NovelToon NovelToon
NIKAHI AKU, MAS OJEK!

NIKAHI AKU, MAS OJEK!

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Konglomerat berpura-pura miskin / Menyembunyikan Identitas / Cinta setelah menikah
Popularitas:582
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Bayangkan saja tiba tiba ada seorang wanita cantik lagi mabuk di tengah jalan sendirian, malam - malam dan menghentikan sebuah ojek yg lagi lewat? Lalu melamar mas ojek itu tanpa peduli latar belakangnya? "KAMU HARUS NIKAHI AKU, MAS OJEK!! POKOKNYA NIKAHI AKU ATAU AKU AKAN TERIAK JIKA KAMU AKAN MENCULIKKU!" ujar wanita itu. Apa yang dilakukan Mas Ojek itu ya ketika dilamar oleh wanita cantik yang sedang mabuk? Diterima atau tidak? Dan apakah wanita itu akan menyesal setelah sadar dari mabuknya jika ia sudah melamar Mas Ojek yang tidak ia kenal? Baca dan ikuti novel ini, sampai HAPPY ENDING ya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nikahi Aku, Mas Ojek!

Pria berambut putih itu menggunakan baju tidur keluar gerbang rumahnya.

"Aulia" panggilnya membuat fokus keramaian di depan rumah berfokus padanya.

"Papi" lirih Aulia.

Tak lama kemudian, ada wanita menggunakan dress rumahan ditambah jaket keluar menyusul sang suami.

"Aulia" panggilnya juga.

"Mami" lirih Aulia.

Beno yang tidak mengenal siapapun itu menjadi bingung sendiri.

"Kenapa aku masuk drama keluarga seperti ini?" batinya.

Aulia turun dari motor dan berjalan pelan mendekati orang tuanya.

Ada rasa menyesal dari dirinya yang belum bisa ia ungkapkan.

PLAK!

Tiba tiba tamparan di dapatkan oleh wanita mabuk yang mulai sadar itu. Tamparan dari ayahnya sendiri.

Membuat semuanya terkejut.

Aulia memegang pipinya.

"Mana pacar berandalmu itu hah? Kenapa kamu pulang dengan ojek?" tanya pria berambut putih itu marah.

Wanita disebelahnya hanya bisa memegang tangan sang suami agar tidak terlalu keras dengan putri bungsu mereka.

Tapi ia pun tidak bisa membela putrinya yang jelas jelas salah.

"Aku...dan dia..putus, pi" ucap Aulia gugup sambil menahan air matanya.

Ditampar pertama kali oleh ayahnya didepan orang lain membuatnya benar benar malu.

Untuknya rasa malu ini masih belum sepenuhnya. Ada rasa malu lebih lagi dalam dirinya yang tidak berani ia sampaikan.

Beno dan security yang ada disana masih tidak berani berbicara atau mengganggu amarah seorang ayah yang kecewa pada putrinya.

"SEKARANG PILIHANMU HANYA MENERIMA PERJODOHAN YANG TELAH PAPI TENTUKAN. TITIK!!" seru pria berambut putih itu.

"Mas agus, sabar. Hal ini bisa dibicarakan baik baik" ucap wanita disampingnya.

"AKU SUDAH TIDAK BISA BERSABAR! AKU MENYESAL TELAH MEMANJAKANNYA!" teriak ayah dari Aulia itu.

Beno mulai merasa kasihan dengan wanita yang ia antar itu tapi tidak ingin ikut campur. Ia pun turun dari motor dan berniat pamit kepada Aulia.

Setidaknya ia tau sopan santun.

"Permisi, tuan dan nyonya. Saya harus kembali bekerja keburu pagi dan saya kehilangan penumpang lain" ucapnya membuat fokus pandangan anak dan orang tuanya beralih kepada Beno.

"Maaf, nak. Apakah sudah dibayar ojeknya?" ucap ibu Aulia lembut.

"Tidak perlu, nyonya. Saya memang ingin mengantar putri anda pulang" sahut Beno.

Pria berambut putih kembali menatap tajam kearah putrinya yang hanya bisa menunduk dan menangis.

Ibu Aulia pun mengeluarkan selembar uang berwarna merah dari saku dressnya dan ia berikan kepada Beno.

"Terimalah. Terima kasih sudah mengantar putri kami pulang. Hati hati dijalan" ucap ibu Aulia ramah.

Namun Beno benar benar tidak menginginkannya uang itu, dikiranya mengambil kesempatan dalam kesempitan padahal memang ia sudah ikhlas jika tidak dibayar oleh penumpang mabuknya.

"Tidak perlu nyonya. Benar benar saya ikhlas mengantar putri anda. Baiklah, selamat istirahat. Saya pamit pergi dulu" sahut Beno lalu membalikkan tubuhnya dengan niat hendak kembali ke motornya.

Ibu Aulia pun tidak bisa berkata kata atau memaksa ojek yang telah mengantar anaknya.

Tapi belum juga berjalan, tangan Beno. dicekal oleh Aulia.

Beno pun menoleh kearah wanita yang terlihat sudah semakin sadar, dengan wajah merah karena tangisnya.

"Aku akan menikahi pria ini, papi mami. Aku tidak ingin dijodohkan atau menikah dengan pria yang papi pilihankan atau mantan kekasihku. Aku ingin menikahi mas ojek ini" ucap Aulia lantang.

Beno terpaku sama halnya dengan 2 security yang masih berdiri disana. Apalagi orang tua Aulia itu sendiri.

"Apa..apa yang kamu bilang? Kamu ingin menikahi ojek ini?" tanya pria berambut putih itu tak percaya.

"Aulia sayang. Terima saja perjodohan ini sayang...kamu tidak perlu menjadi seperti ini" tambah ibunya.

"Aku akan menikahi pria ini, mi. Aku tidak ingin dijodohkan dan aku ingin menikah dengan pilihanku sendiri" jawab Aulia.

Pria berambut putih pun sudah sangat marah dan kembali murka. Tangannya sudah terangkat untuk menampar sang putri tapi kali ini gagal karena Beno menjadi pahlawan kemalaman untuk Aulia.

Kasihan juga wanita ini ditampar terus oleh ayahnya karena menolak perjodohan.

"Tuan. Lebih baik jangan pakai kekerasan" tegur Beno.

Membuat pria berambut putih itu semakin kepanasan.

"KAMU TIDAK USAH IKUT CAMPUR! PERGI SANA DAN URUS URUSANMU SENDIRI!" teriak pria berambut putih itu sambil melepaskan tangannya dari cekalan ojek itu.

Beno pun melepaskan cekalan tangannya.

Semakin lama ia melihat Aulia, semakin kasihan juga malam malam begini diadili diluar rumah.

Tapi itu bukan urusannya. Ia harus segera pergi dari drama keluarga ini.

Lagi lagi Aulia menahan langkah kakinya. Malah sekarang ia memeluk Beno tanpa izin didepan orang tuanya.

Grep!

"What the f**k! Apa yang dia lakukan?" batin Beno seketika membeku.

Lalu ia mendengarkan bisikkan wanita itu.

"Please, tolong aku. Bawa aku pergi dari sini. Aku tidak bisa dinikahi orang lain. Aku minta tolong. Aku akan membayar mahal untuk bantuan mu ini" bisik Aulia.

Mendengar kalimat akhir wanita ini membuat Beno merasa sebagai pria bayaran.

Tapi tiba tiba ada perasaan menantang untuk menolong putri dari keluarga kaya yang belum ia kenal ini.

"Menolongnya bisa juga untuk mengetes apakah wanita ini memang ingin menikahi pria ojek sepertiku. Sekaya apa sampek dia bisa membayarku mahal. Dia cantik tapi ya meskipun agak liar. Tidak masalah lah, bisa aku taklukan" batin Beno.

"AULIA!!! KAMU JADI WANITA KURANG AJAR BEGINI!!" teriak pria berambut putih itu semakin murka.

"MULAI DETIK INI, JIKA KAMU TIDAK INGIN MENIKAHI PUTRA BUNGSU KELUARGA BAGASKARA, KAMU PERGILAH DARI RUMAH DAN JANGAN KEMBALI! TERSERAH KAMU MAU MENIKAH DENGAN SIAPA, AKU TIDAK PEDULI!" lanjutnya.

Beno kaget saat mendengar siapa yang akan dijodohkan dengan Aulia.

"Putra bungsu keluarga bagaskara? Aku dong" batin pria berprofesi ojek ini.

Ia pun menoleh kearah Aulia yang menatapnya dengan penuh harap, agar ditolong dari perjodohan ini.

"Astaga! Aku dijodohkan dengan wanita suka mabuk seperti ini" batin Beno tak percaya.

Tapi lagi lagi, ia merasa kasihan dengan wanita itu yang diamuk karena menolak perjodohan, meskipun juga adalah kesalahan Aulia yang lain yaitu pulang dalam keadaan mabuk dengan orang asing lagi.

"Sepertinya kita berjodoh" celetuk Beno membuat semuanya menoleh padanya.

"Apa maksudmu? Kamu bersedia menikahiku?" tanya Aulia ragu.

Beno yang memang sebelumnya memakai masker wajah, kini ia lepas dan menampakkan wajah aslinya.

Sangat tampan, berkulit putih, mulus dan terawat. Bukan seperti mas mas ojek biasanya. Sangat berbeda dengan wajah pejuang rupiah di bawah sinar matahari. Atau memang ojek ini kerjanya malam saja?

Pokoknya wajah Beno terlihat berbeda.

Ayah dan Ibu Aulia mengamati wajah ojek didepan mereka.

"Tidak asing, wajahmu tidak asing" lirih pria berambut putih itu.

Beno pun berjalan mendekat kearah ayah Aulia dan mengulurkan tangannya.

"Perkenalkan, tuan. Saya Adi Bagaskara, putra bungsu keluarga Bagaskara. Saya baru tau jika orang tua saya menjodohkan dengan putri anda" ucap pria itu dengan senyum sumringah.

Semua terkejut.

Aulia pun sangat terkejut ternyata pria yang ia hindari untuk nikahi malah muncul didepannya seperti ini dan malah ia ajak nikah.

"JANGAN MAIN MAIN KAMU! ADI BAGASKARA TIDAK SETAMPAN KAMU!!" seru ayah Aulia itu yang refleks jujur.

"Oalah pasti ayah dan ibu ngasih foto remajaku yang super gede dan culun. Mangkanya Aulia gak mau nikah sama aku" batin Beno menebak.

"Oh berarti anda berniat menikahkan putri anda dengan pria jelek ya? Hmmm.. jadi heran untuk apa anda terlihat sangat memaksa Aulia untuk menikahi putra dari keluarga Bagaskara? Pasti tentang uang" celetuk Beno.

"JANGAN NGAWUR DAN ASAL TUDUH! ORANG TUA TAU YANG TERBAIK UNTUK ANAKNYA!" teriak pria berambut putih itu.

Beno tersenyum smirk mendengarnya karena tau bahwa sikap Aulia saat ini karena telah dimanja oleh orang tua wanita itu.

"Mohon maaf, saya belum tau sebenarnya siapa wanita yang akan dijodohkan dengan saya, dari mana asalnya, dan bagaimana latar belakangnya. Tapi melihat sikap anda seperti ini, saya kira jika keluarga saya tau, mungkin mengurungkan niat untuk berbesan dengan keluarga anda" ucap Beno berani membuat ayah Aulia itu mulai sedikit meragukan siapa pria berjaket ojek didepannya.

Aulia masih terdiam sambil menatap pria yang mengaku putra bungsu keluarga Bagaskara itu.

Dua security pun saling berbisik.

"Waduh, drama keluarga Anggoro mulai nih. Ternyata jodohku tukang ojek" bisik salah satunya.

"Iya. Ternyata jodohku nyamar jadi tukang ojek, mas mas ojek" balas satunya.

Keduanya hanya sebagai pengamat dan pengawas situasi takut ada baku hantam diantara pemilik rumah dengan mas mas ojek yang mengantar putrinya.

1
Ana Akhwat
Mampir Thor..... awal cerita yang bagus, semangat yaa ditunggu update selanjutnya
Ana Akhwat: Sama sama
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!