Mawar seorang gadis yatim piatu yang membuat seorang Alex CEO dari perusahaan terbesar di negaranya jatuh cinta pada pandangan pertama.Namun sayang kisah cinta mereka harus melewati jalan yang berliku oleh orang-orang disekelilingnya yang tak menyukai hubungan keduanya.Dapatkah mereka bersatu...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02
Mawar melihat handphone ditangannya layarnya retak.
"Heh,! Kalau jalan itu liat-liat dong.!" Bentaknya terhadap pria yang ada dihadapannya,.
Terlihat pria itu begitu dingin menatap kepadanya.
"Maaf nona Tuan kami sedang terburu-buru" Bukan pria dingin itu yang menjawabnya melainkan seorang pria yang ada dibelakangnya.
Dia pun tak kalah tampan dengan pria yang disebut sebagai tuannya itu.
"Anda gak liat handphone saya rusak seperti ini,gara-gara disenggol dia" ucap Mawar sengit sambil menunjuk wajah pria dingin itu dengan jari telunjuknya.
"Romi" Ucap pria dingin itu yang ternyata adalah Alex,Ia pun berlalu begitu saja meninggalkan Mawar dengan muka bingungnya.
"Hei, gimana nih handphone saya,kok malah pergi gitu aja sih." Mawar berteriak ketika Alex berjalan menjauh.
"Maaf Nona saya akan mengganti handphone Nona dengan yang baru" Ucap Romi, ternyata Alex menyuruh Romi yang akan mengurusnya.
Membuat Mawar bernafas lega setidaknya ia tahu pria dingin itu mau bertanggung jawab dengan kerusakan handphonenya. Yang Mawar sendiri pun tak sadar jika ia juga salah,Karena jalan tak memperhatikan didepannya,Mereka berdua sama-sama tak memperhatikan jalan.
Seorang pria datang dengan berkas ditangannya,Dengan seorang lelaki paruh baya bersama seorang wanita.Mereka menghampiri seorang pria yang sedari tadi memperhatikan Mawar dengan cekatan melayani para pembeli.
"Selamat siang Tuan Alex" ucap pria paruh baya itu membuyarkan fokus pria itu.
Yang ternyata Alex pria itu diam-diam memperhatikan Mawar dengan tatapan yang sulit diartikan.Alex segara berdiri berjabat tangan dengan pria paruh baya itu.
" Selamat siang juga Tuan Baskara" ucap Alex.
Mereka pun duduk disebuah meja dengan kursi sofa.Karena dicafe itu terdapat meja kursi beraneka ragam.Maka tak heran banyak sekali para pekerja kantor maupun Bos-bos besar membuat janji temu dicafe itu.
"Sebelum kita mulai meeting nya, sebaiknya kita makan siang dulu" Ajak Alex kepada mereka semua.
Romi yang mengerti pun memanggil pelayan dicafe itu, Karena dicafe ternyata pelayan sibuk semua akhirnya Mawar lah yang berdiri dimeja Alex dengan ketegangan terlihat jelas diwajahnya.
"Duh,,! kenapa pria ini ada disini sih" Batin Mawar sambil meremas buku untuk mencatat menu yang dipeluknya.
"Nona" seru Romi karena dari tadi Mawar hanya berdiam saja,Mawar yang kaget pun segera sadar dari perang batinnya.
"Eh,! Iya Tuan mau pesan apa?" Tanya Mawar dengan muka bercampur malu.
Bagaimana tidak karena tadi saat bertemu mereka diluar Mawar marah dan berteriak kepadanya,Karena insiden handphone rusak.
"Nona kami pesen ini,ini, ini, dan juga ini" Romi menunjuk tulisan yang ada dibuku menu tersebut.
"Baik Tuan silahkan ditunggu pesanannya" Mawar pun segera meninggalkan meja itu setelah mencatat semua pesanannya.
Dan saat itu juga tak ada yang menyadari jika sedari tadi Alex tengah mencuri-curi pandang terhadap Mawar.
"Erin,erin" panggil Mawar terhadap temannya yang baru kembali dari mengantar pesanan pelanggan,Ia pun menghampiri Mawar yang terlihat cemas.
"Ada apa sih Maw?" tanya Erin pada Mawar.
"Eh, kamu nanti tolong anterin ini dimeja nomor 5 ya Rin" Jawab Mawar dengan memelas.
Erin pun heran dengan tingkah Mawar tidak biasanya ia enggan mengantar pesanan pelanggan.
"Emang kenapa sih,tinggal anter doang" kata Erin heran.
"Kamu tau gak sih yang pesen ini siapa" ucap Mawar sedikit berbisik mendekati telinga Erin
kening Erin pun mengkerut.
"Emang siapa sih,artis ya mana,mana.." Erin celingukan memandangi para pembeli cafe.
"Mending artis ini lebih dari artis" ucap Mawar Erin semakin penasaran dibuat Mawar.
"Siapa sih Maw bikin penasaran aja" Ucap Erin.
"Kamu tahu gak tadi yang bikin handphone ku rusak,terus gantiin dengan handphone baru ini" Jawab Mawar sambil menunjukkan handphone baru yang diambilnya dari saku celana.
"Iya.. yang pesen ini Rin" Tambahnya lagi.
"Whattt.!" Seru Erin seketika itu langsung menutup mulutnya karena sadar suara kerasnya takut menggangu para pelanggan.