NovelToon NovelToon
Pembalasan Pemuda Yang Disingkirkan

Pembalasan Pemuda Yang Disingkirkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Preman / Romansa / Persaingan Mafia
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: ilham risa

Menceritakan kisah seorang pemuda yang mempunyai rasa trauma di masa kecilnya. Dan rasa trauma itu disebabkan oleh keluarganya sendiri yang sangat membenci kehadiran dirinya. Saga, di usir dari rumah karena telah dituduh menyakiti adik lain ibu dari ayahnya, Saga juga sering di hina dan di caci maki oleh ayah serta kakak kandungnya sendiri. Sampai akhirnya Saga keluar dari rumah yang seperti neraka dan hidup di dunia luar. Banyak kejadian menyakitkan yang Saga alami, tapi semua itu telah menjadi pecut untuk dirinya agar bisa menjadi lebih kuat dan juga tahan banting. Sampai akhirnya Saga bergabung dengan kelompok Gengster, dan bertarung melawan banyak Gengster yang menjadi musuhnya? Dan beberapa tahun kemudian, Saga bertemu dengan adik tirinya itu, yang ternyata merupakan musuh bebuyutan dari kelompok mafia miliknya. Di saat itulah pembalasan dendam akan dia mulai. Sagara berjanji akan menghabisi seluruh orang yang telah membuat hidup nya menjadi menderita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saga Diusir Dari Rumah

Brakkkk...

"Pergi kau dari sini! Dasar anak tak tahu diri! Bisanya hanya buat malu keluarga saja. Aku sungguh sangat membenci mu Saga...!"

Suara teriakan keras menggema di dalam rumah mewah yang ada di komplek kota Jakarta. Dan rumah itu merupakan rumah milik pengusaha properti kaya raya yang ada di kota tersebut. Dia bernama Tuan Abimanyu. Seorang pengusaha yang namanya begitu terkenal di jajaran para pembisnis yang ada di kota itu.

Sedangkan pemuda yang sedang dimarahi, merupakan putra kandungnya. Putra kedua dari almarhum istri pertamanya yang sudah meninggal dunia sejak 19 tahun yang lalu. Dan dia bernama Saga Abimanyu, yang saat ini masih berstatus pelajar di sekolah SMA walaupun usianya sudah hampir menginjak 20 tahun karena telah tinggal kelas selama dua kali berturut-turut.

Saga yang di marahi dan di hina habis habisan oleh ayahnya, hanya tampak berdiri diam di dekat sofa yang ada di ruangan mewah itu. Sedangkan tatapan matanya begitu tajam dan memancarkan dendam yang sangat membara.

Rahang Saga bahkan sampai mengeras hingga memperlihatkan tulang di wajahnya, entah mengapa dia merasa muak mendengar hinaan yang sering kali ayahnya lontarkan untuk dirinya. Bahkan hati Saga terasa perih karena ayahnya lagi lagi memarahinya karena suatu hal yang tidak pernah dia lakukan.

Kedua tangan Saga tampak terkepal kuat. Rasanya sudah cukup lama dia bersabar di saat papanya terus menghina dan merendahkannya dengan kata kata yang begitu menyakitkan. Begitu pula dengan adik tirinya, yang selalu saja memfitnah dia sebagai dalang di balik pertengkaran yang terjadi di sekolah mereka.

Saga di tuduh telah melukai anak dari kepala sekolah. Padahal jelas jelas kejadian itu bisa terjadi karena anak kepala sekolah bersama dengan adik tirinya yang bernama Vero selalu menghina dan mengejeknya. Saat itu Saga berusaha untuk tetap bersabar. Namun anak kepala sekolah tiba tiba saja memukul kepalanya menggunakan kayu rotan yang ada di dalam kelas. Mendapatkan pukulan tersebut, tentu saja Saga akhirnya memutuskan untuk melawan mereka.

Saga lalu membalas perbuatan keji dari anak kepala sekolah dengan cara menghajar remaja itu sampai babak belur di seluruh wajahnya. Namun, di saat Saga di sidang oleh kepala sekolah dan juga dewan guru, Vero benar benar tidak mau membantunya sama sekali. Padahal anak itu tahu kalau Saga tidak bersalah, dan yang lebih menyakitkan lagi, Vero malah memberikan keterangan palsu kepada kepala sekolah, dengan melimpahkan semua kesalahan kepada Saga.

Dan pada akhirnya, Saga pun di pecat dari sekolah secara tidak hormat, dan kedua orang tuanya di panggil untuk mengambil putra mereka yang sungguh tidak berguna di mata semua orang yang ada di sekolah tersebut. Saat mengingat kembali ketidakadilan yang dia alami, tanpa terasa air mata Sagara sudah mencolos keluar dan membasahi kedua pipinya.

Melihat hal itu, tentu saja membuat tuan Abimanyu menjadi semakin emosi. Lalu tanpa rasa iba dia pun malah berjalan tergesa gesa ke hadapan Saga dan langsung menampar wajah anak itu yang terlihat tengah menangis pilu.

Plakkkk....

"Dasar anak cengeng! bisa bisanya kau menangis! Hei Saga. Kau itu merupakan seorang pria, jadi jangan sok dilema dan bergaya seperti banci! Dasar memalukan kau Saga." omel tuan Abimanyu yang lagi lagi menghina putranya sendiri.

Saga yang mendengar hinaan itu sudah tidak dapat lagi menahan amarah di dalam hatinya. Apalagi di saat kedua matanya melirik kearah ibu tiri dan juga adik tirinya yang tengah berdiri sambil mengejek kearah dirinya. Lalu dengan sangat emosi, Saga langsung mendorong sofa yang ada di sampingnya sampai membuat sofa tersebut jatuh ke atas lantai.

Brakkkkk.....

"Cukup Tuan Abimanyu! Cukup kau menghinaku terus menerus. Mulai saat ini, aku tidak sudi menjadi putramu lagi!"

Jeduarr.....

Mendengar perkataan Saga yang berteriak keras, tuan Abimanyu pun langsung menatap melotot kearah Putranya itu.Lalu dia menarik tali pinggang yang membelit di celana yang dia kenakan.

"Kurang ajar! Dasar anak tidak tahu diri kau Saga! Anak durhaka! Berani sekali kau membentakku seperti itu hah! Kau harus kuberikan pelajaran setimpal!"

Cetarrr.....Cetarrr....

Suara tali pinggang yang menyentuh tubuh Saga terdengar begitu keras menggema di telinga setiap orang yang berada di dalam ruangan itu. Dan dua orang dari mereka pun tampak tersenyum senang melihat apa yang sedang menimpa pria malang tersebut.

"Mampus kau anak sialan! Kau pantas mendapatkan pelajaran dariku!" maki Tuan Abimanyu tanpa rasa iba sedikit pun.

Pria paruh baya itu terus memecut tubuh Saga menggunakan tali pinggang berbahan kulit yang sangat menyakitkan. Bahkan baju kemeja tipis yang Saga kenakan sampai terkoyak dari tubuhnya akibat terkena sabetan dari tali pinggang panjang itu.

Tubuh Sagara langsung berubah ruam memerah, yang membentuk persis seperti tali pinggang yang terus menyakiti kulit tubuhnya, namun Saga tidak menjerit kesakitan sedikitpun. Kedua matanya tampak memerah menahan rasa dendam yang semakin membesar di dalam hatinya. Sedangkan kedua tangannya sudah terkepal kuat dan siap untuk melakukan perlawanan.

"Ayah! Jangan salahkan aku kalau aku akan menjadi musuh mu mulai detik ini. Aku sudah muak dengan perlakuan yang tidak adil dari kalian semua! Dan aku bersumpah akan membuktikan kepada kalian, kalau aku bisa sukses tanpa kalian sehingga aku bisa datang untuk membalaskan dendam kepada kalian semua! Itulah janjiku ayah!" teriak Saga di dalam hatinya.

Hingga detik kemudian, tiba tiba saja Saga sudah menahan pecutan dari tali pinggang yang hendak menyentuh tubuhnya kembali. Saga memegang tali pinggang itu dan menariknya dengan begitu kuat, sampai terlepas dari pegangan tangan tuan Abimanyu.

Melihat apa yang dilakukan oleh Saga, membuat tuan Abimanyu menjadi sangat terkejut, begitu juga dengan ketiga orang yang sedang menatap lekat kearah mereka berdua.

"Kau...!"

Brakkkk....

Saga bangkit dari atas lantai dan berdiri tegak di hadapan ayahnya itu. Lalu dia membuang tali pinggang tepat di hadapan ayahnya sambil melangkah mendekati pria paruh baya tersebut.

Kedua mata Saga berubah menjadi sangat menyeramkan, begitu juga dengan wajahnya yang terlihat bengis penuh dengan aura kebencian yang sangat kental di dalam tubuhnya.

"Sudah cukup Tuan Abimanyu. Sudah cukup kau menyakitiku. Mulai detik ini juga, aku akan pergi dari rumah terkutuk ini. Dan aku tidak akan pernah lagi menginjakkan kaki di tempat ini, kecuali untuk menuntut balas atas apa yang sudah kalian perbuat kepadaku! Ingat perkataan ku ini tuan Abimanyu. Kau dan seluruh keluarga gila mu ini, akan hancur di tangan ku. Terutama dirimu Ibu tiri Sialan!" maki Saga sambil menunjuk ke arah wanita yang sejak tadi terus menyunggingkan senyuman saat melihat dirinya tengah di siksa oleh ayahnya sendiri.

Sedangkan wanita itu tampak tersenyum puas. Lalu dia pun mencebikkan bibirnya sambil mengeluarkan perkataan yang membuat Saga menjadi sangat muak.

"Cih! Pergi kau anak tidak tahu diri! Dan jangan pernah lagi kembali ke rumah ini. Karena kehadiran mu tidak akan diterima di tempat ini sampai kapanpun."

Mendengar perkataan tersebut Saga langsung mengambil tas ransel miliknya yang sudah teronggok di atas lantai dan pergi meninggalkan rumah milik ayahnya sendiri.

Sambil melangkahkan kakinya, Saga bersumpah akan menghancurkan mereka semua yang sudah menyiksanya dan menjadikan dia seperti seorang anak yang tidak mempunyai harga diri.

"Tunggu Pembalasan dariku!"

1
Ilham Risa
Halo semuanya, gimana ceritanya? seru apa gak? boleh kasih saran dan masukan ya, terimakasih 🙏😍
Yeni Wahyu Widiasih
bagus
Ilham Risa: Terimakasih banyak kak, ikuti terus ya kak 😍🙏
total 1 replies
partini
hemmm laki laki bego di kadalin
Ilham Risa: bener banget kak, nanti dia kenak karma nya kak🤣
total 1 replies
partini
biasanya cewek ini cowok yg tertidas ok lanjut baca
Ilham Risa: Terimakasih sudah mampir kak, semoga suka sama cerita saga ya kak🙏😍
total 1 replies
Yunita Arriviani
ceritanya seru
Ilham Risa: Terimakasih banyak, ikuti terus ya kak🙏🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!