NovelToon NovelToon
SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Anak Yatim Piatu / Obsesi
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Larasati , seorang gadis desa yang lugu dan sederhana, harus menghadapi takdir pahit ketika sepupunya, Gea, kabur di hari pernikahannya dengan seorang pria kaya bernama Nathan karena hamil dengan lelaki lain.

Orang tua Gea, yang merasa posisi perusahaan mereka terancam bangkrut jika pernikahan ini sampai gagal dan membuat keluarga Pratama malu, memaksa Laras, keponakannya untuk menggantikan posisi Gea sebagai pengantin.

Nathan, yang merasa tertipu dan marah, terpaksa menerima pernikahan itu demi menjaga nama baik keluarganya, meskipun hatinya dipenuhi kebencian pada Laras yang dianggap sebagai biak kerok yang menyebabkan Gea kabur di hari pernikahan mereka.

Intrik dan persaingan dalam perebutan kekuasaan di keluarga Pratama menyeret Laras kedalam pusaran kekacauan yang tiada henti.

Akankah Laras bisa menanggung semua ini?

Menjalani pernikahan tanpa cinta dengan suami yang hatinya masih terpatri nama orang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENJADI PENGGANTI

“Aku sungguh tak bisa, budhe. Aku mohon...”, ucap Larasati sambil bersimpuh dibawah kaki perempuan paruh baya yang selama ini sudah dia anggap sebagai ibu kandungnya itu.

Wanita paruh baya yang duduk sofa tunggal itu, menitikkan air mata, seolah hatinya benar-benar sakit atas perilaku sang anak yang melemparkan kotoran kewajah mereka.

“Budhe juga terpaksa meminta kamu menggantikan Gea, Laras. Semua ini demi keluarga kita. Kamu tahu kan seberapa berkuasanya keluarga Pratama, mereka bisa saja menghancurkan perusahaan dan membuat kita semua menjadi gelandangan jika sampai pernikahan ini gagal”, ucap Hartati dengan nada frustasi.

Laras tahu seberapa berkuasanya keluarga Pratama. Menghancurkan perusahaan milik pakdhe nya bagi mereka itu sangat mudah, seperti menginjak seekor semut, tanpa perlu menggunakan banyak tenaga tapi mematikan.

Melihat keponakan yang sudah dirawatnya sedari kecil terdiam sedih, Hartati pun segera bangkit dari duduknya dan berjongkok, mensejajarkan posisinya dengan tubuh Laras yang masih terduduk dilantai yang dingin sambil menundukkan kepala

Jari telunjuk Hartati menghapus air mata Laras yang jatuh ke pipi, membuat gadis itu pun mendongak perlahan dengan tatapan sendu.

“Laras, tolong bantu budhe kali ini ya. Budhe selama ini sudah menganggap kamu dan Gea, anak kandung budhe sendiri. Sekarang, Gea telah pergi. Masa depan keluarga kita ada ditanganmu. Anggap saja apa yang akan kamu lakukan ini sebagai ucapan balas budimu kepada kami”

Hati Larasati terhenyak mendengar ucapan lugas Hartati. Ya, dia memang memiliki utang budi kepada budhe dan pakdhe nya karena mereka dengan tulus telah merawat dirinya dan memberikan kasih sayang layaknya orang tua kandungnya.

Tapi, menikah dengan orang tak dia kenal dan cintai, apalagi ini untuk seumur hidup, rasanya Laras masih belum sanggup.

Aira mata Laras tiba-tiba mengucur dengan deras tanpa bisa dihentikan dan hatinya terus melakukan perdebatan antara menerima permintaan ini atau tidak.

Jika dia bersedia menerima maka dia harus ikhlas dengan semuanya. Ikhlas itu bukan perkara mudah. Tak semua orang bisa melakukan hal itu apalagi jika menyangkut masalah hati.

Pernikahan bagi Laras adalah sebuah proses sacral yang hanya bisa dilakukan sekali seumur hidup, sehingga sangat berat baginya mengabulkan keinginan Hartati ini.

Tapi jika menolak, dia seakan menjadi manusia tak tahu diri daa tak tahu balas budi!

Laras benar-benar dilema dan bingung dengan permintaan yang mendadak ini.

Hartati yang tak lagi memiliki waktu untuk menunggu Laras berpikir pun segera mencengkeram kedua bahu keponakannya itu dengan sedikit kuat, “Laras, tolong! Tolong bantu budhe dan pakdhe”.

Terus didesak, Laras yang tak memiliki pilihan hanya bisa memasrahkan semuanya pada Allah, berharap keputusan yang diambilnya ini tak salah.

Setelah mengambil nafas dalam dan memejamkan mata sejenak, Laras pun berkata “Baik budhe, sebagai balas budi atas kebaikan hati budhe dan pakdhe yang telah merawat saya selama ini, saya bersedia menikah menggantikan Gea”.

Mendengar ucapan keponakannya, senyum lebar muncul diwajah Hartati. “Tenang saja Laras, ini tak akan lama. Jika nanti Gea telah kembali, maka kamu bisa pergi ,dan posisi istri Nathan akan kembali kepada Gea”, ucapnya spontan.

Laras yang masih sedikit linglung mengernyit bingung, “Pernikahan ini hanya sementara? Apa maksud ucapan budhe tadi?”.

Laras yang ingin meminta penjelasan atas ucapan Hartati tadi dihentikan oleh para MUA yang memang sudah menunggu sejak tadi luar hingga drama keluarga ini terselesaikan, segera membawa gadis itu duduk dan meriasnya.

Melihat siluet Hartati menghilang dibalik tembok dan para MUA sudah mulai mengerjakan tugasnya, Laras hanya bisa mendesah kasar. “Biarlah dulu. Aku akan menanyakan nanti kepada budhe apa maksud perkataannya itu”, guman Laras dalam hati.

Sementara itu, didalam mobil mempelai pria yang sebentar lagi akan sampai di kediaman pengantin perempuan dikejutkan oleh kabar yang dibawa anak buah Gerry, papi Nathan yang datang lebih dulu dilokasi untuk mengamankan tempat tersebut.

“APA?! MEMPELAI PEREMPUANNYA KABUR?!”, teriak Pratiwi, mami Nathan syok.

Ia sama sekali tak menyangka jika calon menantu yang sangat disayanginya, tega melemparkan kotoran di wajah keluarganya.

Bukan hanya akan mendapatkan malu, keluarga mereka juga terancam gagal menjadi pewaris utama keluarga Pratama.

Posisi Nathan di perusahaan keluarga, saat ini masih belum aman pun juga akan terancam mengingat jika syarat putra sulungnya itu bisa menjadi CEO Pratama Group dan juga menjadi kandidat pewaris utama keluarga Pratama adalah harus menikah dan membina rumah tangga harmonis dengan pasangannya.

Peluang yang sudah ada didepan mata, hilang begitu saja tentu membuat Pratiwi yang sudah bermimpi menjadi nyonya utama Pratama, syok dan hatinya hancur.

Nathan yang berada satu mobil dengan kedua orang tuanya juga merasa sangat terkejut oleh teriakan sang mami serta penjelasan yang diberikan oleh papinya.

Ia sama sekali tak menyangka jika Gea, kekasih yang sudah dipacarinya selama lima tahun itu kabur tepat dihari pernikahan mereka.

Pria tampan dengan tuxedo putih itu hanya mampu diam membisu, mengunci mulutnya rapat-rapat.

Ia pura-pura bisu dengan nafas naik turun dan jantung yang tiada berhenti berdebar sementara otaknya terus bekerja keras mencari jawaban kenapa Gea kabur dari pernikahan yang diimpi-impikannya.

Apa ada yang mengancamnya sehingga dia harus kabur di hari pernikahan mereka?

Atau apakah sebenarnya Gea tak pernah mencintaiku sehingga dia kabur karena tak ingin terikat denganku?

Beberapa pemikiran muncul dalam benak Nathan, membuat keringat dingin mulai bercucuran dan kedua tangannya tanpa sadar terkepal dengan kuat.

Sebisa mungkin Nathan menahan amarah dalam hatinya yang siap meledak saat ini juga, agar kondisi yang sudah kacau tak bertambah runyam

Disini hanya Gerry, papi Nathan yang masih bisa berpikir jernih sudah menginstruksikan anak buahnya untuk mencari keberadaan Gea karena dia sendiri juga sama dengan Pratiwi, tak ingin posisi calon pewaris utama Pratama hilang begitu saja akibat kejadian tak terduga ini.

“Apa kalian sempat bertengkar sebelumnya hingga membuat Gea kabur dari pernikahannya?”, tanya Gerry penuh selidik.

Bukan tanpa sebab Gerry menanyakan hal ini kepada Nathan karena dia sangat tahu jika hubungan keduanya sedikit renggang akibat sikap posesif putra sulungnya itu yang membuat keduanya acap kali bertengkar hebat, hingga puncaknya hari ini, Gea kabur dari pernikahannya.

Nathan menggeleng pelan. “Semalam kami masih berkomunikasi dan tak ada pertengkaran atau hal lain yang mencurigakan”, jawabnya dengan kening berkerut dalam, mencoba mengingat bagaimana ekspresi kekasihnya itu dalam panggilan video tadi malam.

“Dimana sebenarnya letak kesalahannya? Semalam, Gea tampak bahagia ketika melakukan panggilan video dengan ku?”, Nathan terus bergumam dalam hatinya, mencoba mencari jawaban dari pertanyaan yang sedari tadi mengusik hatinya.

Pratiwi yang sudah mulai kembali sadar setelah memenangkan hatinya menoleh kearah sang suami.

“Pi, apa yang harus kita lakukan sekarang?”, Pratiwi bertanya dengan wajah penuh kekhawatiran.

“Bagaimana lagi. Kita harus mencari penggantinya. Bagaimanapun juga, pesta pernikahan ini harus tetap dilakukan!”, ucap Gerry penuh ketegasan.

“Tapi, siapa yang akan menggantikan Gea pi! Apalagi, mami baru saja dapat kabar jika papa dan mama serta semua saudara sudah tiba dilokasi pernikahan”, ucap Pratiwi sambil meremas ponsel yang ada ditangannya dengan panik ketika dia melihat postingan yang diunggah oleh para anggota keluarga Pratama didalam grup.

Gerry menarik nafas dalam, “Satu-satunya opsi yang ada hanyalah sepupu Gea. Dia adalah satu-satunya kandidat yang tepat untuk menggantikan Gea!”.

Begitu Gerry selesai bicara, Pratiwi dan Nathan kompak mendelik. “Jangan Laras! Aku tidak mau!”, ucap Nathan dan Pratiwi kompak.

Nathan dan Pratiwi beranggapan jika Laras adalah gadis desa yang udik dan katrok. Meski sama-sama berasal dari desa, namun Gea yang merupakan seorang sarjana dan bekerja di sebuah perusahaan besar di ibukota tak bisa dibandingkan dengan Laras yang hanya lulusan SMK tata busana dan kini membuka butik kecil di pinggiran ibukota

Melihat ketidak setujuan istri dan anaknya, Gerry yang tengah bertukar pesan dengan besannya, hanya bisa mendengus pelan.

“Mau bagaimana lagi. Mencari pengganti orang luar itu akan sangat beresiko. Jika Laras, kita hanya perlu berkata jika sebenarnya wanita yang Nathan sukai adalah Laras. Selama ini hubungan baik Nathan dan Gea hanyalah sebatas hubungan saudara,  itu akan lebih masuk akal dan tak membuat celah bagi orang lain untuk menyerang kita.Pewaris utama keluarga Pratama, harus kita dapatkan dan papi tak ingin ada sedikitpun masalah dalam waktu yang krusial ini!”, Gerry kembali berkata dan kalimatnya tak bisa terbantahkan, membuat kedua tangan Nathan semakin terkepal. Bahkan kuku jarinya sudah menancap kuat, membuat telapak tangannya berdarah tapi hal itu sama sekali tak menyakitkan dibandingkan dengan kehilangan wanita yang dicintainya.

1
Maria Hedwig Roning
🙏
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
thnks tjor
Baek chanhun
penasaran gua, apa Laras memperlihatkan orang yang mencelakai ortunya, apa perceraiannya,dan apa Laras mau ambil perusahaan ortunya.
thanks teh
😍💪
Lyvia
masih tk terima kalau laras tidur bersama nathan secara mereka lagi perang dingin n tmpa ada rasa, meskipun mereka udah sah nglakuin itu 😄
Baek chanhun
next thor 💪😍
Maria Hedwig Roning
tambah lah thor,,, dikit kali🙏
Maria Hedwig Roning
recommended
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
💪👍
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Jelita S
Hartati yg jahat dan licik kamu GK bsa nyetir krna bntr lagi Nathan yg tergila2 sama dia😄😄
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Baek chanhun
Laras Lo harus waras untuk menghadapi keruwetan ini
thanks mbak 🙏😍💪
Maria Hedwig Roning
thnks thor
MommyRea
hadir Thor ☝️😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!