya datang ke rumah,” katanya sambil meletakkan menyendok makanan.

Diasy meletakkan sendoknya perlahan, sementara Tuan Renault mendongak dari matanya yang fokus ke piring di hadapannya. “Apa kau bilang?” tanya Daisy, matanya menyipit.

Claira mengangguk, menyandarkan tubuhnya santai. “Ya. Rupanya dia hanya seorang koki. Pemilik restoran kecil katanya. Bahkan bukan restoran mewah—hanya restoran keluarga biasa.”

Ekspresi Daisy seketika berubah. “Astaga... jadi itu pria yang mencemari nama keluarga Monard? Seorang koki rendahan?” Nada jijik meluncur dari bibirnya tanpa usaha untuk disembunyikan.

Hazard mendengus pelan. “Tak heran keluarga Monard menyembunyikannya. Malu, tentu saja. Anak gadis mereka hamil oleh pria seperti itu?”

Ethan yang sejak tadi hanya diam, akhirnya bersuara. “Siapa namanya?”

“Karenin,” jawab Claira cepat, memperhatikan perubahan wajah Ethan yang langsung menegang.

Ethan menggenggam sendoknya begitu erat hingga sendok itu hampir melengkung. Matanya membelalak, penuh ketidakpercayaan. “Tidak mungkin... Shanaira… dengan pria seperti itu?”

“Kelihatannya begitu,” kata Claira santai, lalu tersenyum penuh kemenangan. “Bagus, bukan? Setidaknya dia sekarang punya ‘ayah’ untuk bayinya. Dan kau tidak perlu repot dipanggil sebagai calon ayah oleh orang-orang.”

Daisy memutar bola matanya. “Memalukan. Mereka menikah atau tidak, tetap saja itu aib. Dan sekarang mereka malah memperkenalkan pria itu ke keluarga seolah... seolah dia layak diterima.”

Hazard hanya menggeleng, wajahnya penuh kekecewaan bercampur sinisme.

Sementara itu, Ethan hanya diam. Tubuhnya menegang, pikirannya berkecamuk. Ia tidak bisa menerima kenyataan itu. Shanaira—wanita yang dicintainya, yang seharusnya berdiri di sisinya—ternyata telah memilih orang lain. Lebih dari itu, seseorang yang bahkan tak sepadan… menurut pikirannya.

Namun jauh di dalam dirinya, rasa marah itu bercampur dengan kehilangan. Dan perasaan itulah yang paling menyakitkan.

Claira tersenyum diam-diam. Baginya, ini adalah akhir dari bayangan Shanaira dalam hidupnya. Akhirnya, dia tidak perlu lagi bersaing dengan kakak tirinya. Ethan sekarang sepenuhnya miliknya.

Atau… setidaknya begitu yang ia kira.

*****

Gedung catatan sipil itu tak terlalu ramai pagi itu. Langit sedikit mendung, namun tak ada hujan yang turun. Di salah satu sudut ruangan, Shanaira duduk bersebelahan dengan Karenin, keduanya mengenakan pakaian rapi namun sederhana. Tidak ada gaun putih, tidak ada bunga, tidak ada musik romantis seperti di pesta pernikahan impian gadis-gadis kebanyakan.

Namun di dalam dada Shanaira, detaknya begitu keras.

Petugas mencatat nama mereka dengan suara monoton, lalu menyodorkan dokumen yang harus mereka tandatangani. Karenin lebih dulu mengambil pena dan membubuhkan tanda tangan dengan mantap. Shanaira menatapnya sejenak, lalu menarik napas dan mengikuti langkah itu—tinta hitam di atas kertas putih, menyatukan dua nama yang kini sah di mata hukum dan Tuhan.

Karenin kemudian membuka map kecil yang baru saja diberikan petugas: dua salinan buku nikah dengan nama mereka di halaman depan.

"Selamat, kalian sudah resmi menjadi suami istri," ucap petugas itu singkat.

Shanaira menunduk, menggenggam buku itu. Perasaannya rumit—bukan bahagia seperti di film-film, tapi ada kelegaan. Setidaknya, anak yang sedang tumbuh dalam rahimnya kini memiliki nama ayah. Setidaknya, dia tak lagi sendiri.

Karenin memasukkan buku itu ke dalam saku dan mengeluarkan sebuah kotak beludru merah kecil dari saku lainnya. Dia membuka kotak itu dan di dalamnya tergeletak sepasang cincin kawin berwarna silver.

Karenin mengambil cincin yang lebih kecil dan meraih tangan kanan Shanaira dan memasangkan cincin itu di jari manisnya.

Shanaira terkejut dengan tindakan Keranin, dia menatap cincin yang tersemat indah di jari manisnya. Dengan cincin ini dia seakan sadar kalau dirinya telah benar-benar menikah. Menikah dengan pria yang tidak dicintainya, pria yang baru dikenalnya selama beberapa hari, dan pria yang menjadi ayah dari bayi dalam kandungannya.

"Kapan kamu menyiapkan ini?" tanya Shanaira bingung. Cincin di jarinya sepertinya dibuat khusus. Tidak mungkin Karenin menyiapkannya hanya dalam dua hari.

"Papa ku yang membuat cincin ini. Dia telah menyiapkan cincin pernikahan untukku sejak lama dan memintaku memakaikannya pada istriku di hari pernikahan. Aku tidak menyangka cincin ini berguna sekarang. Sangat cocok di jari manismu." Karnin tersenyum kecil menjelaskan.

"Papa kamu?" Baru kali ini Shanaira mendengar tentang orang tua Karenin selain ibunya yang telah meninggal. Dia tidak tahu tentang keluarga Karenin yang lainnya.

"Yah, papaku sangat pandai mendesain perhiasan. Aku akan mengajakmu bertemu dengannya ketika saatnya tiba." Karenin tidak berkata banyak. Dia tidak ingin menceritakan tentang keluarganya kepada Shanaira saat ini.

"Baiklah." Shanaira tidak memaksa. Dia tahu pasti ada alasan kenapa Karenin tidak mau bicara.

Karenin masih memegang kotak berisi satu cincin dan baru saja akan memakainya sendiri saat sebuah tangan kecil meraih cincin itu. Dia melihat tangan kecil itu menggenggam tangan yang besar dan memasangkan cincin itu padanya. Tangan wanita itu sangat lembut, berbeda dengan tangannya yang kasar dan penuh kapalan.

Keranin tidak melepaskan tangan Shanaira dia menggenggamnya erat. Keduanya mengucapkan terima kasih kepada petugas itu dan keluar dari gedung catatan sipil sambil bergandengan tangan.

Bersama, mereka melangkah menuruni tangga menuju jalan, dengan dunia baru di depan mereka—masih samar, masih tak pasti, tapi kini… mereka punya pijakan.

1
Marifatul Marifatul
ko dikt
Marifatul Marifatul
lanjut lagi dooong
Miu Nih.
kayaknya Karenin baik nih. aku suka cowok grenflag... jgn patahkan ekspektasiku ya tor /Determined//Determined/
Miu Nih.
Hehe, bikin ethan mabuk aja kalo gituuu 😘😘
Miu Nih.
semoga Karenin baik 😌
Miu Nih.
wah, orang yang berpengaruh ini pastiny 🤩🤩
Miu Nih.
aaahh... kasihan banget shanaria... ethan juga kasihan 😭😭
Miu Nih.
iklin liwittt~ trabas aja, aku lanjut author 🤗🤗
Miu Nih.
ya wis lah, Claira sama ethan wae...
shanaria biar ketemu bapak dari adek bayi yang ada diperutnya 😌
Miu Nih.
Ha? ya ampun thor,, kisah kamu plot twist banget... cukaaa 🥶🥶
Miu Nih.
aaahh 😫😫 penyesalanku berakhir dengan penyesalan... kasihan shanaria ku, huhu...
Miu Nih.
aduh, bahaya nih
Miu Nih.
sip ini, semoga jadi cinta sejati /Determined//Determined/
Miu Nih.
Kamu pantas bahagia Shanaria,, nama kamu cantik banget 🥰🥰
Miu Nih.
Holla kak, aku mampir...

baca pelan2 ya sambil rebahan 🤭
salam kenal dari 'aku akan mencintaimu suamiku,' jangan lupa mampir 🤗
范妮
ak mampir kak..
jangan lupa mampir jg di Menaklukan hati mertua mksh
Marchel
kasian shan. semoga shan mendapatkan kebahagiaan yang sempurna
Marchel
Anak siapa itu shan?
Marchel
Kasian shan, di awal cerita harus menanggung bawang.. semoga shan bahagia ya dan yang jadi lakinya tetap setia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!