NovelToon NovelToon
Di Balik Tawa Ibu Mertua

Di Balik Tawa Ibu Mertua

Status: tamat
Genre:Cinta Lansia / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Konflik etika / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:424.3k
Nilai: 5
Nama Author: Uul Dheaven

Arumi tidak menyangka. Jika tawa Ibu mertua nya selama ini, hanya lah untuk menutupi lu-ka yang ada di dalam diri nya. Ibu mertua yang begitu baik, ternyata selama ini hidup tersik-sa di rumah nya. Beliau bukan hanya di sik-sa oleh kakak ipar nya Arumi. Tapi juga Abang ipar nya. Mereka berdua, benar-benar manusia yang tak punya hati.

Sanggup kah Ibu mertua nya Arumi bertahan dengan kelakuan anak dan menantunya? Atau, apakah Arumi bisa membawa Ibu mertuanya pergi dari neraka itu?

Ayo temukan jawaban nya langsung! Baca nya jangan lompat-lompat, ya. Biar author semangat nulis nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

"Tidak. Sampai kapan pun rumah ini tetap menjadi milik Ibu. Bukan nya Ibu tidak ingin memberikan rumah ini pada mu. Tapi, ada hak adik mu juga di sini."

"Bu, tapi kami berdua yang merawat Ibu di sini. Lihat lah Romi. Apa pernah dia pulang dan menjenguk Ibu? Tidak, kan?"

"Iya, Bu. Apa salah nya Ibu memberikan rumah jelek ini pada Bang Dika. Toh kami juga yang merawat Ibu di sini."

"Tidak. Sampai kapan pun, rumah ini tidak akan bisa menjadi milik kalian seutuh nya."

Ayu dan Dika begitu kesal karena Aminah sama sekali tidak mau memberikan rumah itu pada mereka.

Mereka pun membanting pintu dan pergi begitu saja sambil meninggalkan Aminah seorang diri di rumah.

Mereka bahkan tidak pulang hingga malam. Di rumah itu, tidak ada apapun untuk dimakan. Aminah harus rela menahan lapar lagi untuk malam itu.

Tok

Tok

Tok

"Assalamualaikum,"

Terdengar seseorang di luar sana yang sedang mengetuk pintu. Aminah tidak tahu entah siapa yang datang malam-malam begini.

Dengan ia seorang diri di rumah, ia tidak berani membuka pintu itu di tengah malam.

"Bu, apa Ibu sudah tidur?" Ucap suara itu lagi.

Aminah begitu terkejut saat mendengar suara laki-laki yang memanggil nya Ibu. Ia pun bergegas dengan kaki yang di seret pelan untuk melihat, siapa yang ada di luar sana.

Aminah menyibak gorden yang ada di dalam rumah nya terlebih dahulu. Ia tidak berani langsung membuka pintu, walaupun laki-laki itu memanggil nya Ibu.

"Romi, apa itu kamu nak?" Ucap Bu Aminah sambil menyeka air mata nya.

Bu Aminah langsung membuka pintu rumah nya dan memeluk Putra kedua nya itu. Ia pun menangis tersedu-sedu di dalam pelukan Romi.

"Ibu, maafkan Romi yang tidak pernah pulang."

"Sudah lah, Nak. Yang penting saat ini kau sudah pulang. Ayo masuk."

Romi pun masuk ke dalam rumah Ibu nya. Rumah itu terasa sepi. Romi mengira jika Abang nya sudah tidur.

Kruk......

Terdengar suara dari perut Ibu nya. Romi tahu sekali jika Ibu nya pasti lapar.

"Bu, apa Ibu lapar? Kalau Ibu lapar, biar Romi buatkan sesuatu." Ucap Romi sambil bangun dari duduk nya dan pergi ke dapur.

Aminah ingin menghalangi nya. Namun, Romi begitu cepat berlalu. Ia hanya bisa pasrah jika Romi tahu di dalam rumah nya tak ada apa-apa.

Dan benar saja. Saat Romi pergi ke dapur, ia tak menemukan apapun yang bisa di makan. Bahkan satu bawang pun.

"Apa yang kau cari, nak?"

"Bu, ada apa dengan rumah Ibu? Bahkan satu bawang pun tak kutemukan."

"Semua nya habis dalam waktu yang bersamaan."

"Hmmm,, Kasihan Ibu. Yasudah kalau gitu. Sebentar, ya. Romi ada sesuatu untuk Ibu."

Romi pun kembali ke depan dan mengambil sesuatu dari dalam tas nya. Ada sedikit roti yang ia beli ketika dalam perjalanan tadi.

"Apa ini?"

"Makan lah, Bu. Hanya ini yang ada. Besok pagi, Romi akan belanja dan memasak."

Aminah hanya tersenyum. Ia bersyukur masih bisa makan sedikit roti malam itu. Saat Aminah lagi sibuk makan, Romi masuk ke dalam kamar Abang nya yang ia kira, masih lah kamar Aminah.

"Bu, kok kamar Ibu terkunci?"

"Eh, anu, itu. Ada apa, Bu?"

"Abang mu dan Istri nya Ibu suruh tidur di situ."

"Oohh, loh, kamar yang ini juga tidak bisa di buka."

"Itu kamar keponakan mu."

"Lalu, dimana Ibu tidur? Bukan nya rumah ini hanya ada dua kamar?"

"Eh,"

Aminah terdiam. Ia tidak bisa berkata-kata. Romi pun mencari tahu dan akhirnya ia melihat seluruh pakaian usang milik sang Ibu, ada di kamar belakang.

Kasur tipis di atas semen yang dingin. Tidak ada lemari. Pakaian Aminah tergeletak begitu saja di atas semen.

Bahkan dinding-dinding kamar nya sudah di makan usia. Romi tidak bisa berkata-kata. Ia tidak menyangka jika Ibu nya tidur di kamar bekas gudang.

Ia pergi mendobrak kamar Abang dan juga Kakak nya. Ia tidak peduli jika mereka sedang tidur.

Namun sekali lagi, Romi sangat terkejut saat melihat kamar itu kosong.

"Bu, mereka meninggalkan Ibu di rumah seorang diri?"

"Mereka sedang keluar sebentar."

"Jika mereka tidak pulang, harus nya mereka biarkan Ibu tidur di kamar keponakan ku barang sesaat."

Aminah menunduk. Ia tidak tahu harus berkata apa. Yang sangat membuat Romi kesal, kamar Abang dan juga keponakan nya sungguh berbeda dengan kamar Ibu nya yang ada di gudang.

Abang nya dan Anak nya tidur di atas springbed. Di kamar mereka masing-masing ada televisi dan juga lemari cantik yang harga nya pasti mahal.

Lampu hias di dalam kamar itu pun, membuat Romi tak bisa berkata-kata. Dan Aminah, ia tidak bisa mengatakan apapun.

"Apa Ibu bisa menjelaskan pada ku tentang semua ini? Dan mengapa baju-baju yang aku belikan untuk Ibu di kota, malah ada di kamar kak Ayu?"

"Romi, Ibu sedang tidak ingin membahas apapun."

Aminah langsung bangkit dan ingin pergi. Namun, kaki nya yang sakit membuat nya tidak bisa leluasa menggerakkan nya.

"Agh,,,"

"Bu, Ibu baik-baik saja?"

"Tidak apa. Sudah biasa Ibu menghadapi penyakit ini."

"Bukan nya Ibu sudah ke dokter?"

"Dari mana uang untuk ke dokter, Romi?"

"Bu, Setiap seminggu sekali Bang Dika meminta Uang untuk biaya pengobatan Ibu."

"Apa? Seminggu sekali?"

"Iya. Bahkan kemarin, Abang meminta lagi dan mengatakan Ibu sakit. Maka dari itu Romi langsung izin kerja dan ingin melihat. Tapi, apa yang Romi dapat."

Aminah lagi-lagi terdiam. Ia tak tahu harus bicara apa. Entah sudah berapa banyak anak Sulung nya itu menipu sang adik.

Dan Romi tahu jika uang nya memang tak pernah di nikmati oleh sang Ibu. penampilan Ibu nya sudah seperti gembel.

Bahkan Ibu nya tidak memiliki pakaian yang layak pakai. Semua nya sudah koyak dan banyak tambalan nya.

Romi pun langsung menggendong Sang Ibu dan membawa nya ke kamar sang keponakan yang wangi dan indah itu.

"Mau ngapain kita di sini?"

"Bu, malam ini kita tidur di sini. Toh pemilik nya juga tak ada. Eh, Romi lupa. Ibu lah sang pemilik rumah ini. Jadi, apapun yang terjadi dengan rumah ini, itu hak Ibu." Ucap Romi sambil tersenyum.

Dan malam itu, akhirnya Aminah bisa tidur dengan perut kenyang dan hati lega. Ada Romi anak nya, yang akan berada di samping nya mulai saat ini.

1
dnr
ada ya org kya dika sma ayu
Violet
Mauuuu... pny ibu mertua sprti Ibu Aminah tuh rasanya disayang2 tiap saat 🥰 Benar2 Ibu keluarga cemara. Keluarga no 1 tp itupun balik lg ke pribadi masing2 mau jd pribadi yg lbh baik lg atau makin terjerumus penyakit hati.
Terima kasih utk karyanya Kak 🙏🏻💐
Sehat2 slalu & semangat utk karya terbarunya 💪🏼🤗
kalea rizuky
bner mertua oon
kalea rizuky
mertua oon ikut anak mu yg baik bodoh amat soal kenangan wong suami mu uda mati apaan ya yg mau di kenang dripada nyesekk
Anonymous
biar ibu mertuanya sadar kl anaknya tdk bisa sipercaya
Budy Firmansyah
hahaa😄😄😄😄😄...baru kali ini baca nivel bisa ketawa lepas......anjay...makanann basi buat ayam
..tololl😄😄
Fitri Zamzam
dari cerita ini kita bisa melihat hukum tabur tuai itu nyata adanya. dan ketika uang dan kekuasaan digunakan dengan bijak dan benar maka semua kebaikan akan tumbuh sekalipun itu dilingkungan orang2 jahat😊
Nur Lela
luar biasa
fitriani
wkwkkwkwwkk berasa udah menang eh tawnya malah zonk🤣🤣🤣
fitriani
gitu lah manusia giliran susah minta bantuan malah marah2
fitriani
untung romi datang tepat waktu
fitriani
hadeh akhirnya si kampret yg terobsesi sama arumi nongol😏😏😏
fitriani
oalah ternyata bapaknya darma beli kucing dalam karung toh🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
dahlah pasti setelah ini emaknya darma tantrum dan terjadinya perang dunia🤣🤣🤣🤣🤣🤣
fitriani
astaga bnr2 kacau balau keluarga si darma ini.... emaknya kebangetan sombong.... si darma gila.... bapaknya cari bini baru saking muaknya sama emaknya darna.... dahlah hancur lebur aja sekalian semuanya kl perlu sebentar lagi emaknya darma juga ikutan gila aja biar makin seru🤭🤭🤭🤭
fitriani
nah kan akhirnya emaknya si darma jadi jandes gara2 kesombongannya itu
fitriani
y Allah ngerinya gara2 pada mau semuanya dgn cara instant jadinya mati dan jadi pembunuh..... ayu yg ingin hidup enak malah mati d tangan darma dan darma yg terobsesi sama laras dan pakai jalan pintas malah jadi pembunuh
fitriani
nah bnr itu kata bapaknya darma sekalian aja tuh cariin juga bwt dy biar adil🤭🤭🤭🤭🤭
fitriani
dan ini adalah awal neraka bwt sinta
fitriani
ngeri bgt sama pelet2 dan hal2 mistis gitu percaya gak percaya tapi nyata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!