NovelToon NovelToon
Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Aku Kembali (Takdir Yang MenuntunKu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Beda Usia
Popularitas:730
Nilai: 5
Nama Author: sriiwidiana

ketika kita ingin melupakan masa lalu namun itu sulit, padahal itu semua yang membuatnya sakit hati setelah 5 tahun dia menghindar dari segala urusannya dengan masa lalu apa jadinya jika takdir justru menuntunnya bertemu dengan org yang selama ini ingin dia hindari.

apa dia akan menemukan kebahagiaan atau akan terluka untuk yg kedua kalinya?

ini karya pertama ku mohon dukungannya teman-teman

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sriiwidiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pertemuan pertama

 Ziah duduk di kursi khusus penjaga perpustakaan, masih terngiang di otak nya saat nama pak Andreas jadi bahan perbincangan guru lain. Apakah itu orang yang sama atau orang lain tapi memiliki nama yang sama.

 Ziah menarik nafas dalam-dalam, dia hanya berdoa semoga semuanya berjalan dengan lancar. Kalo itu benar orang yang sama dia merasa usahanya selama ini sia-sia, Dia sudah sejauh ini tapi mengapa harus di pertemukan lagi.

 Ziah beranjak dari duduknya dia mencoba mengalihkan pikirannya dengan membereskan rak-rak buku yang terlihat berantakan. setelah dirasa beres dia mulai menyapu dan membereskan meja-meja, takutnya akan ada murid yang belajar di kelas.

Tok Tok Tok

 ketukan pintu mengalihkan perhatian Ziah yang sedang membereskan kursi dan meja. Namun saat tau siapa yang datang Ziah malah terpaku di tempatnya, dia seolah-olah tidak berpijak, jantung nya berdebar sangat cepat.

 "Assalamualaikum zi." ucap salam seorang laki-laki yang harus saja mengetuk pintu. Menyadarkan Ziah dari keterpakunnya.

"Wa..waalaikumsalam pak." jawab Ziah sedikit gagap, karena masih terkejut melihat seseorang di depan pintu perpustakaan.

"Boleh saya masuk?" tanyanya. Karena melihat Ziah masih diam di tempat nya tidak menghampiri nya.

"Oh iya, silahkan masuk pak." ucap Ziah, dia segera mengontrol dirinya agar terlihat biasa saja.

 Ziah duduk di kursinya, sementara laki-laki itu duduk di sebrang Ziah, keduanya duduk berhadap-hadapan hanya terhalang meja kerja Ziah. Laki-laki itu menatap Ziah sangat lama, seolah ada rasa rindu yang menyeruak begitu saja. Setelah 5 tahun tidak bertemu mereka di pertemukan seperti ini.

"kamu apa kabar Zi?" tanya nya. Dia tidak mengalihkan tatapannya pada Ziah padahal dari tadi Ziah hanya menunduk melihat ujung lipatan kerudung nya.

"Alhamdulillah baik." ucap Ziah, dia tidak bertanya balik, bukan tidak sopan atau apapun itu. Dia hanya ingin cepat-cepat keluar dari situasi ini.

"Kamu tidak penasaran, kenapa saya bisa berada di sekolah ini?" tanya nya, dia sebenarnya merasa sakit hati melihat Ziah seolah tidak peduli dengan kehadirannya.

"saya sudah tau dari guru yang lain, kalo pak Andreas akan mulai lagi mengajar di sekolah ini." jelas Ziah.

 Yah ternyata orang itu adalah pak Andreas orang yang sama, orang yang selama ini ingin Ziah hindari.

"ya sudah saya ke ruangan saya dulu, nanti kalo sempat waktu istirahat saya ke sini lagi." Andreas beranjak dari duduknya, namun hal tak terduga yang terjadi sebelum dia benar-benar meninggalkan ruangan itu dia mengelus kepala Ziah. Ziah yang di perlakukan seperti itu tentu saja terkejut, dia hanya diam tak bisa menyembunyikan keterkejutan nya.

"Aku bukan pelakor, aku bukan pelakor ." ucap Diah dalam hati sambil mengelus dadanya, setelah berhasil menguasai keterkejutan nya.

Tak selang lama banyak murid-murid berdatangan, karena masuk perpustakaan di wajibkan melepas sepatu, di samping pintu sudah di sediakan rak khusus sepatu jadi tidak berantakan.

"Assalamualaikum Bu Hanna." ucap semua murid sambil masuk ke perpustakaan. Iya hampir semua murid dan guru memanggil Ziah dengan sebutan Bu Hanna hanya guru lama yang dulu sempat jadi guru Ziah yang memanggil dengan nama Ziah.

Ternyata jam pelajaran mereka kosong guru yang mengajar berhalangan hadir tapi mereka di beri tugas untuk belajar di perpustakaan. Ziah mengawasi mereka dari tempat duduknya.

teng.. Teng.. Teng

Bel tanda istrahat berbunyi, setelah hampir satu setengah jam murid kelas 10 di sana mereka akhirnya membubarkan diri, sebelum itu mereka menyusun kembali buku-buku di rak karena itu peraturan di perpustakaan.

Setelah anak-anak tidak terlihat Ziah yang biasanya pergi ke kantin dekat lab pun memilih untuk istrahat di dapur yang di sediakan untuk stap sekolah tapi pekerja honorer seperti Ziah pun di ijinkan untuk bergabung. Meski tidak setiap hari karena Ziah merasa sungkan jika harus bergabung dengan guru senior, karena Ziah yang terlihat lebih muda di sana.

Ziah duduk sambil memakan Roti miliknya, dia ingin ke kantin tapi di urungkan karena takut bertemu dengan pak Andreas, karena dia hapal sekali kebiasaan orang itu.

Namun saat sedang asik makan roti dan memainkan handphone nya, seseorang mengetuk pintu ternyata itu bi Asih penjaga kantin sekaligus istrinya pak usep dia datang dengan nampan di tangannya berisi bakso dan juga es jeruk . perut Ziah jadi keroncongan melihat itu namun dia tahan demi tidak berpapasan dengan pak Andreas.

Ziah terkejut saat bi Asih malah menghampiri nya yang duduk di pojokan, bia Asih tersenyum melihat Ziah senyum bi Asih seolah meledek Ziah.

"Adek Ziah ini ada kiriman dari bang reas, katanya jangan sampe perutnya kosong nanti sakit ." Bi Asih tertawa cekikikan setelah mengatakan itu. Dia yang paling tau kisah di Antara keduanya.

" cie Bu Hanna akhirnya ada yang perhatian." ledek guru-guru yang lain. Ziah hanya tersenyum pipi nya sudah merah merona karena di ledekin guru yang ada di sana.

"bi bawa lagi aja, Ziah gak laper. Lagian ngapain sampe nganterin makan segala." gerutu Ziah.

"ya Alhamdulillah atuh sekarang ada yang perhatian, udah makan aja ya nanti mangkok nya sama gelasnya simpen aja di sini biar bibi ambil nanti." jawab bi Asih sambil nyelonong pergi tanpa menunggu jawaban Ziah.

Ziah menarik nafas melihat kelakuan Andreas yang seperti ini, Ziah gak mau di anggap perusak rumah tangga orang lain. Dia hanya ingin hidupnya kembali bebas seperti sebelumnya.

Semua guru juga heran kenapa baru pertama kali masuk Andreas seolah-olah sudah sangat mengenal Ziah.

" Bu Hanna kok bisa Deket sama pak Andreas?" tanya Bu Ani yang merupakan guru matematika. Dan dia juga guru baru di sini. Jadi tidak mengerti tentang kedekatan Ziah dan Andreas.

"Maklum mungkin karena dulu Bu Hanna kan alumni sekolah ini, jadi udah kenal sama pak Andreas." ucap Bu Rani, guru fisika di sana.

Ziah hanya tersenyum kaku saat mendengar pertanyaan itu dia tak tahu harus menjawab apa. Kalo berbohong dia takut harus terus menerus berbohong jika jujurpun dia tidak mau takut berdampak pada dirinya dan Andreas.

Ziah menghabiskan makan siang nya setelah itu dia kembali ke perpustakaan, daripada harus terus menerus di cerca pertanyaan yang dia sendiri pun bingung harus menjawab apa. Untuk sementara dia lebih baik menghindar jangan sampai berpapasan.

Tapi bagaimana jika ternyata Ziah sudah menghindar agar tidak di pertemukan dengan Andreas sedangkan tempat kerja mereka di lokasi yang sama? Ada hubungan apa sebenarnya mereka di masa lalu?

1
ndah_rmdhani0510
Gak espek banget Pak Andreas manggil Dek ke Ziah... Malah jadi ikutan senyum sendiri 😅
Aiko
Jleb banget emosinya!
Rukawasfound
Siapa bilang baca novel cuma buang-buang waktu? Ini me-time ku yang selalu bikin happy.
Sriiwidiana: terimakasih sudah memberikan komentar. jangan bosan ikuti kelanjutan ceritanya 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!