Ada yang kayak mereka nggak sih? Jodoh lewat chat? Ya ampyuun CHAT?? Iya ho'oh! Mereka nggak pernah ketemu, cuma bertukar kabar melalui pesan ketikan, nggak ada pidio kol (video call). Cuma deretan huruf tapi membuat hidup mereka semprawut!
Giliran ketemu secara nggak sengaja di dunia nyata, mereka malah kayak musuh bebuyutan! Pas kembali ke aplikasi, weeeh sayang sayangan lagi.
Di sini yang koplak siapa sebenarnya? Lintang nya? Bang Baga? atau.... Yang nulis cerita??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Si nyebelin
Dia adalah Lintang Denara. Gadis dua puluh tahun yang energik, dan banyak teman di mana-mana. Wajahnya imut, orang-orang akan mengira dia masih bocah sekolah dengan seragam putih biru tua saking imutnya. Dia kuliah jurusan seni, tapi blas dia nggak punya jiwa seni sama sekali. Sebenarnya dia kuliah ambil jurusan itu juga karena gabut. Ya dari pada nggak kuliah!
Dia merasa udah pintar, menguasai berbagai elemen air, api, tanah, dan bangunan! Avatar mah lewat! Model gadis petakilan ini punya cita-cita jadi pilot. Tapi semoga aja cita-citanya nggak terwujud ya.. Lagian mana ada pilot ambil kuliah jurusan seni? Mungkin yang dia mau terbangkan itu pesawat kertas, jadi ya harap maklum aja.
Lintang, dia biasa dipanggil Lin, asal jangan Ntang! Jangan! Dia paling nggak suka di panggil Ntang! Cuma emaknya aja yang boleh manggil dia begitu, bapaknya aja manggil dia 'dek' tapi lebih sering manggil Lintang sih. Dia nggak suka dipanggil Ntang karena merasa diejek, disamain sama sayur atau umbi-umbian bulet cempluk dengan warna kulit coklat susu yang biasa dijual di ke'epci sebagai pendamping ayam goreng itu.
Rambutnya panjang, lurus, agak curly di bagian bawah. Itu alami ya. Dia nggak pernah neko-nekoin rambut kecuali... Diwarnai! Yes! Dia warnain rambutnya sesuai moodnya. Kadang pink pastel, kadang blue black, kadang merah ceri, kali ini dia warnai hitam.. Iya hitam kok! Tapi ada gradasi merah dan birunya! Emang agak lain makhluk bernama Lintang ini, untung cuma ada satu di dunia, coba yang kayak gini jumlahnya selusin... Bisa geger dunia emak bapaknya.
Udah selesai perkenalannya ya? Sekarang kita bahas dia yang kini ada di depan kantor temen bapaknya, mau kerja katanya! Entah dapet ilham dari mana ini manusia satu, ambil jurusan seni kok nekat magang di kantor hukum!
Dia memakai dress selutut model tali spaghetti warna peach. Rambut dicepol ke atas memberi kesan dewasa tapi ya nggak bisa bohong sih, kalau orang cakep mah diapa-apain juga tetep aja perfect. Karena suasana hatinya lagi riang gembira, dia berjalan sambil menunduk. Fokus utamanya ada pada benda kecil tipis bernama smartphone di tangannya.
Dia terlihat tersenyum, kadang manyun, kadang juga memutar-mutar jari telunjuknya pada rambut yang sedikit terurai di depan wajahnya. Sampai dia nggak sadar kalau perbuatannya itu bisa merugikan orang lain. Badan tinggi, gede, keras, dengan setelan jas ala pekerja kantoran tertabrak olehnya.
"Buset, mata you ditaruh di ubun-ubun ya?! Ai jalan lurus aja bisa you tabrak gini!" Ngomel kan?
Wadon emang gitu, dia yang salah dia juga yang ngegass! Lelaki itu agak ngefreeze mendengar cara bicara Lintang. Kayak nggak asing, tapi buru-buru ditepis pikiran nyeleneh tadi dari kepala si lelaki yang belum diketahui identitasnya ini.
"Situ yang jalan pake mata kaki tapi nyalahin orang. Bangun sendiri, nggak usah drama minta dibantuin berdiri!" ujar si lelaki cuek.
Lintang melotot, dia berdiri susah payah setelah jatuh nabrak lelaki tinggi gede spek gapura kecamatan di depannya. Bukannya membantu, si lelaki justru melengos nggak peduli. Dia bahkan langsung merogoh ponselnya di saku, lalu sibuk dengan alat komunikasi miliknya.
"You nggak tau siapa ai? Ai itu-"
"Nggak penting!"
Potong si lelaki cepat. Dia berjalan tanpa menoleh ke belakang. Nggak noleh sama sekali ke arah Lintang! O'emjiiiii Ntang... Seorang Lintang dicueki?? Wah.. Kasih paham ke dia Ntang, jangan semena-mena sama cewek seimut kamu!
"You made me fall, and now you're just leaving without apologizing? That's so rude!" bentak Lintang nggak terima.
Lelaki itu berhenti, dia berbalik. Menatap gadis di depannya dengan menyipitkan mata. Dia sedang memindai sesuatu, lalu senyum miring itu muncul. Seperti sebuah ejekan.
"Tempat ini nggak cocok untuk bocah manja seperti mu. Mending balik ke playground aja, di sana lebih aman buat mu." lalu pergi.
Lintang sampai melotot tak percaya.
"Hah? Dia bilang ai apa tadi? Bocah manja? Ai ke sini buat kerja! Oh, ai tau.. Dia pasti orang yang abis dipecat! Makanya agak nggak jelas hidupnya, oke lah.. Ai yang punya toleransi tinggi ini bakal maafin dia."
"HEI... HEI ORANG YANG TADI NABRAK AIIII, SEMOGA YOU DAPAT KERJAAN YANG LEBIH BAIK YA, SEMANGAT! JANGAN MIKIR BUNDIR EAAAAA!" Lintang berteriak lantang sekali. Si lelaki hanya melambaikan tangan kanan ke atas tanpa menoleh atau membalik badan ke arah Lintang.
Mood gadis itu menanjak naik, dia teringat kegiatannya tadi sebelum bertubrukan sama lelaki asing sedingin kutub Utara yang tidak dia kenal siapa.
Dia tersenyum kembali, pipinya merona merah. Tangannya sibuk dengan ponsel kembali. Di sana dia menikmati waktunya melakukan chat dengan kekasih hati. Iya, ngechat! Jadi Lintang ini bukan jomblo ya gaess. Dia punya pacar. Meski pacarnya masih dalam bentuk huruf! Lho gimana gimana??
Lintang punya pacar nan jauh di jagat aplikasi chating sana. Pacarnya satu. Dia setia, nggak tau deh yang sana setia juga apa enggak. Yang pasti, Lintang pacaran sama pacarnya ini udah hampir setaon! Dan selama itu, keduanya belum pernah bertemu. Komunikasi mereka hanya di dalam chat aja. Nggak ke WA, nggak ada pidio kol, nggak ada ngasih-ngasih PP muka, dada atau paha! Mereka cuma bertukar pesan chat aja.
Bintang212 : Sayang, ai baru sampai di tempat kerja nih! Kasih ai semangat dong, sayang!
Zyan609 : Semangat ya, sayang.
Bintang212 : Apaan gitu doang ngasih semangatnya! Ai ngambek ah!
[butuh beberapa detik, baru muncul balasan dari akun pacarnya Lintang]
Zyan609 : Semangat sayang ku, cinta ku, terlipiyu lipiyu. Aku juga baru sampai kantor ini, mau ke ruang kerja, ada rapat. Aku tinggal off nggak apa-apa kan?
Bintang manyun lagi. Dia mengangguk tanpa membalas pesan pacarnya. Dikira kalau dia manggut-manggut gitu si pacar bakal tau apa?
Lintang kembali ke dunia nyata. Dia berjalan menuju lift, dari penjelasan yang dia terima tadi dari mbak resepsionis, dia udah dijadwalkan ketemu sama pemilik perusahaan ini di lantai 7. Tapi, udah lima menit dia ngantri di depan pintu lift, nggak ada tanda-tanda pintu ajaib tersebut bakal terbuka.
"Maaf, Bu. Lift nya dalam perbaikan. Tidak bisa digunakan." ucap salah satu office boy yang datang menghampiri Lintang.
"What? Ai harus lewat mana dong pak satpam?" Lintang tampak kebingungan.
"Lewat tangga, Bu. Dan saya bukan satpam, saya OB di sini." sambil tersenyum ramah ke arah Lintang.
"Yes, I know! Dan ai juga bukan ibu-ibu, pak satpam. Panggil ai Lintang, just Lin-tang! Nggak usah dikasih embel-embel ibu-ibu, ai nggak suka. Umur ai aja baru dua puluh tahun, dua bulan, dua minggu, dan dua hari. Ai males jelasin, ai mau berusaha naik ke lantai tujuh sambil bawa doa dan harapan dari orang tua dulu, bye."
Lha itu tadi kamu jelasin Ntang! Barusan itu kamu udah jelasin panjang lebar!! Emosi nggak sih sama orang modelan dia ini?
Baru lantai dua, belum juga selesai naik tangganya.. Lintang udah megap pindo. Dia ketar-ketir takut nyawanya ngebalap dia buat sampai ke lantai tujuh duluan.
"Demi semua penduduk kota amoeba dengan seperangkat pejabat dan para kadernya, ai nggak kuat! Ai capek! Siapapun help me.. Nyawa ai cuma satu, nggak mungkin ai buang sia-sia nyawa beharga ai ini untuk mendaki tangga, melintasi banyak tanjakan kayak gini! Ai nggak mau, ai nyerah!"
Lintang duduk dlosor di lantai dengan kaki ditekuk. Map yang tadi dia bawa dipakai untuk kipasan, rasanya gerah dan capek sekali.
"Ai mau bilang sama pacar ai kalo di sini ai disiksa!"
Lintang membuat laporan pada pacarnya. Sibuk banget jarinya ngetik huruf per huruf lalu dikirim ke akun sang pacar. Dia menunggu, satu menit, dua menit, lima menit sampai menit ke sembilan nggak ada jawaban... Lintang bete!
"Ini hari apa sih, kenapa semua orang nyebelin semua! Ai nggak suka!"
"Harusnya ai nggak hidup di bumi, bumi terlalu kejam buat ai. Ai harap dua tiga tahun lagi Gliese 667Cc bisa dihuni manusia, ai mau pindah ke sana!"
Terserah kamu aja lah Ntang, asal kau bahagia aja wes!
aku malah mikirnya dia kasih Paramex tadi🤦🏻♀️ taunya feminax😐
bisa kali Tang ungkap akun² anonim disini yg kurang kerjaan mampir² di trending org 😌