"Tuhan ... Apakah hamba tidak ditakdirkan bahagia kenapa nasib hamba jadi sengsara seperti ini? Disini hamba kerja m4ti-m4tian, untuk istirahat saja bahkan terbilang hanya punya waktu terbatas, tapi kenapa bisa Ibu hamba berkata semudah itu seolah-olah aku adalah anak yang tak berguna! Ini tidak adil Tuhan ... tidak adil."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Fatimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 08 [ Semua Lelaki Sama Saja ]
Darah seketika berlinang dari kepala Madam wanita itu bersimpuh diatas para anak buah hilang fokus pada kondisi Madam, Anaya gunakan kesempatan ini untuk melarikan diri.
"Aku harus bisa pergi! Aku tidak mau diperbudak oleh mereka ...aku harus bisa pergi, sayang ...bantulah Mama ...bantulah Mama ...."
Berhasil keluar dari tempat hiburan, Anaya yang berlari tanpa fokus pada arah jalan hampir ia akan ketabrak, si pemilik Mobil buru-buru keluar dan ternyata Nadia.
"Nadia ...tolong! Tolong aku! Tolong ...."
"Nay? Ada apa?"panik Nadia melihat Anaya yang terlihat sangat ketakutan.
"Akhirnya kita menemukan anda!"
Nadia berbalik melindungi Anaya.
"Siapa kalian?"tanya Kennan yang juga ada disana.
"Jangan ikut campur! Kita tidak ada urusan dengan kalian, serahkan Wanita itu maka kita anggap kalian aman, ayo serahkan!"
"Tidak! Jika menginginkannya maka langkahi aku!"
"Astaga ...aku tidak salah dengar kamu seberani ini?"
"Nad, sudah! Aku akan ikut mereka kamu janganlah bertindak yang nekat!"
"Tidak! Kita sudah memutuskan jadi sahabat apakah mungkin aku akan membiarkanmu dalam masalah?"
"Jangan banyak omong ayo ikut kita!"
"Tidak! Sudah aku katakan aku tidak akan pernah membiarkan sahabatku ikut dengan kalian, jika menginginkannya ayo lawan aku!"
"Baiklah jika itu keputusanmu, ayo hajar dia."
Satu langkah akan mendekati mereka, tapi keduluan satu tendangan yang tepat waktu membuat salah satu tubuh terpental. Kennan datang dan berganti dialah yang melindungi Anaya dan juga Adiknya.
"Kamu ajak Anaya masuk,"titah Kennan.
"Baiklah,"
"Sekarang lawan kalian aku! Jika kalian sama-sama jantan, ayo langkahi aku!"
Beberapa menit mereka beradu kemenangan akhirnya berpihak pada Kennan setelah Nadia menyalakan alarm bunyi suara mobil polisi yang detik itu pula mereka berhamburan pergi karena ketakutan.
"Kamu tidak apa-apa?"tanya Kennan yang mencemaskan kondisi sang Adik.
"Aku baik-baik saja kok, kakak ini gimana harusnya yang Kakak khawatirkan itu Anaya bukan aku! Nay ...kamu baik-baik saja kan? Dan si cantik ini juga baik-baik saja kan?"protes Nadia.
"Kalian tidak perlu cemas aku baik-baik saja kok, aku sangat-sangat bersyukur kalian datang tepat waktu untuk menolongku, sekali lagi terima kasih,"
"Sekarang kalian akan tingal dimana biar kita antarkan,"
"A ...aku,"
"Ada apa?"
"Nad, sebenarnya ada sesuatu yang aku sembunyikan darimu, aku ... sebenarnya bukanlah Wanita sebaik seperti yang kau kira,"
"Apa maksudmu?"
"Aku sebenarnya mantan Wanita penghibur! Mereka menginginkan aku karena aku telah terikat kontrak kerja dengan Madam- salah satu pemilik tempat hiburan malam, sesuatu mengharuskan aku tetap terikat kontrak kerja disana, apapun alasannya aku belum bisa kasih tau apa alasannya kini salahku ...ini salahku ...."
"Nay? Kita semua memiliki aib tak termasuk dengan diriku sendiri! Tak hanya kamu, tapi ...." Lirikan Nadia lalu menyambar arah sampingnya yaitu Kennan sang Kakak.
"Tak hanya kamu, tapi Abang aku juga seorang penikmat jalang, kamu janganlah menyalahkan diri, apapun yang terjadi yang biarlah terjadi, yang terpenting sekarang kamu harus bisa keluar dari dunia menjijikkan itu tenanglah aku bakal bantu."
"Iya tidak apa-apa kamu jadi sahabat yang akan melindungi sahabatmu, tapi setidaknya jika sudah seperti ini harusnya kamu lebih teliti agar tidak salah jalan, ingat! Sekarang banyak kacang lupa kulit!"sindir Kennan secara terang-terangan, berniat ingin menyadarkan dan menasehati, namun sialnya situasinya tidaklah mendukung.
"Janganlah berlagak alim, katakan saja kau malu kan aib kamu telah terbongkar?"
"Tidak! Siapa yang malu, lagian tuduhan mu juga belum tentu benar! Apa kamu memiliki bukti aku telah tidur dengan banyak Wanita di luaran sana?"
"Sudah! Kenapa kalian jadi bertengkar dan saling sindir? Aku tidak mau, gara-gara aku, hubungan persaudaraan kalian yang bakal runyam, aku tidak apa-apa,"
"Baiklah kita alihkan pembicaraan lain, Nay ...ini sudah malam kamu akan tinggal dimana?"
"Aku sebenarnya tak memiliki tempat tingal, dulu aku hanya bisa tingal ditempat terkutuk itu mau ataupun tidak aku tidak memiliki pilihan! Tapi sekarang aku bersyukur aku sudah keluar dari sana, tidak masalah jika sekarang aku harus tidur ditepi jalan setidaknya aku sudah keluar dari sana,"
"Tidak! Kamu seorang Wanita, apalagi kamu juga memiliki anak yang baru tiga tahun aku tidak mungkin tega membiarkanmu jadi gelandangan, apa mau kamu ikut tingal bersama kami?"ujar Nadia memberikan penawaran.
"Tidak! Kau sudah gila memberikan orang asih tingal bersama kita?"sungut Kennan tak setuju.
"Kak! Anaya bukanlah orang asing, dia itu sahabatku."
"Tapi tetap tidak! Ya tidak! Setuju ataupun tidak Kakak tidak akan pernah membiarkan Wanita ini masuk kedalam rumah kita! Kakak Juga tidak akan membiarkan dia sampai masuk kedalam rumah tangga kalian, tidak akan pernah!"
"Kak, cukup! Kak Kennan tidak bisa selalu ikut campur dengan urusanku apalagi jika ini menyangkut urusan rumah tanggaku, Nadia sangat tidak suka!"
"Nad, kakak disini hanya bermaksud menjadikan menengah dan menjadi Orang tua pengganti setelah orang tua kita meninggal, kita hanya berdua, Kakak juga hanya memiliki kamu mana bisa Kakak terus saja diam melihat Adik Kakak dipermainkan bahkan tak dihargai statusnya sebagai istri?"
"Cukup! Sampai kapan Kakak itu akan terus-menerus memiliki pikiran seolah-olah Suamiku itu telah berkhianat! Nadia yakin Reno laki-laki setia yang tidak akan pernah menyakiti Nadia ... dia itu laki-laki setia tidak seperti Kakak yang suka jajan sembarangan!"
"Nad! Cukup!"bentak Kennan yang tidak bisa menahan amarahnya lagi.
"Apa? Apa Kak Kennan tidak terima aku berkata seperti ini? Benar kan kalau Kakak itu seorang penikmat jalang? Bahkan Nadia tanya sudah berapa jalang yang Kakak cicipi?"
"Kau sudah keterlaluan!"
"Kakak yang keterlaluan!"
Kennan tak mampu menahan amarahnya ia akhirnya memutuskan pergi, sama-sama memiliki kendaraan Kennan memutuskan pulang terlebih dulu, sedangkan Anaya ikut satu mobil sama Nadia.
"Nad? Maaf gara-gara aku hubungan kalian malah jadi gini?"ujar Anaya yang tak enak hati, keduanya berada dalam satu mobil.
"Kamu tidak salah! Aku hanya bermaksud menyadarkan Kakakku jika dia salah besar telah menuduh Suamiku yang tidak-tidak, dia yang salah, tapi dia kekeh tidak mau mengakui dan malah menuduh Suamiku yang tidak-tidak bukankah ini sangat menjengkelkan?" Terlihat dari wajah Nadia ia masih kesal terhadap sang Kakak.
"Aku tau ini akan sangat sulit memilih antara mereka, disatu sisi dia itu Abang kamu, tapi disisi lain dia juga Suami kamu, sebagai sahabat aku tidak bisa menjadi penengah karena aku juga tidak mau ikut campur dengan urusan pribadi kalian ini, tapi biarpun begitu kamu janganlah kasar sama Abang kamu biar bagaimanapun dia itu tetap saudara kandung kamu,"
"Kamu berkata seperti itu karena kamu belum kenal siapa Kakakku, jika sudah tau kamu mungkin akan sangat membencinya, sudah lupakanlah ayo kita pulang."
"Baiklah "
"Apakah di dunia ini semua laki-laki itu sama saja saja dia tetap kurang jika hanya memiliki kepuasan dari satu Wanita saja?"batin Anaya yang tiba-tiba sedih.
BERSAMBUNG
lanjut 🙏