NovelToon NovelToon
THE MAFIA BRIDE 2

THE MAFIA BRIDE 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Poligami / Mafia / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Tamat
Popularitas:6.1M
Nilai: 5
Nama Author: Wina

Supaya tidak bingung, alangkah baiknya membaca The Mafia Bride 1.


Siena gadis berusia 20 tahun harus merelakan suaminya untuk wanita lain dan takdir mempertemukannya dengan Kenzi. Seorang pria dingin dan kejam membawa Siena ke dalam hidupnya. Perjalanan panjang, lika liku kehidupan dan bayang bayang kematian mengiringi perjalanan hidupnya. Hingga takdir memisahkannya dari Kenzi dan kedua putranya.

Dapatkah mereka bersatu kembali menjadi keluarga yang utuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Who is my father

Minggu pagi.

Seorang gadis berdiri memasang kuda kuda, kakinya di buka lebar lebar. Kedua tangan ia sejajarkan di pinggangnya. Mata terpejam menarik napas dalam dalam lalu ia hembuskan perlahan. Ia fokus pada latihannya, tapi telinganya mampu mendengar pergerakan yang halus. Dengan sigap ia memutar tubuhnya, tangan kiri menangkis serangan mendadak dari arah belakang.

"Tap!" matanya terbuka lebar melihat seorang wanita berumur namun masih segar bugar, matanya sipit tertawa lebar.

"Bagus," ucapnya lalu menarik tangannya kembali, namun detik berikutnya kaki kanannya ia putar menerjang perut gadis remaja itu.

"Hap!"

"Bukk!! gadis remaja itu terjungkal lalu ambruk di tanah.

" Awww, sakit Nek!" pekiknya sambil mengusap bokongnya sendiri.

"Hahahaha! wanita tua itu tertawa terbahak bahak berhasil mengelabui gadis remaja itu.

" Sial! Nenek tua tidak tahu diri," gerutu gadis itu pelan. Namun bisa terdengar jelas oleh wanita yang langsung menjewer kuping si gadis.

"Kau bilang apa? cucu kurang ajar!" serunya.

"Ampun Nek, ampun!"

"Angel, kalau kau lemah. Bagaimana kau bisa melawan teman teman sekolahmu yang sering membulymu?" ucap si wanita itu menurunkan tangannya.

"Iya Nenek bawel," sungut Angel mengusap usap kupingnya yang merah.

"Sekarang kau perhatikan di sana!" tunjuk wanita itu pada deretan botol kosong di depan mereka. "Sekarang hancurkan botol itu tepat sasaran."

Angel menganggukkan kepalanya, ia mengambil senjata api di tangan wanita itu. Lalu mengarahkan senjata api pada botol botol yang berjajar. Matanya yang kanan memicing mengincar botol itu supaya tepat sasaran.

"Dor!

"Dor!

"Dor!

Satu persatu botol itu hancur tanpa sisa. Angel tersenyum, bibirnya ia majukan meniup ujung senjata api.

"Fuhh!!

" Plok Plok Plok!!"

"Bagus Nak, sekarang kau istirahat dulu. Nanti kau lanjutkan lagi latihan menembakmu. Selagi kau libur sekolah, aku hendak pergi ke suatu tempat. Kau di rumah jaga Ibumu." Wanita itu menepuk pundak Angel sesaat, ia bangga pada gadis itu, mudah untuk memahami apapun yang di ajarkannya. Sejak bayi, ia yang merawat dan membesarkan penuh dengan rasa sayang.

"Nyonya Laura!" Laura menoleh ke belakang, nampak seorang pria sedang berjalan mendekatinya.

"Yuan."

"Mobil sudah di siapkan Nyonya. Kita berangkat sekarang." Yuan membungkukkan badannya sesaat.

"Baik." Laura melangkahkan kakinya sejajar dengan Yuan meninggalkan Angel.

"Nenek, sok sibuk," ucapnya pelan. Lalu gadis itu melangkahkan kakinya menuju rumah.

Setiap kali bangun tidur atau sepulang sekolah maupun bermain dan latihan. Yang pertama kali gadis itu masuki adalah ruangan Ibunya. Meski sudah 17 tahun, sejak melahirkan. Ibunya berhasil meraih kesadarannya. Namun sayang, wanita itu tidak mampu melakukan apa apa selain duduk di kursi roda. Bahkan ia tidak pernah bersuara sama sekali sejak 17 tahun lalu.

"Ibu.." gumam Angel berdiri di ambang pintu menatap Ibunya yang duduk di kursi roda dengan tatapan kosong tak berjiwa lagi.

Meski Laura menceritakan kalau dia itu Ibunya, namun Angel tidak pernah mendengar wanita itu menyebut namanya atau membelai manja dirinya. Perlahan gadis itu berjalan mendekati wanita itu dan jongkok di hadapannya. Tangannya menggenggam erat wanita itu tanpa melihat ke arah Angel.

"Ibu." Angel menundukkan kepalanya sesaat, tersenyum tipis. Kembali ia tengadahkan wajahnya menatap wanita itu.

"Aku tidak tahu di mana Ayah, Nenek tidak pernah tahu. Aku juga tidak tahu, apa yang telah menimpamu Ibu." Angela kembali menundukkan kepala cukup lama dengan terus menggenggam tangan wanita itu.

Sebagai anak remaja, kadang ia iri melihat anak anak seumurannya berjalan bersama, menikmati waktu libur bersama orang tuanya. Tapi tidak bagi Angela, ia tidak tahu siapa ayahnya, mengapa Ibunya seperti itu. Namun ia tidak pernah merutuki ketidakberuntungannya. Gadis itu dengan penuh kasih sayang setiap ada waktu luang akan selalu bermain dan mengajak ibunya bicara meski tidak ada respon sama sekali.

Angela kembali tengadahkan wajahnya menatap dalam wanita itu. "Apapun yang terjadi padamu, aku tahu pasti sulit. Sadarlah Ibu, aku ingin tahu seperti apa wajah Ayahku, apakah dia pria hebat?" ucapnya tersenyum menatapnya. "Apakah dia masih hidup?"

Angel menghela napas panjang, lalu ia berdiri dan mengecup kening wanita itu cukup lama. "Aku sayang Ibu, sangat menyayangimu."

Gadis itu kembali berdiri tegap, menatap wajah Ibunya yang hanya diam. Perlahan kakinya melangkah menuju pintu kamar. Di ambang pintu ia berhenti dan menoleh ke arah Ibunya. Tangannya menyeka air mata di sudut matanya, lalu menundukkan kepala sesaat.

"Ibu, apa yang sebenarnya terjadi padamu."

***

Sore.

Angel duduk di kursi meja makan, menatap makanan yang sudah tersaji, lalu beralih menatap Ibunya yang diam menatap kosong, entah apa yang di lihatnya.

"Makanlah.." Laura duduk di kursi, lalu menyodorkan mangkok kecil berisi nasi ke hadapan Angel.

Gadis itu mengalihkan pandangannya pada Laura yang diam menatap wanita itu.

"Nek, boleh aku bertanya?"

Laura mengalihkan pandangannya, menarik napas dalam. "Tanyakanlah."

"Siapa nama Ibuku?" tanya Angel.

17 tahun berlalu, namun ia tidak pernah tahu siapa nama Ibunya. Tiap kali ia bertanya pada Laura. Jawabannya selalu sama, 'tunggu usiamu dewasa'

"Nanti kalau kau-?"

"Aku sudah dewasa, Nek." Potong Angel.

Angel berdiri, lalu berpindah tempat. Duduk di sebelah Laura. "Kau Nenekku, tapi mengapa semua kau sembunyikan dariku." Angel memegang tangan Laura, menatap wanita tua itu penuh harap.

"Aku bukan Nenekmu."

"Maksudmu?" tanya Angel belum mengerti.

Laura berdiri, lalu ia berjalan mendekati sebuah lemari yang selalu di kuncinya. Lalu ia membuka lemari itu, mengambil sebuah kotak berukuran sedang.

Laura kembali duduk di sebelah Angel, meletakkan kotak itu di atas meja.

"Hanya ini yang kupunya saat aku membantu Ibumu melahirkanmu." Laura membuka kotak itu, mengeluarkan baju terakhir yang di gunakan Ibunya Angel sewaktu hendak bunuh diri di atas jembatan.

"Dan ini, sebuah sapu tangan yang tertulis nama Siena." Laura memberikan saputangan itu pada Angel. "Selebihnya aku tidak tahu apa apa." Laura menundukkan kepalanya.

" Siena.." Angel membaca sebuah tulisan yang tertera di saputangan berwarna putih itu. "Nama yang cantik, pasti wajahmu juga cantik sewaktu muda." Angela berdiri, mendekati Siena yang sama sekali tidak ada perubahan sejak 17 tahun yang lalu. Angel memeluk erat Siena dari belakang.

"Aku tidak tahu apa yang telah menimpamu, Ibu. Tapi percayalah, aku akan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Di mana Ayah, siapa Ayah. Aku berjanji akan mencari tahunya." Angela tersenyum getir, ia mencium puncak kepala Siena dengan dalam.

"Maafkan aku, Angel. Kau masih terlalu muda untuk mengetahui ini semua. Suatu hari nanti, aku akan mengatakannya padamu," ucap Laura dalam hati. Selama ia merawat bayi Siena, selama itupula ia mencari tahu tentang Siena. Dan kebenaran yang Laura dapatkan, membuat wanita itu geram. Dan dia mengajari Angel bela diri dan mahir menggunakan senjata api. Untuk membalaskan semua perbuatan mereka terhadap Siena.

1
Joel Natan Tarigan
keren bgt...yg udah tamat...
Tita Amelia
bgus bgt ceritanya thor dr awal smpai akhir season 3 psti ga kalah bgus klo d filmkn psti kereeen abis
Tita Amelia
Luar biasa
R.A
MAKSUD KAMU APA WINA (AUTOR NOVEL INI)??? BAYAR !!! JANGAN HANYA BISA JANJI, JANGAN KABUR. BAYAR!!!! INGAT WINA AKU ITU CUMAN MAU MINTA UANG KU, BUKAN UANG KAMU.. BAYAR!!!!
Linda Ratumbuisang
ceritanya seru abis...penasaran mau lanjut baca mafia bride yg ke 3 tpi kok ndak bisa di buka ya thor...🤩
Rina Susilowati
salut aku dengan novel mu thor kalimat kalimat yg disanikan bagiku begutu menakjubkan. sehingga dapat mengubah suasana hati bertubi yubi. senang, sedih, syahdu dan menonjolkan pentingnya seorng ibu ... sungguh luar biasa
inerz
capek terus terusan gak ada bahagianya
Afri Widiasih
sebenernya bagus ceritanya,tp terlalu di putar2 alur ceritanya
Rianti Karmila
aq bru ingat thorr joe itu orang keprcayaan siena..
aq slah dtu reders yg hoby membca novel tentang mafia tpi kli ini aq bru menemuka kisah mafia yg tak pernah membosankan untuk di bca krna alur dan crtanya sngat bgus dan ke'ren.. smgantt dan trus brkarya author ku syank ummaccc😘
......: mafia bride 3 juga sudah ada kakak.
total 1 replies
Riya Azza
bagus angela biar tuh keguguran bayinya..dan kau kenzi..!!! ah..speechless aku..
Riya Azza
gereget aku gereget banget..sumpah pengen tak bejek2 tuh orang..tega banget..sakit hati aku..
Ay
love love bgt sama ceritanya
Yuyun Yuliani
lama sudah aku menanti sepasang sejoli keren ini siena and kenzooo.... dimasa jaya nyaa yg penuh dng perjuangan mempertahan kan ataupun melepaskan sesuatu yg sudah melekat pada kel nya...... epose2 nya menegangkan, penuh dng misteri dan juga penuh derai airmata..... aku sukaaa banget... wellcomeback wina..... aku penggemar mu😘😘
arfan
up
Kartini Rotua Situmorang
typo dikurangi
Kartini Rotua Situmorang
wehhh
Dewi Nurlela
siapa si Joe ini,tp keren thor
Dewi Nurlela
siapa ayahnya zidan
Dewi Nurlela
satu persatu keluarga genzo ditemukan,semoga mereka berkumpul kembali
Dewi Nurlela
syukurlah aranza ga seperti bapaknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!