Aletta seorang gadis cantik primadona SMANSA dan periang yang berusia 18 tahun masih duduk di sekolah SMA kelas 3 terpaksa menikah paksa karena wasiat dari almarhum sang ayah.
ia menikah dengan pria tampan nan dingin bernama Lucien Bryan yang berusia 25 tahun. seorang kapten pilot yang ber kharisma dan sudah memiliki kekasih.
bagaimana kisah kehidupan rumah tangga aletta. yuk simak ceritanya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom beauty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
permintaan ibu
"bu, aletta pulang! ", ucap gadis remaja yang baru saja pulang dari sekolah. ia berjalan kedalam setelah membuka sepatunya dan menyimpannya di rak sepatu.
" bu..., " teriaknya seraya berjalan ke arah dapur mencari sosok wanita paruh baya yang ia sayangi.
"letta... kenapa teriak-teriak, " sahut ibunya yang tengah berkutat dengan adonan kuenya.
aletta berjalan menghampiri. ia berdiri disamping sang ibu tunggal yang menghidupi keluarga kecilnya dari berdagang kue setelah kepergian suaminya.
"ada pesanan bu? "tanya aletta sambil mencomot sebuah gorengan di atas meja.
"iya, nak. lumayan banyak dari kantor sebelah."
"letta ganti pakaian dulu ya bu. nanti letta bantu, "ujarnya yang berlalu meninggalkan ibunya di dapur menuju kamarnya.
sementara sang ibu terdiam. ia teringat akan kedatangan tamu yang tiba-tiba tadi. dan memperlihatkan sebuah kertas perjanjian antara almarhum suaminya dengan keluarga konglomerat, sahabat suaminya dulu sewaktu masih anak-anak hingga ke perguruan tinggi.
ia bingung dan merasa kasihan dengan putri semata wayangnya. tapi ia juga bersyukur kalau putrinya menikah dengan anak orang terpandang dan hidupnya akan terjamin.
" aku harus bagaimana, Tuhan? rasanya aku menyakiti perasaan putriku yang harapan dan cita-cita nya setinggi langit. tapi kalau tidak bagaimana dengan perjanjian itu." ia merasa dilema. tapi ia harus berbicara dengan putrinya nanti diwaktu yang tepat.
...****************...
"bu..., " aletta berjalan ke dapur setelah mengganti seragam sekolah putih abu-abu nya dan kini mengenakan kaus hitam longgar dan celana baggy pants selutut. aletta terkesan gadis yang tomboy tapi wajahnya sangat cantik kontras dengan kulitnya yang putih mulus dan body bak model dengan tinggi 170cm. rambutnya yang emas kecoklatan sepanjang pinggang nya mengayun lembut ketika ia berjalan. wajahnya yang seperti boneka hidup dengan hidung mungil dan mancung serta Irish matanya yang bening keabu-abuan membuat siapapun pria merasa tertarik. tapi dasarnya aletta si gadis yang acuh, ia seringkali menolak pria-pria yang selalu mendekatinya.
begitu aletta sampai disamping sang ibu, ia langsung meraih adonan dan membentuk nya bulat-bulat.
"eh.. kamu makan dulu sayang. jangan langsung membantu ibu. "
"gak apa-apa bu. letta masih kenyang. tadi di sekolah makan banyak soalnya ditraktir sama si Amoy, " sahut aletta menyebutkan nama sang sahabat kentalnya disekolah.
"si Amoy itu baik banget ya sama kamu. dia gak pernah perhitungan, " ucap bu mimi, ibu aletta.
"namanya juga orang kaya bu. apalah kita ini yang rakyat jelata, " sahut aletta terkekeh kecil mencairkan suasana.
"andai saja ayah kamu masih hidup.., " raut wajahnya bu mimi berubah sendu.
"sudahlah bu. gak baik seperti itu seakan ibu belum rela atas kepergian ayah. cukup kita doakan saja agar ayah tenang di surga."
bu may tersenyum tipis mendengar penuturan putrinya sendiri yang sudah dewasa.
"letta gak mau lihat ibu sedih lagi. kita bahagia sama-sama ya bu. "
tapi ada satu hal yang mengganjal dipemikiran bu mimi. bagaimana caranya dia menyampaikan pesan dari almarhum ayahnya. ia takut membuat sang putri kecewa padanya.
sudahlah. nanti malam saja akan kukatakan pada aletta, pikir bu mimi yang sudah melanjutkan membuat olahan tepung di baskom menjadi kue bulat-bulat.
...****************...
malam harinya.
bu mimi sedang termenung di ruang TV. ia bolak-balik memencet remotnya dengan pikiran yang gusar. tapi ia harus secepatnya mengatakannya sebelum waktu yang ditentukan.
"letta.., " panggil bu mimi ke arah letta yang sedang di sebelahnya
"ada apa bu, " sahut aletta sambil memainkan gawainya.
"ibu ada permintaan menyangkut wasiat almarhum ayahmu, nak. "
letha menghentikan jarinya yang berselancar di gawainya. ia kemudian menoleh ke samping dan menatap wajah ibunya lamat-lamat.
"letta tau dari siang tadi ibu pasti memikirkan sesuatu. kelihatan dari raut wajah ibu. "sahut letta yang memandangi mimik wajah ibunya.
"ini penting nak. " bu mimi menarik napas kemudian menghembuskan kembali dengan pelan.
"ayahmu berwasiat bahwa kamu harus menikah dengan anak sahabat ayah kamu yang di Jakarta. dia seorang kapten pilot. "
aletta terkejut. ia begitu shok mendengar kalimat sakral yang terucap dari bibir ibunya.
"apa bu? menikah! "
"letta belum mau bu. lagian letta masih kecil dan masih sekolah juga kan. " jawabnya dengan lantang.
"tapi ini sudah bulat nak. kalau tidak ibu akan dipidana karena melanggar kontrak perjanjian dengan sahabat lama ayah kamu nak. " bu mimi memohon dengan wajah mengiba.
"tapi bu, letta masih mau kuliah dan memiliki karier. bagaimana dengan sekolah letta bu?"
" itu bisa dirahasiakan letta. sebentar lagi kamu juga lulus. hanya menunggu tiga bulan saja sampai kelulusan SMA kamu, " jawab bu mimi tegas.
"letta menolak bu, " tolak letta dengan wajah yang sudah berubah sedikit tegang.
"tak ada penolakan letta, " ujar bu mimi yang segera bergegas bangkit dan meninggalkan letta yang masih terpaku disana.
sedangkan letta, ia meraup kasar wajahnya. "bagaimana ini? aku tak mau menikah dengan om-om. " tubuhnya ambruk ke sofa.
****
hai.. hai... buat para readers jangan lupa tinggalin pesan, kritik dan sarannya ya. 🥰😘