Kembali ke Negara asal nya untuk membalas kan dendam pada keluarga paman yang telah membunuh orang tua dan saudara laki-laki nya. Alana sang Queen Mafia yang di takuti karna kekejaman nya dalam membunuh musuh di pertemukan kembali dengan seseorang dari masalalu nya. Namun kedua nya jelas berbeda yang satu seperti mesin pembunuh yang satu lagi menangkap pembunuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eca1303, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
"Ada apa?"tanya Alana menatap datar ke arah Samuel.
"Bram sudah keluar dari markas seperti nya anak buah nya yang di rumah sakit sudah memberi kabar jika putra nya di culik kini mereka sedang mencari nya"jawab Samuel yang di angguki Alana karna ia sendiri sudah menebak nya.
"Kalau begitu ayo pergi malam ini kita hancurkan markas mereka"ajak Alana berdiri di angguki Samuel dengan wajah senang nya karna pertama kalinya mereka akan menghancurkan markas orang lain.
Samuel memberitahu anak yang lain lebih dulu sebelum mereka berangkat untuk mengambil senjata, Alana sendiri sudah menunggu di luar dimana ia duduk di salah satu motor hitam yang telah terparkir rapi.
"Kalian sudah siap?"tanya Alana pada mereka.
"Sudah Queen"jawab mereka.
"Ayo hancurkan semua jangan biarkan ada yang tersisa"ujar Alana menghidupkan motor nya segera segera memimpin mereka menuju markas musuh.
Di rumah sakit sendiri Bram yang baru tiba menghajar pengawal yang ia suruh menjaga keluarga nya di sana malah kecolongan oleh musuh.
"Kalian ini bekerja bagaimana,kenapa bisa kalian kecolongan seperti ini"bentak Bram kuat.
"Maaf bos"hanya itu saja yang dapat mereka jawab.
"Periksa Cctv rumah sakit ini cari orang nya"ujar Bram dengan geram pada mereka.
"Kami sudah memeriksa nya bos tapi semua cctv bermasalah seperti nya memang di sengaja"jawab salah anak buah Bram.
Bram terdiam mendengar nya ia juga merasa apa yang di katakan anak buah nya benar seperti nya semua telah di rencakan,mulai dari mereka yang kecelakaan hingga putra kedua nya di culik kini istri dan putri nya juga seperti tidak normal hanya putra pertama nya yang masih normal mungkin karna masih belum sadar setelah kecelakaan itu.
"Siapa yang telah berani menyinggung ku"gumam Bram pelan.
Alana sendiri baru tiba di markas musuh segera menabrak pintu dengan motor yang ia pakai hingga terbuka lebar.
Brukk
Suara dentuman keras menarik perhatian mereka yang sedang menjaga markas segera keluar untuk memeriksa,sedangkan Alana dan anak buah nya segera membunuh mereka satu persatu dengan senjata yang mereka,suara tembakan dan jeritan kembali memecahkan gelap nya malam.
"Sam bereskan mereka semua seperti biasa apapun yang bermanfaat ambil aku akan memeriksa ke dalam dulu"ujar Alana pada Samuel.
"Baik Queen"jawab Samuel yang masih asyik dengan musuh di depan nya.
Alana hanya mendesah pelan sembari masuk ke dalam markas untuk memeriksa nya, entah kenapa ia seperti merasakan sesuatu di markas tersebut. Ia berjalan pelan menyusuri setiap sudut dengan mata tajam dengan samurai dan pistol di tangan nya. Langkah Alana masuk ke dalam ruangan yang ia yakini milik Bram karna terlihat begitu mewah di dalam nya membuat nya berdecih pelan.
"Aku rasa ada yang tersembunyi di sini tua bangka itu melebihi rubah betina"gumam Alana menatap setiap sudut ruangan lumayan luas itu dengan hati-hati.
Ia mengobrak abrik ruangan itu seperti kapal pecah hingga mata tajam nya menatap patung yang tergantung di dinding yang tak sengaja ia lempar benda ke arah patung itu namun patung itu sama sekali tidak jatuh malah seperti menempel. Dengan cepat ia meraih patung tersebut dengan kuat hingga dinding tersebut berputar memperlihatkan sebuah pintu tersembunyi.
