NovelToon NovelToon
Cinta Paksa Di Menara Kaca

Cinta Paksa Di Menara Kaca

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Nikahmuda / CEO / Nikah Kontrak / Cintapertama
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mr. Awph

​"Kaila terpaksa menukar seragam sekolahnya dengan status istri rahasia seorang CEO arogan demi sebuah wasiat. Di dalam menara kaca yang dingin, ia harus bertahan di antara aturan kaku sang suami dan ancaman para musuh bisnis yang siap menghancurkan hidupnya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Awph, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1: Wasiat di Ujung Nafas

Pena emas itu bergetar hebat di atas meja kayu jati yang terasa sangat dingin dan kaku di bawah jemari Kaila yang pucat.

Suara detak jantung dari mesin pemantau di pojok ruangan pengap itu terdengar seperti lonceng kematian yang sedang menghitung mundur waktu yang tersisa.

Kaila menatap nanar pada selembar kertas putih yang seolah baru saja berubah menjadi vonis penjara seumur hidup bagi masa mudanya.

Gadis itu masih mengenakan seragam sekolah dengan lencana yang sedikit miring di pundaknya yang nampak sangat rapuh dan bergoyang.

Rambutnya yang dikuncir kuda nampak sangat berantakan karena ia baru saja berlari menyusuri lorong rumah sakit dengan napas yang terputus-putus.

Matanya yang sembab menatap wajah kakeknya yang kini pucat pasi di balik masker oksigen yang mulai dipenuhi oleh embun putih.

"Tanda tangan sekarang, Kaila. Jangan buat kakekmu menunggu lebih lama lagi di ambang pintu maut yang sangat sunyi ini," suara berat itu datang dari sudut ruangan.

Kaila menoleh dan menemukan sosok Adnan yang berdiri tegak dengan aura yang sangat mengintimidasi siapa pun yang berani menatap matanya.

Pria itu mengenakan setelan jas hitam yang sangat rapi tanpa ada lipatan sedikit pun di permukaannya yang nampak sangat mahal dan mewah.

Wajah Adnan yang tegas dan rahang yang mengeras menunjukkan bahwa pria itu sedang tidak memiliki kesabaran untuk menghadapi drama seorang gadis remaja.

"Tapi saya masih sekolah, Tuan Adnan. Saya bahkan belum menempuh ujian kelulusan yang akan diadakan bulan depan," ucap Kaila dengan suara bergetar.

Adnan melangkah maju sehingga cahaya lampu ruangan yang redup menyoroti tatapan matanya yang sedingin es di puncak gunung yang sangat tinggi.

Ia meletakkan kedua tangannya di atas meja lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Kaila yang nampak sangat kecil dan tidak berdaya di hadapannya.

Aroma parfum kayu cendana yang sangat maskulin segera memenuhi rongga paru-paru Kaila yang saat ini sedang terasa sangat sesak dan sakit.

"Pendidikanmu tidak akan terganggu sedikit pun jika kau menurut. Pilihannya hanya dua, kau menandatangani ini atau semua harta kakekmu disita bank," ancam Adnan tanpa belas kasihan.

Kaila menelan ludah dengan susah payah sambil merasakan keringat dingin yang mulai membasahi telapak tangannya yang halus dan terasa sangat dingin.

Ia melihat jemari kakeknya bergerak lemah seolah memohon agar Kaila segera menyelamatkan sisa kejayaan keluarga mereka yang sudah hancur lebur ditelan utang.

Dengan tangan yang gemetar hebat, Kaila meraih pena itu dan menggoreskan namanya di atas kertas yang terasa sangat terkutuk dan sangat berat.

"Bagus. Mulai detik ini, kau bukan lagi sekadar siswi sekolah biasa. Kau adalah milikku, setidaknya sampai kontrak ini berakhir," bisik Adnan dengan tajam.

Adnan menarik kembali kertas itu dengan gerakan yang sangat cepat dan menyimpannya ke dalam tas kulit miliknya yang nampak sangat eksklusif.

Ia tidak memberikan waktu bagi Kaila untuk bernapas atau sekadar mengusap air mata yang kini mulai luruh membasahi pipinya yang kemerah-merahan.

Pria itu berbalik arah dan berjalan menuju pintu keluar tanpa mempedulikan tangis yang mulai pecah di belakang punggungnya yang sangat tegap.

"Ikut aku sekarang. Supirku sudah menunggu di bawah untuk membawamu ke kediaman baru kita yang berada di puncak gedung," perintah Adnan tanpa menoleh.

Kaila berdiri mematung sambil menatap punggung pria yang kini secara sah telah menjadi suaminya melalui sebuah secarik kertas wasiat yang sangat kejam.

Hatinya terasa sangat hancur karena ia menyadari bahwa masa mudanya yang indah baru saja dirampas oleh keadaan yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

Gadis itu terpaksa melangkah mengikuti bayangan Adnan yang nampak sangat besar dan sangat gelap di bawah lampu koridor yang remang-remang.

Langkah kaki mereka bergema di sepanjang lorong sunyi yang hanya diisi oleh aroma obat-obatan yang sangat menyengat hidung dan membuat dada sesak.

Kaila merasa seolah dirinya sedang berjalan menuju ke sebuah lubang singa yang siap menerkamnya kapan saja tanpa ada peringatan yang jelas.

Di ujung lorong yang panjang itu, sebuah pintu otomatis terbuka dan menampakkan sebuah mobil mewah yang sudah terparkir dengan mesin yang menyala halus.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!