NovelToon NovelToon
Identitas Pengganti Nona Pertama

Identitas Pengganti Nona Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Panglima perang Lei Guiying menyusun rencana menyusup menjadi pengantin wanita agar dapat melumpuhkan musuhnya. Namun siapa sangka aliansi pernikahan yang seharusnya menuju negara Menghua. Justru tertukar dan harus menikah di negara Dingxi sebagai Nona Muda pertama dari kediaman Menteri yang ada di negara Menghua.

Lei Guiying menikah menjadi selir pangeran kesembilan. Begitu banyak intrik dan sekema besar terus terikat. Membuat gadis itu harus terus bertahan menjadi seorang pengantin aliansi dari negara lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penginapan di atas bukit

Cahaya bulan terlihat sekitar pukul sepuluh malam. Memperlihatkan cahaya terang yang langsung memantul pada danau besar tepat di tengah-tengah hutan dasar jurang. "Pemandangan ini sangat indah." Lei Guiying tidak bisa mengalihkan pandanganya. Dia bahkan menarik salah satu kursi agar dapat duduk santai. Sembari menikmati keindahan malam di bukit.

Shui Long Yin masuk setelah menyelesaikan urusan resminya. "Kenapa masih di sana?" Mendekat kearah istrinya. "Sudah malam, cuaca di atas bukit juga sangat dingin. Jangan sampai masuk angin." Menutup pintu jendela.

Lei Guiying bangkit dari tempat duduknya. Saat suaminya berjalan menuju tempat tidur. Dia berkata, "Sebenarnya apa yang kamu inginkan dari ku?" Tatapannya sudah berbeda. Sedingin angin yang berhembus di atas bukit malam itu.

Langkah Shui Long Yin terhenti. "Apa yang bisa aku ambil dari diri mu?" Membalikkan tubuhnya menatap istrinya.

"Aku tahu kamu mendekati ku bukan tanpa sebab. Pangeran, jangan katakan kamu mulai mencintai ku dan tidak bisa hidup tanpa ku. Karena aku tidak akan mempercayainya," ujar Lei Guiying mempertegas pertanyaannya.

Pandangan mata Shui Long Yin sangat sulit di tebak. Wajahnya datar tanpa emosi yang bisa di perlihatkan. Dia berjalan mendekat, tepat di hadapan istrinya dia berkata. "Nona pertama memang cukup pintar. Bisa melihat dua wajah meski dalam sekilas." Senyuman samar terlihat untuk beberapa saat lalu menghilang. "Semua orang mengira kamu gadis yang tenang. Diam di kediaman dengan patuh. Tapi..." menatap pasti. "Nona pertama, apa benar kamu sepatuh itu?"

Kedua bibir samping Lei Guiying mengembang perlahan, "Tunjukkan buktinya dan aku akan diam."

Shui Long Yin mendekatkan wajahnya. Dia menatap kedua mata jernih tanpa rasa takut. "Tidak perlu membedah terlalu dalam saat ingin mencium bau amis pada ikan. Karena bau itu bagian dari keunikan yang dapat di cium banyak orang."

Lei Guiying memutar matanya menatap malas. "Perbandingan yang sangat buruk. Minggir, aku ingin tidur." Mendorong tubuh suaminya menjauh. Gadis itu berjalan menuju ke arah tempat tidur. Melepaskan kedua sepatu lalu masuk ke bagian dalam. "Pangeran kesembilan, jika kamu merasa tidak nyaman tidur bersama ku. Lebih baik mencari tempat lain untuk beristirahat." Memejamkan kedua matanya.

Suara gerakan terdengar, Shui Long Yin juga merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Mendengar itu Lei Guiying tetap memejamkan kedua matanya lalu memiringkan tubuhnya membelakangi suaminya.

Drkek...

Deerrdeekk...

Kedua mata yang sudah tertutup rapat terbuka. Gadis itu langsung melihat kearah suaminya yang sudah duduk. Pria muda itu terlihat memperhatikan setiap langkah yang terdengar dari arah atas atap penginapan. Mereka berdua menatap ke arah jendela.

Derrrr...

Seseorang menerobos masuk dengan sangat cepat.

Shui Long Yin langsung bangkit dari tempat tidurnya. Mencoba untuk tetap membiarkan istrinya berada di belakangnya. Tatapannya menajam di saat melihat penyusup di depannya. Hanya kedua mata yang masih dapat di lihat jelas. Sedangkan wajahnya tertutup rapat kain hitam.

Penyusup itu langsung menyerang tanpa henti dengan pedang tajam di tangannya. Setiap kilatan pedang yang di arahkan membuat Lei Guiying semakin curiga. Dia mencoba memanfaatkan situasi mendekat perlahan. "Aaaa..."

Gadis itu langsung terjatuh di lantai. Setelah mendapatkan sabatan pedang tajam di lengan tangannya. Seketika fokus Shui Long Yin teralihkan. Sehingga membuat penyusup berhasil kabur melompat dari jendela. Pria muda itu berlari menatap jurang dalam dari jendela.

Pengawal pribadi Yu Ji langsung masuk ke dalam kamar setelah mendengar keributan. "Pangeran kesembilan."

"Cari sampai dapat," ujar Shui Long Yin sembari melangkah pelan menuju istrinya yang masih terduduk diam di lantai.

"Baik."

Pengawal pribadi Yu Ji bersama semua prajurit di bawah kendalinya langsung mencari jejak penyusup.

Di dalam ruangan, Lei Guiying bangkit perlahan di bantu suaminya. Dia di arahkan untuk duduk di tempat tidur. Darah segar terus keluar dari sayatan luka di bagian lengan kanan. Shui Long Yin keluar dari kamar untuk meminta obat yang tersedia di penginapan. Baru setelahnya masuk agar dapat membantu istrinya membersihkan luka. "Jangan bergerak."

Krekkk...

Kain pada lengan di sobek dalam sekali tarikan. "Tahan, akan sedikit perih." Obat di tuangkan untuk menghentikan pendarahan. Pria muda itu menatap gadis yang diam tanpa adanya suara rintihan rasa sakit. "Dua kali aku melihat mu terluka. Dan untuk kedua kalinya aku merasa kamu tidak begitu peduli dengan luka di tubuhmu."

"Iisssttt..." Lei Guiying tersadar kembali berusaha tetap memerankan karakter gadis lemah yang manja.

"Kamu selalu tidak mau mengikuti perintah yang aku katakan. Aku sudah bilang untuk diam tidak bergerak terlalu jauh." Perban di ikatkan memutar hingga kain panjang habis terlilit di lengan istrinya.

"Aku hanya ingin membantu. Siapa sangka penyusup itu cukup kejam pada gadis lemah." Menatap penuh perasaan bersalah. "Suami ku," suara manja itu menggelitik telinga pria di sampingnya. "Kenapa terus menyalahkan ku. Aku juga tidak sengaja membiarkan dia kabur."

Kedua alis Shui Long Yin menyatu, dia menatap pasti kearah gadis di depannya. Perubahan sikap itu terlalu tiba-tiba. "Kenapa aku merasa kamu mencoba menghalangi ku agar tidak melukainya?"

Mendengar itu wajah Lei Guiying menjadi cemberut. "Kenapa kamu selalu memiliki prasangka buruk kepada ku? Suami ku..." Mendekatkan wajahnya. "Terkadang semua masalah tidak serumit yang kamu pikirkan."

Seringaian tipis terlintas di wajah pria muda itu. "Benarkah? Namun setiap langkah yang kamu ambil selalu membuat kecurigaan ku semakin dalam."

Tokk...

Suara ketukan pintu terdengar.

Shui Long Yin mengambil jubah tebal miliknya dan langsung melemparkannya kearah istrinya. "Pakai."

Lei Guiying memaki jubah untuk menutupi tubuhnya.

Saat pintu di buka, pria muda usia tiga puluh tahunan masuk dengan kipas bambu di tangannya. Wajahnya cukup tampan juga penuh aura positif yang di pancarkan. "Aku tidak tahu pangeran kesembilan akan mampir ke tempat ku ini." Memberikan hormatnya.

Shui Long Yin menatap tidak peduli. Dia berjalan masuk kembali dan duduk di kursi yang ada di dalam ruangan kamar. "Penginapan ilegal seperti ini seharusnya tidak berdiri terlalu lama." Menuangkan teh yang mulai hangat ke dalam cangkir kosong. Perlahan dia meminumnya sembari menyandarkan tubuhnya.

Pria muda itu menatap gadis cantik yang tengah duduk di tempat tidur. "Ini pasti Selir Li. Saya Jinhai teman terbaik pangeran kesembilan. Pemilik penginapan luar biasa ini. Putra kedua perdana menteri keuangan. Kecantikan Selir Li sudah sangat terkenal di seluruh Ibu Kota. Dan sekarang akhirnya aku dapat melihatnya sendiri. Benar saja, kecantikan alami yang sangat jarang di temui."

Lei Guiying tersenyum canggung. "Tuan muda kedua terlalu memuji."

"Diam atau aku jahit mulut mu." Tatapan Shui Long Yin semakin dingin bahkan sangat mematikan.

Seketika Tuan muda kedua Jinghai terdiam. Dia mendekat lalu duduk di depan temannya. "Kawan, apa kamu cemburu? Tenang saja, aku masih ingin hidup lebih lama. Tidak akan berani merebut istri dari pangeran kesembilan."

Tatapan Shui Long Yin semakin tajam.

"Aku akan diam," ujar Tuan muda kedua Jinghai membuat gerakan mengunci mulutnya.

1
Santy Susanti
wiiiiih bunga2 cubta mulai tumbuh🤭🤭🤭🤭
Santy Susanti
wiiih Ratu jahat juga ya🙄🙄🙄
Santy Susanti
Wooow smakin mencekam dan bikin penasaran🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩🤩
sahabat pena
sama sama tumbuh beniih2 cinta nih... berat untuk melepaskan 🤣🤣🤣
Santy Susanti
Seruuuuuu, up lg pliiiz🙏🏻🙏🏻🤩🤩🤩🤩
Suci Muji Asih
mkin deg deg an ajh😅😅
Ibu Ibu
Luar biasa
Ibu Ibu
Biasa
Andi Ilma Apriani
nda sabar rasax saat panheran sembilan mengetahui identitas asli istrix
dafa ramadhan
keren
Santy Susanti
Hahahaha pangeran ke9 minum Cuka gegara mayat🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
hahahaha kocaaak pegang bayi kaya pegang apaan aja sampe kaku gitu🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Suci Muji Asih
okey, gaskeun...sruh ngaku, biar istri ny tdk berkeliarn🤣🤣
Santy Susanti
jatuh Cinta kan kau akhirnya tau rasa🤭🤭🤭🤭 kulkas mulai angeet daaah aah bocoor... bocoor.. bocoor🤣🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
kulkas 9 pintu lg minum cuka 2 galoooooon🤣🤣🤣🤣
Santy Susanti
Hshshsha pangeran ke sembilan Cemburuuuuuuu🤣🤣🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
pangeran kutub sdh mulai bucin akut nihh 🤣🤣🤣makin bertambah kebaikan yg dibuat istri nya makin dalam cinta nya sulit untuk dilepaskan 🤣tp istri nya ga sadar euy... mudah2an cinta mu tdk bertepuk sebelah tangan ya pangeran 🤣kasian..
Suci Muji Asih
ke arh detektf ini😍😍
sahabat pena
pangeran kulkas yg posesif 🤣🤣🤣
sahabat pena
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!