Rian. Seorang pemuda SMP berusia 15 tahun yang biasa saja Seketika hidupnya berubah 180 derajat setelah dia menelan pil Paracetamol saat dia pingsan di UKS tepat di hari Senin saat upacara bendera sekolahnya. Tidak tanggung-tanggung dia mewarisi kekuatan Kaisar Sihir bintang 9 dari dunia lain.
Perlahan-lahan dia bangkit dari yang latar belakangnya biasa-biasa saja dan selalu hidup sederhana kini berubah menjadi pemuda berwibawa dihormati dan disegani kemanapun dia pergi. Dia yang awalnya hanya memiliki status rendah di masyarakat perlahan bangkit hingga berdiri di puncak tertinggi.
Inilah perjalanan seru Rian, yang mendapat berkah tersembunyi berawal sakit deman dan menelan sebuah pil paracetamol. Yang mana pil Paracetamol tersebut ternyata bukan pil biasa, tapi pil yang telah mengandung kekuatan dari seorang Kaisar Sihir bintang 9.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2. Mimpi Bertemu Dengan Kaisar Sihir.
Bab 2. Mimpi Bertemu Dengan Kaisar Sihir.
Rian terkejut matanya menatap sekeliling dengan penuh keraguan. Dimana ini? Apakah dia sudah mati?
Pertanyaan-pertanyaan itu terus menggelayuti pikirannya. Ini adalah pertama kali baginya melihat ruangan putih sejauh mata memandang.
Apakah ini alam kebangkitan setelah kematian? Seketika ketakutan dan rasa panik menghinggapi pikirannya. Saat dia didera oleh kekalutan, tiba-tiba terdengar suara yang menggema dari segala arah.
"Selamat datang di ruangan dimensiku, anak muda."
Siapa itu? Siapa yang berbicara? Rian mulai ketakutan. Matanya menatap sekeliling dengan sangat waspada. Ini adalah pertama kalinya dia merasa takut. Padahal sebelumnya, jika masalah berkelahi, dia tidak pernah takut sedikitpun.
Tetapi, jika berhadapan dengan sosok yang bukan manusia, dia masih merasa takut setengah mati. Apalagi jika sosok itu berwajah jelek, berdiri di bungkus kain kafan dan berjalannya dengan melompat-lompat.
Atau, jika tidak, wanita misterius dengan rambut panjang acak-acakan, berbaju putih melayang dengan tawa melengking, dia pasti akan langsung bergidik ngeri.
Saat sedang memperhatikan di sekitar dengan waspada, tiba-tiba di depannya ada sebuah cahaya yang sangat terang. Kemudian cahaya itu mengumpulkan sesosok pemuda dengan wajah yang sangat tampan, berpakaian dengan jubah emas yang sangat mempesona. Akan tetapi sosoknya hanya terwujud setengah badan bagian atas, sedangkan bagian bawahnya itu benar-benar melayang.
"Siapa kau? Apakah... Apakah kau...Roh Gentayangan?"
Mendengar apa yang dikatakan oleh Rian, sosok itu sangat marah. Karena telah masuk ke dalam pikiran Rian, sosok itu secara otomatis mempelajari semua bahasa yang ada di dunia Rian. Dunia yang Rian tinggali di sebut planet Bumi. Dunia yang sangat jauh berbeda dengan planet asalnya. Dan di sini tidak ada "Mana" yang ada sebuah energi yang hampir mirip yang di sebut energi Qi.
Salah satu titik lain adalah Julian Vortis.
Kembali Ke Cerita.
Dasar bocah tidak sopan, aku bukan roh gentayangan...ucapnya menghela napas.
"Sebelumnya, biarkan aku memperkenalkan diriku. Namaku adalah Julian Vortis. Seorang Kaisar Sihir Cahaya Bintang sembilan dari dunia lain, atau lebih tepatnya, planet lain.
Kemudian mengalirlah cerita Julian tentang dirinya yang bertarung habis-habisan dengan penyihir kegelapan hingga berakhir di planetnya dengan membuka celah ruang secara paksa dan berakhir dengan melukai jiwanya dengan parah. Dia juga berkata jika saat ini usianya adalah 8000 tahun.
Untungnya saat itu dia melihat sebuah kapsul berwarna putih dan memasukkan semua kekuatannya dan mengembunkan jiwa terakhirnya ke kapsul tersebut berharap akan ada orang akan melihatnya dan menelannya. Dengan begitu mereka bisa terkoneksi satu sama lain. Karena dia akan memberikan warisannya kepada siapapun yang menelan pil itu. Dan kebetulan Rian lah yang menelannya.
Artinya, Rian adalah satu-satu pewarisnya sebelum dia benar-benar lenyap.
Hah? Kapsul ? apakah yang dia maksud pil paracetamol? konyol sekali! Pikirnya.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Julian. Rian memiringkan kepalanya, lalu dia dengan eksplorasi heran menatap sosok yang melayang di depannya.
"Maaf, apakah kamu sakit? Apakah kepalamu terbentur sesuatu sehingga membuatmu menjadi gila? Kaisar Sihir? Dunia Lain. Ngomong kosong macam apa ini?" Ucap Rian seolah merasa sosok yang ada di depannya benar-benar sangat konyol. Akan tetapi, dia merasa cerita itu cukup menghiburnya.
Melihat sosok pemuda yang di depannya benar-benar tidak mempercayainya, akhirnya Julian hanya bisa menghela napas. Mau tak mau, dia harus menunjukkan beberapa sihirnya di depan anak ini agar dia percaya.
Akhirnya, dia pun mengucapkan beberapa mantra kuno dari dunianya.
"Per potentiam lucis, levita corpus tuum!"
("Dengan kekuatan cahaya, melayanglah tubuhmu")
Tiba-tiba, tubuh Rian benar-benar terangkat ke udara. Dan ini benar-benar membuatnya terkejut sekaligus panik.
"Apa yang terjadi? Kenapa tiba-tiba tubuhku melayang? ucapnya, dengan mata terbelalak dipenuhi ketidakpercayaan. Ketika ketakutan pun menyelimuti dirinya, dia merasa merinding karena saat ini tubuhnya semakin melayang tinggi.
Kira-kira saat ini tubuhnya melayang sekitar 7 meter. Jika dia benar-benar jauh datu dari ketinggian ini, bukankah seluruh tubuhnya akan patah dan dia akan mati? Membayangkan dirinya mati benar-benar membuatnya ngeri.
"Eh...mati...tunggu, apakah artinya aku sudah mati benar benar mati? pikirnya.
Saat dia sedang berpikir, tiba-tiba tekanan yang semula mengangkatnya hilang dan lenyap begitu saja ,dan secara otomatis tubuhnya langsung terhempas ke bawah dengan kecepatan tinggi.
"WUSH!"
"AAAH....!"
"BRUAK"
Tubuhnya langsung terjatuh dengan keras, seluruh tulang-tulangnya patah, dan dia merasakan rasa sakit yang luar biasa menyelimuti tubuhnya, akan tetapi sebelum dia mengerang, hanya selang satu detik tiba-tiba cahaya keemasan yang begitu terang menyelimuti tubuhnya, dan dalam sekejap, seluruh tulangnya yang patah benar-benar kembali ke posisinya, dan disembuhkan tepat di bawah tatapan matanya.
"Apa yang terjadi? Apakah aku benar-benar sembuh? Bukankah aku jatuh dari ketinggian dan seluruh tulangku patah? Kenapa sekarang aku tidak merasakan apapun?"
Kemudian, dengan penuh keterkejutan, tatapan matanya beralih ke arah Julian yang berbentuk roh yang sudah melayang di depannya.
Rian sama sekali tidak takut, karena wujud Julian sama sekali tidak menyeramkan. Dia bahkan merasa iri dan rendah diri dengan ketampanan pihak lain.
"Bukankah itu sudah jelas? Bukankah sebelumnya aku bilang jika aku adalah Kaisar Sihir Cahaya, ? Kamu saja yang tidak percaya, jadi aku hanya membuktikan apa yang katakan dengan tindakan langsung. Sepertinya dirimu lebih menyukai bukti nyata daripada hanya sekedar kata-kata.
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Julian, akhirnya Rian benar-benar percaya jika sosok yang ada di depannya ini benar-benar seorang Kaisar Sihir Cahaya berusia 8000 tahun.
Dia juga bisa melihat bagaimana cahaya keemasan menyelimuti tubuhnya dan menyembuhkan seluruh tulang-tulangnya yang patah. Yang mana, hal ini benar-benar tidak bisa dijelaskan secara logika.
Setelah menarik napas dalam-dalam, tetapan Rian menjadi tegas.
"Jika yang kau katakan emang benar, berarti kau adalah Kaisar Sihir yang sangat ceroboh. Bagaimana jika pil itu ditelan oleh orang secara acak yang memiliki niat jahat? Bukankah dia akan menyebabkan kehancuran dan kekacauan?
Mendengar itu, Julian hanya terkekeh.
"Nak, apa yang kau tahu? Tentu saja aku tidak melakukan hal ini secara acak. Sebelumnya, aku sudah melihat dirimu. Dan dengan kekuatanku, aku bisa melihat jika tubuhmu memancarkan aura berwarna putih bersih yang menandakan jika kau memiliki jiwa yang murni."
"Jika itu keruh dan penuh kejahatan, maka auranya akan berwarna hitam pekat. Aku ini adalah seorang Kaisar Sihir yang penuh dengan pertimbangan. Namun aku cukup puas dengan kritik yang kau berikan ini menandakan jika dirimu adalah seseorang yang menjunjung tinggi keadilan."
Rian tidak tahu bagaimana harus menanggapi. Karena, pada dasarnya, dia hanya berpikir secara insting dan sesuai dengan kebiasaannya.
Kemudian, tiba-tiba Julian kembali berkata.
"Nak, waktuku tidak banyak, dan wujud ini adalah pecahan jiwaku yang terakhir. Aku akan Menyatukan jiwaku dengan jiwamu, sehingga kau mewarisi elemen cahaya milikku, sekaligus mewarisi seluruh kekuatanku."