NovelToon NovelToon
Hasrat Om Bhara CEO POSESIF

Hasrat Om Bhara CEO POSESIF

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / CEO / Romantis / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: giyonk17

"sebenarnya disini yang mesum siapa Aku atau kamu ,honey"! tanya bhara laki laki yang kini sedang mengungkung tubuh Zahra ,gadis berusia 18 tahun yang baru saja lulus sekolah.
Zahra terdiam ,sungguh kali ini dia tidak bisa berkutik ketika bhara menindihnya saat ini, gadis yang selalu penasaran dengan rasanya bercinta ,sepertinya akan merasakannya di bawah belenggu serangan CEO posesif yaitu tuan bhara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perceraian

Bhara, ceraikan aku secepatnya".

Kata seorang wanita cantik dengan usia 25 tahun , yang saat ini masih bersetatus sebagai istri bhara.Lebih tepatnya adalah Mahessa Bhara Aditama, seorang CEO tampan yang saat ini menginjak usia 28 tahun.

CEO sebuah perusahaan aditama yang bergerak di bidang pembuatan elektronik digital.Memiliki cabang perusahaan di China yang di kelola oleh adiknya yang bernama Maudi Bella Aditama, di bantu oleh sang suami yaitu Steven Lee dan menetap china.

"Apa kamu sudah yakin akan keputusanmu"Tanya bhara kepada sang istri yang tak lain adalah jesika,,

"Yaa, bukankah kakek mu sudah meninggal, jadi tidak ada yang yang perlu kamu khawatirkan bukan"

Sahut jesika tetap pada pendiriannya.

" Baiklah, jika itu maumu, aku harap kamu tidak akan menyesal dan tidak ikut campur dengan kehidupanku setelah ini".Kata bhara dengan jelas, meskipun tersirat sebuah kekecewaan akan hancurnya rumah tangga yang sudah satu tahun dia jalan, bhara berharap pernikahan yang memang dati awal tidak baik baik saja, karena tidak dilandasi oleh cinta dan kemauan sang kakek semata.

"Yaa, dengan senang hati. "Sahut jesika dengan senyum bahagianya.

"Aku akan mengurus perceraian kita secepatnya. "

Kata bhara lagi masih dengan expresi datar tampa memperlihatkan beban yang ada.

"Kalau begitu mulai saat ini aku akan keluar dari rumah ini".

Kata jesika sambil melenggang pergi meninggalkan bhara yang masih duduk terdiam di sofa ruang tengah.

Bhara masih terdiam, dan berfikir tentang status selanjutnya sebagai duda tampan dan masih perjaka.

Bagaimana tidak, jesika selalu menolak jika bhara akan menyentuhnya dan memberikan nafkah batin.

Selama 1 tahun menikah jesika memilih tidur di kamar lain dari pada tidur bersama suaminya yang begitu tampan.

Drrrt. Drrrt.

Hallo boss".

Sapa seorang laki laki yang tak lain adalah kelvin.Kelvin wiradana, seorang laki laki tampan dengan usia yang jauh beda dari pada bhara, 27 tahun, satu tahun lebih muda dari pada boss nya.

Seorang asisten pribadi yang mempunyai sifat tegas dalam menjalankan perintah sang boss dan membantu menghadapi masalah masalah di dalam perusahaan.

"Kemarilah"Kata bhara dari seberang telpon.

"Baik boss".

Sahut kelvin, bergegas keluar dari apartemen nya dan langsung menuju rumah sang boss setelah mendapatkan perintah dari bhara.

" Selamat malam boss"

Sapa kelvin yang sudah berdiri tepat di hadapan bhara.

"Hemmmmm"!!

Sahut bhara masih dengan posisi yang sama duduk disofa ruang tengah tanpa beranjak sedikitpun." Kelvin, urus surat perceraian ku dengan jesika ".

" Apaaa"!!Pekik kelvin.

"Apa telingamu bermasalah".Sahut bhara yang melihat raut wajah syok dari sang asisten.

" Ti-tidak boss, apa anda sudah yakin".Tanya kelvin lagi.

"Apa aku pernah bermain main dengan ucapanku, jesika sendiri yang memintanya".Jelas bhara.

" Haaaah"!!Lagi lagi Kelvin syok mendengar fakta yang ada.

"Kelvin."!!

Pekik bhara kesal.

" Ma-maaf boss.

"Apa yang ada di otak jesika, kenapa bodoh sekali meminta cerai dari suami Sultan ya".Batin kelvin yang malah sibuk dengan isi otaknya sendiri.

" Baik boss, secepatnya saya akan urus surat perceraian tersebut ".Kata kelvin akhirnya, sebelum boss nya itu naik darah karena tingkahnya.

" Pulanglah".

Kata bhara sambil beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ruang kerjanya

" Maaf kan aku, kek"!!

Gumam bhara sambil menatap foto sang kakek yang ada di atas meja kerjanya bersama kedua orang tuanya yang juga sudah lama meninggal.

Jesika yang baru saja tiba di rumah kedua orang tuanya.

"Jess, kenapa kamu bawa koper segala. "

Tanya sang mama yaitu nyonya veni.

"Aku sudah bercerai dengan bhara, jessi harap mama dan papa tidak akan menghalangi ku bersama Andika setelah ini".

Jawab jesika sambil melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga menuju kamarnya .

" Apaa,, jessi, apa kau sudah gila".

Teriak sang mama yang mendadak naik darah dengan tingkah sang anak yang susah di atur.

"Ada apa ma".

Tanya taun burhan yang tajam lain suami nyonya veni.

" Apa papa tidak tahu jika jessi sudah meminta cerai dari bhara".

Jawab nyonya veni dengan amarah yang sudah akan meledak.

"Apaaa"!!

Pekik tuan burhan yang juga ikut kaget, sambil memegangi dadanya tuan burhan mendudukan bokong nya pada sofa diruang tengah tersebut.

" Paaa"!!.

Pekik nyonya veni yang juga kaget melihat suaminya meringis menahan sakit.

"Apa jantung Papa kambuh lagi".

Tanya nyonya veni sambil ikut memegang dada sang suami.

" Kenapa anak itu selalu susah diatur dan selalu membangkang".

Gumam tuan burhan sambil menarik nafas dalam.

"Sabar pa, jangan terlalu dipikirkan, mama tidak mau papa sakit karena ulah jessi, dia sudah dewasa pastinya tahu yang terbaik untuk dirinya".

Kata nyonya veni mencoba meredakan amarah sang suami.

Meskipun kenyataan nya di hatinya juga sangat kesal dengan sang anak.

"Ayo pa, sebaiknya kita istirahat".

Kata nyonya veni sambil membantu sang suami untuk berdiri.

Didalam kamar.

Jesika tak henti hentinya tersenyum dan merasa bahagia.

" Akhirnya setelah satu tahun aku menderita akibat pernikahan yang tak pernah aku harapkan, kini aku bisa bebas lagi menjalani hubungan dengan Andika ".

Kata jesika sambil meraih ponsel untuk menghubungi kekasihnya itu.

Laki laki seumuran jesika yang saat ini menjabat sebagain direktur marketing di sebuah perusahaan properti.

Setelah beberapa kali mencoba menghubungi Andika namun tetap tidak ada jawab.

Akhirnya jesika pun tertidur dengan ponsel di tanganya.

Pagi pun tiba.

Nampak pagi ini matahari sudah mulai memancarkan cahaya penuh harapan.

Sinarnya yang cerah, secerah seorang gadis yang kini sedang duduk di bangku ke 12 semester genap.

Ya,, Avrilya Azzahra, gadis cantik berkulit putih, hidung mancung, bibir mungil dan mata yang indah.

Gadis tersebut biasa di panggil Zahra.

Pagi itu zahra sudah nampak rapi dengan seragam putih abu abu.

Zahra pun bergegas keluar, dari kamar dengan wajah ceria yang setiap hati terpancar pada gadis tersebut.

Senyum yang selalu mengembang di wajah cantiknya membuat siapa pun yang dekat denganya merasa nyaman.

"Selamat pagi kak, mama, ayah.."!!

Sapa Zahra kepada penghuni rumah tersebut yang sudah duduk di ruang makan.

"Pagi sayang".

Sahut mama nita, lebih tepat nya mama Anita Purwanti.

Ibu tiri Zahra.

Lain halnya dengan mama Nita, jika diluar sana ibu tiri selalu jahat dan galak dengan anak tirinya.

Namun tidak dengan mama nita,

Mama nita telah menganggap Zahra seperti anaknya sendiri, karena sejah baru lahir mama Zahra lah yang mengasuh Zahra karena amanat yang sahabat yaitu Yasmin Anjani yang tak lain adalah ibu kandung Zahra.

Sedang kan sang ayah pak Yusuf Prayoga akhirnya menikahi mama nita yang memang sudah menjadi janda muda saat itu.

Dan itu pun atas permintaan mediang istinya yaitu ibu Yasmin.

Meskipun mama nita memiliki seorang putri yang berumur lebih tua 7 tahun dari pada Zahra, namun kasih sayang mama nita dan ayah yusuf sama tidak pernah membanding bandingkan.

Sintia Maharani biasa di panggil sinta, kakak tiri Zahra yang jiga sangat baik dan sayang kepada sang adik yaitu Zahra.

Namun lain halnya Zahra yang memiliki sifat manja dan sangat cerewet, sedangkan Sinta adalah sosok pendiam dan juga penurut.

"Zahra berangkat dulu ya".

Kata Zahra yang sudah selesai dengan sarapan nya.

" Apa kamu tidak ingin bareng kakak".

Tanya Sinta yang juga bangkit dari duduk nya.

"Kan sekolah ku sama tempat kerja kak Sinta beda arah".

" Tidak masalah, kalau kamu mau bareng kakak bisa antarkan kamu ".

Kata Sinta sambi berjalan melengkung sang adik yang lebih pendek darinya.

" Benarkah, baiklah kalau kakak maksa, aku akan Terima dengan senang hati".

Jawab Zahra dengan senyum yang sudah mengembang sempurna.

Sinta yang melihat tingkah sang adik hanya bisa membalasnya dengan senyuman.

1
Reni Anjarwani
lanjut thor semanggat doubel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!