Terpikat Cinta Ibu Susu Anak Ku

"memang nya kamu ingin kuliah jurusan apa Alena"

"saya ingin kuliah jurusan desainer nyonya tapi saya masih mau mengumpulkan uang nya dulu , kare tahun besok terkahir bisa daftar jalur prestasi "

di situ Melinda hanya mengamati Alena wanita muda yang ada di hadapan nya sangat mempunyai ambisi

"apa kamu yakin ingin bercerai dengan suami mu Alena"

"tentu saya saya yakin nyonya,bahkan sebenarnya hari ini pesta pernikahan dia dengan istri muda nya"ucap Alena terlihat sangat sedih

"bagaimana jika kita melakukan kerjasama "

"kerja sama"

"ya, semua biaya kuliah mu aku yang menanggung tetapi kamu harus memenuhi tiga syarat "

di situ Alena terlihat diam saja dia tidak ingin terjebak seperti dulu waktu dia tanda tangan surat hutang dengan mertua nya

"bagaimana Alena"

"maaf nyonya memang syarat apa nyonya "

"yang pertama kamu harus mau menjadi mommy dari Vero"

mendengar nama Anak susu nya tentu saja tanpa di suruh Alena sudah sangat Sayang dengan Vero

"bagaimana Alena"

"saya mau nyonya"

"baiklah syarat Kedua kamu harus bener bener fokus dengan kuliah mu dan yang ke tiga apa ku mau menjadi anak angkat keluarga ini"

lagi lagi di situ Alena terdiam dia bingung harus menjawab apa Tentang syarat ketiga dia takut jika ada Adi Wicaksono dan juga Bastian tidak mau menerima kehadiran nya

"nyonya jika untuk syarat kedua saya setuju nyonya tetapi untuk syarat ke tiga "Alena menggantung pertanyaan nya

"kenapa Alena "

"saya merasa tidak enak nyonya dengan tuan Adi dan juga tuan Bastian"

"jika itu masalahnya aku akan memanggil mereka semua "

Melinda pun segera menghubungi suami dan anaknya tak lama pintu ruang kerja papai Bastian terbuka menampilkan tiga lelaki yang ada di bawah

"ada apa mi" tanya Bastian

"iya sayang ada apa kamu memanggil kami"

"Pi dan kamu bastian aku ingin mengangkat Alena sebagai anak ku apa kalian keberatan "

"tentu saja kami tidak keberatan justru papi bahagia bisa memiliki anak perempuan "ucap Adi

"jika kamu bagaimana Bastian "

"aku tidak mempermasalahkan hal itu selama Alena nyaman dan mau aku tidak keberatan"

Johan yang sedari tadi hanya menyimak akhirnya dia tersenyum sangat tipis menurut nya dengan di angkat nya Alena menjadi anak angkat keluarga Wicaksono berarti Bastian tidak akan bisa macam macam

"bagaimana Alena"

"baiklah nyonya saya mau menerima persyaratan dari nyonya"

"Bagus lah silakan kamu tanda tangan jika kamu membatalkan salah satu perjanjian di sini kamu harus mengembalikan semua biayanya kuliah yang saya keluar kan untuk mu"

"baik nyonya "

"mulai sekarang jangan panggil nyonya , panggil mami dan papi seperti Bastian memanggil kami"

"baik Nyonya ehm mi"

Disitu semu orang tersenyum memandangi Alena Bastian sama sekali tidak tahu syarat yang di ajukan oleh mami nya

kini mereka semua kembali ke kamar untuk beristirahat berbeda dengan Bastian dan Johan mereka berdua sedang duduk di ruang keluarga sambil memainkan game

Tak lama Alena turun dengan menggendong Vero

"Alena mau kemana" tanya Johan

begitu Alena melewati mereka berdua yang sedang bermain PS

"ini kak mau mengajak Vero di Gasebo belakang "

"aku ikut ya"

Alena mengangguk kan kepala belum sempat Joh berdiri dari tempat duduk nya bastian pun menatap dengan tatapan Byang mematikan

"mau kemana kita belum selesai ini"

"aku ingin menggendong Vero"

"alasan bilang saja kamu ingin mendekati Alena bukan "

"hust kamu itu mengacaukan rencana ku saja"ucap Johan

"dasar bodoh apa kamu tidak tahu jika dia itu istri orang bodoh "

Mendengar perkataan dari bastian membuat Johan pun mengurungkan niatnya

"kenapa diam apa kamu tidak jadi"

"tidak"

Bastian pun tersenyum mendengar perkataan dari joh hari ini berlalu begitu cepat malam hari kini semua keluarga Bastian makan malam bersama

"Alena kamu satu mobil dengan aku ya" ucap joh

belum sempat Alena berbicara Bastian terlebih dahulu menggendong Vero

"maaf kak aku sama tuan bastian saja ya , kasian Vero "

"baiklah " jawab joh dengan sedikit lesu

Tiga mobil pun meninggal kan kediaman Keluarga Bastian menuju ke restoran Italia sesampainya disana mereka semua menuju ke ruangan VVIP

Mami Melinda memesan banyak makanan di sana Alena bermain dengan Vero tak lama makanan datang

"Alena berikan Vero kepada ku biar kamu bisa makan"ucap Bastian

"tidak usah tuan biar Vero dengan saya saja"

"apa kamu bisa makan dengan menggendong"tanya Bastian memastikan sekali lagi

"bisa Tuan saya sudah biasa seperti ini ketika saka masih hidup "

"baiklah "

"sayang jika kamu tidak bisa makan bilang ya biar vero sama mami "

"aman mi"

kini mereka pun makan bersama semua makanan enak menurut Alena dia bener bener bersyukur karena telah di temukan oleh keluarga ini

"makan lah yang banyak Alena agar tubuh mu lebih berisi"

"iya mi"

di tengah tengah mereka makan Bastian curi curi pandang dengan Alena dia takut jika di tidak nyaman makan sambil menggendong Vero

Johan pun mengambil kan makanan untuk Alena

"udah kak aku sudah kenyang"

"aku sudah selesai makan sini Vero biar sama aku ,busui harus banyak makan biar asi nya banyak" ucap Johan

"tidak usah kak"

"udah mana"

kini vero pun sudah berpindah tangan kepada Johan

Sedangkan di rumah Romi saat ini mama mertua Alena masih kesakitan semua orang salah di matanya

"romi kenapa mama tidak bilang bawah ke rumah sakit aja sih " omel sari

"ma jangan seperti ini ,bukan kah dokter juga menyampaikan jika mama hanya perlu di rumah saja "ucap romi

"dasar dokter bodoh "

"lebih baik baik mama sekarang minum obat ya biar bisa tidur jika besok mama belum sembuh juga Romi akan mengantarkan mama ke rumah sakit "

sari pun dengan terpaksa meminum obat dan Romi Segera meninggalkan kamar mamanya semenjak papa Romi lumpuh mama dan papa Romi berpisah kamar

sesampainya di kamar pribadi terdapat Risa yang sudah tidur

"sayang apa kamu sudah tidur"

"ini udah malam mas,tidur saja aku Lelah" jawab Risa ketus

Mendengar perkataan sang istri Romi menghela nafasnya panjang entah mengapa Romi tiba tiba kepikiran tentang Alena

Romi pun keluar kamar dan mencoba menghubungi Alena Sid beberapa kali panggilan tetapi Alena tidak bisa di Hubungi

"dimana Alena ini kenapa dia susah sekali di hubungi apa dia pulang ke kampung nya"ucap Romi

Di saat seperti ini di ingat akan Alena wanita yang tidak pernah menuntut apapun dengan nya walaupun gaji Romi sangat besar tetapi dia hanya memberikan uang tiga juta selama satu bulan untuk keperluan rumah nya