NovelToon NovelToon
Ranjang Kosong Memanggil Istri Kedua

Ranjang Kosong Memanggil Istri Kedua

Status: sedang berlangsung
Genre:Kaya Raya / Beda Usia / Selingkuh / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Di balik kemewahan rumah Tiyas, tersembunyi kehampaan pernikahan yang telah lama retak. Rizal menjalani sepuluh tahun tanpa kehangatan, hingga kehadiran Hayu—sahabat lama Tiyas yang bekerja di rumah mereka—memberinya kembali rasa dimengerti. Saat Tiyas, yang sibuk dengan kehidupan sosial dan lelaki lain, menantang Rizal untuk menceraikannya, luka hati yang terabaikan pun pecah. Rizal memilih pergi dan menikahi Hayu, memulai hidup baru yang sederhana namun tulus. Berbulan-bulan kemudian, Tiyas kembali dengan penyesalan, hanya untuk menemukan bahwa kesempatan itu telah hilang; yang menunggunya hanyalah surat perceraian yang pernah ia minta sendiri. Keputusan yang mengubah hidup mereka selamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Hayu kembali masuk ke rumah dan sebelum ia menuju ke supermarket.

Ia menaruh pakaiannya ke dalam lemari yang ada di kamarnya.

"Kamar ini mewah sekali," gumam Hayu.

Setelah selesai menaruh pakaiannya, ia menutup pintu rumah dan pergi ke supermarket.

Hayu memanggil taksi yang baru saja lewat dan memintanya untuk mengantarkannya.

"Ke Supermarket ya, Pak."

Supir taksi itu menganggukkan kepalanya dan melajukan mobilnya.

Hayu masih belum menyangka kalau ia bekerja di rumah sahabat saat kuliah.

Yang lebih membuat Hayu kaget adalah gaji dan uang belanja yang diterima oleh Hayu.

"Kaya sekali kamu, Yas. Aku turut bahagia dengan kamu." gumam Hayu.

Beberapa menit kemudian taksi berhenti di depan sebuah supermarket besar.

Hayu turun, mengambil napas dalam, dan mulai mendorong troli besar ke dalam.

Hayu berjalan menyusuri lorong-lorong supermarket dan memutuskan untuk membeli bahan-bahan terbaik dan terlengkap, sesuai instruksi Tiyas untuk mengatur semua kebutuhan rumah.

Pertama Hayu membeli beras, gula, kopi dan bumbu-bumbu.

Setelah bagian kering, Hayu menuju ke area fresh food.

Ia memilih daging sirloin dan tenderloin untuk stok beku, serta ayam fillet kualitas impor.

Kemudian ia mengambil cumi-cumi segar dengan ukuran besar.

 "Cumi asam manis pesanan Mas Rizal," gumam Hayu.

Ia memastikan cumi yang ia pilih adalah yang terbaik.

Ia juga membeli udang dan salmon sebagai tambahan stok.

Tak lupa ia juga membeli sayuran organik seperti baby buncis, brokoli, dan berbagai jenis selada.

Untuk buah-buahan , ia membeli anggur, stroberi, dan buah naga.

Troli Hayu mulai penuh dan saat akan ke kasir , ia hampir lupa untuk membeli sabun cuci piring, pewangi ruangan, hingga persediaan alat mandi mewah.

Semuanya sudah terbeli dan Hayu mendorong trolinya menuju ke kasir.

"Ini belanja bulanan atau mau buka warung, Bu?" tanya kasir itu sambil tersenyum ramah.

"Untuk kebutuhan rumah saja, Mbak." jawab Hayuk sambil tersenyum tipis.

Setelah semua barang dikemas dalam banyak tas belanja, Hayu memanggil taksi lagi untuk kembali ke perumahan Tiyas dan Rizal.

Sesampainya di rumah, Hayu segera membawa semua kantong belanjaan ke dapur.

Ia mengambil gelas air minum sebelum ia memasak cumi asam manis.

Selesai minum, Hayu mulai mengeluarkan semua bahan makanan dari tas belanja.

Ia menyusun stok makanan kering di lemari dapur, memisahkan sayuran ke dalam laci pendingin,l dan memasukkan daging serta seafood ke dalam freezer.

Kemudian ia mengiris cumi-cumi segar dan membersihkannya dengan teliti.

Ia juga menyiapkan semua bumbu untuk masakan kesukaan Rizal.

Hayu mulai memanaskan minyak dan memasukkan bawang bombai terlebih dahulu.

Bau harum tumisan bawang bombai mulai menyebar ke seluruh ruangan.

Cumi mulai dimasukkan bersama air untuk merebus.

Bebek menit kemudian cumi terlihat sudah empuk dan Hayu memasukkan bumbu-bumbu lainnya.

"Hmm.. rasanya enak sekali." gumam Hayu sambil memuji masakannya sendiri.

Hayu mematikan kompor dan menaruh masakannya di mangkok bening.

Selesai memasak cumi asam manis, Hayu segera menanak nasi dan membersihkan dapur agar terlihat bersih.

Setelah selesai membersihkan dapur, Hayu melirik jam dinding yang menunjukkan pukul empat sore.

Ia merasakan tubuhnya yang gerah setelah perjalanan, berbelanja, dan berlama-lama di dapur.

Sebelum Rizal pulang ke rumah, Hayu memutuskan untuk segera mandi.

Hayu segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Ia tidak perlu berlama-lama di dalam kamar mandi.

Selesai mandi ia mengenakan pakaian yang lebih rapi dan kembali menuju ke ruang makan.

Saat Hayu baru saja melangkahkan kaki menuju ruang makan, ia mendengar suara mobil yang berhenti di halaman depan.

Hayu segera membuka pintu utama dan ia melihat Rizal yang turun dari mobil sambil membawa tas kopernya.

Hayu segera mengatupkan kedua tangan di depan dan memberi salam dengan sopan.

"Selamat sore, Bapak. Saya Hayu, pembantu baru di sini. Saya yang direkomendasikan oleh Ibu Tiyas," ucap Hayu yang memperkenalkan diri dengan sedikit canggung.

Rizal hanya mengangguk pelan sambil tersenyum tipis.

"Tiyas di mana?" tanya Rizal

"Tadi pagi Ibu Tiyas sudah berangkat ke Bandung, Pak. Ada acara kumpul-kumpul sosialita dan beliau baru akan pulang besok sore," jawab Hayu sambil mempersilakan Rizal masuk.

Rizal yang mendengar jawaban itu langsung menghela napas panjang.

Raut wajahnya menunjukkan kekecewaan yang kentara.

"Suami pulang kerja, dia malah pergi," ucap Rizal dalam hati.

Tanpa berkata apa-apa lagi, Rizal menunjuk tangannya ke arah koper di sampingnya.

"Tolong bawakan koper saya ke kamar utama," pintanya, lalu langsung berjalan masuk kedalam kamar.

Hayu menganggukkan kepalanya dan membawa koper Rizal ke kamar utama.

Setelah meletakkan koper Rizal di kamar utama, Hayu kembali ke ruang makan untuk menyiapkan nasi yang sudah matang.

Tak lama kemudian, Rizal keluar dari kamarnya dan sudah berganti pakaian santai.

Ia berjalan ke ruang makan dan pandangannya langsung tertuju pada meja makan.

Di sana sudah tersaji nasi yang baru matang dan semangkuk besar Cumi Asam Manis yang aromanya sangat menggugah selera.

"Kamu yang masak semuanya?" tanya Rizal sambil mendekat dan mencium aroma masakan itu.

"Iya, Pak. Tadi Ibu Tiyas berpesan untuk memasakkan Cumi Asam Manis," jawab Hayu.

Rizal mengambil tempat duduk di kursi utama sambil menoleh ke arah Hayu yang berdiri di samping meja.

"Kamu sudah makan?" tanya Rizal.

Hayu menggelengkan kepalanya saat mendengar perkataan dari Rizal.

"Belum, Pak. Saya baru selesai beres-beres," jawab Hayu.

Rizal tersenyum tipis saat mendengar perkataan dari Hayu.

"Kalau begitu, ayo makan bersama," ajak Rizal sambil menunjuk kursi dan meminta Hayu untuk duduk di depannya.

Hayu sedikit terkejut ketika Rizal mengajaknya makan bersama.

"Jangan, Pak. Saya makan di dapur saja. Saya tidak enak dengan Ibu Tiyas," ujar Hayu dengan perasaan yang canggung jika makan semeja dengan majikannya, apalagi suami dari sahabatnya.

Rizal bangkit dari duduknya dan menggandeng tangan Hayu untuk duduk di kursi makan.

"Tidak apa-apa, Yu. Tolong, temani aku makan, Yu," pinta Rizal dengan nada yang tidak bisa dibantah.

Dengan berat hati akhirnya Hayu mau menemani Rizal makan bersama.

Hayu menyendokkan nasi dan cumi ke piring Rizal.

"Semoga Bapak suka dengan masakan saya," ucap Hayu.

Rizal menganggukkan kepalanya dan ia langsung mencoba masakan Hayu.

"Masya Allah, rasanya enak sekali ,Yu. Sepertinya aku nanti mau tambah lagi." ucap Rizal

Hayu tersenyum tipis saat mendengar pujian dari Rizal.

Mereka berdua kembali menikmati makan bersamanya.

Hayu telah selesai makan dan ia melihat Rizal yang kembali mengambil nasi dan menghabiskan cumi yang ada di piring.

"Akhirnya aku bisa menikmati masakan rumahan lagi, Yu." ucap Rizal.

Hayu hanya mengangguk kecil sambil melihat Rizal yang lahap.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!