bahagia ketika mendapatkan Uang banyak, pura-pura polos dan menyamar menjadi manusia biasa, tinggal di jalan yang sangat sepi di bawah kaki gunung.
namun siapa sangka di balik semua itu ternyata semuanya hanyalah Acting semata yang sedang di lakukannya karena dia merasa gabut, sebab berdiri sendiri di puncak kekuatan tanpa adanya musuh yang bisa menandinginya. semua yang dia lakukan hanyalah Acting.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siluman babi
Waktu berjalan dengan sangat cepat, tidak terasa berminggu minggu telah terlewati, selama berminggu minggu itu bambang hampir setiap hari mampir ke toko barang antik Arjuna sekedar untuk berbincang bincang. urusan bambang juga telah selesai, putrinya yang berusia 6 tahun juga sudah sembuh berkat liontin pemberian Arjuna.
dari obrolannya dengan arjuna bambang langsung mengetahui sebenarnya Arjuna adalah sosok Tuan sakti yang sedang ingin menjalani kehidupan menjadi manusia biasa.
pagi hari ini bambang tidak mampir ke toko barang antik Arjuna, Alhasil pada saat ini hanya ada Arjuna di dalam tokonya, Arjuna menghela nafas bosan sekarang sambil memandangi barang barang aneh peninggalan kakeknya.
Ya, semua benda benda aneh dan bahkan toko barang antik ini adalah peninggalan kakeknya Arjuna.
Sebagai seorang cucu yang berbakti, dia berkewajiban untuk meneruskan usaha ini, ya meskipun usaha ini adalah usaha yang sangat tidak strategis dan hanya sedikit menghasilkan uang.
Bagaimana tidak? Orang mana yang ingin membeli boneka aneh dengan pisau di tangannya? Atau ingin membeli topeng dengan rupa yang sangat menyeramkan? hanya orang aneh yang mau membeli barang barang ini.
Ya meskipun seperti ini tetapi Arjuna masih mau meneruskan usaha toko barang antik sebagai baktinya meneruskan usaha kakeknya yang sudah tiada.
Untuk kedua orang tua Arjuna? Kedua orang tua arjuna baik ibu maupun ayahnya sudah memiliki keluarga masing-masing, bisa di bilang Arjuna adalah anak broken home, kedua orang tuannya cerai dan sudah memiliki keluarga masing-masing, arjuna sendiri kecewa akan hal itu dan tidak mau tinggal baik bersama keluarga ayahnya maupun ibunya, dia memilih tinggal bersama dengan kakeknya atau ayah dari ibunya.
Setelah kakeknya meninggal, ya begini nasib Arjuna dia yang harus meneruskan usaha toko barang antik ini.
"Aku sangat bosan..." ucap Arjuna sambil menghela nafas panjang, "apakah sebaiknya aku berburu saja?"
Jalan locari terletak di bawah kaki pegunungan putri tidur, lokasinya sangat dekat dengan hutan belantara yang sangat luas.
Keseharian Arjuna memang seperti ini, toko barang antik ini sangat sepi kalau dia merasa bosan terkadang dia bermain di hutan maupun pegunungan ini untuk mengusir rasa bosannya. Entah itu hanya untuk berlibur atau berburu.
Arjuna melirik ke arah sebuah busur kayu yang tergantung di dinding, di sampingnya ada sebuah tabung yang penuh dengan anak panah bambu.
Arjuna tersenyum dengan cepat dia mengambil busur panah dan tabung itu, dengan cepat dia menutup tokonya dan segera berjalan kaki menuju ke hutan yang tidak jauh dari tokonya.
Arjuna ini memiliki sebuah rahasia kecil, di mana dia pernah menemukan air terjun rahasia yang tidak pernah di jamah oleh orang lain, selama ini kalau Arjuna merasa bosan dia akan menuju ke air terjun itu.
***
Sementara itu ada tiga orang yang terdiri dari dua orang dan satu laki laki yang terlihat berpakaian rapih dan berjalan di tengah hutan belantara pegunungan putri tidur ini.
Pria bernama sujono berlutut sambil meraih tanah dan mengenggamnya. Sejono kemudian mengendus tanah itu sambil merapalkan mantra khusus.
"Aku yakin sekali siluman babi itu tidak jauh dari tempat ini, kita bisa memburunya dengan cepat!"
"Benar kita bisa membunuhnya saat ini, dengan begitu siluman babi itu tidak akan menyerang warga biasa!" Ucap Niken satu satunya wanita yang ada di kelompok ini.
Sunarto menambahkan, "mari kita berangkat, jangan sampai kita terlambat dan siluman babi itu berhasil menjadi raja siluman babi!"
Niken dan sujono menganggukan kepalanya dan langsung menghilang secara misterius dari tempat ini seolah di telan oleh udara tipis.
***
Hari telah sore, matahari telah tenggelam, kini Arjuna sudah berada di air terjun kecil yang masih belum terjamah manusia, ini adalah air terjun rahasiannya.
Dalam perjalanannya Arjuna secara tidak sengaja menemukan ayam hutan dan saat ini adalah waktu yang tepat untuk menyantapnya.
Ketika Arjuna sedang sibuk menyiapkan makan malamnya, apa yang tidak Arjuna ketahui, seorang pria dengan perut buncit dan tubuh gempal sedang menatapnya dari kejauhan.
Manusia ini bukanlah manusia biasa, sebab kepala manusia ini adalah kepala babi.
Siluman babi ini terlihat meneteskan air liurnya ketika memandangi Arjuna dari kejauhan, "sayang sekali bukan perempuan, kalau perempuan akan aku nikmati dulu sebelum memakannya!"
Kemudian siluman babi itu menambahkan, "tapi tidak apa-apa, aku hanya kurang satu orang lagi untuk menjadi raja siluman babi, setelah aku menjadi raja siluman babi ketiga orang bajingan itu tidak akan bisa mengejarku lagi, bahkan aku bisa memakan mereka bertiga!"
Siluman babi itu dengan wajah rakusnya mulai berjalan menuju ke arah Arjuna, namun setelah beberapa langkah kedepan, tiba tiba sebuah kekuatan tidak terlihat muncul dan langsung merubah siluman babi ini menjadi wujud hewaninya yaitu babi hutan dengan bulu hitam.
"Apa! bagaimana mungkin?" Tanya siluman babi itu dengan kebingungan, mengaap dia bisa kembali berubah ke wujud asalnya.
"Lupakan, sebaiknya aku segera memakan manusia biasa itu!" Siluman babi itu langsung menyeruduk ke depan, melewati semak belukar yang ada di depannya.
Mendengar suara kemrusak dari arah depan Arjuna langsung waspada, tiba tiba seekor babi hutan besar dengan bulu hitam berusaha untuk menyeruduknya.
"Sialan!" Jelas Arjuna langsung melompat dan membuat jarak, Arjuna kemudian mengambil anak panah dan busur panahnya.
Babi itu kembali mengejar dan mencoba menyeruduk Arjuna, Arjuna berlari ke arah pohon.
Arjuna tahu bahwa babi itu tidak bisa memanjat pohon, oleh karena itu Arjun langsung memanjat pohon.
Bang!
Bang!
Pohon itu berguncang keras ketika di seruduk babi itu berulang kali, Arjuna terlihat berkeringat dingin pada saat ini.
Memang jam jam seperti ini babi hutan akan muncul untuk mencari makan, namun Arjuna benar benar tidak menyangka dia yang akan menjadi sasaran babi hutan ini.
Arjuna menelan ludahnya secara ngeri, melihat taring babi hutan yang melengkung itu.
"Babi sialan, lebih baik aku bunuh kamu!" Ucap Arjuna sambil menarik busurnya dari atas pohon.
Melihat Arjuna yang sedang membidiknya sebenarnya babi itu tertawa, "haha, manusia bodoh! Apakah kamu kira senjata itu bisa membunuhku?" Tanya siluman babi itu.
Namun yang di dengar Arjuna hanyalah, ngok! Ngok! Ngok!
Tentu saja siluman babi ini sombong bukan tanpa alasan selama ini dia di buru oleh tiga manusia sakti, dan dia masih bisa lolos dengan mudah.
Tiga manusia sakti saja tidak bisa melukainya, apalagi hanya seorang manusia biasa dengan anak panah bambunya?
Stelah memastikan bidikannya tepat sasaran Arjuna langsung melepaskan anak panahnya.
Siluman babi ini hanya diam di tempat sama sekali tidak menghindar, dia ingin melihat ekspresi putus asa dari manusia biasa ini karena anak panahnya tidak bisa menembus kulitnya.
"Haha, bermimpilah manusia biasa, anak panahmu tidak akan mungkin bisa menembus kuli-- ngooookkk!!!" Siluman babi ini mengeluarkan jeritan yang menyakitikan ketika anak panah Arjuna berhasil menembus kaki depannya.
"Mustahil! Mustahil! Bahkan serangan dari ketiga orang sakti tidak bisa melukaiku, bagaimana mungkin manusia biasa ini bisa melukaiku?" Sebelum siluman babi ini mendapatkan pertanyaan atas jawaban di dalam hatinya, perasaan takut kembali menyelimuti hatinya saat melihat manusia biasa itu kembali membidiknya.
Kali ini siluman babi ini yakin, apabila dia terkena anak panah itu dia akan mati.
Tanpa basa basi lagi siluman babi ini mencoba berlari pincang dan mencoba menyelamatkan diri.
Arjuna yang berada dia atas pohon langsung turun dan mengejarnya, dia tidak akan membiarkan babi buas ini lolos! Mungkin bisa saja babi ini akan membawa kawanannya dan menyerang Arjuna nanti malam, mengingat babi itu hewan yang hidup berkawanan
"Bajingan, aku tidak akan membiarkanmu lolos!"
Slash!
Sebuah anak panah langsung menancap di kepala babi itu, dan langsung mengakhiri hidupnya begitu saja.
Arjuna langsung berdiri di samping babi itu dengan penuh kebanggaan rasanya sangat menyenangkan bisa membunuh babi yang hendak menyerangnya, Arjuna kemudian memandangi sepasang taring babi yang ada di mulut babi itu.
"Tunggu, ini lumayan antik... bagaimana jika aku ambil dan aku pajang di tokoku, barangkali ada orang aneh yang mau membelinya dengan harga mahal!"
Tanpa basa basi lagi Arjuna langsung menendang sepasang taring babi itu untuk mencopotnya dari mulut babi besar ini.
Setelah Arjuna berhasil mengambil sepasang taring babi ini, Arjuna segera menyeret babi ini dan membuangnya di dasar jurang.
***
Waktu berjalan dengan cepat akhirnya matahari muncul di langit, Arjuna terbangun dari tidurnya dengan cepat dia membersihkan tubuhnya di air terjun.
Arjuna menoleh ke arah kejauhan, dia melihat ada dua pria dan satu wanita mengenakan pakaian moderna dan rapi.
Tentu saja ketiga orang ini adalah sujono, niken dan sunarto.