NovelToon NovelToon
Pengantin Brutal

Pengantin Brutal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kim elly

Kayla terkenal sebagai ratu gelud di sekolah-cewek tempramen, berani, dan udah langganan ruang BK. Axel? Ketua geng motor paling tengil sejagat raya, sok cool, tapi bolak-balik bikin ortunya dipanggil guru.
Masalahnya, Kayla dan Axel nggak pernah akur. Tiap ketemu, selalu ribut.
Sampai suatu hari... orang tua mereka-yang ternyata sahabatan-bikin keputusan gila: mereka harus menikah.
Kayla: "APA??! Gue mending tawuran sama satu sekolahan daripada nikah sama dia!!"
Axel: "Sama. Gue lebih milih mogok motor di tengah jalan daripada hidup seatap sama lo."
Tapi, pernikahan tetap berjalan.
Dan dari situlah, dimulainya perang baru-perang rumah tangga antara pengantin paling brutal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim elly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 2

Keesokan harinya, Kayla dan gengnya berjalan santai di sebuah mall besar di pusat kota.

Tawa mereka bergema di antara lorong-lorong toko. Kantong belanja sudah menumpuk di tangan mereka, dan setelah puas belanja serta menonton film, mereka naik ke rooftop café yang dihiasi lampu gantung cantik.

Sore itu angin sepoi-sepoi menemani mereka.

“Kay, kuliah dimana?” tanya Anya, sambil menyeruput es kopi susunya.

Kayla menghembuskan asap rokok ke udara, duduk dengan santai. “Ngga tau gue. Males belajar.”

“Yee, tapi bokap lo nyuruh lo belajar, kan?” ucap Laras, mengernyit sambil memainkan sedotan plastik.

“Iya sih. Dia suruh gue jadi dokter. Kalau ngga, ya kuliah hukum. Akh, males gue. Pengen kerja aja,” balas Kayla dengan nada santai, wajahnya seolah tak peduli.

Salsa yang duduk di samping Kayla menepuk meja. “Cape kerja kali, apalagi cuma lulusan SMA.”

Kayla mendengus sambil mengangkat bahu. “Iya juga sih. Paling ke pabrik kalo lulusan SMA.”

Salsa tersenyum manis. “Semangat dong, Kay. Ikut gue aja kuliah perhotelan, biar ngga terlalu pusing.”

Kayla tersenyum kecil, menatap jauh ke pemandangan kota yang berkilauan. “Iya, gimana nanti aja. Masih lama, kan.”

Laras tiba-tiba nyengir. “Lo kemarin kenapa sama si Axel?” tanyanya sambil terkekeh, jelas penasaran.

Kayla langsung tertawa keras, menyandarkan tubuh ke kursi.

“Sialan tuh orang. Emang gila. Masa dia nyenggol motor gue. Gue tendang aja motor dia sampe terguling.”

Anya sampai menepuk dahinya sambil ngakak. “Gila lo ya! Parah! Orang-orang pada takut sama si Axel, lo malah ngajak berantem mulu. Heran gue.”

“Nyebelin anying. Masa ngomong gini: siapa suruh naro motor di sini. Padahal semua udah tau kalo motor gue ngga boleh ada yang deketan parkirnya. Lah, emang dia siapa? Bukan anak pemilik sekolah ini juga,” ucap Kayla penuh kesal.

Salsa mendekat, berbisik dramatis. “Parah emang tuh bocah. Kabarnya kemarin dia ketangkep balapan liar.”

“Anjir, sumpah?!” Laras terkejut, matanya membulat.

“Mampus, sukurin!” Kayla tertawa puas, wajahnya penuh kemenangan.

Salsa menatap Kayla dengan ekspresi serius. “Lah, yang nangkep bokap lo. Lolos lagi pasti. Secara bokap lo kan sama bokapnya bestie.”

Kayla menghentikan tawanya, wajahnya berubah masam. “Ekh, iya ya… Anjir lah. Gimana cara supaya dia itu kena batunya. Sumpah, gue eneuk liat dia.”

“Iya, berandalan banget. Meresahkan,” ucap Anya sambil mengaduk minumannya.

Hari Minggu pagi, Kayla mengenakan pakaian olahraga dan berlari kecil di area lapangan bersama Revan.

Matahari baru naik, udara masih segar.

“Si Romi mana, ngga ikut?” tanya Kayla sambil mengatur napas.

“Belum bangun dia,” jawab Revan, ngos-ngosan tapi tetap menjaga ritme larinya.

“Jajan yuk. Udah berapa keliling. Cape, anjir,” Kayla mengeluh sambil menepuk perutnya.

“Ya ayok, bebas gue mah,” ucap Revan sambil nyengir.

Mereka pun duduk di rerumputan hijau, membeli cilok hangat dari pedagang yang lewat. Asap kuahnya mengepul di udara pagi.

“Van, si Salsa nanyain lo,” kata Kayla sambil mengunyah cilok.

Revan mengernyit. “Lah, dia rumahnya deket. Masa nanyain gue?”

Kayla menepuk bahunya dengan jahil. “Naksir lo, Van. Gebet aja. Cakep tuh.”

Revan langsung terdiam, matanya menerawang kosong.

“Kenapa lo, Van?” tanya Kayla heran.

Revan menghela napas panjang. “Gue ngga akan pacaran dulu, Kay. Mau fokus sekolah dulu. Takut gue kalo pacaran.”

Kayla menaikkan alisnya. “Lah, takut kenapa?”

Revan tersenyum kecil, wajahnya tulus. “Takut kalo gue ngga bisa jajanin pacar gue. Gue aja jajan ditraktir lo mulu. Ntar kalo gue udah kerja, baru deh gue bisa pacaran.”

Kayla hanya mendengus, lalu tersenyum tipis. “Ouh gitu ya. Hmm, ya udah. Nanti gue bilangin.”

Revan kaget, matanya membesar. “Ekh, jangan! Malu, anjir!”

Kayla ngakak sambil menepuk lututnya. “Haha, iya iya deh, Van. Panik amat lo.”

Senin siang, suasana sekolah heboh. Axel tidak masuk, kabarnya ia marah besar karena motor sportnya masih disita ayahnya.

Kayla sedang istirahat bersama gengnya ketika tiba-tiba byur! segelas jus jeruk disiramkan ke tubuhnya.

“Anjing! Apa-apaan ini?!” teriak Kayla berdiri, wajahnya penuh emosi.

Seorang cewek, Maira, berdiri di hadapannya dengan wajah merah padam. “Lo sering chatan, kan, sama Putra?!”

Kayla menyeka bajunya yang basah, menatap Maira dengan tatapan dingin. “Lah, emang kenapa? Salah?”

“Salah, anjing! Dia pacar gue! Dasar lonte!” bentak Maira penuh emosi.

Kayla langsung maju, matanya berkilat. “Lo bilang apa?!”

“Lonte!” ucap Maira lagi dengan nada penuh tekanan.

Kayla hilang kesabaran. Tangannya langsung menjambak rambut Maira kasar. “Jaga bacot lo, anjing!” teriaknya sambil menepuk mulut Maira keras-keras.

“Kay, udah Kay! Jangan gelut lagi!” Anya mencoba memisahkan mereka.

“Alah, kasih pelajaran aja biar tau rasa,” ucap Laras santai, malah mendukung.

Maira melawan. Ia memukul Kayla keras di bahu. Kayla membalas dengan tinju telak ke wajahnya.

Baku hantam pun pecah. Suasana kantin gaduh, siswa-siswa berkerumun, bersorak dan menjerit.

Putra datang berlari, kaget melihat kekacauan. “Ini kenapa?!” tanyanya panik.

Kayla yang wajahnya babak belur menunjuk ke arah Maira. “Cewek lo tuh, anjing! Tiba-tiba nyiram gue pake jus!”

Maira menangis sambil berteriak. “Lo gatel, brengsek! Ganggu pacar orang!”

Kayla terengah-engah, tapi masih bisa membalas. “Lah, yang duluan chat siapa? Baca dulu pesan, tai lo!”

Putra menoleh ke Maira dengan wajah kecewa. “Udah-udah! Gue yang chat dia. Kenapa, May?”

Maira terkejut, air matanya semakin deras. “Lo kenapa sih, Put? Gue masih pacar lo, loh!”

Putra menggeleng, suaranya dingin. “Kita udah putus, May. Jadi lupain gue.” Ia meraih tangan Kayla, membantu gadis itu berdiri.

“Mampus lo!” ucap Kayla sinis, menatap tajam ke arah Maira.

Putra membawa Kayla ke UKS.

Dengan hati-hati, ia membersihkan luka di wajah Kayla, ekspresinya penuh perhatian.

Tak lama, Anya muncul di pintu. “Kay, dipanggil BK,” ucapnya sambil tersenyum kaku.

Kayla menghela napas panjang, wajahnya penuh kekesalan.

“Udah, gue bantu,” kata Putra, meraih tangan Kayla, menemaninya berjalan ke ruang BK.

Di sana Kayla menjelaskan semua kejadian. Tapi tetap saja, pihak sekolah memanggil orang tuanya.

Saat keluar, Kayla menendang kerikil dengan kesal. “Akh, brengsek.”

“Sorry ya…” Putra menunduk, merasa bersalah.

“Ngga tau, akh. Gue lagi bete,” balas Kayla ketus, lalu masuk ke kelasnya dengan langkah berat.

1
Wida_Ast Jcy
Hahahha... pandai bangeet bersandiwara ya🤭🤭🤭
Wida_Ast Jcy
hahhaha... nantangi ya kay🤣🤣🤣
Shin Himawari
Asli seru! Cocok dibaca santai dan bikin nagih karena gaya bahasanya ringan tapi relate abis ama kisah anak SMA. semangat terus ya buat author 💪💪🤍
kim elly: makasih kakak 🥰
total 1 replies
mama Al
lah jadi salsa suka sama putra bukan Revan
kim elly: jadian dulu pas camping
total 3 replies
mama Al
putra ini kayak anak mami ya. merengek kalau kemauan gak sesuai ekspektasi. ga cocok gabung sama Axel keras dan kasar.
mama Al
Karena tidak terbiasa dengan putra.
Drezzlle
Ya udahlah cari cowok lain Sa
Drezzlle
mundur dari sekarang daripada sakit belakangan
sunflow
wah.. banyak yang melindungi nih.. 👍👍
Mutia Kim🍑
Makanya jgn asal nembak cewek😅
Mutia Kim🍑
Iya Kayla memang nggak suka, tpi nggak tahu isi hati Revan
sunflow
waduh... apa bakal perang dunia lagi ini? 😄😄
Shin Himawari
good sikaaaat Kayy 🤣🤣 dikira kita cewe jadi takut apaa
Shin Himawari
maksud mama baik Kay, eh tapi di usia Kayla juga aku pikirnya gini. Lu jual gue beli🤣 🤣
Shin Himawari: iyaa bener kak relate pasti di usia segitu🤣
total 2 replies
Rahma Rain
karya nya bagus.. gaya bahasa nya juga bagus. rekomendasi banget ini!!👍👍😲😲
kim elly: 😩😩bahasa anak-anak bandung parah kan ya
total 1 replies
Rahma Rain
kok jadi kompor nih??
Rahma Rain
untung aja kan Kayla nggak suka.
Rahma Rain
ini seriusan kelakuan anak SMA??
Rahma Rain
Kay.. lu mau jadi Mak comblang ini cerita nya 😂
rokhatii
aminnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!