NovelToon NovelToon
San Set For Anci

San Set For Anci

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:904
Nilai: 5
Nama Author: little ky

Anne Ciara atau Anci, harus merelakan semua kebahagiaannya karena harus bertunangan dengan cowok yang menjadi sumber luka dalam hidupnya. Tak ada pilihan selain menerima.
Namun suatu hari, seseorang mengulurkan tangannya untuk membantu Anci lepas dari Jerrel Sentosa, tunangannya.
Apakah Anci akan menyambut uluran tangan itu, atau Anci memilih tetep bersama tunangannya?

" Jadi cewek gue.. Lo bakalan terbebas dari Jerrel. " Sankara Pradipta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little ky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SSFA 2

Nikmatilah masa muda mu, sebelum kau menyesal di masa tua mu....

Kalimat ini, sangat ingin seorang gadis wujudkan dalam hidupnya. Sayangnya, kenyataan terkadang tidak selaras dengan keinginan dalam hidup ini. Hidup kadang terlalu kejam untuk beberapa orang dan salah satunya untuk gadis ini.

Anne Ciara Setyabudi, atau biasa dipanggil Anci, selalu memimpikan jika hidup yang dia jalani akan indah. Dimana Anci bisa memutuskan jalan hidupnya sesuai dengan apa yang dia inginkan. Hidup bahagia bersama keluarga kecilnya, sederhana namun penuh dengan suka cita.

Harapan yang tidak muluk-muluk disaat yang lain ingin hidup bergelimang harta tapi bagi Anci, asalkan ada ayah dan ibunya serta si bungsu Terry, semua itu lebih dari cukup. Harta bisa dicari, tapi mewujudkan keluarga yang harmonis dan bahagia amatlah sulit di masa ini.

Hidup Anci awalnya berjalan sangat lancar, dimana ayahnya bekerja sebagai direktur keuangan di sebuah perusahaan besar di ibukota. Ibunya juga merupakan pengusaha restoran Italia yang sudah memiliki beberapa cabang yang tersebar di pulau Jawa.

Meski sang adik, Terry Setyabudi harus menjalani pengobatan untuk penyakit jantung bawaannya, semua itu tidak membuat hidup Anci kacau. Kedua orang tuanya, bahu membahu menyekolahkan Anci di sekolah favorit di ibukota sembari membiayai pengobatan adiknya. Semua bisa diusahakan, asalkan kerja sama dan komunikasi diterapkan.

Namun sayangnya hari-hari bahagia Anci harus berakhir saat tiba-tiba saja ayahnya ditangkap karena kasus korupsi. Sungguh sangat tidak masuk akal, untuk seorang Dennis Setyabudi melakukan tindakan tercela seperti itu. Tapi nyatanya, ayah Anci tetap ditangkap dan dipenjara.

Sejak saat itu, usaha restoran Renjana, ibu Anci mengalami penurunan drastis karena dampak ditangkapnya Dennis. Semua itu berpengaruh pada kondisi ekonomi keluarga Setyabudi dan imbasnya pada biaya pengobatan Terry.

Jana, panggilan akrab ibu Anci, harus putar otak sampai menggadaikan dan bahkan menjual restoran miliknya demi mengatasi masalah keuangan mereka tapi pada akhirnya, usaha Jana tetap tidak bisa memulihkan kondisi keuangan mereka dan justru mengakibatkan hutang keluarga Setyabudi menumpuk sampai dimana Jana tidak lagi mampu membayarnya.

Disaat titik terendah keluarga Setyabudi, munculah seorang pahlawan yang menawarkan bantuan untuk keluarga Setyabudi. Anci dan keluarganya begitu berterima kasih pada orang-orang yang telah menolong mereka ini hingga akhirnya Anci tahu alasan dibalik bantuan mereka.

Pada akhirnya, Anci harus menggadaikan hidupnya, merelakan kebahagiaannya demi agar Jana dan Terry tidak mengalami hal serupa dengan Dennis. Anci, harus menyerahkan jiwanya kepada iblis, dan Anci tahu sampai kapanpun dia tidak akan bisa lepas dari iblis ini.

" Lo nggak usah ganjen sama kating atau MaBa cowok disini!! Sekali gue tahu lo cari perhatian, habis lo ditangan gue. "

Anci memejamkan matanya jengah. Selalu dan selalu, Kata-kata penuh ancaman keluar dari mulut cowok didepannya ini.

" Iya, kak.. Nggak akan aku begitu. " Anci mencoba meyakinkan meski sebenarnya dia sudah sangat lelah menghadapi segala drama yang diciptakan cowok di depannya ini yang sialnya adalah tunangannya sendiri.

" Mata-mata gue disini banyak.. Jadi jangan coba-coba lo bohongin gue.. Inget Anci.. lo punya gue.. " Anci mengangguk. Apapun akan dia iyakan asalkan cowok yang jadi tunangannya ini lekas pergi dan tidak merecoki dirinya lagi.

Sumpah, kalau boleh jujur Anci sudah lelah. Lelah dengan semuanya, terutama lelah saat menghadapi Jerrel Arkana Sentosa yang merupakan tunangannya sejak dia duduk di bangku kelas XI.

Jerrel itu cowok yang kasar, bukan hanya mulut tapi juga sikapnya. Sangat cocok sekali jika Anci menyebut sosok Jerrel ini sebagai iblis karena memang begitu kelakuannya.

Cowok paling egois yang pernah Anci temui, paling arogan, paling breng***, dan paling terburuk sepanjang masa. Anci benci Jerrel, tapi Anci tidak bisa berbuat apapun dan hanya bisa menerima semua perlakuan Jerrel padanya. Baik perlakuan manis ataupun kasar.

Anci bahkan sempat berpikir untuk mengakhiri hidupnya, agar bisa terbebas dari seorang Jerrel ini. Tapi meskipun begitu, Anci tahu betul bahwa kematiannya tidak akan membuat Jerrel berhenti menjadi iblis. Bisa-bisa ibu dan adiknya yang menanggung akibatnya.

" Aku ngerti, kak.. Udah ya, aku musti balik. Kalau telat, nanti aku bisa dihukum sama kating. Ini hari pertama aku di kampus ini, jadi please.... kerja samanya ya, kak.. " Anci sampai mengemis pengertian Jerrel yang tadi tiba-tiba saja datang menarik dirinya pergi padahal saat itu kating kelompoknya tengah menjelaskan tugas sebagai mahasiswa baru.

" Gue anter lo balik. " tanpa persetujuan, Jerrel langsung menarik tangan Anci kembali ke tempat kelompoknya berada.

Apa Anci bisa menolak?

Tentu saja tidak..

Padahal sejujurnya Anci tidak ingin ada yang tahu jika dia adalah tunangan Jerrel yang merupakan cucu pemilik kampus ini.

sungguh Anci lelah menghadapi orang-orang yang bermuka dua yang mencoba mendekatinya demi bisa meraih keuntungan darinya yang merupakan tunangan cucu pemilik kampus. Anci ingin perjalanan masa kuliahnya tenang dan damai tapi sepertinya semesta tidak mendukungnya dengan menghadirkan Jerrel dalam hidupnya.

" Jangan sampai gue denger lo-lo semua ngerjain tunangan gue.. Kalau gue tahu, abis lo semua sama gue. " Jerrel menunjuk satu per satu kating yang mendampingi kelompok Anci.

" Tenang aja, Rel.. Tunangan lo aman sama kita-kita. " Jerrel mengangguk puas.

Setelah memperingati kating kelompok Anci, Jerrel kembali menghampiri Anci, " Inget pesen gue.. awas kalau lo macem-macem. "

Cup..

dikecupnya dahi Anci sebelum pergi dari sana.

Sumpah Anci malu setengah mati plus kesal. Jerrel sungguh tidak tahu malu mencium dahinya didepan banyak mahasiswa disini. Anci sampai menunduk dalam tidak berani menatap mahasiswa yang kini menyoraki dirinya.

' Jerrel kampret.. ' maki Anci dalam hati.

*****

Berdiri dipinggir lapangan dan menyaksikan kejadian Jerrel yang mencium kening Anci, tangan orang ini terkepal erat di dalam saku. Mencoba mengais sedikit kesabaran yang hampir tidak dia miliki agar jangan sampai mendatangi Jerrel dan menghajar cowok itu.

Matanya menatap tajam ke arah depan, rahangnya mengeras, raut wajahnya sudah mirip seperti seseorang yang ingin menelan hidup-hidup musuhnya hingga akhirnya.

BRAAKKK

Kaki jenjangnya menendang tempat sampah yang tidak bersalah didepannya. Lalu kemudian pergi begitu saja tanpa kata, meninggalkan pinggir lapangan.

" Bahaya.. Jelas ini bahaya.. Bisa-bisa kampus ini dibakar habis nih.. " celetuk seseorang yang menyaksikan aksi temannya yang tengah emosi.

Sungguh kalau bisa, jangan pernah memancing kemarahan orang ini atau akan selalu berakhir menyedihkan. Orang ini sangat tahu cara membuat lawannya menderita sampai memilih untuk mengakhiri hidupnya.

" Untung nama belakang lo Sentosa, Rel.. Kalau nama belakang lo Mahmudin sumpah dah sekarang juga gua yakin remuk lo.. "

" Tungguin lah.. Masa gue ditinggal sih.. " lekas dia berlari mengejar teman-temannya yang sudah lebih dulu menuju kantin.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!