San Set For Anci
Sorakan cewek-cewek mahasiswi kampus swasta ternama SAVOIR, menggema memenuhi sudut lorong saat THE BETTER melewati mereka.
THE BETTER
Nama yang para mahasiswi Savoir sematkan untuk menyebut tujuh pemuda yang memiliki ketampanan, latar belakang keluarga dan kekayaan yang diluar nulur. Bisa dikatakan, mereka adalah putra-putra dari orang yang berpengaruh di negara ini.
THE BETTER
Diketuai oleh Sankara Pradipta, yang merupakan putra kandung Gemma Pradipta dan Ethena Black. Semua menyebut San, panggilan akrab Sankara sebagai ketua The Better, karena San memiliki bibit, bebet, dan bobot lebih unggul daripada anggota The Better lainnya.
San terkenal pendiam, tidak suka keramaian, meski keberadaannya selalu saja memancing keramaian, sikapnya tegas dan yang paling membuat para cewek di kampus ini mengidolakan San adalah karena cowok ini terpantau masih jomblo.
Tak ada satupun yang pernah memergoki San berkencan dengan cewek, selama San kuliah di Savoir. Bahkan sejak tahun pertama, hingga kini San ada di tingkat mahasiswa akhir, tak pernah sekalipun dia jalan dan dekat dengan cewek lain.
Jelas semua cewek-cewek di kampus ini mengidolakan cowok green flag tapi mode red flag ini.
" Widih.. Pesona bos makin hari makin gacor aja nih. " celetuk Pandu, salah satu playboy diantara anggota The Better. Julukannya Playboy cap karung.
" Jelas lah bro.. Kalau nggak tertarik sama si bos, matanya perlu diperiksa tuh. " Bagas membenarkan ucapan Pandu. Pesona San memang tidak ada tandingannya.
Lalu San, apakah dia peduli dengan semua itu?
Tentu saja tidak, karena bagi San ada yang saat ini jauh lebih penting dibanding semua hal yang ada disekitarnya. Seseorang yang tengah berada di tengah lautan mahasiswa baru yang tengah menjalani OSPEK tak jauh dari posisinya berada.
Tatapan San mengunci satu titik, yang selama beberapa bulan belakangan ini telah mengusik hidupnya. San tatap terus, seperti seekor elang yang mengintai mangsanya.
" Oh ya.. Gue denger-denger tunangan Jerrel kuliah disini ya? " Bintang kali ini angkat bicara. Gosip tentang ini sudah menggaung selama beberapa hari belakangan.
" Yoiii.. Makanya tuh cowok ngilang, pasti ngintilin tunangannya. " jawab Dendi yang hafal betul kelakuan sahabat karibnya itu.
" Cantik banget emang? Sampai segala tuh buaya cap kadal buntung ngintilin lagi. Takut bener tunangannya diambil orang. " semuanya tertawa karena ucapan Pandu, lain dengan San yang acuh.
" Bukan lagi cantik, bro.. Udah kek bidadari turun dari kahyangan lo tahu. Beruntung bener Jerrel dapat tuh cewek. Sayang aja kelakuan bejatnya kagak sembuh, padahal tunangan spek dewi-dewi. " hiperbola sekali Dendi mengatakannya, meski memang nyatanya benar, tunangan Jerrel memang secantik itu.
" Jadi penasaran gue.. Ntar kita suruh deh Jerrel kenalin. Masa iya, sahabatan ma kita lama bener kita kagak boleh kenalan sama tunangannya. " protes Bagas yang beneran penasaran.
" Takut diembat Pandu tuh.. Makanya Jerrel kekepin. " Dendi tunjuk si Pandu yang malah tertawa bangga.
" Tapi emang bener sih. Kalau Jerrel kagak mau sama tunangannya, gue siap kali gantiin. " Dendi cengengesan.
BRAKK!!
San tiba-tiba saja menendang tempat sampah sampai terpelanting jauh. Tentu saja anggota The Better lainnya terkejut bukan main.
" EH COPOT.. COPOT.. NGAPA LAH BOS?? " Bagas sampai latah saking kagetnya.
" Dih.. Malah ngacir tuh si bos. Ngapain juga sih tendang nih tempat sampah? Aneh bener. " gerutu Bintang yang langsung membenarkan posisi tempat sampah tadi.
Dalam batin Aldo sudah komat-kamit, ' Tempat sampah yang ditendang, jantung gue yang melayang. Duh si bos, napa lah mulut si Dendi pakai didengerin. ' Aldo yang tahu alasan dibalik insiden tempat sampah itu hanya bisa menahan nafas gugup.
" Dah lah.. Kali aja mood bos lagi jelek. Mau ke kantin kan? Cuzz dah. " Aldo alihkan perhatian sahabat-sahabatnya agar tak terlalu memikirkan ulah San barusan.
*****
Hari ini cuacanya cukup terik. Para mahasiswa baru yang tengah mendengarkan pidato dari Rektor Kampus Savoir, sudah banyak yang merasa tak nyaman saking panasnya. Padahal acara OSPEK baru pembukaan.
Memang sih banyak pepohonan rindang di lapangan tempat mereka berkumpul, tapi tetap saja rasanya sangat panas karena matahari bersinar sangat terang. Belum lagi atribut OSPEK yang para mahasiswa baru ini pakai, bikin tambah repot dan panas.
" Oh God.. Ini kok panas banget. Mana pak rektor pidato kok panjang banget kek nostalgia kisah cinta bapak emak gue.. Dari tadi kagak kelar-kelar dah. " gerutu gadis berpapan nama ' Cynthia Jomblo.
" Hihihi.. Sepanjang apa nostalgia kisah cinta bapak emak lo, Cyn? " gadis berpapan nama ' Intan Gemoy ' cekikikan.
Masih ada seorang gadis lagi, teman Cynthia dan Intan yang ikut terkekeh meski sebenarnya dia coba untuk menahan diri agar tidak kelepasan ngakak di tempat.
Intan dan Cynthia, kalau udah disatuin jelas pasti perut bakal kram karena ketawa. Ada saja celetukan mereka berdua yang selalu menguji ketahanan rahang.
" Udah deh lo berdua. Nggak lucu tahu, pas pak rektor lagi pidato kita malah ketawa. Ntar kalau kelihatan kating, bisa kena hukuman lho. " tegur gadis dengan papan nama bertuliskan ' Anci love Jerrel.
Bukannya makin tenang, Intan dan Cynthia justru makin cekikikan saat kembali membaca nama yang dituliskan oleh Anci di papan namanya.
" Sumpah deh, Ci.. Lo kagak jijik sama nama lo itu? Gue aja geli tahu tiap kali baca. " sempat-sempatnya Intan mengejek Anci disela tawanya.
" Ck.. Udah deh, nggak usah ngomongin papan nama gue. Kalau nggak inget gue masih sayang nyawa, udah gue buang trus gue injek-injek deh ini papan nama. " kesal Anci terlihat jelas di wajahnya.
Sungguh sial nasibnya saat Jerrel, cowok yang menjadi tunangannya itu mengide membuatkan papan nama yang memang diminta khusus oleh kating untuk mendeskripsikan diri.
Intan memilih kata GEMOY untuk mendeskripsikan yang memang postur tubuhnya itu bulat kek bola voli. Mana tinggi Intan tak seberapa, makanya dia pilih kata Gemoy untuk mendeskripsikan dirinya.
Cynthia sendiri memilih kata JOMBLO, ya karena memang dia jomblo abadi. Alias dia tidak pernah berkencan dengan siapapun selama ini. Orang tua Cynthia terlalu ketat dalam pengawasan terhadap anak perempuannya jadilah Cynthia masih jomblo sampai masuk bangku kuliahan.
Sedangkan Anci harus terpaksa menerima kata LOVE JERREL untuk mendeskripsikan dirinya. Padahal kalau boleh jujur, mana ada cinta-cintaan sih. Toh Anci dengan Jerrel bertunangan karena ada sesuatu yang tidak bisa Anci bebas bicarakan.
" Aneh tahu tunangan lo. Coba deh, dari sekian banyaknya kata, kenapa musti itu yang dipilih? " sempat mencoba menghentikan tawanya, namun usahanya gagal. Jadilah Cynthia kembali tertawa.
" Mana gue tahu.. Gila emang tuh orang, pas buat kemarin keknya obatnya abis dah. " Anci malu sekali, begitu masuk. ke area kampus, sudah banyak yang menyorakinya.
padahal Anci ingin dunia perkuliahannya damai, aman dan sejahtera tanpa adanya intervensi dari Jerrel. Sayangnya cowok sinting bin gendeng yang sialnya tunangan Anci itu sudah membuat gebrakan di hari pertama Anci kuliah.
Apalah yang perlu dibanggakan Anci sebagai tunangan Jerrel?
Hubungan mereka, tidak seindah dan seromantis itu untuk menjadi konsumsi publik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments