Rona baru saja sampai di mejanya, gadis itu terkejut saat mendengar suara seseorang yang tidak di duga-duganya menyatakan suka kepada nya.
Restu sosok laki-laki yang menjadi incaran para gadis berdiri sambil tersenyum lebar melihat nya
Akankah dia menerimanya ataukah tidak.
Apakah status sosial tidak membuat bimbang
Simak kisah nya di sini ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
"Dasar genit".ucap Rona lalu kembali fokus dengan buku yang sedang di bacanya hingga membuat laki-laki itupun langsung merasa begitu bersalah.
" Elo masih marah ya? tanya setelah duduk tepat di hadapan gadisnya.
"Marah? Marah kenapa? tanyanya balik tanpa melihat membuat laki-laki itupun begitu takut karena gadisnya bersikap acuh tak acuh kepada nya.
" Ini jelas pasti marah beneran".ucapnya dalam hati.
"Mel".panggil nya dengan suara yang pelan karena berada di dalam perpustakaan yang peraturan nyam tidak boleh mengeluarkan suara karena bisa mengganggu siswa siswi lain yang kini sedang sibuk membaca.
" Hem".jawabnya masih dalam posisi yang sama tidak berubah.
"Gue minta maaf".ucapnya membuat gadis itupun langsung menghentikan bacaannya saat mendengar permintaan maaf dari laki-laki yang berada di hadapan nya.Tapi hanya sesaat saja karena lagi-lagi pandangan gadis itu kembali melanjutkan membacanya.Tapi hanya sesaat lalu beralih melihat kearah laki-laki yang masih terdiam entah memikirkan apa gadis itupun tidak tau akhirnya dia pun menutup buku nya dan berkata
"Kenapa elo nggak ambil buku untuk di baca?
Laki-laki itupun langsung menoleh kearah nya.
" Karena memang gue ke sini bukan untuk baca".ucapnya dan gadis itupun mengerutkan kening nya bingung dengan jawaban dari laki-laki yang masih dalam posisi yang sama
"Lalu untuk apa elo ke sini?
" Untuk bertemu sama elo".
Blus
Wajah gadis itupun langsung berubah merona,sungguh kata-kata laki-laki itu seakan-akan membuat nya seperti terbang ke langit.
"Hem, sekarang kan sudah bertemu gue.Cepat kalau mau ngomong.Sebentar lagi jam istirahat nya ke buru habis".
Restu langsung menegakkan badannya lalu menatap gadisnya.
"Gue minta maaf".
" Minta maaf buat apa?
"Karena hari ini gue terlambat datang".
"Oh itu. Lupakan aja".katanya sungguh hatinya masih begitu kesal jika mengingat nya.
"Tapi".ucapnya terpotong saat lagi-lagi gadis itu berbicara
"Sudah mau masuk, apa ada lagi yang ingin elo katakan sebelum gue pergi?tanya gadis itu langsung beranjak dari duduknya sambil memegangi sebuah buku menuju rak untuk menaruhnya.
Restu pun langsung mengikuti nya di belakangnya.
" Besok kan libur,bagaimana kalau kita jalan-jalan".ucapnya sedangkan Rona hanya terdiam.
"Sejak kita resmi pacaran kita belum pernah jalan bareng." katanya membuat gadis itu pun langsung melirik nya.
"Kemana? tanyanya ingin tau
" Rahasia ".
" Kok rahasia?
"Kan biar suprise.Besok gue tunggu di halte jam 5.30".
" Ngga kepagian?
"Ngga.Ingat besok jangan telat ya".
" Ini beneran kan?Elo nggak ngeprank gue? tanyanya masih dengan sorot wajah tidak percaya.
"Iya beneran lah".
" Oke, gue pegang janji elo tapi ingat jika besok elo nggak datang sesuai janji hubungan kita berakhir ".katanya dan membuat laki-laki itupun pun mengangguk mengiyakannya.
" Apa ada lagi yang ingin elo katakan? tanya gadis itu sambil menunggu laki-laki itu bicara tapi laki-laki hanya menggeleng tanda tidak
"Oke gue kembali ke kelas. Ingat jalan masing-masing biar orang tidak curiga.
" Iya".jawabnya sambil kedua matanya melihat kearah gadisnya yang sudah keluar dari perpustakaan.
"Kapan elo akan menerima gue Mel".lirihnya dalam hati lalu melangkah keluar dari perpustakaan.
Rona berjalan masuk ke dalam kelas nya yang terlihat sudah sedikit ramai karena sebagian siswa siswi nya sudah kembali ke kelas.Begitu pun dengan kedua sahabatnya yang kini sedang duduk santai di kursi nya masing-masing.Tapi kedua nya langsung melihat nya dan menegurnya
"Kenapa tuh muka sepet banget".goda Prisa sambil tersenyum.
" Iya kenapa tuh muka di tekuk gitu".ledek Dinda ikut menimpali.
Gadis itu hanya melirik sekilas lalu duduk dan mengambil botol air minum nya dan meneguk nya hingga habis tak tersisa membuat kedua gadis itu pun heran.
"Elo haus apa haus sih Rona".ledek Prisa di angguki oleh Dinda.
"Gue haus habis jalan dari perpustakaan dan kalian tau kan jarak perpustakaan ke kelas kita berapa meter".
" He.. he.. he".keduanya hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Sorry Rona, kita kira elo itu habis kesurupan".ledek kedua gadis itu lagi membuat Rona pun langsung menatap kedua sahabat nya tajam.
" Kalau gue kesurupan orang pertama yang gue cari adalah kalian berdua ".ucap nya dan membuat kedua sahabat nya langsung tertawa.
"Mau apa elo mencari kita berdua?
" Gue minta traktir makan di restoran mahal ".
" Eh... eh kalau begitu elo nggak usah kesurupan lah".kata Prisa.
"Loh kok gitu?
" Karena kita berdua pasti rugi karena traktir elo.Kan biasanya tuh kalau orang lagi kesurupan pasti minta nya yang aneh-aneh dan pasti di luar nalar".celetuk Prisa lagi dan di angguki oleh Dinda membenarkan ucapan nya.
"Dasar sahabat pelit".kata Rona dan membuat kedua sahabat nya itupun tertawa.
" Lah itu tau".canda Prisa dan tak lama ketiga nya pun tertawa.
Bel berbunyi tanda waktu nya pulang. Rona sudah merapihkan alat-alat tulisnya dan memasukkan nya ke dalam tasnya.Pada saat gadis itu berdiri kedua sahabat nya langsung mendekati nya.
"Pulang bareng kita".
" Elo berdua bawa mobil? tanya Rona sambil memakai tas ransel nya.
"Gue ngga bawa tapi Prisa".jawab Dinda memberitahu.
" Kok elo di bolehin sih bawa mobil sendiri".
"Ya jelas bolehlah kan yang membawa mobilnya Pak Udin".celetuk Dinda membuat Rona pun langsung melirik kearah Prisa yang sedang berdiri santai di dekat mejanya.
" Anjir gue kira elo beneran di izinin untuk bawa mobil sendiri eh ngga taunya di anterin sama sopir ".kata Rona sambil geleng-geleng kepala memikirkan sahabat nya.
" He... he. Yang penting naik mobil kan".
"Ya iya sih, cuma beda yang bawa nya".
" Udah ayo kita pulang kalau kelamaan nanti Pak Udin tantrum ".ujar Dinda membuat kedua sahabat nya yang berada di sebelah kanan dan kirinya itu hanya geleng-geleng kepala.
Ketiga nya pun melangkah menuju tempat parkir mobil tapi di urung kan saat mereka bertiga seketika merasakan panas terik matahari.
" Tunggu di lobby aja biar gue telpon Bunda Pak Udin biar jemput kita di sini. "
" Gila panas nya nampol."ucap Dinda sambil mobil datang.
"Iya ya cuaca nya lagi panas banget".jawab Prisa.
" Udah sana cepat telpon, kelamaan menunggu nanti kita bisa jadi patung cantik".kata Rona.
"Kasihan patung Roro Mendut ada saingannya".ujar Dinda menimpali dan detik kemudian tawa ketiga nya pun pecah mentertawakan sikap absurd ketiganya membuat tontonan beberapa siswa-siswi yang sedang berada di tempat yang sama diantara para siswa siswi itu terdapat seseorang yang sedari berdiri tidak jauh darinya menyunggingkan senyuman tipisnya.Dan dalam hatinya berkata
"Cantik".
Bersambung