NovelToon NovelToon
After Break Up

After Break Up

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:55.9k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

Gyan Abhiseva Wiguna tengah hidup di fase tenang pasca break up dengan seorang wanita. Hidup yang berwarna berubah monokrom dan monoton.

Tak ada angin dan hujan, tiba-tiba dia dititipi seorang gadis cantik yang tak lain adalah partner bertengkarnya semasa kecil hingga remaja, Rachella Bumintara Ranendra. Gadis tantrum si ratu drama. Dia tak bisa menolak karena perintah dari singa pusat.

Akankah kehidupan tenangnya akan terganggu? Ataukah kehadiran Achel mampu merubah hidup yang monokrom kembali menjadi lebih berwarna? Atau masih tetap sama karena sang mantanlah pemilik warna hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Tak Menerima Penolakan

Awalnya menolak untuk pergi ke acara wisuda bersama kedua orang tua juga opa dan Oma. Gyan tahu apa yang akan terjadi nanti. Pemaksaan mereka tak bisa dibantah hingga akhirnya dia manut saja.

Hall diadakannya wisuda begitu ramai. Gyan hanya bisa menghela napas kasar. Baru juga turun dari mobil, tatapan para perempuan lapar sudah mampu dia lihat. Inilah yang Gyan tak suka. menjadi pusat perhatian. Bukan salahnya, tapi salah rupanya yang begitu tampan sehingga semua mata tertuju padanya.

Sang mama yang peka akan hal itu mengusap lebih lengan sang putra. Lalu berkata, "sabar dulu ya, Kak."

Gyan memilih membuka aplikasi pesan yang sudah dua tahun ini jarang sekali dia buka. Begitu banyak pesan yang masuk terutama pesan dari singa bujang dan perawan. Sudut bibir sedikit demi sedikit terangkat membaca pesan yang dikirim oleh para singa kecil yang kini sudah tumbuh jadi singa remaja. Senyum itu melengkung dengan sempurna ketika wajah ikan buntal Achel dijadikan stiker.

"Terkadang sebuah luka yang menyakitkan membuat manusia lupa akan caranya tersenyum."

Senyum yang baru saja mengembang kini menghilang mendengar kalimat penuh tamparan dari seseorang yang sangat dia kenal. Ya, sang opa. Gyan memberanikan diri untuk menatap wajah kakeknya. Namun, wajah yang sangat datar ditunjukkan. Dia yang biasanya tak takut, kini terlihat segan dan mulai mengalihkan pandangan karena kebetulan acara sudah dimulai.

Semuanya mulai terfokus pada acara wisuda Anggasta. Dan ketika nama Gafi Anggasta Wiguna disebut sebagai pemilik IPK tertinggi lengkungan senyum penuh kebahagiaan juga kebanggaan terukir di wajah Gyan. Bukan hanya dia, kedua orang tua serta kakek neneknya ikut bahagia dan bangga.

Setelah acara selesai, Anggasta segera menghampiri keluarganya. Memeluk tubuh sang mama dengan sangat erat. Ya, papa Agha selalu mengajarkan untuk mendahulukan sang mama dibandingkan papa.

"Selamat datang di dunia yang sesungguhnya," ucap sang papa dan membuat Anggasta tersenyum. Lalu, berhambur memeluk tubuh lelaki yang telah mendidiknya dengan penuh kesabaran. Padahal, kesabarannya setipis tisu dibagi dua.

Selanjutnya Anggasta berhambur memeluk tubuh sang kakak. Punggungnya ditepuk lembut oleh Gyan.

"Kamu keren."

Perlahan, pelukan itu terurai. Mata Gyan tak bisa berdusta. Sangat menunjukkan kebanggan juga kebahagiaan yang tak terkira.

"Mau hadiah apa?" tanya Gyan tanpa basa-basi. Dia berhak memberikan hadiah untuk adiknya yang sudah bekerja keras.

"Tetap stay di Jakarta."

Permintaan yang tak mendapat jawaban. Bahkan, kedua orang tuanya serta kakek neneknya ikut terdiam.

"Jangan meminta hal yang tidak mungkin Kakak beri. Hidup harus realistis." Gyan menatap serius ke arah Anggasta.

"Di Wiguna pusat sudah banyak menusia-manusia hebat. Dan kamu pun akan masuk ke sana. Tapi, tidak dengan Wiguna Internasional. Setidaknya, ada perwakilan dari keluarga untuk mengurus perusahaan di sana."

Siapapun tak akan ada yang bisa berkutik jika Gyan sudah berkata perihal perusahaan. Pemikirannya yang logis juga cara kerja kerasnya memang sangat memajukan perusahaan yang ada di Singapura. Belum lagi dia juga diminta untuk sedikit membantu AdT. Corp.

Di keheningan mereka, suara yang sangat familiar terdengar.

"Congratulation, Kak Gagas!!"

Mata mereka mulai beralih, termasuk Gyan. Gadis cantik dengan senyum manis sudah menghampiri mereka. Gyan yang sudah lama tak melihatnya sedikit terpana akan gadis itu.

Gadis itu berlari ke arah Anggasta dan tanpa ragu memeluk tubuh adik dari Gyan. Ya, mereka berdua memang sangat akrab dan juga dekat. Beda dengan Gyan. Mereka berdua layaknya musuh bebuyutan.

Rachella Bumintara Ranendra belum menyadari kehadiran Gyan. Setelah pelukannya dengan Anggasta terurai, tubuhnya sedikit menegang ketika melihat Gyan Abhiseva Wiguna yang tak lain teman bertengkarnya tepat di depan mata. Wajahnya yang jauh lebih tampan dari sebelumnya membuat Achel tak bisa mengedipkan mata. Apalagi aura dewasanya begitu terpancar.

Melihat Achel dan Gyan terus bertatap tanpa berkata membuat seulas senyum teramat tipis terukir di salah satu dari mereka.

"Jangan bertengkar dulu, ya," ujar mama Salju dan membuat keduanya segera tersadar.

Di rumah besar sudah banyak yang menunggu mereka. Acara makan-makan sebagai bentuk syukur atas pencapaian Anggasta. Akan tetapi, bukan Anggasta yang menjadi bintang di acara tersebut. Melainkan Gyan.

"Apa lu enggak iri sama Kak Gyan, Kak?" Suara Niko, anak ketiga Apang dan Naira sudah mendekat.

"Dari dulu selalu saja Kak Gy yang jadi peran utama," tambahnya.

Anggasta tersenyum mendengar pertanyaan Niko. Dia menatap Niko dengan begitu serius.

"Denger ya, Ko. Gua sama sekali gak pernah iri sama kakak gua. Opa selalu mengajarkan kepada gua dan yang lainnya untuk tidak iri dan melarang menganggap saudara saingan. Itu akan membuat hubungan keluarga tidak sehat," papar Anggasta dengan sangat santai.

"Kalau Kak Gy terus menjadi bintang, berarti ada nilai plus yang enggak gua dan yang lainnya punya. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Makanya, bukan rasa iri yang harus dipunyai, tapi rasa saling melengkapi yang harus tertanam di diri."

.

Satu per satu keluarga sudah meninggalkan rumah besar. Gyan mulai melangkahkan kaki menuju kamar di lantai dua. Di depan kamar dia berpapasan dengan Achel. Mereka hanya saling pandang tanpa saling menyapa. Gyan memutus pandang dan masuk ke kamar yang sedari kecil dia huni. Sedangkan Achel masih berdiri di sana. Perlahan, kepalanya dia arahkan ke belakang di mana pintu kamar sudah tertutup. Hembusan napas kasar pun keluar dari bibirnya.

Keesokan harinya kembali rumah besar itu didatangi keluarga. Suasana pun begitu riuh. Gyan yang baru turun ke lantai bawah mulai mengabsen satu per satu keluarganya lagi. Dan kembali ada yang kurang, Achel. Dihampirinya seorang remaja yang tengah duduk sendiri sambil memainkan ponsel.

"El," panggilnya kepada Radja Elang Ranendra.

"Em." Sesama manusia kutub duduk bersama.

"Si Achel ke mana?"

Elang segera menatap lelaki yang ada di sampingnya setelah mendengar nama Achel disebut. Namun, itu tak lama. Kembali dia memfokuskan pandangan ke ponsel.

"Dia lagi siap-siap."

"Mau ke mana?" Elang hanya menggedikkan bahu.

Keesokan paginya, Gyan sudah siap untuk kembali ke Singapura. Keluarga sudah harus siap ditinggalkan pemilik tahta tertinggi. Namun, matanya memicing ketika melihat gadis yang dia cari kemarin, pagi ini sudah berada di meja makan bersama kedua orangtuanya dan papi Restu.

"Jam berapa berangkatnya?" tanya sang opa.

"Jam delapan, Opa. Soalnya Gy ada meeting penting selepas makan siang."

Tak ada pembicaraan apapun lagi di sana. Gyan yang sudah selesai sarapan sudah hendak berpamitan. Namun, kalimat sang opa membuat tubuhnya menegang.

"Achel akan pindah kuliah ke Singapura dan tinggal bersama kamu di sana."

Gyan terkejut bukan main mendengarnya. Dia seperti mendapat hadiah yang tidak dia sukai.

"Tapi--"

"OPA TAK MENERIMA PENOLAKAN APALAGI BANTAHAN."

...*** Bersambung ***...

Yuk, coba atuh jangan pelit komen ..

1
uchiek hiday
waduuuhhh
adegan agak dewasa
hehehee
Ida Lestari
wah....gyan berani bnget ya......tu gyan sadar apa ndak ya hehehehehehe
lanjut trus Thor
semangat
Santi Simarakayang
lanjut kk
Ida Farida
langsung nyosor Ajja tuhhh
iting30
shock liat gambarnya
NadiraDira
wwwwaaaahhhh....gyannnn
Mom Aldesya
lanjut
Santi
weh,ngapain lu gy,wah2,,wawa ada yg nakal sama achel
Rahmawati
wow ciuman perpisahan. sekalian aja jadian biar kalian tenang berjauhan
wardah
duh..duh..duh...whats will going on next neeh ketika.para Singa tau
Sayem Sayem
wadauch si jambul maen sosor wae ...bs keluar taring ny singa jantan ni
Herman Lim
ahhh jambul u main nyosor aja
Lusi Hariyani
waduhhh...si gyan dh mlai berani nunjukin persaan y nich dlm perbuatan gmn nich reaksi kluarga singa dpt restu g...
Rahmawati Abdillah
nah loh makin berat entar kalau mau terbang,karena gamon dengan sesuatu yang disengaja ini🤭
AZLAN Hidayat
c gunung es mulai cair dan brani nyosor2,,,,,
semangat kak doble up nx💪
Rakhmawati Caco
kalo cinta jgn pendam sendiri
Yuli Yati
kak up nya jangan cm 1 bab dong, yg banyak biar seru baca nya
Ezy Aje
yaa penasaran benar ga yaaaa
Cristella Tella
aduh gunung es mai nyosor ajj
Chusnul Smilly
waaaah si tuan langsung nyosor aja, awas di hajar wawa tau rasa lu🤣🤣🤣😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!