"Pernikahan adalah aliansi bisnis yang dingin. Tapi, apa jadinya jika salah satu pihak ternyata membawa bibit kekacauan dan, yah, bidikan yang tepat sasaran?"
Baby Lily (20 tahun) dinikahi oleh Robert Lewandowski (30 tahun), seorang CEO beku yang tak punya waktu untuk emosi, apalagi cinta. Pernikahan mereka murni aliansi keluarga dan bagi Robert, Lily adalah gadis kecil yang tentunya bisa dia bodohi .
Sayangnya, Robert tidak tahu bahwa ia menikahi gadis yang memiliki kecenderungan nakal, imajinasi liar, dan keyakinan kuat bahwa ia adalah seorang "pembidik Cinta yang handal".
Merasa frustrasi dengan sikap dingin suaminya, Lily memutuskan untuk mengubah permainan. Ia tidak akan pasrah pada pernikahan tanpa hati.
Yuk baca☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 2 Makan sendiri atau aku suapin ?
Lily duduk ditepi ranjang memandang foto Robert yang selama ini banyak dia simpan di galeri rahasia ponselnya, selama ini Lily hanya mengenal Robert dari media sosial .
Robert pun bukanlah tipe orang yang aktif bermedia sosial foto-foto hanya di upload oleh platform bisnis yang menyajikan informasi pencapaian pebisnis .
" Satu jam lagi aku masuk " ucap Lily segera bersiap-siap untuk pergi kuliah .
" Wahhhh, ini sangat Perfect" senyum bahagia Lily berputar-putar didepan cermin menyemprotkan parfum ke bajunya.
Lily berjalan ceria menuruni tangga menenteng tas dan memeluk laptop nya sampai beberapa pelayan dan bodyguard tersenyum melihatnya yang sangat ceria .
" Om , aku berangkat dulu " kata Lily menghampiri Robert yang tengah berdiri diantara beberapa bodyguard nya .
" Mmmh, pergilah" ucap Robert rada kesal karena Lily masuk tanpa izin ketengah mereka yang padahal sedang membicarakan hal penting.
" Uang jajan ?" pinta Lily menampungkan tangan nya sampai beberapa bodyguard itu mengulum senyum melihat Lily yang seperti anak sekolah saja minta jajan .
Robert mengeluarkan dompetnya dan memberikan Lily uang jajan beberapa lembar saja .
" Terimakasih Om, pergi dulu " senang Lily mengambil tangan kanan Robert dan berlari pergi setelah bersalam .
" Roy, buatkan satu kartu khusus untuk Lily agar dia tidak meminta uang jajan padaku setiap saat " perintah Robert.
" Baik pak, tapi kartu yang akan dibuat apakah kartu kredit, debit atau ,"
" Buatkan dia kartu tanpa limit, aku tidak mau dia sampai mempertanyakan hal yang akan merusak harga diriku " ucap Robert dengan begitu dingin lalu berjalan menaiki tangga menuju kamar .
Robert segera mandi dan bersiap-siap untuk berangkat kekantor " Dia menyiapkan baju untukku?" ucap Robert menatap perlengkapan nya diatas meja ruang ganti .
............
Hampir jam 5 sore Robert baru pulang kerumah dengan wajah begitu lelah bahkan kepala nya terasa pusing setelah bekerja seharian, satu hal yang Robert ingin lakukan adalah tidur .
Robert berjalan sambil melepas jas dan dasinya sampai di dalam kamar langsung merebahkan tubuhnya diatas ranjang.
" Akkkh, " teriak Lily yang sedang bermain ponsel dalam selimut ketika merasa sesuatu begitu berat menghimpit nya .
" Astaga " Robert yang baru sejenak memejamkan mata langsung duduk ketika benda dibalik selimut yang sebelumnya dia sangka guling ternyata Lily .
" Om ya , main tidur-tidur aja nggak liat ada aku " omel Lily keluar dari selimut dengan sebal karena kaget , bahkan Lily berpikir lemari yang menimpa nya karena sangat berat .
Sejenak Robert terdiam menatap Lily yang duduk dihadapan nya dengan rambut yang masih basah dan acak-acakan karena belum disisir.
" Kamu ngapain berbaring menutup seluruh tubuh dengan selimut , aku pikir tadi guling " ucap Robert yang benar-benar hanya berpikir begitu .
" Aku dingin habis mandi , jadi main ponsel didalam selimut " kata Lily .
" Sudah , pindah kesofa aku ingin tidur sejenak rasanya kepalaku sangat pusing " ucap Robert.
" Tidak mau, aku yang tidur disini duluan " kata Lily kembali masuk kedalam selimut .
Robert yang tidak mau berdebat dengan Lily berbaring di sisi kiri dan beberapa dia sudah tertidur karena memang lelah .
Setelah beberapa saat Lily mengeluarkan kepalanya dari selimut dan menatap Robert yang benar-benar sudah tertidur .
" Om terlihat sangat lelah " ucap Lily menyelimuti Robert yang berbaring disebelah nya lalu lanjut main ponsel .
2 jam kemudian.
Robert terbangun dengan tubuh yang lebih bugar setelah tidur beberapa jam , " ada dia " ucap Robert begitu menyingkap selimut melihat Lily yang ternyata juga tidur dengan seluruh tubuh tertutup selimut .
Setelahnya Robert mandi untuk menyegarkan diri dan masuk kedalam ruang kerjanya.
" Ternyata Aliansi pernikahan ini benar-benar berdampak besar terhadap bisnis " senyum lebar Robert menatap grafik peningkatan saham perusahaan yang naik drastis hanya dalam dua hari ini .
" Sekarang aku mengerti kenapa Ayah merencanakan perjodohan ini , karena aliansi pernikahan ini benar-benar membuat perusahaan keluarga sangat kuat dan punya modal besar " ucap Robert sebagai pebisnis kini paham kenapa orang tua mereka melakukan perjodohan ini .
" Perusahaan keluarga Lily sama besarnya dengan perusahaan keluarga ku sehingga saat kedua perusahaan bersatu membuat perusahaan kita menduduki posisi strategis karena aliran modal besar" Robert pun menjadi sangat senang melihat sektor bisnis yang lain ikut bergerak pesat .
" Tapi aku tidak pernah membayangkan kalau wanita yang menjadi istriku adalah Lily " ucap Robert menarik nafas panjang.
Tok
Tok
" Permisi Pak Robert , makan malam sudah siap " ucap pelayan pada Robert .
" Nona Lily juga sudah menunggu di meja makan " sambung pelayan itu dengan sopan .
" Suruh dia makan duluan pekerjaan ku masih banyak , aku akan makan nanti saja " ucap Robert yang diangguki pelayan itu .
...........
" Hummm, sepertinya pekerjaan sudah separuh dari hidup Om Robert" ucap Lily makan sendiri menambah banyak lauk .
" Nona , selama ini pak Robert memang selalu menghabiskan waktu nya dengan bekerja dan dia sangat sibuk bahkan untuk sekedar makan kadang tidak sempat " ucap pelayan yang menemani Lily makan .
" Pertanyaan ku , apa yang membuatnya begitu berambisi bekerja sampai tidak peduli dengan kesehatan? Tanggungan nya pun tidak ada " heran Lily .
" Nona, pak Robert punya banyak sekali tanggungan apalagi sekarang sudah punya istri seperti Nona " ucap pelayan itu yang sangat menyukai Lily sejak pertama kali datang kerumah ini .
" Tanggungjawab pak Robert kan besar entah itu di perusahaan, bisnis , pabrik dan banyak aspek lain yang di kelola . Itulah mengapa pak Robert sangat sibuk " sambung pelayan itu lagi .
" Mmmm, siapkan makanan untuk nya biar aku antar " ucap Lily yang sudah selesai makan .
" Bibi apakah Om Robert punya pacar sebelum ini?" tanya Lily .
" Selama bekerja disini aku tidak pernah melihat pak Robert membawa wanita pulang bersamanya, tapi kalau wanita yang datang ingin bertemu pak Robert sangat sering " ucap kepala pelayan itu tersenyum mendengar Lily yang memanggilnya bibi bukan pelayan .
" Apa Om Robert menemui mereka?" tanya Lily lagi .
" Nona , pak Robert itu sangat dingin bahkan dia tidak punya waktu untuk sekedar emosi atas perasaan cinta, dia sangat sibuk " jelas pelayan itu yang sudah selesai menata makanan yang Lily minta .
" Biar aku saja yang membawanya" Lily berjalan menaiki tangga membawa nampak berisi makanan dan segelas air .
Tok
Tok
pintu ruangan Robert langsung terbuka otomatis sehingga Lily yang sedang membawa nampan bisa masuk dengan mudah .
" Lily mengapa membawa makanan kesini , aku,"
" Om mau makan sendiri atau aku suapin ?" pertanyaan Lily meletakkan nampan itu diatas meja Robert.
" Aku bisa makan sendiri kamu tidak perlu repot untuk,"
" Enggak, enggak repot kok Om , cepat makan aku tunggu " ucap Lily berdiri disebelah kursi Robert memangku tangan nya .
" Kenapa kamu jadi seperti memaksa ku ?" ucap Robert memandang Lily.
" Biarin, cepat makan kalau tidak aku suapin " ucap Lily yang langsung menoleh ketika mendengar tawa seseorang yang ternyata ada asisten Robert juga didalam ruangan ini .
surat cinta utk ayang 🤭 haha
untung robert cinta kalo ngk bakal geli tuh..lily kapan dewasa ny