NovelToon NovelToon
Saat Aku Dimadu

Saat Aku Dimadu

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: 01Khaira Lubna

Adara terpaksa menerima kehadiran seorang madu di rumah tangganya, dia tidak dapat berbuat apa-apa karena sang suami dan mertua yang begitu kekeuh menghadirkan madu tersebut. Madu bukannya manis, tapi terasa begitu menyakitkan bagi Adara.

Awalnya Adara merasa sanggup bila dirinya berbagi suami, tapi nyatanya tidak. Hatinya terasa begitu sakit saat melihat sang suami dan adik madunya sedang berduaan. Apalagi hubungan sang mertua yang terlihat sangat dekat dengan adik madunya. Ditambah lagi suami dan mertuanya juga memperlakukan sang adik madu dengan begitu istimewa, bak seorang putri yang harus selalu dilayani dan tidak boleh melakukan pekerjaan apapun. Berbanding terbalik dengan Adara yang harus mengerjakan semua pekerjaan rumah termasuk menyiapkan kebutuhan sang adik madu.

Hati Adara sangat sakit menerima perlakuan tidak adil tersebut.

Sejauh mana Adara sanggup bertahan membina rumah tangganya yang tak sehat lagi?

Yuk ikuti terus cerita ini. InsyaAllah happy ending.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memasak

Pagi harinya, Erlang bersiap hendak berangkat bekerja seperti biasanya. Tadi malam dia memilih tidur bersama Adara, semalaman dia bergadang untuk menjaga sang istri, hingga pagi ini kepala dan matanya terasa sedikit berat.

''Sayang, Mas berangkat. Kamu jangan banyak gerak dulu, ya. Tetap lah beristirahat di kamar. Kalau kamu butuh apa-apa, panggil saja Mama dan Winda. Dan nanti Mas akan meminta Mama membawakan makanan untukmu,'' ucap Erlang lembut. Tangannya membelai rambut sang istri, sementara bibirnya mengecup mesra kening sang istri.

Adara sama sekali tak menyahut perkataan Erlang.

Sebelum berangkat bekerja, Erlang menatap lekat wajah cantik sang istri, dia harap sang istri tidak mendiamkan nya terlalu lama. Erlang tidak tahan melihat sang istri yang terus bungkam tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Sejak di pukul tadi malam, Adara sama sekali tak bersuara untuk marah atau protes. Dia diam membisu dengan tatapan mata lurus ke depan. Seperti seseorang yang tak punya semangat hidup lagi. Ada kekhawatiran yang dirasakan oleh Erlang, tapi dia meyakinkan dirinya, kalau sang istri tidak akan sanggup mendiamkan nya lama-lama.

Setelah dirasa cukup menatap paras ayu sang istri, Erlang lalu berjalan keluar kamar. Dia menghampiri Mamanya yang tengah duduk di sofa ruang keluarga. Sofa yang berhadapan langsung dengan televisi. Pagi-pagi begini, Sari begitu fokus menonton televisi yang menyiarkan acara gosip yang tengah hangat-hangat nya dikalangan selebriti. Gosip tentang perselingkuhan artis yang sedang marak-maraknya.

Erlang duduk di samping sang mama, lalu dia meminta agar sang mama memasak dan mengantarkan makanan untuk sang istri tuanya.

''Mama tidak mau! Kamu kira Mama ini babu!'' Sari marah, dia menatap Erlang dengan wajah memerah. Sari tidak terima Erlang memerintah nya.

''Please, Ma. Sekali ini saja. Keadaan Adara sekarang benar-benar buruk. Aku tidak mau terjadi hal yang lebih buruk lagi kepadanya kalau dia tidak makan. Erlang tidak mungkin meminta izin kepada Pak Saga hari ini, takut nya gaji Erlang dipotong bulan ini,'' ucap Erlang dengan wajah memelas.

''Mama tetap tidak peduli!'' kata Sari keras kepala.

Erlang berpikir sejenak, lalu dia berucap.

''Ma, aku janji deh, aku tambahkan uang belanja Mama kalau Mama mau memperlakukan Adara dengan baik untuk hari ini saja. Mama masakin makanan untuk dia, lalu pastikan kalau dia benar-benar menyantap makanan itu,'' bujuk Erlang.

Mendengar uang belanja yang akan ditambahkan, akhirnya Sari setuju.

Dia mengatakan kepada Erlang kalau dia bersedia mengerjakan perintah Erlang.

Setelah berbicara dengan sang mama, Erlang lalu berjalan ke kamar Winda. Sebelum berangkat, dia ingin melihat wajah sang istri muda.

Setibanya di dalam kamar, dia melihat Winda masih meringkuk di atas kasur dengan selimut menutupi setengah tubuhnya.

''Sayang, Mas berangkat kerja dulu,'' ucap Erlang lembut. Dia mengecup pucuk kepala Winda dari belakang.

''Hm,'' balas Winda dengan mata masih terpejam.

''Kamu kalau udah nggak mau tidur mending bangkit dan mandi segera,''

''Males ah, aku masih mau tiduran,''

''Ya sudah, kalau begitu Mas berangkat dulu,''

''Mas, nanti malam kamu harus tidur sama aku, ya. Soalnya aku kangen sama goyangan mu,'' Winda membalikkan tubuhnya, hingga kini dia sudah berhadapan dengan Erlang.

''Iya Sayang. Mas juga kangen sama kamu,'' balas Erlang mesra.

''I love you suamiku,'' Winda mengecup sekilas bibir Erlang.

''I love you to istriku sayang,'' balas Erlang.

''Sorry, Mas tidak membalas ciuman kamu, habisnya mulut kamu bauk jigong,'' sambung nya dengan senyum jahil. Lalu dia meninggalkan Winda begitu saja. Winda merasa kesal mendengar perkataan sang suami yang begitu jujur.

Winda lalu mengambil ponselnya untuk mengobati rasa kesalnya.

''Aku harus segera mengirimkan alamat rumah ini kepada Tante ku, bukankah katanya tadi malam Tante ingin berkunjung kesini. Aku juga sudah kangen banget sama Tante ku yang cantik itu. Tapi yang lebih ngangenin sih hadiah dari Tante yang nggak kaleng-kaleng. Setiap pulang dari luar negeri, Tante selalu memberikan hadiah yang wah untuk aku. Apalagi kali ini, Tante pasti memberikan hadiah yang lebih wah kepada ku, sebagai hadiah pernikahan ku,'' gumam Winda dengan senyum-senyum sendiri. Tangannya menari-nari di layar ponsel, dia sedang menulis alamat rumah dan beberapa pesan mesra untuk sang tante.

*

Di kamar berbeda.

Setelah Erlang keluar dari kamar, Adara bangkit, lalu dia mengunci pintu kamar dari dalam.

Dia lalu membuka lemari pakaian nya, memasukkan pakaiannya ke dalam koper. Dia sudah bersiap-siap hendak angkat kaki dari rumah yang terasa bagai neraka baginya. Tak ada kenyamanan lagi yang dia rasa dirumah itu semenjak Erlang menghadirkan madu.

''Tunggu pembalasan dariku yang begitu menyakitkan Erlang! Pembalasan yang tak akan pernah kau sangka-sangka!'' gumam Adara saat semua pakaian nya yang ada di lemari sudah berpindah ke dalam koper.

Adara lalu menyimpan koper tersebut ke bawah kolong ranjang.

Bertepatan dengan itu, tiba-tiba pintu kamar di gedor-gedor dari luar oleh seseorang.

''Buka pintunya wanita tak tahu diri!'' teriak Sari.

''Iya, cepetan dong! Lelet banget sih!'' timpal Winda.

Adara lalu membuka pintu, begitu pintu sudah terbuka. Dia menatap Winda dan Sari bergantian.

"Heh, wanita panti, buruan kamu ke dapur! Kamu harus segera memasak makanan dengan berbagai macam menu, karena nanti siang ada tamu istimewa ku yang akan berkunjung kesini,'' kata Winda angkuh.

''Kamu harus segera menuruti perintah Winda. Jangan berpikir hari ini saya dan Winda yang akan melayani kamu, karena itu tak akan mungkin terjadi! Dan saya peringatkan, jangan sesekali kamu mengadu kepada Erlang!'' timpal Sari dengan penuh penekanan.

Adara masih diam, dia tak menjawab sama sekali perkataan dua wanita yang ada dihadapannya tersebut.

Saat Winda hendak menarik tangan Adara agar Adara berjalan ke dapur, Adara menepis kasar tangan Winda, lalu dia berjalan dengan sendirinya ke dapur.

Setibanya di dapur, Adara langsung saja mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Winda. Dia memasak dengan begitu cekatan, tak dia pedulikan rasa sakit di bagian perut dan punggungnya. Dia akan memasak untuk terakhir kalinya di rumah itu.

Selama menikah dengan Erlang, Adara lah yang setiap harinya memasak di rumah itu. Memasak untuk sarapan pagi, makan siang hingga makan malam. Masakannya begitu nikmat, dan Erlang sangat menyukai masakan sang istri tua.

''Ini, Ma. Foto Tante aku,'' Winda memperlihatkan layar ponselnya kepada Sari. Kini mereka tengah duduk di kursi yang ada di dapur. Mereka sedang mengawasi Adara yang tengah memasak. Adara bisa mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh dua orang tersebut.

''Wah, ternyata beneran, ya. Tante kamu benar-benar cantik. Seperti masih gadis saja,''

''Hehehe, wajar saja dia cantik, Ma. Perawatan tubuhnya itu enggak kaleng-kaleng lho, Ma,''

''Duh, rasanya Mama sudah tidak sabar lagi ingin bertemu sama Tante kamu yang cantik serta kaya raya tersebut, Mama harap nanti dia akan mengajak kamu dan Mama untuk melakukan perawatan di salon termahal di Ibukota,'' ucap Sari penuh harap.

Bersambung.

1
itin
jangan end donk. Farras lama loh nungguin adara sampai bisa dipersunting. paling ga kasih asupan manis manisnya lah sampai mereka punya anak
Konny Rianty
Iya Thorr"'' blm.puas bc cerita nyaaaa...
Ambo Nai
mama sisaga dan diayu belum ada karmanya
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
Lucy christiana Dewi
akhirnya yg ditunggu2 up, tp koq langsung end😢
saga kasihan Thor😢😢
01Khaira Lubna: iya kisah saga belum selesai ya, kira kira bagaimana kehidupan nya bersama Ayu? duh lanjut persi Saga atau gimana nih?
total 1 replies
tuti sriyono
Luar biasa
Susi Yanti
Adara sebaiknya jgn turuti permintaan winda,sekali licik,tetap akan licik meski dlm keadaan terdesak
Susi Yanti
Saga patah hati lg ya
Konny Rianty
thorrr' mana lanjutan nyaa,bgs cerita nyaaaa...
Konny Rianty
kapan thorr, lanjutan nya di tungguuuu
christina paya wan
kesian sana saga
Konny Rianty
lanjutin thorrrr..
Konny Rianty
mana lanjutan nyaaa" bgs cerita nyaa...
Konny Rianty
mana kelanjutan nya thorrr" di tunggu bgs cerita nyaa
Konny Rianty
lanjut thorr, bgs cerita nya..
Konny Rianty
lanjut thorr" bgs cerita nya
💖poonie💝
setelah sekian purnama 🤭🤭
Kasma Aisya
updatenya jgn lama2 thor
itin
OMG masih berlanjut......
dan semoga rajin lagi Up nya 😍
bening
akhirnya update jg sdh lama bngt untung msh ingat sm jln cerita nya, semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!