NovelToon NovelToon
DOSEN CANTIK YANG JUTEK

DOSEN CANTIK YANG JUTEK

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa-Tata susila / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Chicklit / Tamat
Popularitas:534.9k
Nilai: 5
Nama Author: RADISYA

Asti seorang gadis yang berusia 28 tahun, dan memiliki wajah yang baby face, banyak orang yang mengira bahwa Asti seperti gadis belia.
Asti memiliki otak yang cerdas, piawai dalam berkomunikasi dan mempunyai sifat penyayang.
Berjalannya waktu, Asti mengenal sosok pria bernama Tomi.
Asti terkenal dengan sifatnya yang cuek dan jutek.
Apakah sosok Tomi Berhasil meruntuhkan hati sang dosen cantik yang jutek?
Di balik sikap Asti yang cuek dan jutek, ia bersama-sama temannya memiliki wadah untuk saling bertukar informasi, berbanding terbalik keseruan pada saat dia bersama sama di geng bucin.
Keseruan apa yang ada di geng bucin?
mari kita bersama membaca keseruannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RADISYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.11. Hukuman Buat Tomi

" Iya, saya mengerti, Bu!''

Jawab Tomi dengan pasti.

" Dan saudara tidak boleh mengikuti ujian mata kuliah saya pada akhir semester ini.

Saya tak suka melihat sulapan yang tak lucu terjadi di kampus kita ini.

Kalau Anda memang menganggap perlu mendapatkan sesuatu entah itu sedikit entah pula banyak dari mata kuliah yang saya berikan, ya ikutilah dengan cara duduk di bangku kuliah dan bukan dengan cara yang curang..!!

Akhirnya Asti mengatakan jika Tomi tidak bisa mengikuti ujian mata kuliahnya untuk semester ini.

Sebenarnya Asti bukan tidak merasa kasihan pada Tomi yang sudah bersusah payah datang kerumahnya hanya untuk meminta tanda tangan.

Tapi jika Asti memaafkan kesalahan yang Tomi lakukan dengan mengizinkan Tomi mengikuti ujian, maka ia seperti memberi kesempatan pada mahasiswa lain untuk  melakukan kesalahan yang sama.

Walau bagaimanapun, Tomi harus mendapatkan sanksi atas kesalahan yang dilakukannya.

'' Baik, bu..! Saya terima keputusan ibu jika saya tidak diizinkan untuk  mengikuti ujian. "

Tomi menerima dengan pasrah  keputusan yang diberikan oleh Asti.

Tomi menerima karena semua memang kesalahannya, dan Tomi tidak bisa memaksa bu Asti untuk membantunya mengikuti ujian.

" Karena Saudara mengakui kesalahan saudara dan berjanji tak akan mengulangi perbuatan seperti itu lagi, saya masih akan mencoba mempertimbangkan apakah saya harus melaporkanya ke pihak yang berwenang atau tidak.

Tetapi saudara harus mengerti bahwa bagi saya melindungi kesalahan itu merupakan perbuatan yang tidak bertanggung jawab.

Dengan melindungi mahasiswa saya yang berbuat kesalahan itu artinya sama saja seperti saya membiarkan hati nurani saya bungkam!''

Kata Asti pada Tomi yang hanya menunduk mendengarkan kata-katanya.

" Saya mengerti Itu, Bu, dan saya menyadari semua kesalahan yang saya lakukan.

Tahun depan saya akan mengikuti mata kuliah Ibu lagi secara semestinya!''

Kata Tomi yang meyakinkan Asti jika ia akan mengulang mata kuliah yang di ajarkan oleh bu Asti.

" Itu terserah Saudara. Bagi saya, Saudara mengikuti mata kuliah saya atau tidak, saya tak merasa dirugikan atau pun diuntungkan!'''

Kata Asti dengan ketus.

Tomi menatap mata Asti beberapa saat lamanya.

Ia tidak menyangka jika dosen yang berwajah seperti anak remaja itu memiliki sikap yang sangat jutek.

Kata-katanya mampu membuat Tomi merasa sedikit sakit hati.

Seolah-olah dosennya itu tidak menghargai usahanya untuk memperbaiki kesalahan yang sudah dia lakukan.

"  Iya, bu..!"  kata Tomi dengan pelan.

Ia merasa kecewa dengan kata-kata dosennya itu yang tidak menganggap keseriusannya untuk meminta maaf dan memperbaiki kesalahannya.

Asti menarik nafas panjang dan mengakhiri pembicaraan mereka dengan sikap yang jelas.

" Baiklah, selamat sore!'' kata Asti kemudian.

" Selamat sore, Bu! Terima kasih. "

Kata Tomi pada Asti yang masih berdiri dihadapannya.

Tomi lalu membalikkan badan dan berjalan menuju mobilnya untuk kemudian meninggalkan kediaman Asti.

Lama sekali sesudah Tomi menghilang dengan mobilnya, Asti masih saja duduk termenung seorang diri. Ia belum mampu mengenyahkan kejadian tadi sehingga ingatannya mengulangi kembali rekaman peristiwa yang baru saja terjadi tadi.

Asti tidak menyangka jika sore yang indah ini akan diwarnai dengan perasaan yang kesal dan kecewa oleh tindakan salah seorang mahasiswanya.

Sesungguhnya, Asti merasa frustasi. Ternyata menjadi dosen, menjadi guru dan semacam itu mempunyai banyak tantangan yang mau atau pun tidak harus dihadapinya. Seperti yang baru dialaminya tadi misalnya.

Hartomo atau Tomi tadi jelas sudah bukan termasuk seorang remaja lagi. Seharusnya, dibanding teman-teman mahasiswa lainnya yang rata-rata masih belia, ia mempunyai rasa tanggung jawab yang lebih dalam menjalankan setiap kewajibannya sebagai seorang mahasiswa.

Berapa banyak kah mahasiswa-mahasiswa yang melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Tomi tadi...?

Mau kemanakah generasi muda harapan bangsa kita sekaranga ini kalau hanya mau mengejar nilai dan ijazah tanpa menyadari pentingnya menguasai ilmu itu sendiri?...

Asti masih termenung, memikirkan hal-hal yang tidak seharusnya ia pikirkan saat ini.

Seharusnya ia tengah menikmati indahnya bunga-bunga mawar putihnya, menikmati sore hari dengan pikiran yang tenang dan bahagia.

Bukan dengan pikiran yang kacau karena permasalahannya dengan salah seorang mahasiswanya.

Lalu apakah ijazah yang hebat dan wisuda yang megah kalau isinya kosong?

Jika ijazah yang didapat dari hasil menipu absen atau menyogok dosen agar mendapatkan nilai yang baik, untuk apa semua itu jika ilmu tidak ada didalam isi kepala seorang mahasiswa.

Tidak adakah rasa tanggung jawab untuk memajukan nusa dan bangsa dengan sedikit bersusah payah dahulu?

Tidak terpikir pulakah mereka bahwa perjuangan kecil itu dibandingkan dengan perjuangan pahlawan-pahlawan bangsa pendahulu kita dulu, itu semua tak ada artinya? sebab tanpa jasa para pahlawan, mustahil kita generasi sekarang ini dapat belajar dengan tenang dalam suasana bebas.

Tidak ada "pembersihan"tidak ada tekanan, tidak  ada batasan- batasan, dan tidak ada desingan peluru di atas kepala.

Lebih- lebih juga sekarang seluruh sarana transportasi dan hal-hal yang menunjang pendidikan sedemikian mudahnya untuk didapatkan.

Sarana transportasi menjadi sarana berpergian dari rumah ke kampus tempat mereka kuliah bisa didapat dengan mudah jika mereka bersungguh-sungguh untuk belajar dan menimba ilmu.

Juga sarana lain yang menunjang pendidikan dengan  mudah bisa didapat jika benar-benar ingin belajar.

Tidak ada yang sulit di era digital seperti sekarang ini, semua kebutuhan untuk menunjang pendidikan akan dengan mudah didapat, yang penting ada kemauan untuk belajar.

Berkat jasa para pahlawan itulah negara kita merdeka dan mempunyai keleluasaan untuk membangun di segala bidang termasuk memajukan ekonomi rakyatnya, juga bidang pendidikan yang tidak kalah pentingnya.

Kalau melihat Tomi yang sudah dewasa saja bisa melakukan perbuatan yang menyalahi peraturan, bagaimana pula dengan yang masih muda-muda?

Dalam memikirkan apa yang dihadapinya itu, Asti berdiri pada tempatnya sebagai seorang dosen, sebagai seorang pengajar.

Lupa, bahwa ia sendiri pun masih muda.

Umurnya baru saja menginjak dua puluh tujuh tahun.

Sehingga tentu saja dia juga tidak menyadari bahwa frustasinya itu agak berlebihan.

Sebab sesungguhnya, meskipun banyak generasi muda yang kurang bertanggung jawab dan kurang menyadari tugas dan kewajibannya sebagai putra bangsa dan harapan negara, tak kurang pula banyaknya yang berfikir dan berpendirian sebaliknya.

Asti berpikir bahwa dia juga memiliki tanggung jawab untuk bisa memberikan ilmu yang dimilikinya demi kemajuan dan kecerdasan para mahasiswanya.

Asti akan menindak tegas jika ada mahasiswa yang melakukan kecurangan dalam mengikuti perkuliahan.

Untuk apa mereka melanjutkan kuliah jika hanya sekedar menaikkan gengsi agar dianggap sebagai seorang mahasiswa jika mereka tidak punya niat untuk benar-benar menuntut ilmu, yang suatu saat ilmu itu bisa digunakan untuk masa depan mereka sendiri.

" Semoga setelah ini tidak ada lagi Tomi-Tomi yang lain yang melakukan kesalahan yang sama ataupun kesalahan lain yang merugikan diri mereka sendiri. "

Asti berkata pada dirinya sendiri dan berharap ini merupakan kejadian pertama dan terakhir yang ia alami selama menjadi seorang dosen.

1
vera tri
terlalu bertele-tele ceritanya....
Okta Rahayu
Lumayan
Karate Cat 🐈
seru
SalsaDCArmy
bagus ceritanya 🥰
Allessha Nayyaka
terhanyut oleh cerita nya
sangat keren
༄༅⃟𝐐𝗧𝗶𝘁𝗶𝗻 Arianto🇵🇸
akhirnya sah jg asti ma tomi..Alhamdulillah
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
belah duren di pending nyampe selesai resepsi di hotel ya
🍁FAIZ❣️💋🄽🄸🅃🄰👻ᴸᴷ
kisah cinta author nih😊
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
alhamdulillah sah....
Elisabeth Ratna Susanti
top 👍
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
alhamdulillah... akhirnya sudah sah juga☺
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
waah tinggal menunggu selangkah lagi, sehabis ini Asti dan Tomi ijab kabul, dan akhirnya mereka sah, trus tunggu launching Asti dan Tomi junior 🤭🤭
Elisabeth Ratna Susanti
like plus 🌹
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir di karya keren ini 😍
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
mama Laras jangan capek2 yaa, biar saat hari H tetap fit, moga aja semuanya lancar, Tomi dan Rasti segera halal dan segera memberikan cucu
🍭ͪ ͩSIT SUM❤❤
tinggal ijab kabul.... moga lancar
Elisabeth Ratna Susanti
asyik nih 😍😍😍
jhon teyeng
enak pacaran hbs nikah mau apapun jg sdh halal. nikmat lhoh😁
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
bener banget itu eyang, mangkanya lebih baik pacarannya setelah menikah, kan enak sudah halal, karena kebanyakan orang-orang jaman sekarang, gaya pacarannya sudah gak sehat
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
hihihi sabar Ry, mangkanya abis ini Maryam segera kamu lamar terus secepatnya kamu nikahi biar bisa sama Maryam terus🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!