Last Punishment : DEATH

Sementara itu, Gaurav yang sudah tiba di kediaman Abimanyu langsung membantai satu persatu anak buah Chaturvedi. Jumlah anak buah Chaturvedi cukuplah banyak, membuat Gaurav cukup kesulitan dalam menghabisi mereka. Gaurav berhasil merampas senjata lawannya, dan langsung membantai mereka dengan sangat brutal. Setelah berhasil menghabisi mereka semua, Gaurav langsung masuk untuk mencari Prathap.

"PRATHAP, " panggil Gaurav. Mendengar suara Gaurav, Prathap langsung mengajak keluarga Abimanyu keluar dari tempat persembunyian mereka. Melihat Gaurav, Rasika merampas pistol Prathap dan menodongkannya ke arah Gaurav.

"DRAMA APA LAGI INI GAURAV? KAU SENGAJA MENGIRIM MEREKA KAN?" bentak Rasika.

"Rasika sayang?" tegur Chetna.

"Ibu. Kalian harus tau ini. Prathap dan juga Gaurav sudah memfitnah Abimanyu. Bagaimana Prathap bisa tau kalau kita akan di serang? Ini semua sudah di rencanakan oleh Gaurav, "

"Rasika dengarkan penjelasan ku-"

"DIAM. Jika kau berani mendekat aku akan menembak mu." Belum selesai mereka berbicara, tiba-tiba anak buah Chaturvedi kembali berdatangan. Gaurav langsung menarik tangan Rasika dan menembak semua anak buah Chaturvedi.

"PRATHAP. KAU BAWA MEREKA KELUAR DARI SINI, "

"Rasika?"

"Dia tetap bersama ku. Ada yang mau aku ceritakan padanya." Prathap langsung membawa keluarga Abimanyu untuk di amankan. Gaurav membawa Rasika dan menyerang semua anak buah Chaturvedi.

"Aku tau kau sangat marah karena aku sudah menjebak suamimu. Tapi ini terpaksa aku lakukan, karena Abimanyu bisa saja menjadi halangan tujuan ku. Setelah suami mu tertangkap aku tau akan ada banyak belah pihak dari korban ku datang untuk balas dendam. Itu sebabnya aku meminta Prathap mengawasi tempat kalian, "

"Jika kau masih bersikeras menuduhku sebagai dalang dari penyerangan ini, kau sudah salah besar. Aku di sini untuk melindungi kalian, " ucap Gaurav yang saat ini berada di belakang rumah bersama dengan Rasika.

"Kau diam di sini!" Rasika bersembunyi di balik tiang yang cukup besar belakang rumah mereka. Gaurav menyerang mereka semua sendirian tanpa ampun hanya dengan berbekal satu buah pistol. Pistol yang Gaurav gunakan sudah habis pelurunya, dia pun melawan semuanya menggunakan tangan kosong. Makin lama anak buah Chaturvedi makin meningkat. Gaurav yang kebingungan berniat mengajak Rasika untuk lari. Namun saat menghampiri Rasika, Gaurav terkejut melihat Rasika yang sudah tidak ada di tempat persembunyiannya.

"RASIKA, " teriak Gaurav memanggil nama Rasika berkali-kali.

"GAURAV, " teriak Rasika dari kejauhan. Rasika ternyata di bawa kabur oleh Diljit anak buah Chaturvedi. Ternyata pada saat Gaurav sibuk melawan anak buah Chaturvedi, Diljit diam-diam mendekati Rasika dan menculiknya. Baru saja Gaurav hendak mengejar Rasika, tiba-tiba anak buah Chaturvedi memukul kepalanya menggunakan linggis. Pukulan itu membuat Gaurav tumbang dan jatuh pingsan. "GAURAV, " teriak Rasika yang terus meminta bantuan. "Ra-rasika... " gumam pelan Gaurav yang perlahan menutup mata.

Ayah Abimanyu yang melihat menantunya dalam bahaya, langsung berlari untuk menyelamatkan Rasika. Namun sialnya Thapar harus terkena tembakan tepat di dadanya sebanyak dua kali.

"AYAHH, " teriak Rasika yang kaget. Begitu juga dengan Chetna yang sangat terkejut melihat suaminya tewas di depan matanya. Diljit, Chaturvedi, dan Rasika langsung masuk ke dalam mobil dan pergi.

"THAPARR, " ucap Chetna yang berlari menghampiri suaminya. Thapar sudah terbaring lemah di tanah dengan darah yang mulai mengalir.

"Ra-rasika... "

"RASIKA PASTI SELAMAT, "

"Chetna... To-tolong jaga keluarga ku..."

"KAU INI BICARA APA THAPAR?"

"Prathap siapkan mobil cepat, " perintah Karan adik Thapar.

"Baik paman." Prathap langsung berlari untuk mengambil mobil. Mereka akan segera membawa Thapar ke rumah sakit. Tak berselang lama kepolisian baru tiba. Beberapa anak buah Chaturvedi yang masih tersisa bergegas kabur melarikan diri.

...***...

Keesokan paginya, Abimanyu di antara pulang sementara oleh petugas kepolisian. Awalnya Abimanyu merasa kebingung saat tiba di rumah. Ia melihat ramai sekali orang yang datang ke rumahnya. Abimanyu perlahan berjalan masuk ke dalam rumahnya dengan tatapan kebingungan. Prasad yang melihat Abimanyu sudah tiba, langsung mendekatinya.

"Abi. Maafkan aku.."

"Ada apa semua ini pak?"

"Karena penyerangan semalam, ayah mu kehilangan nyawanya akibat terkena tembakan. Kami berusaha menolongnya, tapi sayangnya kami terlambat. Dokter mengatakan ayah mu tiada saat-" Abimanyu langsung berlari sedikit mendorong tubuh Prasad. Abimanyu tak kuasa menahan air matanya, saat melihat jasad ayahnya terbaring dengan kain putih menutupinya.

"Ayah..." gumam pelan Abimanyu yang berlutut tepat di kaki ayahnya. Abimanyu masih tak menyangka kalau ayahnya akan pergi secepat itu. Chetna yang melihat putranya langsung menghampirinya.

"Abi, " sapa Chetna dengan air mata yang terus berlinang. Abimanyu yang sejak tadi menahan air matanya, langsung menangis di pelukan ibunya. Singkat cerita, Abimanyu dan yang lain memulai upacara pemakaman dengan membakar jasad Thapar. Abimanyu baru menyadari kalau dia tidak melihat adanya Rasika sama sekali.

"Bibi. Rasika di mana?" pertanyaan itu tentu membuat Gayatri kaget dan panik. "Aku sama sekali tidak melihatnya sejak tadi, " sambung Abimanyu.

"Dalam penyerangan semalam, pelaku berhasil membawa istri mu pergi, " jawab Prasad.

"Apa?"

"Kau jangan khawatir Abi. Tim kami sudah melakukan pengejaran dari tadi malam. Tapi masih belum ada laporan sampai saat ini." Abimanyu yang mendengarnya merasa kesal dan menatap ke arah Gaurav. Saat itu Gaurav dengan perban di kepalanya, turut hadir untuk memberi penghormatan terakhir pada Thapar. Abimanyu lalu mendekati Gaurav dan langsung menghajarnya di saat orang sedang berduka.

"INI SEMUA KARENA MU GAURAV. INI SEMUA KARENA MU!" melihat itu Prathap langsung menghampiri Abimanyu. "Abi, tenangkan dirimu Abi. Kau akan di tambah hukumannya jika menyerang anggota polisi, " ucap Prathap. Karena Abimanyu tidak bisa mengontrol emosinya, Prasad lalu memerintahkan anak buahnya untuk membawa Abimanyu kembali ke sel tahanan. Saat itu ada Chaturvedi yang juga ikut berbelasungkawa. Sampai sekarang hanya Gaurav dan Prathap yang tau kalau Chaturvedi pelakunya. Saat Abimanyu menyerangnya, Gaurav jatuh tepat di samping Chaturvedi. Karenanya Chaturvedi pun memberikan tangannya untuk membantu Gaurav berdiri.

"Berhentilah membuat drama seakan-akan kau turut berduka atas kematian tuan Thapar, " bisik Gaurav pada Chaturvedi.

"Kau pikir aku tidak tau semuanya? Kau pikir aku tidak mengenal anak buah mu?"

"Sayang sekali. Aku selalu dua langkah lebih cepat dari mu tuan Chaturvedi, " sambung kembali Gaurav.