"Gadis sialan!Kau harus menuruti perintahku tanpa perlawanan!!".PLAK!.Tamparan mendarat di pipi putih seorang gadis 17 tahun.
meninggalkan bekas tangan merah di sana.
"Sakit..." Ucap gadis itu merintih dengan air mata yang tak pernah kering.
PLAK!.
Sekali lagi itu jatuh di pipinya.
"10 tahun aku merawatmu kini kau harus membalas budi!Masuk!Cepat masuk!!" Pria dengan tubuh tinggi kekar itu menyeret gadis lemah 17 tahun ke dalam rumah bordil.
Menjualnya untuk melunasi hutang judinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wafiyah moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nona ketiga
PLAK PLAK.
Tamparan itu mendarat berbentuk tangan di pipi seorang gadis 17 tahun,dia menangis tak henti meminta di kasihani,kerah bajunya di angkat tinggi oleh pria berbadan kekar di depannya.
"Tolong lepaskan aku...Tolooong..." Rintihnya dengan kedua tangan memohon,dia rela duduk di tanah yang berlumpur dengan air mata yang tidak mengering,membuat roh jiwa Helen memperhatikannya.
"Dasar manusia lemah,apa yang kau lakukan?! Bangkit dan hajar dia!" Ucapnya geregetan sendiri.Helen mendekati mereka,tapi tidak bisa berbuat lebih,dengan tubuhnya yang transparan itu tidak membantu.
"Keluarga kami telah menghidupimu selama 17 tahun lamanya,sekarang kau telah dewasa dan tiba waktunya membalas kebaikan kami!!" Ucap pria kekar itu berapi-api,di kanan-kirinya antek-antek hanya menunduk diam.
Seorang wanita berpakaian hitam bertudung keluar dari rumah bordil dengan di kawal banyak orang,ia keluar dengan menawan,lalu menunduk hormat pada pria kekar itu."Mei Lin." Panggil pria kekar itu berbinar begitu wanita bertudung di depannya,Helen menampar keras pipi pria itu yang berakhir dengan hembusan angin saja.
Tanpa tubuh manusia,Helen hanyalah semut.
"Tuan muda Pei,apakah ini nona ketiga yang anda janjikan?" Tanya Mei Lin dengan suara lembut.
"Benar,gadis ini tidak berguna lagi dia harus segera di jual untuk melunasi hutang keluarga." Tutur tuan muda Pei menjambak rambut gadis yang di panggil 'nona ketiga' itu.
Mei Lin tersenyum tipis di balik tudungnya,sepertinya ia puas dengan wajah 'nona ketiga' karena memang ia terlahir cantik alami."Baiklah,pelayan!Datang dan persiapkan dia." Ucapnya memerintah,dua pelayan wanita keluar dari rumah bordil itu dan membawa paksa 'nona ketiga'.
"Aku berterima kasih karena kau mau menerimanya." Ucap tuan muda Pei memberi hormat Mei Lin juga memberikan hormat pada pria kekar itu."Mei Lin kalau begitu,aku mohon pamit ada hal lain yang harus kukerjakan." Ucap tuan muda Pei dan di balas oleh pelukan secara mendadak Mei Lin.
"Drama cinta dimulai." Ucap Helen memasuki rumah bordil dengan bertuliskan 'Paviliun anggrek' meninggalkan Pei Guan dan Mei Lin yang berpelukan mesra.
Yang Helen lewati adalah pintu belakang dari paviliun anggrek,mata Helen di manjakan oleh taman luas dengan bermacam bunga warna-warni."Baru kali ini aku melihat berbagai macam warna,selain merah darah." Ucapnya,menjejakkan kakinya di tanah yang di tumbuhi rerumputan yang tertata rapi.
Melewati jembatan tinggi dengan sungai mengalir di bawahnya,kehidupan air tercetak di sana,ikan-ikan menari di dalamnya,tak luput oleh bunga lotus di atasnya,sangat asri.
Mei Lin kembali,ia melangkah tergesa melewati tubuh transparan Helen,di belakangnya ada 6 gadis mengikuti.Sepertinya ia menjalani tugasnya sebagai ketua paviliun rumah pelacuran.Helen penasaran juga segera mengikuti mereka.
"Festival lampion segera berakhir,pelanggan tetap akan segera kemari dan harus menyiapkan bunga mekar yang baru." Ucap Mei Lin memasuki sebuah ruangan kamar yang bernuansa merah,di depan sebuah meja rias duduk seorang gadis muda dengan sebutan 'nona ketiga',Helen mengenali wajahnya tercetak jelas dalam ingatannya.
"Gadis ini akan di jual." Helen mendekati 'nona ketiga'mengamatinya sebentar."Gadis ini cukup cantik juga,apakah dia bisa menjadi wadahku?" Tanpa berfikir panjang Helen menerjang tubuh kurus 'nona ketiga',tapi yang terjadi justru Helen yang terpental.
Nona ketiga itu bernama Pei Xiao,putri keluarga Pei dari anak selir,namun di usianya yang ke 12 tahun ibunya meninggal akibat konspirasi keluarga,sehingga ia tidak memiliki pijakan kuat di kediamannya,dia seorang diri sendirian dari selir Yan yi ibunya tanpa siapapun mendukungnya.
Dia sebagai anak tunggal selir Yan menderita oleh saudara-saudarinya yang selalu mengganggunya,dan menjadi anak gadis terbuang dari keluarga Pei.
Ayahnya tuan Pei wenxuan,telah melupakan putrinya dari selir yang dulu di cintai,karena tidak berguna itulah yang membuat Pei xiao terbuang dari keluarga Pei.